Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.
Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.
Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.
Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.
Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Dua hari pun berlalu, malam hari, karena masih di isolasi, keduanya tetap berada di unit apartemen baru mereka namun bekerja masing masing. Adam bekerja di kamar karena mengadakan meeting dengan customer sedangkan Aulia di ruang tengah karena harus menyiapkan portofolio dan berkas untuk pemotretan. Selesai meeting, “klap,” Adam menutup laptop nya dan bersandar santai di kursi nya, matanya menatap ke arah kota melalui jendela yang berada tepat di depannya.
“Selesai (menoleh melihat jam dinding) oh sudah jam tujuh malam ya, pantas lapar,” ujar Adam.
Tiba tiba bulu halus Adam berdiri karena merasakan dingin mencekam dari belakang nya, dengan reflek dia bangun dan menoleh ke belakang namun tidak ada siapa siapa di belakangnya.
“Huh...perasaan ku aja apa ?” tanya Adam.
[Tidak tuan, six sense detect presence anda baru saja di gunakan, sepertinya ada yang ingin bertemu anda.]
“Hmmm bertemu dengan ku ? bagaimana caranya,” ujar Adam.
[Gunakan astral body tuan.]
“Ok, mari kita coba,” ujar Adam.
Adam memejamkan matanya dan menaruh laptopnya di meja, kemudian dia merilekskan tubuhnya,
“Astral body,”
Adam merasakan dirinya melayang di udara, dia membuka matanya, ternyata dia sudah benar melayang di udara, ketika melihat ke bawah, dia melihat dirinya sedang duduk dan nampak seperti orang yang sedang tidur di kursi. Dia menoleh melihat sekeliling, kemudian dia melihat seutas tali putih seperti kabut di pusar nya dan terhubung dengan ubun ubun tubuhnya,
“Wow...bisa begini ya,” ujar Adam.
Tiba tiba sebuah bola putih bercahaya terang seperti matahari mini melayang layang memutari tubuh Adam yang melayang di udara. Bola cahaya itu berhenti tepat di depan wajah Adam,
“Tuan, mari ikuti aku,” ujar IOS.
“Eh...kamu IOS ?” tanya Adam.
“Benar tuan, aku tidak memiliki wujud, mari tuan, ikuti aku,” ujar IOS.
IOS melayang menembus keluar kamar, Adam mengikutinya, dia bisa melihat istri nya sedang sibuk mengetik dan memilah milah berkas di sampingnya, dia mengikuti IOS menembus pintu kamar kemudian ketika sampai di koridor, IOS menembus langit langit sampai ke atap. Setelah sampai di atap, Adam menoleh memeriksa sekeliling, tapi tiba tiba mata Adam membulat karena melihat seorang wanita paruh baya berdiri di hadapan nya.
Adam memicingkan matanya untuk melihat wajah wanita paruh baya di depannya yang terlihat buram,
“Astaga...tante kan....mama nya Dina yang koma di rumah sakit ?” tanya Adam.
Sang wanita paruh baya tidak menjawab, namun dia tersenyum dan mengangguk menatap Adam, bola cahaya IOS bertengger di bahu Adam,
“Tuan, dia tidak bisa bicara namun kita bisa mendengar pikirannya, aku akan tampilkan di layar,” ujar IOS.
“Bwuuung,” sebuah layar hologram terbuka, Adam langsung membaca tulisan yang tampil di layar itu,
“Adam, tante minta tolong untuk menjaga Dina, tante sudah tidak ada lagi di dunia, terima kasih Adam,”
“Huh...menjaga Dina ? tapi...dia kan ada Farrel,” ujar Adam.
Sang wanita menggelengkan kepalanya, kemudian dia tersenyum melihat Adam walau tatapannya terlihat sangat sedih, tulisan baru muncul di layar,
“Saat ini, hanya kamu yang bisa tante andalkan, suatu hari nanti kamu akan tahu apa yang terjadi. Tante senang akhirnya kamu kembali ke ibukota dan bertemu mas Hendro, Indra juga Trisno, salam untuk mereka, tante harus pergi,” ujar sang wanita paruh baya di layar.
“Huh ? tante kenal om Hendro, om Indra dan om Trisno ? kok bisa ?” tanya Adam.
“Mereka saudara tante, papa kamu juga saudara tante dan mba Mutiara, mama dari Aulia juga saudara tante, tante titip Dina sama kamu ya,” jawab sang wanita paruh baya.
