NovelToon NovelToon
Strange Fate

Strange Fate

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: SUPARMAN SUPARMAN

Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya

BAB 1 sampai 20 itu hanya alur tidak penting kalau kalian merasa bosan dengan alurnya langsung skip ke bab 21 ya.

*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~SF•30~

•Masih di tempat yang sama•

"Eh siapa kalian!!" tegur seseorang dari arah belakang mereka, yang sontak membuat mereka berhenti berjalan.

PLAK

"Bodoh, mereka teman kitalah, pake nanya lagi" ujar teman disampingnya setelah memukul kepala belakang si penegur.

"Ya maaf aku kan hanya bercanda, tapi bisa gak enggak usah pakai mukul kepala belakang orang, sakit tau nanti aku tambah bodoh kalau kau pukul." jelas si penegur kesal, selanjutnya dia memarahi abis-abisan si teman pemukul.

Sedangkan orang Andrew dan yang lain hanya melihat itu dengan mulu terbuka, heran dengan sifat dua orang aneh itu yang sekarang bertengkar tanpa melihat keberadaan mereka, padahal tadi mereka manggil kok sekarang malah asik berantem sendiri?.

Andrew menatap Raka yang disadari sama orangnya dan dibalas natap balik si Andrew, tiba-tiba Andrew berujar." Mirip kau," kemudian pergi berjalan menjauh dari situ meninggalkan Alex,Nathan, dan Raka yang bingung dengan omongan Andrew.

"Dia kenapa?" tanya Raka ke Alex dan Nathan, yang dibalas gelengan kepala sama angkat bahu,

Sedangkan si penanya yang merasa pertanyaan dia belum benar-benar terjawab langsung mengikuti langkah Andrew yang diikuti sama Alex, Nathan. Meninggalkan dua orang yang masih meributkan masalah memukul kepala belakang.

•MANSION AMIR•

Amir turun dari lantai 3 dengan menggunakan lift setelah sampai di lantai dasar, dia melihat sosok Ryan yang lagi sibuk berdikusi dengan salah satu personel bodyguard, mengetahui keberadaan Ryan lantas saja Amir langsung menghampirinya.

"Ryan," panggil Amir sambil berjalan menuju Ryan berada yang sekarang menoleh ke arah dia.

"Salam tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ryan setelah memberi hormat.

"Iya saya butuh bantuanmu, saya ingin tanya kemana Andrew berada?, kenapa saya tidak menemukan keberadaannya sedari pagi di mansion?" tanya Amir penasaran sambil menunjuk rumahnya.

"Ah sebenarnya tadi pagi dia ada permisi ke saya kalau dia akan pergi keluar, kumpul-kumpul sama kawan smanya tuan," jawab Ryan mengerti dengan kegelisahan Amir.

"Tadi pagi?, tapi kok dia enggak ada bilang sama saya, dan bukannya saya sudah bangun sedari pagi, kalaupun dia keluar saya bakal tahu itu?" jelas Amir masih penasaran dan bingung.

"Ah iya, gini tuan masalahnya dia keluar di jam 4 pagi dan tuan di jam segitu masih belum bangun jadi dia tidak sempat memberitahu anda, dan juga dia permisi ke saya itu waktu masih di kamar setelah itu dia bergegas keluar." jelas Ryan menjelaskan

"Begitu ya, baiklah terima kasih infonya Ryan." ujar Amir mengerti tapi terlihat jelas raut lesu di wajahnya.

"Tidak masalah tuan, itu sudah tugas saya." balas Ryan yang hanya di balas angukkan kepala sama Amir.

"Ah kalau begitu saya akan naik ke atas lagi," pamit Amir dan ingin berjalan tapi belum sempat dia jalan 2 langkah sudah ada suara teriakkan Natasya dari luar.

"TUAN GAWAT," teriak Natasya berlari masuk ke dalam mansion, setelah itu membungkuk untuk mengambil napas karena sudah berlari dari gerbang depan mansion.

