Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Qiara
Sepanjang perjalanan, Elnora terus melamun melihat jalan yang ia lalui.
Dia sudah benar-benar muak. Semua orang hanya menyayangi Ana. Baik itu ayahnya, pamannya, bibinya, Abangnya bahkan orang yang dicintainya.
Ayahnya menganggap Ana sebagai putrinya sendiri. Sedangkan Elnora? Diperlakukan seperti orang asing yang tidak memiliki hubungan darah.
Dan Abang-abang nya terutama abang kandungnya. Menganggap Ana sebagai adik kandungnya sendiri. Dan memperlakukan dirinya sebagai hama yang menjijikkan. Padahal Elnora sudah mati matian untuk berdekatan dengan mereka. Namun apa! Mereka malah tidak pernah melihat Elnora sekali pun.
Theo yang di anggap Elnora sebagai super hero dan berjanji untuk selalu menjaganya. Malah berbalik memperlakukan Ana penuh puja. Padahal Elnora sudah berjuang untuk menjadi yang diinginkan Theo. Tapi malah perjuangan nya berakhir sia-sia.
Andai saja sahabat bundanya sudah menemukan semua buktinya. Elnora pasti akan segera keluar dari tempat yang memuakkan itu.
Elnora turun dari taxi yang ditumpanginya. Ia menatap restoran mewah yang berada dihadapannya.
Sesaat, ia berharap semoga sahabat bundanya membawa berita yang bagus. Sehingga ia secepatnya bisa melepaskan belenggu rasa bersalahnya atas kematian sang bunda. Dan dapat membungkam seluruh keluarganya atas tuduhan mereka terhadapnya.
Dengan anggun Elnora berjalan memasuki restoran tersebut.
"Reservasi atas nama Qiara" ucap Elnora. Dan langsung di antar oleh pelayan ke ruang privat.
Saat memasuki ruang tersebut. Elnora dapat melihat sepasang paru baya seumuran sang bunda tersenyum kearahnya. Wanita tersebut adalah sahabat bundanya yang biasa di panggil Qiara dan suaminya Zen. Dan tidak lama ia mendapat pelukan dari wanita tersebut.
"Apa kabar sayang" ucap Qia kepada Elnora sambil melepaskan pelukannya.
"baik onty" jawab Elnora sambil tersenyum
"loh..loh.. Ini kenapa pipinya. Katakan sama onty siapa yang melakukan ini" kejut Qia yang melihat pipi Elnora memerah
"Apa ada yang lain? Siapa yang berani melakukan ini. Bilang sama onty" lanjutnya sambil memutar badan Elnora
"Sudah sayang, El nya disuruh duduk dulu. Kasihan El nya kamu putar-putar seperti itu" kata Zen suami dari qia yang jengah melihat kelakuan istrinya
"oh ya, yuk sayang duduk dulu" ungkap Qia sambil menuntun Elnora duduk ditengah-tengah mereka.
"Nanti ya kita tanyain El. Sekarang kita makan dulu ya. Aku sudah lapar loh yank" ungkap Zen saat melihat sang istri ingin membuka mulutnya.
"Kamu makan terus, nggak tau apa aku tuh kangen sama El" kesal sang istri
"ya,, nama nya juga laper yank! El juga laper loh yank. Ya kan El?" ungkap sang suami yang melirik Elnora meminta pembelaan
Elnora tersenyum melihat kelakuan kedua pasutri yang selalu dapat membuatnya tersenyum. Jujur saja, El merasakan kehangatan dihatinya yang didapatkan saat bersama mereka yang tidak pernah didapatkan dari keluarganya.
"hmm,, El juga laper onty" kata El mengangguk kepala saat melihat sang uncle meliriknya
...----------------...
"Nah El,, sekarang kamu tidak bisa mengelak lagi katakan pada onty. Siapa yang melakukan ini sama kamu?"ucap serius wanita tersebut saat selesai makan dan memegang pipi Elnora dan dibalas senyuman oleh El.
