NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 23

"Ya kalau menurut Bunda,terserah bagaimana baiknya menurut kalian berdua,Bunda ikut kalian berdua saja." jawab Bunda Dina.

"Ya sudah Nai setuju Mas." sambung Naira.

"Baiklah! kalau begitu Mas pulang dulu yah,Mas akan mempersiapkan semuanya,Assalamualaikum." pamit Rian.

"Hati-hati yah Mas,Waalaikumsalam." sahut Naira,Bunda Dina mengangguk.

Rian pun keluar dari Rumahnya Naira setelah mencium punggung tangan Bunda Dina,Naira pun anter Rian Calon Suaminya sampai ke depan Rumah.

Setelah mobil Rian Calon Suaminya sudah tak terlihat lagi,Naira pun masuk dan langsung berpamitan ke Bunda Dina untuk masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Sedangkan Bunda Dina sebenernya bertanya-tanya kenapa Naira Putrinya menerima Pinangan itu,padahal satu minggu yang lalu,masih bilang kalau dia mencintai Arfi dan sekarang malah menerima Pinangan ini,Bunda Dina pun memutuskan besok saja untuk bertanya,karena sudah malam dan Naira pun butuh istirahat.

***

Keesokan Pagi

"Nai! boleh Bunda tau,kenapa kamu bisa menerima Pinangan dari Rian,padahal satu minggu yang lalu kamu masih sering menyebut nama Arfi?" tanya Bunda Dina.

"Nggak ada apa-apa Bun! Naira minta doanya saja dari Bunda,semoga kelak Nai bisa bahagia bersama Mas Rian." jawab Naira.

"Huft..baiklah! kalau itu mah sudah pasti Nai,Bunda selalu berdoa untuk kebahagiaan kamu." ucap Bunda Dina.

"Ya udah! Nai berangkat ke Kampus dulu yah Bun,Assalamualaikum." pamit Naira.

"Hati-hati yah,Waalaikumsalam." sahut Bunda Dina.

Setelah mencium punggung tangan Bunda Dina,Naira pun langsung berangkat ke Kampus,tak lama pun sampai di Kampus.

Di saat mau langsung masuk ke kelas,ada salah satu temannya yang menghampiri dan menyapa Naira.

"Hey Nai! kemana saja baru masuk ke Kampus,sudah lebih dari satu bulan kamu nggak masuk ke Kampus?" tanya Dini.

"Hey Din! ini juga baru kemaren pulang dari Rumah Sakit." jawab Naira.

"Hah! jadi kamu nggak masuk Kuliah karena masuk Rumah Sakit,aduh maaf yah Nai,karena aku ngga tau tentang itu." shock Dini merasa nggak enak hati.

"Sudahlah ngga apa-apa! yuk masuk,oh iya nanti aku pinjam buku catatan kamu yah,aku ingin menyalin pelajaran yang sudah tertinggal."' pinta Naira.

"Baiklah! hayoo masuk,sebentar lagi Dosen Killer datang hihi." ucap Dini sambil cekikikan.

Keduanya pun masuk ke dalam kelas,tak lama pun datanglah seorang Dosen Killer tersebut,pelajaran pun di mulai para Mahasiswa dan Mahasiswi pun nggak ada yang berisik sama sekali semuanya fokus pada pelajarannya.

Setelah jam pelajaran selesai,Naira pun langsung keluar dari kelas,untuk pergi ke Kantin dengan mengajak Dini,tapi Dini menolak karena sudah ada janji dengan pacarnya di Restoran depan.

Di Kantin Kampus

"Nai! boleh aku tanya sesuatu sama kamu." izin Zahra.

"Ck.tinggal tanya saja! kenapa harus minta izin segala sih Ra,kaya sama orang asing saja." kesal Naira.

"Huft..baiklah! kata Bunda,kamu sudah menerima Pinangan seseorang itu,apa bener Nai?" tanya Zahra.

"Bener Ra! ini semua sudah keputusanku untuk menerima Pinangannya." jawab Naira.