Amir, Ryan dan satu bodyguard melihat Natasya yang memasuki mansion dengan berteriak dan berlari hanya memasang muka bingung, yang kemudian Amir bertanya sebagai perwakilan.

"Ada apa Natasya?, kenapa kau lari kayak abis dikejar setan gitu?," tanya Amir bingung

Kemudian Natasya menegakkan badannya yang mampu membuat orang yang tadi memandanginya terkejut dengan asik dadakannya itu.

TUAN GAWAT," teriak Natasya lagi, sedangkan yang lain menutup telinga mereka karena mendengar teriakkan menggelegar milik Natasya.

"Iya ada apa Natasya?, gawat apa coba kamu jelaskan?," tanya Amir geram

"Tuan saya ada dapat informasi dari personel pasukan pengawal milik tuan besar yang ada di london, bahwa mereka meng-informasikan kalau 2 gudang dan 2 pabrik DE&DI FASHION COMPANY telah terbakar, selain itu laboratorium kimia yang ada di Oxford juga ikut terbakar tuan." papar Natasya panik, dia mengetahui berita ini dari ketika salah satu orang kepercayaan Cedro menelponnya.

"APA," teriak Andrew terkejut," Kalau begitu ayo kita berangkat sekarang kamu Natasya ikut saya ke London, dan kamu Ryan jaga istri saya disini beri tahu dia selagi saya pergi, mengerti." lanjut Amir memberi perintah ke Ryan

"Baik, mengerti tuan." balas Ryan mengerti

"Natasya siapkan pesawat sekarang," suruh Amir ke Natasya, dengan berjalan cepat menuju luar mansion

"Baik," patuh Natasya langsung bergerak cepat mengikuti arahan.

•SISI ANDREW•

Andrew dan yang lainnya sudah sampai di depan markas musuh yang pernah mencelakakan Amir, markas mereka sudah seperti rumah malahan kayaknya memang rumah karena begitu mewah dan elegan, tidak nampak sama sekali suasana markas yang nampak seram seperti markas pada umumnya.

Di sekitar luar halaman markas itu tidak ada satu orang pun mungkin hanya 2 orang yang sibuk berantem dan mungkin sama orang yang sudah mereka buat babak belur, mereka tidak langsung masuk karena mereka lagi menunggu intruksi dari sang ketua, yaitu Andrew.

Yang sekarang lagi berkomunikasi dengan Naufal di seberang earphone, sedangkan yang lain melihat kanan kiri memastikan keadaan di sekitar mereka benar-benar aman tidak ada satu pun yang sedang memantau mereka diam-diam

"Baiklah, kerja bagus Naufal teruskan kinerjamu itu, tetap selalu pantau kamera disini maupun di mansion. Dan jangan sampai ada yang mengetahui itu, oh satu lagi terima kasih atas info penting mengenai keadaan di mansion." ucap Andrew mengobrol dengan Naufal, setelah itu segera memutuskan komunikasi mereka karena ada yang datang.

"Selagi lagi terima kasih Naufal, sekarang matikan dulu." jelas Andrew berbisik

"Baiklah ketua," sahut Naufal di seberang sambil tetap memantau 2 monitor cctv besar

Yang disebelah kiri sedang memantau cctv di luar dan dalam markas musuh dan yang sebelah kanan sedang memantau cctv di mansion Amir, ketika dia melihat ke sebelah kanan dia melihat kehadiran Amir yang baru ingin masuk ke dalam pesawat pribadinya dan di dalam mansion itu terdapat Ryan, Scarlett dan anak-anaknya yang baru saja turun dari lantai 3.

1
Ryoma Echizen
Makin nggak sabar buat nunggu kelanjutan ceritanya 😍
Farah Syaikha
Wah, cerita ini anjreng banget! Pengen baca lagi dan lagi!
kusnadi farah
Terpancar perasaan cinta penulis terhadap ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!