NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian.

Wanita cantik bergelar Pek Ngo Sian Li (Dewi Angsa putih) itu juga mengajarkan berbagai ilmu lain nya selain ilmu silat dan ilmu pedang, seperti ilmu totokan, ilmu formasi dan ilmu segel.

Saat di perjalanan, mereka lebih banyak berhenti untuk berlatih, sehingga saat orang orang sudah tiba di kota Ming untuk mengikuti turnamen itu, mereka masih di perjalanan.

Saat turnamen itu tinggal beberapa hari lagi, barulah mereka memasuki gerbang kota Ming.

Kedua guru dan murid itu lebih tepat nya terlihat seperti adik dan kakak saja tampak nya, meskipun usia mereka terpaut sangat jauh.

Satu purnama di perjalanan, membuat Xiao Yuen banyak mengerti tentang tehnik tehnik beladiri, ilmu totokan dan sebagai nya.

Saat mereka memasuki kota Ming, sebuah kota provinsi dimasa kekaisaran negeri Alexia, atau sebuah kerajaan jaman dahulu kala, memanglah sebuah kota yang sangat besar dan ramai dan padat sekali.

Alun alun kota Ming terletak di Utara kota, dengan istana gubernur menghadap kearah alun alun itu.

Biasa nya acara turnamen ini tidak diadakan dalam waktu bersamaan, tetapi bergantian disetiap kota nya, dengan terakhir kota Alexia sebagai final terakhir.

Semua perguruan akan mengirim kan perwakilan nya, demi menaikan gengsi perguruan mereka masing masing, karena perguruan yang menjadi juara, akan menjadi rebutan orang, bahkan kebanjiran peminat nya.

Di ujung Utara alun kota Ming, berdiri sebuah istana megah jaman dahulu yang sekarang di gunakan sebagai rumah kediaman gubernur kota Ming.

Yang menduduki istana gubernur ini tentu saja bukan kerabat atau keturunan Raja Ming, namun orang yang di pilih oleh masyarakat kota Ming sebagai gubernur.

Sementara itu, para Bangsawan kerabat keturunan Raja Ming, lebih memilih mengungsi ke selatan, mendirikan komplek atau Chung yang di pimpin oleh seorang Chung Cu (kepala Desa).

Di sekeliling alun alun sudah di penuhi dengan barak barak sederhana tempat para peserta kompetisi menginap sementara kompetisi berlangsung.

Beberapa pedagang makanan menjajakan dagangan mereka dengan berkeliling, namun ada pula yang mendirikan semacam kedai sederhana.

Di putaran awal, ada sekitar dua puluh perguruan yang ikut berkompetisi, semua yang terletak di sekitar kota Ming saja.

Untuk menutupi jati diri nya, Pek Ngo Sian Li meminta pada Xiao Yuen agar memanggil nya dengan panggilan Sian Li Subo (Guru Dewi) saja.

"Apakah kau ingin ke langsung ke penginapan, atau jalan jalan dulu?" tanya Pek Ngo Sian Li pada Xiao Yuen.

"Terserah guru saja, Yuen akan mengikuti guru" ujar Xiao Yuen menyerahkan pilihan pada guru nya.

Pek Ngo Sian Li mengajak Xiao Yuen duduk dibawah pohon Siong besar yang nampak sudah sangat tua dan rindang yang berdiri di tepi alun alun kota, entah berapa ratus tahun umur nya.

Mereka menikmati la' ang sejenis air nira yang belum jadi tuak atau belum di bikin gula.

La ang ini langsung di suguhkan setelah diambil dari pohon enau, rasa nya sangat manis dan menyegarkan.

Baru saja mereka duduk dibawah pohon Siong besar itu, tiba tiba mata Xiao Yuen melihat seorang dara kecil yang cantik sedang memukuli seorang anak laki laki berbaju kumal beberapa kali.

"Hei anak gembel hina!, kau sudah mengotori baju kesayangan ku, kurang ajar sekali, minta mati kau ya?" bentak dara kecil itu sambil melayangkan telapak tangan nya kearah pipi anak laki laki itu beberapa kali.

Xiao Yuen mengambil sebutir batu kerikil kecil sebesar biji kacang, lalu dengan seperempat kekuatan nya, batu itu disentil nya kearah dara kecil itu.

"Sreet!" ....

"Tap!" ....

Batu kerikil sebesar biji kacang tanah itu melesat dan tepat mengenai siku dara kecil itu.

Spontan tangan dara kecil itu jatuh gontai tanpa kekuatan lagi, karena urat utama di siku tangan nya tertotok oleh batu kerikil kecil tadi.

"Guru, tangan ku!" jerit dara kecil itu merintih karena tangan kanan nya tiba tiba bersama berat nya melebihi berat tubuh nya.

Dia berusaha mengangkat tangan kanan nya, namun sedikitpun tangan kanan nya itu tidak mampu dia gerakan.

Pek Ko Li (Rubah putih) menatap kesekeliling nya, mencari asal muasal penyerang murid nya itu.

Mata nya terhenti tepat pada Xiao Yuen dan Pek Ngo Sian Li, dia mencoba mengingat siapa wanita cantik yang bersama anak yang bertemu dengan nya satu purnama yang lalu itu.

