Nana syaira
gadis cupu yang ingin segera menyelesaikan sekolah menengah nya agar tak selalu jadi bahan olokan siswa lain dan segera menggapai cita citanya untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Kendra Aditama
Siswa populer namun memiliki kepribadian yang dingin bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi selain dengan orang orang terdekatnya.
Apa jadinya jika takdir membuat mereka saling terhubung?
Yuk ikuti cerita pertamaku disini 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Brukk..
Hei culun lu jangan lupa kerjain tugas ini semua." ucap jenita, salah satu siswi populer di SMA Garuda.
Tapi inikan tugas kelompok jen." jawab siswi dengan penampilan cupu dan kacamata yang bertengger di wajahnya semakin menambah kesan cupu dan kutu buku. Dia adalah Nana Syaira.
Udah lo kerjain aja, tapi awas kalau lo sampai ngadu sama guru ya." ancam jeni dan ia pun meninggalkan nana.
Huft.. Sabar na, sekolah tinggal beberapa bulan lagi." batin nana.
Di paekiran sekolah, jeni melihat keberadaan cowok idamannya sedang bercengkrama dengan temannya pun segera menghampiri.
Ken, anterin aku pulang dong. Kebetulan aku gak dijemput nih." ucap jeni manja bahkan ia pun mencoba menggapai lengan lelaki itu.
Sorry gak bisa." belum sempat jeni menyentuh lengan lelaki itu, ia langsung naik ke motor sport nya dan pergi begitu saja.
Keenn." teriakan jeni tak di hiraukan.
Lelaki itu adalah kendra aditama. Siswa paling populer yang memiliki sifat cuek dan dingin apalagi terhadap cewek cewek yang selalu ingin mencari perhatiannya.
Lu mending nyerah aja jen." sahut aldo yang selalu menjadi saksi bagaiman sahabatnya kendra menolak untuk didekati siswi siswi di sekolah.
Jenita hanya bisa menghentakkan kaki dan pergi dengan hati kesal karena selalu ditolak oleh kendra.
Keesokan harinya...
Duh, mudah mudahan pak karim belum tutup gerbang nya." nana yang terlambat bangun pun begitu tergesa gesa untuk sampai ke sekolah. Semalaman ia mengerjakan tugas kelompok yang seharusnya dikerjakan bersama dengan jenita.
Melihat gerbang yang hampir ditutup, nana pun melajukan motor maticnya lebih cepat tanpa melihat keadaan sekitar, namun
Ckiitttt.. Bruk
Dua motor baru saja bertabrakan didepan gerbang. Nana yang terlambat mengerem pun menabrak samping motor sport mewah yang ia bisa ketahui siapa pemilik motor tersebut. Walaupun tidak membuat keduanya terjatuh namun bagian depan motor nana tepat mengenai samping motor sport milik kendra. Bergegas nana pun turun dari motor nya.
Maaf, saya tidak sengaja." ucap nana sambil menundukkan kepala nya.
Ck, mata udah 4 aja masih gak ngeliat aja." kesal kendra
Apa maksud kamu?" nana mengangkat wajahnya karena ia jelas mendengar kendra menyebutnya mata 4. Saat melihat wajah kendra secara langsung nana sempat terpesona dengan wajah tampan kendra.
Cepet minggir." kendra menggeser badan nana yang menghalangi jalannya. Lalu ia pun segera masuk ke area parkiran sekolah.
Nana yang tersadar sudah ditinggal kendra pun segera menaiki motornya untuk masuk ke area parkiran.
Sombong banget tuh cowok, tapi untung juga sih dia gak permasalahin motornya yang aku tabrak." geruti nana sambil berjalan menuju kelasnya.
Ssst.sst.. Tumben telat." nana yang kaget pundak nya di tepuk pun refleks menepis pemilik tangan tersebut.
Aduh na sampe di pukul segala ni tangan gue." protes aldo
Eh maaf al, aku refleks." setelah tahu itu aldo nana pun segera menundukan kepalanya
Yaelah na, tiap diajak ngobrol lo nunduk mulu sih." kesal aldo karena ia sudah sering menegur nana tapi responnya selalu seperti itu.
Maaf al, aku duluan." bukannya menjawab ucapan aldo nana justru memilih menghindar.
Astaga susah banget deketin tuh cewek." aldo memang memiliki ketertarikan pada gadis berpenampilan cupu tersebut, karena hanya nana siswi yang selalu tampil apa adanya dan tidak banyak bertingkah.
Ekhmm, ngapain lo disini. Ini bukan area kelas lo." tegur kendra yang selalu melihat aldo berkeliaran di area kelasnya.
Hehe biasa ken usaha gue." aldo pun segera pergi menuju kelasnya di lantai 1.