"Sudah lah yank, sudah bisa ditebak pasti yang melakukannya Keluarga bodohnya! Bukan begitu El?" ucap lelaki tersebut
"Benar itu El?" tanya wanita tersebut dan di balas anggukan oleh El
Brukk
"Kurang ajar" kata wanita tersebut sambil menggebrak meja
"Bisa..bisanya mereka itu nyakitin kamu. Perlu dikasih perhitungan mereka" marah wanita tersebut
"Sudah yank tenang! lihat tuh El jadi takut lihat kamu" ucap lelaki tersebut
"Maaf ya sayang, onty nggak bermaksud buat kamu takut. Onty hanya kesal sama ayah kamu yang bodoh itu. Rasanya pengen onty bikin babak belur tuh ayah kamu" kesal wanita tersebut yang masih terbawa emosi
Lelaki pasangan wanita tersebut hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang istri.
"El,, uncle mau bertanya" ucap Zen
"Tanya apa uncle" balas El sambil mengalihkan pandangannya kepada Zen
"setelah semuanya bukti terkumpul. Apa kamu benar-benar akan keluar dari rumah tersebut?" tanya Zen dan dibalas anggukan oleh El
"apa kamu yakin? Bukannya kalau semuanya sudah terbukti. Keluarga kamu bakal menyayangi kamu seperti dulu" tanya zen
"ish,, kamu apaan sih. Jangan coba-coba merayu El ya untuk tetap bertahan disana" kesal Qia saat mendengarkan pertanyaan dari sang suami
"bukan gitu sayang, aku kan nanya. Aku nggak mau El nya nanti jadi menyesal. Sejahat-jahatnya mereka, mereka tetap keluarga El sayang" ungkap zen lembut kepada istrinya
"Tapi kan..." kata qia terpotong saat mendengar panggilan Elnora
"onty, uncle" panggil El
" Keputusan El tidak akan berubah. Apapun yang terjadi El akan tetap pergi dari sana. El hanya ingin mencari kebahagiaan El. El tahu suatu saat El akan menyesal meninggalkan mereka. Tapi El ingin menghukum mereka. Dan hukuman yang paling pantas adalah hidup dalam penyesalan" ungkap El
" Dan juga, bunda ingin El mencari kebahagiaan El diluar sana apabila El tidak mendapatkan kebahagiaan dari keluarga El sendiri. El nggak salah kan menjemput kebahagiaan itu?" lanjutnya dengan senyum sendu
"bunda kamu benar sayang. Kamu harus bahagia" ungkap Qia sambil memeluk Elnora
"Tapi onty mau kamu tinggal sama kak Haura ya. Onty tidak ingin kecolongan lagi. Onty tidak ingin kamu tersakiti lagi. Onty sudah janji sama bunda kamu. Jadi onty tidak ingin kamu jauh dari pengawasan onty" ucap beruntun Qia
"tapi onty.." kata El terpotong oleh Zen
"Onty kamu benar El. Kamu lebih baik tinggal sama Haura aja ya. Lagian pasti Haura senang kamu di sana. Kalau kamu lepas dari pengawasan onty mu. Nanti onty mu bakal seperti macan betina" kata Zen dengan memelankan kata terakhir
"apa kamu bilang" kesal qia
"aku ngak bilang apa-apa kok. Ya kan El?"kata Zen takut melihat istrinya marah dan dibalas senyuman oleh El
"oh ya El, semua buktinya ada disini" kata zen
"Dan semua yang kamu lihat itu benar" lanjutnya dan memberikan flashdisk kepada El
"Apa yang kamu lakukan selanjutnya El dan gimana kamu membongkar semuanya" kata Qia
"onty ingin dia dihukum seberat-beratnya. Dia penyebab Dara meninggal" lanjut kia sambil mengepalkan tangannya
"El uda punya rencana onty, jadi onty tenang saja ya" ucap El untuk menenangkan Qia
"hmm,, onty percaya sama kamu" ucap qia memeluk El
...****************...
...Zendra turnos friz...
...Qiara Briana urga...
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya