NovelToon NovelToon
Membalas Dendam Suami Tak Tahu Diri

Membalas Dendam Suami Tak Tahu Diri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: dava hanafisha

Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.

Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.

Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Oke aku akan pergi, tapi perlu kamu tahu Alisha jangan sampai kamu akan kembali kejalan yang salah, karena kembali dekat dengan keluarga mereka itu." tutur Alea sambil melihat kearah Yasmin.

Dan iya langsung bergegas meninggalkan keduanya.

"Yasmin kamu yang sabar ya, jangan terpancing dengan ucapan Alea tadi ya. Ya sudah kita lanjutkan obrolan kita tadi."

Yasmin langsung menghapus bulir air mata yang mentes di kedua pipi nya.

Sementara itu...

Winda terus mengejar Reno dan meminta pertanggung jawaban nya. "Kamu dimana sih Ren, kenapa telfon aku gak pernah kamu angkat. Apa kamu tidak sedikit pun memikirkan perasaan aku. Sakit sekali rasanya seperti ini. Aku kira dengan aku mengandung anak kamu, kamu bisa peduli dan luluh dengan ku tapi ternyata tidak." gumam nya dalam hati sambil menangis.

Tak berselang lama ponselnya berbunyi, iya langsung meraih ponselnya dan berfikir itu telfon dari Reno, tapi ternyata Alea yang menghubungi nya.

"Kenapa Al?." tanya Winda.

"Kamu dimana Win, apa kita bisa bertemu?."

"Aku dijalan mau ke kafe. Ya sudah datang saja ke kafe ku." pungkas nya dan panggilan berakhir.

"Kamu kenapa Win, seperti habis menangis. Ada dengan kamu?." tanya Alea, iya belum tau kabar kehamilan teman nya itu.

"Al, aku hamil!." ucap Winda sambil menangis.

Sontak bola mata Alea membulat penuh, kaget akan ucapan Winda tersebut. "Apa kamu hamil? Dengan siapa kamu melakukan ini?." tanya Alea kaget. Karena memang saat Winda melakukan rencana nya itu iya tak menceritakan nya dengan Alea. Iya berfikir Reno akan bertanggung jawab dan bisa menyayangi nya.

"Reno..." jawab Winda lirih.

"Apa Reno! Kok bisa? Lalu kenapa kamu menangis, bukan seharusnya kamu bahagia dong karena bisa mengandung anaknya dan meminta pertanggung jawaban nya untuk segera menikahi kamu."

Lalu Winda langsung menceritakan kejadian itu kepada Alea. "Sudah kamu jangan menangis. Kamu datangi saja rumah nya atau kantornya mungkin. Kenapa kamu jadi ciut begini nyali nya, mana Winda yang kemarin aku kenal."

"Aku takut Al, kalau aku memaksakan kekantor atau pun kerumah nya dan membuat keributan dia malah tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan aku ini. Aku bingung harus apa, apa kamu punya ide?."

"Oke nanti akan aku fikirkan dulu bagaimana langkah selanjutnya."

"Tapi jangan lama Al, aku butuh waktu yang cepat."

"Oke kamu tenang saja."

*****

"Sial! Winda terus menghubungi ku. Aku harus bagaimana dengan semua ini. Masa aku harus menikahinya, lalu bagaimana dengan Alisha. Aaarrrggghhhtttt! Dasar wanita gila memang, dia yang merencakan ini semua lalu aku sekarang menjadi korban nya dan harus menikahinya, yang jelas-jelas belum tentu anak ku." ungkap nya dalam hati kesal.

"Bisa kita bertemu malam ini di kafe kamu." pesan singkat Reno kepada Winda.

"Oke aku tunggu." balas Winda dengan cepat setelah tau kalau pesan tersebut dari laki-laki yang sedang iya tunggu.

Malam hari nya Winda dan Reno bertemu dikafe tersebut.

"Bagaimana Ren, jadinya aku butuh tanggung jawab kamu." lirih Winda.

"Oke aku akan bertanggung jawab, tapi setelah anak itu lahir aku mau melakukan tes DNA."

"Silahkan kalau kamu meragukan anak ini."

"Kalau memang anak itu terbukti bukan anak ku, kita akan berpisah. Dan aku mau kita melakukan pernikahan siri dan jangan sampai ada yang tau tentang pernikahan ini."

Deg...

Seketika air mata Winda mengalir dengar deras di kedua pipinya. Mmng "Ren, segitu tega nya kamu dengan aku, mungkin kalau kamu ragu dengan anak ini, aku persilahkan kamu untuk melakukan tes DNA saat lahir nanti. Tapi pernikahan kita hanya nikah siri dan tidak boleh diketahui oleh banyak orang maksud kamu apa?."

"Kamu setuju tidak dengan semua itu, kalau tidak ya terserah kamu." Jawab Reno dingin.

Winda terdiam, sakit sekali rasanya hati ini mendengar perjanjian yang Reno berikan kepadanya. Tapi mau bagaimana pun juga iya butuh Reno untuk bertanggung jawab atas kehamilan nya ini.

"Tapi setelah kamu melakukan tes DNA dan kalau memang hasilnya positif anak ini adalah anak kamu, aku minta kita menikah secara resmi dan diketahui oleh banyak orang!." tutur Winda yang kini menantang Reno balik.

Reno terdiam dan memikirkan ucapan Winda tersebut. Iya kembali meragukan anak tersebut, "tapi kalau dia benar anak ku, apa aku bisa menerima Winda? Lalu bagaimana dengan Alisha." gumam nya dalam hati. Iya masih berharap dengan wanita yang iya cintai nya itu.

