"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FESTIVAL SEKOLAH PT.2
Hari ini benar-benar adalah hari yang melelahkan bagi seluruh murid Venus Hight School. Mereka semua benar-benar berkerja keras untuk menyiapkan acara festival yang akan digelar lusa.
"Kak Vegar..." panggil salah satu siswi yang dirumorkan menyukai Vegar
"Ada apa?" tanya Vegar dingin
"E-emmm.., itu kak, kayak nya lampu untuk di pentas kurang deh" ujar gadis itu malu-malu
"Oh" Vegar berbalik dan berjalan menuju pentas yang dikatakan oleh gadis itu.
Disana ternyata sudah ada para teman-temannya bahkan ia juga melihat Bianca and the gang yang sedang berusaha mendekati Langit.
Vegar menghela nafas kasar, diwaktu seperti inilah yang paling tak ia sukai, pasti akan banyak sekali perempuan yang mengelilingi mereka dan itu sangat-sangat menggelikan baginya.
"Kenapa kak?" tanya gadis itu merasa bingung
"Mutia, kamu tolong periksa tempat lain ya" perintah Vegar
"O-oke kak" balas Mutia patuh
"Kalian disini ingin membantu atau menggoda" suara bariton Vegar membuat mereka yang ada disana terkejut. Vegar berjalan kearah Bianca dengan tatapan datar dan aura kepemimpinan yang kuat.
"Apakah kalian tidak sibuk" tanya Vegar masih dengan intonasi yang sama
Bianca berdecak kesal dan memutar bola matanya. Sungguh jikalau bukan mengingat Vegar adalah ketua osis sekaligus anak pemilik sekolah, sudah dipastikan Vegar akan digeprek- geprek oleh Bianca.
Karena tak ingin terjadi keributan dengan terpaksa Yuna dan Audrey menarik lengan Bianca menjauh dari sana. Setelah melihat kepergian mereka, Vegar langsung mengecek kekurangan pentas mulai dari hiasan dan lainnya.
"Lampu nya kurang" ujar Jo
"Iya nih..., lampu sorotnya kurang." timpal Mario
"Oke, biar gue yang beresin masalah lampu." balas Vegar mengangguk paham
"Yuk.., gue bantu mumpung senggang. Yang lain juga udah pada mau selesai" ucap Langit melihat sekitar yang memang hampir beres.
"Oke. Kita cabut dulu" pamit Vegar pada teman-temannya.
"Ah..., lega rasanya kalo ini pentas udah done" Ujar Mario merenggangkan otot-otot tubuhnya
"Eh, si Geo mana?, kok kagak keliatan dari tadi?" tanya Jo yang memang belum melihat kehadiran Geovan
"Iya ya.., mana tu anak. Cariin yuk" ajak Mario yang mulai mencari keberadaan Geovan.
Disisi Lain Geovan dan Kairen terus saja berdebat hanya karena masalah balon. Ayleen melihat adegan itu dibuat pusing tujuh keliling, sungguh ia tak pernah menyangka Geovan yang irit bicara ini bisa berdebat hanya karena balon.
"Geo.., Lo ga bakal paham sama selera cewek, Geo..!"
"Denger ya, Ren. Ini tu ga bagus kalo warnanya digabungin, norak" balas Geovan sengit
"Nih ya, gue tanyain Ayleen" Kairen kini beralih pada Ayleen yang terus memperhatikan mereka berdebat.
"Ayleen.." panggil Kairen
"I-iya.. Kairen"
"Lo liat ga, warna hijau biru sama pink kalo digabung bagus kan" ujar Kairen meminta pendapat Ayleen
Ayleen bingung harus menjawab apa, sebenarnya ia juga tak terlalu paham dengan campuran warna-warna, baginya semua bagus. Tapi kali ini masalahnya berbeda, ia harus dihadapkan dengan dua orang yang berbeda selera humor.
