NovelToon NovelToon
Galaxio

Galaxio

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:606
Nilai: 5
Nama Author: Itachi Wife

Ganteng ✔️
Kaya Raya ✔️
Pintar ✔️
Jago Olahraga ✔️
Jago Bela Diri ✔️
Orangtua Cakep ✔️
Kesayangan Semua Orang ✔️

Fajarendra Galaxio Nayanka, putra sulung dari pengusaha kaya raya, Aksara Langit Nalendra, dan mantan model terkenal, Wulandari Camelia Yovanka. Lahir & tumbuh dikeluarga konglomerat dengan segala kelimpahan harta & kasih sayang dari semua orang, membuat lelaki yg akrab disapa Galaxio itu merasa kehidupannya sudah sangat sempurna.

Namun siapa yg mengira bahwa semua sketsa-sketsa indah yg sudah ia rancang untuk masa depannya, harus hancur dalam sekejap. Dan yg lebih parahnya lagi, yang menjadi penyebab dari kehancuran itu adalah satu-satunya wanita yg berhasil menarik perhatiannya, bahkan menumbuhkan cinta dalam hatinya. Wanita yg ia kira akan menemaninya membangun kisah cinta romantis, justru memberinya luka yg amat tragis. Akankah kisah Galaxio berakhir bahagia seperti kisah orangtuanya dulu? Atau justru berujung pilu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itachi Wife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Gala tiba di sebuah kafe dimana Angkasa menunggu. Keningnya mengernyit saat membaca nama kafe tersebut. "Q'Time Cafe" gumam Gala, lalu membawa langkahnya masuk. Kring... Lonceng pintu kafe yang berbunyi, membuat seorang laki-laki menoleh dan langsung mendekati Gala. "Wah Bos Junior. Tumben ke sini sendirian" ujar Dewa pada anak dari bos sekaligus sahabatnya itu. "Teman Gala udah sampe belum Om? Namanya Angkasa" ujar Gala. "Oh Angkasa,,, udah udah, dia di rooftop. Katanya mau bicarain sesuatu sama Gala ya, soalnya dia booking rooftop untuk kalian berdua aja" ujar Dewa. "Yaudah, kalo gitu Gala ke atas dulu ya Om" ujar Gala. "Eh,,, Gala tunggu" ujar Dewa membuat Gala berbalik.

"Iya Om. Ada apa?" tanya Gala. "Buk Bos beneran hamil ya?" tanya Dewa membuat Gala mengernyit. "Om tau dari mana?" tanya Gala balik. "Soalnya Pak Bos nyuruh semua anak-anak DK untuk perketat penjagaan buat Buk Bos" ujar Dewa. "Kalo kek gitu gimana caranya gua sama Mami bisa pergi ke mansion Om Bian ya" gumam Gala dalam hati. "Gala? Kok malah bengong?" tanya Dewa. "Eh? Sorry Om. Iya,,, beritanya bener kok. Mami emang lagi hamil sekarang" ujar Gala. "Wah,,, ada yang mau punya adek nih. Pantes wajahnya sumringah gitu" ujar Dewa yang dibalas kekehan oleh Gala. "Oh iya, setelah urusan kamu sama teman kamu selesai nanti, bisa kita bicara sebentar?" tanya Dewa. Gala terdiam seraya berpikir, "Gak biasanya ekspresi Om Dewa serius gitu" gumam Gala dalam hati.

"Bisa kok Om. Nanti kalo Gala udah selesai, kita bicara ya" ujar Gala. "Oke Bos Junior" ujar Dewa tersenyum kecil. "Yaudah, kalo gitu Gala izin ke atas dulu ya Om. Gak enak sama Angkasa kalo Gala kelamaan datangnya" ujar Gala yang diangguki oleh Dewa. Setibanya di rooftop,,, Gala melihat sosok Angkasa yang tengah duduk seraya merokok. "Lo udah biasa ngerokok ya?" tanya Gala sembari mendekati sahabatnya itu. Angkasa menoleh dan mematikan rokoknya. "Haha,,, emang tampang gua gak ada tampang-tampang perokok gitu?" tanya Angkasa terkekeh. "Gak ada,,, malah tampang lo itu tampang-tampang anak alim tau gak" ujar Gala tertawa kecil.