Setelah beberapa waktu, dia kaget bukan main setelah benar benar mengingat siapa wanita cantik itu.

Dengan sekali tepuk, siku murid nya pun kembali seperti sedia kala.

Dengan membimbing tangan Than Niu, dia mendekat kearah wanita cantik itu.

"Oh Dewata!, rupanya Pek Ngo Sian Li yang muncul di depan mata, siapa sangka waktu seratus tahun tidak mampu mengalahkan mu Dewi!" ucap Pek Ko Li menjura beberapa kali didepan Pek Ngo Sian Li.

Pek Ngo Sian Li menatap kearah pria tua itu beberapa saat, nyaris tidak lagi mengingat pria itu lagi, karena sangat banyak perubahan nya.

"Siapakah tuan ini!" tanya Pek Ngo Sian Li heran.

"He he he he!, waktu dan masa sudah merubah dan mengalahkan diri ku Dewi, namun satu hal yang tetap pasti, Pek Ko Li tetaplah Pek Ko Li!" ujar Pek Ko Li.

"Pek Ko Li?, kau Pek Ko Li?" tanya Pek Ngo Sian Li takjub melihat perubahan tubuh Pek Ko Li yang dulu terakhir mereka bertemu, masih seorang pemuda yang tampan, namun kini berubah menjadi seorang kakek tua yang bertubuh kurus.

"Ya!, aku Pek Ko Li, dan ini murid ku Than Niu!" ujar Pek Ko Li memperkenalkan diri nya.

"Pek Ko Li!, kita sudah sama sama tua, ini Xiao Yuen murid ku" Pek Ngo Sian Li memperkenalkan diri nya.

"Oooh jadi anak gembel hina ini murid Ayi ya?" tanya Than Niu menatap Xiao Yuen dengan tatapan tidak suka nya.

Pek Ngo Sian Li menatap tajam kearah Than Niu, " mulut mu sangat tajam nak, apa guru mu tidak mengajari adab kepada mu?" tanya nya tidak suka.

Pek Ko Li membungkukan badan nya didepan Pek Ngo Sian Li, "maafkan murid ku Dewi, adab nya memang keras sekali" ucap nya.

"Tetapi benarkan Ayi, murid mu itu memang manusia yang tak berguna, tidak bisa berkultivasi, dia memiliki Dantian yang cacat!" kata Than Niu mengejek Xiao Yuen.

"Kau bawalah murid mu ini Pek Ko Li, kuberi kesempatan sambilan musim pada mu untuk melatih nya menjadi pendekar hebat, setelah itu, kita bertemu di tempat ini pada saat dan waktu yang sama, kita tentukan siapa diantara mereka yang lebih jebat!" ujar Pek Ngo Sian Li menatap tajam kearah Than Niu.

Untuk beberapa saat lama nya, Pek Ko Li terdiam membisu, dia tahu dari nada bicara wanita cantik itu, jelas dia tersinggung dengan ucapan dari Than Niu tadi.

Namun Than Niu yang tidak mengenal siapa Pek Ngo Sian Li, justru merasa tertantang karena nya.

"Baiklah Ayi, bila itu mau nya Ayi, akan saya buktikan jika ucapan saya tidaklah salah, murid Ayi hanyalah sampah yang tak berguna!" sahut nya masih dengan nada angkuh nya.

"Dewi!, ini hanyalah ucapan anak anak yang tidak perlu di tanggapi, maafkan lah kami Dewi!" ucap Pek Ko Li menjura beberapa kali di depan wanita cantik itu.

"Apa sih yang guru takutkan dengan wanita muda yang tidak berpengalaman ini?, aku yakin bila guru bertarung dengan nya, guru pasti mampu mengalahkan wanita ini" ujar Than Niu makin menjadi jadi.

"Niu Niu!, tutup mulut mu!, kalau kau tidak tahu, jangan ikut bicara!" bentak Pek Ko Li marah.

Than Niu yang tidak pernah mendengar sang guru berkata kasar menjadi sangat terkejut sekali, sekian lama nya bersama, baru kali ini guru nya berkata kasar kepada nya.

"Guru jahat!, guru lebih membela wanita sialan itu ketimbang Niu Niu murid sendiri, aku benci guru!" teriak nya sambil berlari dari tempat itu.

"Niu Niu! Tunggu!" teriak Pek Ko Li sambil berlari mengejar Than Niu.

"Dewi!, terimakasih atas waktu nya, percaya lah, sembilan musim lagi, saya akan datang menepati janji!" ucap Pek Ko Li melesat pergi mengejar murid kesayangan nya itu.

Xiao Yuen hanya terpaku melihat sifat dara kecil yang luar biasa angkuh nya itu.

...****************...

1
Jm Jm
afdetnya lama sekali afdet cuma 1 episod/Sob/
Orang Pinggiran
lanjuuuuuuuuuuuutttttttt ❤️❤️❤️❤️❤️
Bias Satria
juut lanjjuuuuuut Thor.
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
kamir
josss
Amir Hamzah
mantap tetap lah berkembang perlahan dengan pasti 👍👍👍
Umar Muhdhar
10
Umar Muhdhar
1
Umar Muhdhar
10
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hai
Bambang Widyatmoko
lanjutkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Semangat...
Redy Ryan Little
Mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
kamir
josss
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ceritanya bagus..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!