"Noh, Ayleen aja bingung" cibir Geovan
"Kenapa sih kalian ribut" ujar Jo yang baru tiba dikelas mereka
"Kairen..., gue bilang warna kombinasi balonnya ga bagus dia malah ga percaya. Dikira selera humor gue jelek" bela Geovan
"Cuma gara-gara balon?" tanya Mario mengerutkan kening
"Kenapa kalian ga tanya sama ahlinya" ujar Jo merasa kesal
"Ahlinya" beo mereka bertiga merasa bingung
Mario dan Jonathan saling pandang dan menghembuskan napas panjang, kenapa tiba-tiba temannya ini jadi dungu ya pikir mereka.
"Bentar gue panggil Alsa" ujar Mario keluar dari sana.
"Astaga. Gue lupa kalo Alsa kan pinter ngurus masalah-masalah kombinasi warna" ujar Kairen menepuk keningnya sendiri
Mario terus berjalan kearah kelas Alsa, saat melewati kerumunan para siswi tak sedikit dari mereka yang curi-curi pandang kearahnya. Seketika Mario jadi teringat dengan kenangan lamanya bersama Alsa semasa mereka masih duduk dibangku sekolah menengah pertama.
Meski ia dan Alsa sudah kenal sejak SMP, tapi Mario baru berani mengungkapkan perasaannya saat ia akan lulus smp. Ya, Alsa setahun lebih muda darinya. Jika sewaktu dulu Alsa hanya akan cuek dengan siswi yang curi-curi pandang kearahnya, maka sekarang bisa dipastikan khodam galak Alsa akan keluar jika ada yang berani menatapnya lebih dari satu detik.
Saat Mario sudah sampai dikelas Alsa, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Alsa dan Nisya sedang dikerumuni oleh para siswa-siswa. Hal itu tentu saja membuat api cemburu dalam diri Mario bangkit. Ia berjalan dengan langkah santai dan menatap mereka semua dengan tatapan membunuh.
Seketika hawa diruangan itu jadi dingin, mereka semua berbalik dan ternyata sudah ada Mario yang berdiri dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana. Sontak saja mereka semua langsung bubar dari meja Alsa dan keluar dari sana, mereka semua tak ingin dijadikan samsak tinju oleh Mario jika mereka masih berlama-lama disana.
"Sayang..." sapa Alsa ceria dan segera memeluk Mario
Mario menyambut Alsa dengan dengan senyuman tampan, sedangkan disisi lain Nisya hanya bisa melihat dan geleng-geleng kepala.
"Manusia macam apa mereka ini, bucinnya kok didepan gadis jomblo" batin Nisya
"Kenapa kesini?" tanya Alsa mendongak dan masih full senyum
"Emang ga boleh?" tanya balik Mario yang gemas melihat perubahan raut wajah Alsa
"Please lah...., hargai aku sebagai manusia" ujar Nisya yang sudah memasang wajah tak bersahabatnya. Bisa-bisanya dua orang ini tak menganggap kehadirannya dan malah bucin seenaknya.
Mario dan Alsa langsung melirik kearah Nisya, dengan tampang tak berdosanya Mario malah menarik tangan Alsa dan membawanya pergi dari sana meninggalkan Nisya yang melongo karena benar-benar tak dianggap.
"Anak jahanam" umpat Nisya kesal
Karena tak ingin ditinggal, Nisya segera bangkit dan berlari menyusul Mario dan juga Alsa, tapi karena tidak berhati-hati saat berlari Nisya tak sengaja tersandung dengan sebuah perkakas yang membuat ia hampir saja mencium lantai, beruntung ada seseorang yang menolongnya.
"Lo kalo mau lari-lari bukan disini tempatnya" ujar suara yang sangat familiar di telinga Nisya.
Nisya yang semula memejamkan matanya dengan segera mendongak dan melebarkan matanya saat tahu lelaki yang menolongnya adalah lelaki yang sama pada saat ia terkunci di toilet.
"Udah puas natap gue" ujar Kaizo yang semakin dekat dengan wajah Nisya.
