Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aib Kerajaan Api
Disisi lain di sebuah kerajaan tua yang berada di dekat kerajaan sakura. Seorang ksatria kegelapan peringkat 4 sedang menyiksa Raja Api menggunakan cambuk kegelapan.
"Beritahukan aku! Dimana kau menyimpan kunci segel itu!" ucapnya
Raja Api pun menjawab pertanyaan ksatria kegelapan itu sambil tersenyum walaupun dia sedang kesakitan. "Kau tidak akan bisa... Membangkitkannya..."
Ksatria kegelapan itu pun menjadi kesal dan menarik rambut Raja Api. Raja Api tidak mampu melawan balik karena tangan dan kakinya di borgol. "Kau tidak dengar ya? Aku sudah berapa kali menanyakan ini kepada mu!"
Ksatria kegelapan itu pun terus mencambuk Raja Api dan di saksikan oleh 10 ksatria kegelapan yang berada di belakangnya.
"Dengar semuanya! Aku yakin mereka tidak akan membiarkan Raja mereka ini culik begitu saja bukan? Siapkan pasukan untuk menjaga tempat ini!"
"Baik!" jawab 10 ksatria kegelapan itu.
Mereka pun keluar satu persatu dari sana. Sedangkan ksatria kegelapan peringkat 4 itu pun mulai memukuli wajah Raja Api karena kesal. "Kata kan di mana kunci segel itu dasar orang tua!" ucapnya
Raja Api pun hanya terdiam saat ksatria kegelapan itu mulai menanyakannya kembali. "Ada apa dengan mu huh? Apa kau ingin mati sekarang?"
Raja Api pun melihat ke arah ksatria kegelapan di hadapannya itu. "Kenapa kau mengkhianati Raja Api Pertama, dan lebih memilih bergabung dengan Para Kegelapan? Apa karena kau ingin ke abadian?" ujar Raja Api dengan nada serius.
Ksatria kegelapan itu pun semakin kesal. Dia pun menendang perut Raja Api hingga Raja Api batuk darah. "Jangan pernah mengatakan hal itu di hadapan ku! Atau kau akan segera ku bunuh!" katanya
Dengan nafas terengah-engah. Raja Api berusaha melihat ke arah wajah dari ksatria kegelapan itu. "Kau merupakan aib dari Kerajaan Api, dan kau tidak pantas di sebut sebagai ksatria terbaik pada saat itu!"
"Sial! Diamlah!" teriak ksatria kegelapan itu
Dia pun ingin membunuh Raja Api menggunakan pedang kegelapan miliknya. Raja Api pun langsung tersenyum sinis saat ksatria kegelapan itu menodongkan pedang kegelapannya.
"Kau sudah membuat Raja Api Pertama terbunuh bukan?" ucap Raja Api
Disisi lain, saat hari sudah mulai sore. Kyube pun menemui Gareth di camp pelatihan. Gareth pun melihat ke arah Kyube yang sedang berjalan ke arahnya.
"Hmm? Apa kau mencari ku Kyube?" tanya Gareth
"Sial, Kapten selalu saja bisa menebak isi pikiran ku ya." ucap Kyube
"Hahaha, kau ada ada saja." balas Gareth
Kyube pun duduk di samping Gareth yang sedang bersantai sambil menikmati secangkir teh hangat. "Kapten, kenapa kau sangat suka meminum teh?"