"Baiklah! aku menghargai keputusan kamu,tapi Nai! apa kamu sudah bener-bener yakin dengan Calon Suami kamu ini." ucap Zahra.

"Maksudnya gimana sih Ra." sahut Naira bingung.

"Kemaren aku melihatnya bersama seorang Perempuan yang sedang bergandengan tangan." ucap Zahra.

"Hah! masa sih Ra,dia bukan orang yang seperti itu,aku sudah tahu dia itu gimana orangnya." kaget Naira.

"Ya udah terserah kamu Nai! saranku sebagai Sahabat kamu,lebih baik kamu selidiki dulu Calon Suami kamu,sebelum kamu bener-bener menyesal di kemudian hari,aku pamit dulu yah,karena sudah nggak ada jam kelas lagi,Assalamualaikum." pasrah Zahra sambil berpamitan.

"Huft..baiklah,Waalaikumsalam." balas Naira.

Zahra pun pergi dari Kantin Kampus dan berniat ingin menemui Arfi,kata Faqih kemaren sekarang Arfi kerja di Restoran yang berada di jalan xx,ketika berjalan keluar dari Kampus Zahra kaget,melihat Afwi Suaminya sudah ada di Parkiran Kampus.

"Kebiasaan bangat sih Mas,kalau jemput Ara nggak pernah ngabarin dulu." kesal Zahra.

"Hehe maaf yah! karena asyik begini,siapa tau kamu lagi ada yang mendekati,ini salim dulu ketemu Suami kok marah-marah begitu."

Tawa Afwi sambil menyodorkan tangannya,Zahra pun langsung mencium punggung tangan Afwi Suaminya,Afwi pun mencium kening Zahra Istrinya.

"Huft..maksudnya Mas apa coba,apa Mas nggak percaya sama Ara,sampai bisa ngomong begitu." kesal Zahra.

"Sayang! Mas sangat percaya sama kamu,tapi tidak sama Cowok yang mendekati kamu Sayang,kamu kan begitu mempesona,ya udah silahkan masuk Bidadari Surga ku."

Pinta Afwi sambil membuka pintu mobil untuk Zahra Istrinya masuk ke dalam mobil,Zahra pun masuk ke dalam mobil Suaminya, meskipun kesal tapi selalu jadi senang,kalau Suaminya itu sudah memperlakukan dirinya yang begitu So Sweet menurutnya.

Di Perjalanan

"Mas! Ara minta izin untuk menemui Arfi dulu yah,ada yang ingin Ara bicarakan sama dia." izin Zahra.

"Ya udah yuk bareng Mas saja,Mas juga kan sudah lama nggak ketemu sama dia." saran Afwi.

"Nggak apa-apa nih,apa Mas nggak capek?" tanya Zahra.

"Nggak Sayang! santai saja yah,oh iya kita menemui Arfi dimana nih?" jawab Afwi seraya bertanya.

"Ini alamat tempat kerjanya Arfi."

Jawab Zahra sambil memberikan Hp ke Suaminya,karena di Hp nya itu ada alamat Restoran,tempat kerjanya Arfi yang sekarang,Afwi pun melihat alamatnya dan langsung berputar arah,karena alamatnya berbeda arah dengan jalan ke Rumahnya.

***

Di Restoran

"Fi ada waktu nggak,kami berdua ingin bicara sama kamu?" tanya Mbak Zahra.

"Ada apa yah Mbak! serius banget wajahnya,apa Bang Afwi menyakiti Mbak,kalau iya aku akan merebut Mbak dari tangan Bang Afwi." jawab Arfi.

"Hah!!" shock Mbak Zahra.

Puk

"Aww Bang apaan sih sakit tau." keluh Arfi karena di jitak Afwi.

"Ya kamu sih asal bicara begitu,mana mungkin Abang menyakiti Istri sendiri." ucap Afwi.

"Sudah-sudah, Fi! Mbak ingin bicarakan tentang Naira..." lerai Zahra terpotong.

"Stop Mbak jangan di lanjutkan...

Bersambung

~ *See You Next* ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!