Nisya langsung tersadar dengan posisi mereka yang bisa dibilang cukup dekat, bahkan aroma maskulin yang menguar dari tubuh Kaizo dapat tercium olehnya. Nisya buru-buru menjauh dan memasang tampang polos. Ia merasa jantung nya benar-benar hampir copot bukan karena deg-degan atau semacamnya, tapi ia justru khawatir Geovan akan melintas dan melihat adegan mereka tadi. Bisa tamat riwayatnya jika Geovan sampai tahu.
"Terimakasih" ujar Nisya menunduk lalu segera pergi dari hadapan Kaizo.
Kaizo hanya menatap kepergian Nisya dengan senyum tipis, entah kenapa melihat ekspresi Nisya seperti itu membuat dadanya berdebar kencang, ingin sekali rasanya ia mengurung Nisya dan tak mengizinkannya keluar barang sedetik pun.
"Aman-aman..., ga ada yang liat" gumam Nisya sesekali menoleh kearah belakang.
Sesampainya ia dikelas Geovan, ia melihat mereka sedang adu argumen, Nisya juga melihat Ayleen yang sepertinya sedang merasa terpojok.
"Guys!" sorak Nisya yang membuat mereka semua terdiam dan beralih menatap Nisya
"Kenapa pada ribut sih?" tanya Nisya mendekat dan melihat setumpuk balon yang masih berserakan.
"Wah... Kalian semua payah. Masak cuma gara-gara balon kalian ribut" ejek Nisya yang sudah tahu permasalahannya apa.
"Mang Lo tahu" ejek balik Geovan.
Nisya melotot kan matanya galak dan dengan tangan yang terampil ia segera mengeplak kepala Geovan karena kesal Geovan malah meremehkan nya.
"Aduh.. Sakit Nisya" keluh Geovan
"Eh? Nisya" Geovan baru sadar dengan situasi, ternyata yang mengejek nya adalah Nisya. Mampus ia kali ini bakal dijadikan kelinci percobaan oleh sepupunya itu.
"Apa!" sentak Nisya galak
"Hehe.., ampun kanjeng ratu" cengir Geovan meminta maaf pada Nisya.
"Dasar" cibir Nisya lalu beralih menatap balon-balon tersebut
Nisya menghela nafas pelan, lalu dengan cekatan mulai mengumpulkan semua balon yang berceceran. Nisya memadukan warna balon itu sesuai dengan tema konsep sekolah, ia dengan tangan terampil nya mulai mengikat balon-balon tersebut dan meminta para pria untuk menggantung nya di tempat yang sudah ia prediksi kan.
"Wah... keren banget" puji Ayleen yang tak berkedip.
"Bagus" gumam Kairen yang tak menyangka bahwa Nisya juga pandai mengombinasikan warna.
"Iya bagus, selain Alsa ternyata kamu juga pandai ya mengombinasikan warna" ujar Jonathan
"Oh iya Alsa mana?" tanya Nisya yang baru sadar jika Alsa tak ada disana
"Wah.., Mario pasti lagi enakan bucin nih sama Alsa sampai lupa kalo dia punya tugas" tuduh Kairen
"Pasti" Geovan membenarkan
"Ya udah lah.., yang penting kan selesai perkara balonnya" kata Ayleen menengahi.
"Awas tu anak kalo ketemu bakal gue kebiri" ujar Kairen dengan tatapan tajam seperti serigala yang kehilangan mangsanya.
" Yaudah kita makan yuk.., gue laper" ajak Nisya menunjukkan puppy eyes nya.
"Ayok.." balas Ayleen antusias
Mereka akhirnya pergi ke kantin bersama-sama meninggalkan kelas yang sudah dihias dengan rapi, berkat bantuan tangan Nisya.
🥰🥰 HAPPY READING 🥰 🥰
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗
kamu benar Nisya, harus ada harga mahal yang dibayar kalo pengen hidup enak, semua nya ga instan
Nisya kewarasannya setipis helaian rambutnya ugo🤭😁
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊
Nah, Vegar kenapa tuh?🙄