"Kenapa kamu malah diam? Ayo jawab?." Tanya Winda.

"Oke aku akan menikahkan kamu secara resmi dan diketahui banyak orang kalau memang anak yang kamu kandung itu anak ku."

"Lalu kapan kita akan melangsung kan pernikahan ini? Aku mau secepat nya Ren." desak Winda kepada Reno.

"Minggu depan aku akan menikahkan kamu di Apartemen ku dan setelahnya kamu boleh tinggal disana."

Winda tersenyum dengan ucapan Reno. "Alhamdulillah akhirnya Reno mau bertanggung jawab dengan ku. Aku akan buktikan kalau anak ini memang anak kamu Ren." pungkas nya dalam hati.

"Oke, aku gak punya waktu banyak aku harus pergi."

Winda hanya diam melihat kepergian Reno.

Disisi lain...

"Alhamdulillah pernikahan Yasmin berjalan dengan lancar, aku ikut senang melihat kebahagiaan adik kamu." ucap Alisha kepada Elenoa.

"Iya Sha, terimakasih banyak ya atas bantuan kamu. Aku benar-benar tidak tau harus bicara apalagi atas kebaikkan kamu dan keluarga kamu."

"Gak usah bilang seperti itu El, aku menganggap keluarga kamu seperti keluarga ku sendiri." pungkas Alisha.

Keesokkan hari nya...

"Non, ada tamu yang cari." ucap bi Nina.

"Siapa Bi?."

"Reno, Non."

"Reno? Tumben sekali dia kerumah, ada apa ya?." Tutur nya dalam hati sambil menghampirinya.

"Sha, apa kabar? Sudah lama ya gak bertemu."

"Hai Ren, tumben nih ada apa?."

"Gak apa-apa Sha, lagi kebetulan lewat saja jadi sekalian mampir." jawab Reno berbohong. Padahal malam ini memang iya sudah merencanakan ingin bertemu dengan Alisha, sebelum hari pernikahan nya dengan Winda besok pagi akan dilangsungkan.

Saat sedang asik ngobrol ponsel Reno terus berbunyi. Iya mengabaikan panggilan tersebut.

"Ren angkat aj dulu, mungkin penting." ucap Alisha.

"Gak apa-apa Sha, biasa orang rumah." jawab nya. "Ngapain sih Winda menghubungi ku terus. Ganggu saja wanita ini. Jangan dia pikir akan menikah dengan ku terus bisa semau nya mengatur hidupku." tuturnya kesal.

Disisi lain...

"Kenapa sih Ren kamu selalu mengabaikan aku, aku cuma mau menyanyakan untuk besok hari pernikahan kita. Tapi kamu selalu bersikap seperti ini kepadaku. Aku berharap setelah anak ini lahir kamu bisa menerima aku dan anak ini Ren." gumam nya dalam hati.

Winda langsung masuk kedalam kamar Apartemen Reno. Sejak pagi tadi iya sudah diberikan akses untuk masuk ke apartemen nya oleh Reno.

Pagi hari nya Winda sedang mempersiapkan dirinya untuk menikah dengan Reno pada hari ini. "Semoga pernikahan ku diberikan kelancaran dan kebahagiaan. Aamiin." imbuh nya dalam hati. Sambil menahan air mata nya yang akan menetes ke wajah nya itu.

Beberapa saat kemudian pernikahan Reno dan Winda akan segera dilaksanakan. Pernikahan itu hanya dihadiri kedua mempelai, penghulu dan dua orang saksi, yakni sahabat dari Reno sendiri.

Tak berselang lama akhirnya pernikahan kedua nya telah selesai dilaksanakan. "Alhamdulillah aku sudah SAH menjadi istri Moreno Sanjaya. Semoga pernikahan ku aku sakinah, mawadah dan warahmah." ungkap Winda dalam hatinya.

"Ren, kamu mau kemana?." tanya Winda usai para tamu pulang dari apartemen nya.

"Aku mau pulang kerumah ku."

"Apa kamu bilang? Lalu kamu meninggalkan aku sendiri disini? Ren, kita ini sudah resmi menjadi sepasang suami dan istri. Tega sekali kamu meninggalkan aku."

"Bahagia kan kamu sekarang karena sudah menikah dengan ku?."

"Ren, aku bukan cuma butuh status kamu. Tapi aku juga butuh sosok kamu disini sebagai pelindungku."

"Halah, sekarang kan apa yang kamu ingin kan sudah tercapai bisa menikah dengan ku. Tapi itu tak kan berlangsung lama Win, setelah anak itu lahir kita akan pisah!." pungkas Reno dan berlalu meninggalkan Winda seorang diri diapartemen nya.

Winda hanya bisa menangisi ucapan Reno itu, karena perlakuan nya sangat kejam bagi nya. "Aku akan bukti kan Ren, kalau anak ini memang anak kandung kamu. Tunggu saja nanti waktunya." tutur Winda dalam hati nya, sambil menangis terisak.

1
dava hanafisha
👍
Anita Rahayu
Luar biasa
Akbar Razaq
kamu py orang tuakan kenapa kamu melakukan semaumu saja.tidak memikirkan kekhawatiran orang tua.
Akbar Razaq
Bukan salah suami dan keluarga jk kamu sendiri py kemampuan tp hanya diam menangis saja.
dava hanafisha
terimakasih kak 🥰 .. oke siappp
dava hanafisha
maaf typo kak 😁🙏
QueenRaa🌺
sakit semua ini sekeluarga😭
dava hanafisha: Gregetan ya 😫
total 1 replies
QueenRaa🌺
alurnya bagus, tpi ini typo ya thor? kata padamu seharusnya padaku kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!