"Hahaha,,, lo salah besar kalo gitu. Gua bahkan bisa di bilang anak broken home malah" ujar Angkasa. "Bercanda mulu lo" ujar Gala mendorong pelan bahu Angkasa. "Lah? Gak percaya lo? Kapan-kapan lo main deh ke rumah gua, kalo perlu nginep. Biar lo tau gimana rasanya tiap hari denger keributan di rumah" ujar Angkasa. "Lo serius?" tanya Gala. "Buat apa juga gua bercanda soal gituan" ujar Angkasa. "Lo tuh beruntung tau gak sih Gal. Lo punya orangtua yang sayang banget sama lo, yah meskipun sekarang lagi ada masalah. Tapi dilihat dari semuanya, orangtua lo jelas banget sayang sama lo" ujar Angkasa tersenyum. "Belum lagi lo punya Luna, cewek yang tulus sama lo" ujar Angkasa. "Udah udah,,, lo ngajak gua ketemu mau ngomong atau mau adu nasib nih?" tanya Gala membuat Angkasa terkekeh.

"Sebenarnya gak banyak yang mau gua sampein ke lo, sebelumnya gua juga udah ngasih tau lo kan kalo nyokapnya Aruna itu mantan istri Om lo, Om Biantara" jawab Angkasa. "Gua ngajak lo ketemu sekarang, buat bicarain soal Luna" ujar Angkasa membuat Gala mengernyit. "Emang Luna kenapa?" tanya Gala. "Lo serius mau balik sama Luna atau gak sebenarnya?" tanya Angkasa balik. "Ya kalo gua sih pengen bangetlah balik sama Luna lagi, cuman kan lo tau,,, kalo gua sekarang masih pacaran sama Aruna. Gak mungkin gua nembak Luna di saat status gua aja masih jadi pacar orang" ujar Gala. "Gua gak bisa bantu banyak lagi Gal. Gua cuma ingetin lo,,, semakin lama lo jadiin Luna milik lo, semakin kecil peluang lo untuk wujudin semua itu. Gua cuman bisa berdoa supaya lo gak terlambat" ujar Angkasa.

"Cuman lo yang bisa bebasin Luna dari semua ini" lanjut Angkasa membuat Gala mengernyit. "Wait,,, bebasin Luna? Bebasin dari apa maksud lo?" tanya Gala. "Gua gak punya hak untuk ngasih tau itu" ujar Angkasa. "Tapi gua akan kasih satu clue buat lo, milikin Luna sebelum kita lulus SMA, atau lo bakal benar-benar kehilangan dia buat selamanya" ujar Angkasa. "Ini ada apa sih sebenarnya? Kenapa terlalu banyak teka teki diantara kita semua" ujar Gala. "Masih banyak teka teki yang akan terus terungkap satu persatu. Dan juga, ada satu teka teki yang menurut gua cukup besar buat lo. Gimana endingnya, semua tergantung cara lo menyikapinya dan seberapa cepat lo bertindak" ujar Angkasa. Saat Gala hendak kembali bertanya, ia tercekat saat ponsel Angkasa yang terletak di meja berdering.

Kening Gala mengernyit saat ia tak sengaja membaca nama penelfon di layar itu, tapi Angkasa sudah terlebih dahulu bangkit dan menjauh sembari menjawab panggilan itu. "Gal, gua rasa cukup itu dulu buat sekarang. Nanti kalo ada info lagi, gua akan kasih tau lo" ujar Angkasa setelah menelfon. "Yang nelfon tadi siapa?" tanya Gala membuat Angkasa terdiam. "Hmm itu,,, sepupu gua. Iya sepupu gua" ujar Angkasa. "Gua liat namanya 'Rissa' tadi" ujar Gala. "Iya,,, namanya emang Rissa, kenapa emangnya?" tanya Angkasa. "Hmm enggak. Gua kira mereka orang yang sama" ujar Gala. "Hahaha,,, masa iya?" tanya Angkasa terkekeh. "Kalo boleh tau, iris matanya warna apa?" tanya Gala membuat Angkasa kembali terdiam. "Coklat" jawab Angkasa. "Ohh" ujar Gala. "Kenapa? Dia Rissa yang lo kenal?" tanya Angkasa.