Gareth tersenyum sedikit. "Karena aku sudah tua," jawabnya
"Tua dari mana? Umur Kapten saja masih 27 tahun," ucap Kyube
Gareth pun memberikan secangkir teh kepada Kyube. Kyube yang melihat itu pun langsung mencoba meminumnya. "Sial, kenapa ini sangat harum dan enak?" ujarnya
"Jadi sekarang kau sudah tau kenapa aku sangat menyukai teh?" tanya Gareth
"Ya, aku mulai tidak heran kalau kalian berdua sama sama menyukai teh." ucap Kyube
Gareth yang mendengar perkataan Kyube itu pun langsung mengetahui kalau Kyube telah bertemu dengan Alaric. "Sepertinya kau sudah bertemu dengannya ya, apa kekuatan kalian masih sama semenjak 10 tahun yang lalu? Atau salah satu dari kalian menjadi lebih kuat?" kata Gareth
"Tidak, kami masih belum sempat bertarung kembali semenjak 10 tahun lalu," jawab Kyube
Gareth mulai menanyakan maksud kedatangan Kyube. "Jadi apa yang kau inginkan dari ku sekarang?" tanyanya
"Sebentar ya," ucap Kyube
Kyube pun mengambil kertas kecil dari dalam saku celananya, yang di berikan oleh Alaric tadi. "Alaric menitipkan ku kertas kecil ini. Tapi aku tidak tau maksud dari tulisan yang ada kertas itu,"
Gareth pun melihat tulisan yang di buat oleh Alaric di kertas kecil itu. "Dia ingin kembali ke kerajaan cahaya ya?" ucap Gareth
Kyube kebingungan karena bagaimana Gareth paham dengan tulisan yang ada di kertas kecil itu. "Bagaimana Kapten tau arti dari tulisan itu?" tanya Kyube
Gareth melihat ke arah Kyube. "Sepertinya kau tidak tau ya kalau setiap kerajaan memiliki bahasa pasukannya masing masing ya? Apa kau mengira kalau hanya kerajaan jingga saja yang menggunakan bahasa pasukan,"
"Owalah, jadi Alaric memakai bahasa pasukan kerajaan cahaya di dalam kertas itu." ujar Kyube
Gareth pun memukuli kepala Kyube. "Jangan terlalu keras, apa kau tidak tau kalau para pasukan kerajaan jingga tidak menyukai orang kerajaan cahaya?"
"Maaf maaf, aku lupa tadi." jawab Kyube sambil memegang kepalanya.
Setelah membaca tulisan di kertas kecil itu. Gareth pun mulai berdiri, dan pergi dari sana. Kyube mulai kebingungan ketika melihat hal tersebut. "Oi Kapten! Kau ingin pergi kemana! Sebentar lagi matahari akan terbenam!" teriak Kyube
Gareth pun tidak merespon perkataan Kyube itu. Dia pun terus berjalan ke suatu tempat. Sedangkan disisi lain, Tera dan pasukan kerajaan api hampir sampai di perbatasan kerajaan sakura.
"Komandan, apa sebaiknya kita tidak bermalam dulu karena kemarin malam kita hanya tidur selama 5 jam saja." tanya anggota pasukan
Tera pun melihat sekelilingnya. Dia melihat para anggota yang tampak kelelahan dan mengantuk. "Ya, sebaiknya begitu bukan?" balas Tera
Mereka semua memutuskan untuk bermalam disitu saat matahari mulai terbenam. Para anggota pasukan pun menyalakan beberapa api unggun agar mereka tidak kedinginan.
Tera memantau situasi sambil bersandar di pohon dengan secangkir teh di sampingnya. Vijan pun berjalan ke arah Tera yang sedang bersandar di pohon.
"Ada apa Vijan?" tanya Tera
"Aku ingin menanyakan sesuatu tentang ksatria muda berumur 17 tahun seperti ku yang kau bilang saat 2 hari lalu," ucap Vijan
Tera pun tersenyum. "Apa kau sangat penasaran dengannya? Sayang sekali, dia tidak akan datang membantu kita karena dia sedang berada di kerajaan daun."
Vijan yang mendengar itu pun kebingungan. "Untuk apa dia pergi ke kerajaan daun? Apa dia di berikan misi oleh Raja Cahaya?" tanya Vijan
"Tidak, dia tidak mendapatkan misi apapun dari Raja Cahaya untuk saat ini." jawab Tera
"Kenapa? Apa karena dia merupakan keturunan ksatria cahaya seperti diriku, yang sangat di spesialkan?" ucap Vijan
"Salah, dia tidak manja seperti dirimu. Kau tidak bertindak dengan kepintaran mu, tapi kau bertindak dengan amarah mu." balas Tera
"Oh ya? Lalu seberapa hebat ksatria muda itu? Aku yakin dia masih belum menemukan pedang pelindung miliknya itu, makannya dia pergi ke kerajaan daun untuk mencarinya." ujar Vijan
Tera tersenyum. "Kau terlambat, dia sudah duluan pergi mencari para pemakai pedang pelindung yang lain."
"Apa?" Vijan terkejut.
___ END CHAPTER 35 ___