Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
Selama ini, mahar ibu Yenrou yang di antaranya beberapa toko di pasar ibu kota. Keluarga Gu memakai keuntungan dari toko itu sebagai keuangan di kediaman Gu.
Karena keuangan neneknya yang mengelola. Sehingga dia juga yang mengatur semua mahar mendiang ibu Yenrou.
Atas permintaan Yenrou bahwa semua mahar ibunya harus di kembalikan. Membuat neneknya merasa tertekan. Karena penghasilan nya akan berkurang.
"Nyonya tua Gu, saya harap tidak satupun mahar ibu saya tertinggal. Karena saya memiliki salinan aslinya." Ucap Yenrou ketika sebagian mahar ibunya yang tidak begitu bernilai saat ini mereka antar ke kamar Yenrou.
Nenek tua itu mengepalkan tangannya. Dia tidak menduga bahwa gadis itu memiliki salinan daftar mahar ibunya.
"Ibu, berikan saja apa yang dia minta. Nanti ketika Gu Xian menjadi Jenderal, itu semua tidak ada harganya." Ucapnya dengan bangga.
Ketika mendengar itu, hati nenek tua itu sedikit terhibur. Ternyata dia memiliki harapan.
Keesokan harinya barulah semua mahar ibunya terkumpul. Ternyata ada lima toko di pasar ibu kota yang masih beroperasi.
Sebaiknya, jika dia memiliki waktu nantinya, dia akan pergi mengunjungi toko-toko tersebut.
Keluarga ibunya berasal dari keluarga yang lumayan. Walau ibunya belajar medis, tetapi mendiang kakek dan nenek dari pihak ibu seorang pedagang yang tersohor.
Sehingga ketika dia menikah dengan seorang Jendral muda, kedua orang tuanya memberi mahar yang sangat banyak.
Karena rakyat biasa yang menikah dengan petugas kekaisaran itu sangat luar biasa.
Sebenarnya Gu Yenrou masih memiliki paman dan bibi dari pihak ibunya. Hanya saja karena mereka seorang pedagang yang selalu berkeliling dari negara lain ke negara yang lain.
Mereka tidak saling kenal, dan ketika ibundanya meninggal, mereka tidak bisa datang karena berada di tempat yang jauh.
Tapi, saat ini Yenrou tidak memikirkan tentang mereka.
Ketika semua mahar berupa benda di antarkan. Yenrou memasukkan ke dalam ruang dimensi, untuk menyimpan nya dengan baik. Begitu juga dengan surat-surat berharga lainnya.
Karena semua peninggalan ibunya telah dia simpan. Dengan senang hati dia keluar dari kediaman tersebut.
Walau masih dia sayangkan karena kediaman tersebut peninggalan ayahnya satu-satunya.
Tapi dia memiliki rencana lain. Walau bangunan ini tidak bisa dia ambil, yang lainnya masih bisa dia dapatkan. 'Tunggu saja waktu yang tepat.' Gumamnya.
"Anda memiliki keluarga yang sangat buruk." Sengthai telah memperhatikan selama dua hari ini perilaku dari keluarga nona-nya.
"Um, lain kali kita harus membuat mereka tidak memiliki apapun." Yenrou memiliki dendam di hatinya.
Dengan mengantongi surat pemisahan keluarga dan tanpa berpamitan, dia pergi ke istana kekaisaran, tepatnya di istana selatan. Dimana pangeran ke tiga menetap.
Ketika pengawal melihatnya, salah satu dari mereka memberi laporan ke pada pangeran ke tiga. Sedangkan yang lain menahannya di pintu gerbang istana selatan.
Tidak berapa lama utusan tersebut datang kembali dan mempersilahkan dia masuk dan memberi pesan agar langsung pergi ke ruang kerja pangeran ke tiga.
"Lain kali kalau kamu melihat gadis itu, jangan pernah halangi. Karena aku mendapatkan pesan bahwa dia adalah pengawal pribadi pangeran ke tiga." Ucap pria yang baru saja datang dari dalam istana.
"Um, aku akan mengingatnya."
Mereka berbincang setelah Gu Yenrou tidak terlihat lagi.
Tubuh Gu Yenrou yang tinggi berjalan dengan pasti menuju ruang kerja Zhong Rei Yu.
Tinggi tubuhnya di atas rata-rata gadis seusia nya. Jika dia berpakaian seperti lelaki, orang akan mengira bahwa dia benar seorang lelaki, karena tinggi badannya mencapai seratus tujuh puluh lima centi meter.
Dia berdiri di depan ruang kerja pangeran ke tiga, menunggu penjaga yang bertugas di pintu tersebut untuk memberitahukan kepada pangeran ke tiga bahwa dia sudah berada di depan pintu.
lagi dong kak,tambah penasaran karena samasekali tidak ada gambaran dipikirin daku /Sneer/