"Hmm kayaknya gak deh, soalnya Rissa yang gua kenal iris matanya warna Hazel" ujar Gala. "Oh,,, gua kirain sama. Yaudah kalo gitu gua balik duluan ya, soalnya sepupu gua minta jemput" ujar Angkasa menepuk bahu Gala. "Oke... Kalo lo nemu info baru lagi, jangan lupa kabarin gua ya" ujar Gala. "Pasti,,, pasti gua kabarin kok" ujar Angkasa lalu bergegas pergi. Selepas kepergian Angkasa, Gala lantas mengambil ponselnya. "Gua yakin banget kalo nomornya sama. Gua tadi sempat liat nomor belakangnya, dan itu sama kayak nomor belakang Rissa" gumam Gala. "Gala" ujar Dewa yang tiba-tiba menghampirinya. "Eh Om... Duduk Om" ujar Gala menggeser duduknya dan mempersilahkan Dewa untuk duduk didekatnya. "Sebelumnya Om minta tolong sama kamu, jangan sampe ada yang tau ya tentang pembicaraan kita ini" ujar Dewa yang diangguki oleh Gala.

"Hmm,,, gimana ya bilangnya" ujar Dewa mengusap tengkuknya. "Gapapa Om bilang aja, Gala bukan anak kecil lagi, sedikit banyaknya Gala akan berusaha pahamin apa yang mau Om bilang" ujar Gala. "Om sempat ngeliat Pak Bos, alias Papinya Gala sama... sama...." "Sama siapa Om?" potong Gala. "Sama Vanya,,, mantan istrinya Om kamu, Bian" ujar Dewa membuat Gala spontan tertawa miris. "Papi gua bego banget ya, lain kali kalo mau selingkuh tuh tutor dulu kek. Yakali selingkuh terang-terangan gitu" ujar Gala dalam hati. "Oke,,, Om ketemu Papi dimana?" tanya Gala. "Kalo gak salah Om ketemu Papi kamu itu 2 kali. Yang pertama di mall milik Papi kamu, tapi mereka gak berdua aja kok, kalo gak salah ada anak cewek juga yang ikut sama mereka" ujar Dewa.

"Emang sih Langit di sana pake masker, tapi Om kenal Papi kamu itu gak sehari dua hari, udah lama,,,, jadi Om yakin banget itu Papi kamu. Om hafal banget postur badan Papi kamu. Di situ Om sempat ajak istri Om buat ngikutin mereka, ternyata gak cuma satu toko yang didatangin, tapi lumayan banyak. Kayak toko pakaian, perhiasan, dan aksesoris lainnya gitu deh" lanjut Dewa. "Terus yang kedua?" tanya Gala. "Nah, yang kedua itu pas di rumah sakit. Ingat gak pas Mami kamu minta tolong sama anak-anak DK buat cari kamu yang waktu itu ketauan ikut balapan. Eh pas kami cari, taunya kamu malah kecelakaan pas balapan itu" ujar Dewa yang diangguki pelan oleh Gala. "Nah di situ kan yang bawa kamu ke rumah sakit, Om sama anak-anak DK tuh. Kami juga yang nemenin kamu sampe Mami kamu datang" ujar Dewa.

"Setelah kamu ditangani, di situ Mami kamu coba nelfon Papi kamu berkali-kali, tapi gak diangkat. Akhirnya kami mutusin buat nemenin Mami kamu untuk jaga kamu di rumah sakit" lanjutnya senantiasa didengar oleh Gala. "Pas Om mau ke kantin sama Keano, kami gak sengaja kan lewat salah satu kamar VVIP yang cukup jauh dari kamar kamu. Di situ Om liat Papi kamu, jelas banget. Kalo kamu gak percaya, kamu bisa tanya ke Keano, dia juga liat kok" ujar Dewa membuat Gala seakan terpukul. "Pa,,, Papi ngapain di sana Om?" tanya Gala gugup. "Om juga gak tau, tapi Om masih ingat banget, nama yang tertera di pintu kamar itu,,, Aruna Je... Je... Je apa ya" gumam Dewa. "Aruna Jeovalin Grayanya" ujar Gala. "Nah,,, iya itu" sahut Dewa. "Tapi darimana kamu tau?" tanya Dewa bingung.

"Jadi malam dimana aku kecelakaan itu, Papi bukannya lembur di kantor, tapi malah lembur jagain anaknya yang lain" ujar Gala terkekeh. "Astagfirullah kamu teh bicara apa Gala. Om cuma bilang Papi kamu sama mantan istrinya Om kamu, tapi Om gak ada bilang kalo anak itu anaknya Papi kamu ya. Gak boleh ngomong gitu" ujar Dewa, namun Gala hanya terkekeh. "Gimana tanggapan Om pas liat Papi sama cewek dan anaknya itu?" tanya Gala menatap Dewa lamat. "Ya,,, emosi sih sebenarnya. Apalagi pas kamu masuk rumah sakit, dan Mami kamu nangis-nangis khawatirin kamu, tapi Papi kamu malah ngurusin anak orang" ujar Dewa. "Om yang baru liat itu aja udah emosi kan? Terus apa kabar sama Gala dan Mami yang tau kalo selama ini Papi biayain semua kebutuhan anak itu bahkan sejak anak itu lahir Om?" tanya Gala.

"Gak cuma itu,,, Papi juga nyekolahin anak itu di sekolah yang sama bareng Gala, dengan biaya SPP yang sama juga. Haha... Gala berasa punya sodara kembar tau Om. Gak sekalian aja kasih sayang dan waktu Papi dibagi juga antara kami" lanjutnya. "Kamu serius? Langit sampe sejauh itu?" tanya Dewa yang diangguki oleh Gala. Ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada Dewa. "Bahkan Papi sering ke diskotik selama ini tanpa sepengetahuan Mami. Hahaha,,, entah Papi yang terlalu goblok, karena nyia-nyiain berlian kayak Mami demi batu kali kayak itu, atau emang karena Mami yang terlalu percaya sama Papi" ujar Gala. Dewa bahkan mengucek matanya beberapa kali, berharap bahwa yang ia lihat itu bukanlah Langit dan Gray. "Gala,,, siapa aja yang udah tau semua ini?" tanya Dewa, sedangkan Gala hanya mengedikkan bahunya.

"Gak tau Om. Tapi Gala rasa Oma Zheva udah tau deh, soalnya keluarga Ganendra itu pasti selalu jadi garda terdepan kalo udah menyangkut Mami" ujar Gala. "Gala,,, kalo kamu butuh bantuan Om, jangan sungkan untuk bilang ya. Anak-anak DK juga pasti akan berpihak ke kamu dan Mami kamu kok. Kalo sampe Papi kamu main kekerasan, amit-amit deh jangan sampe, tapi kalo emang itu terjadi,,, langsung hubungi Om ya" ujar Dewa. Gala tersenyum dan mengangguk. "Makasih ya Om. Seenggaknya Gala lega karena masih banyak yang sayang dan mau melindungi Mami" ujar Gala. "Mami kamu itu satu-satunya amanah terakhir dari Bang Fajar buat kami. Jadi kami pasti akan jaga Mami kamu sebaik mungkin" ujar Dewa mengusap kepala Gala. "Kadang Om berpikir kamu itu reinkarnasi Bang Fajar tau, sifat kamu benar-benar mirip sama Bang Fajar, terutama kalo udah menyangkut Mami kamu" ujar Dewa tersenyum.

1
Maya Sari
gala slalu bilang maaf n takut kehilangan Luna tp gk peka masih aja pacaran sama Aruna Maruk gala ini ya.
pihak sekolah nya gmna ada tauran di sekolah kok gk panggil polisi sampai ada kasus penusukan bgtu kok anteng aja 🤦
Shadow Girl: pukul aja Gala-nya pukul 😌😌
total 1 replies
Max >w<
Characternya bikin terikat! 😊
paulina
Wajib dibaca!
Mưa buồn
Gila PPnya cakep bangeeet, cepetan thor update lagi please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!