Keesokan paginya Ana pun terbangun dari tidurnya dan mendapati pria itu sedang duduk di atas ranjangnya sembari melihat ke arah jendela.
Ana bergegas bangun dan menghampirinya "Bagaimana keadaanmu Tuan?" tanya Ana tersenyum.
Tuan itu diam tak bergeming dengan tatapan melihat ke arah jendela.
"Tuan katakanlah sesuatu?"
Tuan itu menoleh dan menatap Ana "Kau siapa?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noona frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keguguran
Harry dan Ana pulang bersama. Harry melihat koper dan tas Ana yang masih belum berpindah tempat, Harry pun membawanya masuk ke dalam kamar "Tunggu! Mau kau bawa kemana?" ucap Ana mengikuti Harry.
"Ini..?" Ana melihat penjuru ruangan.
"Ini sebelumnya adalah kamarku, sekarang menjadi kamar kita berdua"
Ana tersentak "Apa kau bilang, kita kan.."
Harry melonggarkan kerahnya "Aku tidak peduli, bagiku pernikahan hanyalah sebuah tradisi dan itu bisa di lakukan kapan saja. Bukankah kita sudah melakukan hubungan layaknya suami istri"
"Tapi.."
"Sudahlah aku ingin mandi, kau tidak mandi apa kita mandi sama-sama saja"
"Tidak mau!" ucap Ana menyilangkan tangannya.
Harry tersenyum senang menggoda Ana terlihat Ana sangat malu di buatnya.
"Apa-apaan dia" gerutu Ana.
Jantung Ana berdegup kencang ia keluar dari kamar Harry menuju dapur mencari minum, Mata Ana berbinar ketika membuka kulkas "Es krim.."
"Ternyata di sini ada es krim juga" Ana mengambilnya dari kulkas dan langsung melahapnya "Kenapa hari ini aku tidak mual sama sekali" keluh Ana.
Harry keluar dari kamar mencari Ana, ia tersenyum melihat Ana yang tengah asik menyantap es krim "ternyata di sini, apa kau sangat menyukai es krim?"
"Akhir-akhir ini aku menyukainya terkadang setiap rasa mual datang aku pasti menyantapnya"
"mual? Apa kau sakit?" tanya Harry khawatir.
Ana gelagapan ia tidak menyadari kata-katanya barusan "bagaimana ini, aku belum ingin memberi taunya sekarang?" pikir Ana.
"Kenapa diam?" tanya Harry menelisik.
Ana menggeleng.
"Besok kau sudah bekerja kan, kalau begitu saat jam istirahat kita periksa"
"Tidak!, aku tidak sedang sakit."
"Lalu, kalau tidak sakit kenapa kau bilang sering mual-mual"
"Itu karena lambungku" ucap Ana gugup.
"lambung.. Kau pasti menunda-nunda makan makanya lambungmu bermasalah kan?"
Ana terkekeh "iya mungkin".
Ana menghentikan makannya, "Kau sudah selesai?"
Ana mengangguk "Iya, aku ingin mandi" ucap Ana pergi meninggalkan Harry.
Setelah selesai mandi Ana langsung keluar terlihat Harry sedang duduk di tempat tidurnya sembari menatap layar ponselnya.
Ana menelan saliva nya "Bagaimana ini apa aku harus tidur di sebelahnya" pikir Ana.
Harry tiba-tiba bangun mendekati Ana, ia mencium kening Ana "Kau tidur lah lebih dulu, aku akan keluar sebentar?" Harry beranjak pergi terburu buru meninggalkan Ana yang mematung "kenapa dia melakukan itu?".
"tapi Mau pergi kemana dia? Ana menatap jam di dinding "Sudahlah aku tidak peduli ini kesempatanku untuk tidur lebih dulu".
Harry melajukan mobilnya dengan kencang menuju rumah sakit, sesampainya ia bertemu jonas yang sudah menunggunya di pintu masuk "maaf aku mengabari mu tengah malam begini"
mereka berdua naik ke atas menuju salah satu ruangan vip. Jonas menahan Harry "Bersikaplah santai, dia sensitif karena baru saja keguguran dia menyebut nama mu terus."
"Tapi bukankah pak Mike bilang kalau mereka pindah ke luar negeri"
"Aku juga tidak tau kenapa dia masih di sini"
Harry mengetuk pintu dan masuk, Harry mendekat "Jenna.." panggil Harry.
Jenna menangis melihat Harry "Harry.."
"Bagaimana bisa? Apa kau tau kau sedang hamil"
"Aku tau makanya aku tidak ikut pindah ke luar negeri."
Harry menghela napas "Baiklah sebaiknya kau beristirahat lah"
Jenna memegang tangan Harry "Jangan pergi" ucap Jenna memohon "temani aku di sini sampai aku tertidur"
Harry mengangguk "Baiklah" perlahan mata Jenna tertutup ia pun tertidur dengan pulas. Harry beranjak keluar.
Ia pun pulang ke apartemennya langsung menuju kamarnya, Harry tersenyum terlihat Ana sedang tertidur pulas. Ia pun berbaring di sebelah Ana menghadap Ana yang sedang tertidur.
Harry mengangkat tangannya, jarinya menyingkirkan helaian rambut di wajah Ana. Harry tersenyum-senyum kini jarinya memainkan bulu mata Ana.
Ana repleks bergerak ketika Harry memainkan bulu matanya "emmmhh~" suara Ana, melihatnya Harry tertawa kecil.
Seketika mata Harry tertuju ke arah bibir Ana yang nampak berisi serta pink merona, jarinya menyentuh bibir Ana, Harry menelan saliva nya jantungnya berdegup kencang "sekarang aku tau kenapa aku begitu menyukai mu."
Harry bergerak mengecup bibir Ana "Aku senang akhirnya kini aku mendapatkan mu" gumam Harry.
-
-
-
To be continued...