“Tu..tunggu, tante namanya siapa ?” tanya Adam langsung ketika membaca nama Mutiara dan yang lainnya di layar.
“Nama tante ? sebelum menikah nama gadis tante adalah Intan Sudiro, Dina adalah saudara mu,” ujar Intan.
Adam terkesiap ketika membaca tulisan di layar, tiba tiba tulisan berganti dan hanya menuliskan dua kata, “selamat tinggal,” Adam langsung menoleh, dia melihat tubuh Intan bermandikan cahaya terang, langit seakan akan terbuka dan cahaya terang seperti tabung menyinari tubuh Intan yang sudah bercahaya terang, Intan tersenyum dan melambaikan tangannya. “Pyaaas,” tubuh Intan berubah menjadi butiran cahaya yang naik ke atas di dalam sinar yang menyoroti nya dari langit.
“I...Intan Sudiro.....Dina...saudara ku, pantas dari kecil aku bersama dia,” ujar Adam terbata.
“Itu betul tuan, kalau dia kesini, berarti dia sudah meninggal dan keterikatan nya pada dunia sudah lepas setelah bertemu tuan,” ujar IOS.
“Begitu ya, tapi kenapa dia mencari ku ?” tanya Adam.
“Seperti yang di pesankan oleh nya, dia menitipkan anaknya kepada tuan,” jawab IOS.
Adam terdiam, dia masih merasakan ada rasa marah terhadap Dina berkat penglihatannya yang mengantar dirinya pergi ke ibukota bersama Aulia. Ketika Adam sedang termenung,
“Maaf tuan, tapi istri anda hendak membangunkan tuan,” tegur IOS.
“Oh benar juga, ayo kita kembali IOS,” ujar Adam.
Adam langsung melayang kembali ke unit apartemennya bersama bola cahaya yang menuntun jalannya, setelah sampai ke unitnya, dia melihat Aulia tidak ada di ruang tengah, dia menoleh melihat pintu kamarnya terbuka, dia melayang masuk dan matanya membulat ketika melihat ke dalam, Aulia sedang duduk di pangkuan nya dan merangkul dirinya sambil menciumnya.
“Lah...ngapain dia ?” tanya Adam.
“Dia mau membangunkan tuan, dia pikir tuan tidur,” jawab IOS.
“Ntar dulu, kok gitu caranya ? emang ga bisa bangunin biasa aja gitu ?” tanya Adam.
“Silahkan kembali ke tubuh tuan,” ujar IOS.
Tiba tiba Adam merasa dirinya di tarik dengan kencang dan di paksa masuk ke dalam tubuhnya, “whoaaah,” Adam membuka matanya, Aulia yang sedang menciumnya tersentak kaget dan melepaskan ciumannya,
“Kamu ngapain sayang ?” tanya Adam sambil menaikkan kedua tangannya merangkul pinggang Aulia.
“Hehe bangunin kamu, sori ya, abis nya gemesin tidur di kursi kayak gini, trus aku mau memindahkan kamu ke ranjang ga kuat, ya udah duduk di sini aja,” ujar Aulia sambil merangkul Adam.
“Dasar kamu, aku lapar nih, mau makan ga ?” tanya Adam.
“Iya, justru itu, aku kesini tuh mau nanya kamu mau makan apa, eh malah tidur, berat banget apa meeting nya ?” tanya Aulia.
“Hehe maaf ketiduran, udah dong turun, gimana mau bangun nya nih,” ujar Adam.
“Um...coba lihat deh,” ujar Aulia menunjuk ke bawah.
Adam menunduk dan langsung kaget, dia kembali menatap Aulia di depannya yang tersipu sipu malu.
“Astaga, kamu....ga pake....”
Belum selesai Adam bicara, Aulia langsung menciumnya dengan mesra, kemudian Adam memeluk Aulia di atas pangkuannya. Adam membuka matanya dan melihat wajah Aulia yang menempel pada wajahnya,
“Dina berarti saudara ku, sejak dulu aku memang selalu menganggap dia adik ku, yap perasaan ku ke Dina tidak sama seperti perasaan ku kepada istriku Aulia, aku sempat galau dan merasa aneh tadi tapi sekarang aku yakin sama perasaan ku, sepertinya aku harus membicarakan hal ini pada om Hendro, om Indra dan om Trisno, mereka harus tahu kalau saudara mereka sudah meninggal,” ujar Adam dalam hati sambil mencium Aulia dengan mesra.