NovelToon NovelToon
Duda Kaya Itu Suamiku

Duda Kaya Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Duda / CEO
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yayuk Handayani

Janda hanyalah statusku.


Nadira Ayu, seorang gadis muda yang berparas cantik. Tak pernah terbayangkan oleh Nadira, jika dirinya akan menjadi seorang istri diusianya yang masih begitu muda.


Lika liku serta permasalahan dalam hidupnya seolah telah berhasil membuatnya terlempar dari keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari, dengan tanpa sengaja, dirinya dipertemukan dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik.


Dan alangkah terkejutnya Nadira, saat gadis kecil itu menginginkannya untuk menjadi sang mommy baginya. Namun sayang, daddy dari gadis kecil itu memandang dirinya dengan sebelah mata hanya karena ia berstatus sebagai seorang janda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda Menangis

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Sang bibi dengan nona kecilnya itupun masih setia berduduk santai di tempat duduk yang memang sudah tersedia di dapur itu. Mereka menikmati minuman mereka. Namun, semakin berjalannya waktu, entah mengapa sosok yang dinantikan malah tak kunjung datang.

" Bi, bunda kenapa belum datang ya?, mengantal minuman ke kamal daddy kenapa lama sekali?, kan hanya mengantal minuman? ". Seru si kecil Aida di sela - sela aktivitas meminum minumannya.

" Iya juga non, ini sudah hampir sepuluh menit bunda nya non pergi ke sana tapi belum datang juga, apa mungkin bunda nya nona sama daddy sedang bicara jadinya lama? ". Sahut bi Sari.

" Emm, mungkin saja bi, ya sudah kalau begitu Aida mau nyusul bunda saja, Aida mau gabung sama bunda dan daddy ". Sahut Aida lalu gadis kecil itupun berusaha turun dari kursi tempat duduknya.

Namun, baru saja sepasang kaki mungil Aida berhasil mendarat di lantai, sosok yang ditunggu malah datang. Nadira sudah kembali lagi ke dapur.

" Bunda, bunda kenapa lama sekali?, balu saja Aida mau nyusul bunda ke kamalnya daddy ". Adu Aida pada sang bunda.

" Maafkan bunda ya sayang, pasti kamu lama menunggu bunda di sini ". Sahut Nadira, lalu gadis itupun meletakkan nampan yang sempat dibawanya.

Nadira duduk berjongkok agar tubuhnya bisa sejajar dengan putri kecilnya Aida.

Bi Sari memperhatikan wajah Nadira. Entah mengapa, raut dari Nadira seolah menunjukkan jika dirinya baru saja selesai menangis. Hal itu terlihat dari dari hidung dan area di sekitarnya yang terlihat nampak memerah. Meski kedua bola mata indah Nadira tak terlihat begitu bengkak, namun tetap bi Sari kenali jika Nadira baru selesai menangis.

" Nona Dira ". Panggil bi Sari.

" Iya bi ". Sahut Nadira.

" Jika saya perhatikan, nona terlihat seperti habis menangis?, memangnya ada apa non? ". Sahut bi Sari.

" Iya bunda, bunda hidungnya melah, bunda sepelti habis nangis, apa bunda memang benal menangis? ". Timpal Aida juga.

" Eh tidak iya ". Sahut Nadira gelagapan.

" Maksudnya non? ". Sahut bi Sari yang merasa bingung.

" Tadi anu, sehabis Dira mengantar minuman dari kamar mas Andra, ada teman Dira yang menghubungi di group kalau salah satu dari teman di group ada yang sakit, iya begitu, jadinya karena kabar itu Dira jadi menangis ". Sahut Nadira canggung, entah kebohongan dari mana yang ia dapatkan.

" Ooh, jadi begitu non, saya kira non Dira kenapa - kenapa, saya kan jadi khawatir ". Sahut bi Sari.

" Huuh, Aida jadi bisa belnafas lega bunda, Aida kila bunda itu menangis kalna ulah daddy, sukullah kalau bukan begitu ". Ucap sukur Aida.

Deg...

Mendapati sahutan seperti itu dari Aida, membuat Nadira begitu tertegun dan tak tahu harus bersikap bagaimana. Benar dugaan Aida jika dirinya menangis karena ulah daddy nya. Namun tak mungkin Nadira mengatakan itu, karena jika sampai itu dilakukan, sudah pasti akan ada masalah di rumah ini, dan Nadira tidak ingin hal itu terjadi.

" Ya sudah bunda jangan diam, minum dulu minumannya, kan bunda masih belum minum ". Lanjut Aida lagi sehingga membuyarkan pikiran Nadira yang sempat berkelana.

" Sa-sayang, sebenarnya bunda sudah mau pulang ". Sahut Nadira tiba - tiba.

Sontak pernyataannya itupun membuat hati si kecil Aida menjadi terlonjak kaget.

" Loh bunda, kenapa bunda sudah mau pulang?, kan bunda masih belum lama main di sini?, pulang nanti sole saja ya bunda ". Seru Aida sedih dengan memegangi tangan bunda nya.

Hati Nadira menjadi tak tega melihat permohonan Aida. Apalagi tatapan memelas nya membuat hati Nadira semakin pilu dibuatnya. Meski Aida bukan putri kandungnya, namun Nadira sudah menganggapnya sebagai putri kandungnya sendiri, hati ibu yang mana yang akan sanggup jika putrinya sudah memohon seperti ini.

Namun tak mungkin jika saat ini Nadira masih bertahan di rumah ini setelah apa yang terjadi antara dirinya dan juga Andra. Hatinya masih terlalu sakit jika harus bertemu Andra lagi. Dan jalan satu - satunya untuk sementara yaitu dirinya memanglah harus pergi dari tempat ini.

" Ya bunda, jangan pelgi dulu ya, Aida masih ingin bunda ada di sini ". Seru Aida lagi.

Dengan begitu lembut Nadira pun mulai membawa tubuh mungil Aida ke dalam pelukannya. Di ulurkan nya tangan mungilnya itu untuk mengelus setiap helaian anak rambut milik Aida.

" Sayang, dengarkan bunda, bunda harus pergi sayang, bunda harus mengerjakan tugas kuliah ". Sahut Nadira, dan ini adalah kebohongan keduanya.

Mendengar hal itu, Aida pun mulai melepas pelukannya dari sang bunda.

" Bunda ada tugas?, tugasnya banyak? ". Tanya Aida dan diangguki oleh Nadira.

" Jadi bunda memang benal mau pulang sekalang? ". Tanyanya lagi.

" Iya sayang, bunda memang harus pulang sekarang nak, tapi bunda janji, kapanpun Aida ingin main ke rumah bunda, dengan senang hati bunda akan menyambutnya ". Sahut Nadira agar Aida tak merasa terlalu sedih.

" Ya sudah kalau bunda memang mau pulang, tapi bunda halus janji satu hal pada Aida, nanti kalau hali ulang tahun Aida di mulai, bunda janji akan datang ya, Aida bisa sedih kalau bunda tidak datang ". Tuturnya yang menjelaskan.

" Tentu sayang, tentu bunda akan datang ke acara ulang tahunnya Aida nanti, itu pasti sayang ". Sahut Nadira dengan tersenyum.

" Baiklah bunda kalau bunda mau pulang sekalang pulang lah, keljakan tugas bunda ". Sahut Aida pada akhirnya yang sudah mengizinkan bunda nya untuk pulang.

Lalu Nadira pun memeluk tubuh Aida lagi sebelum akhirnya ia benar - benar beranjak untuk berdiri.

" Kalau begitu saya pamit pulang ya bi, terima kasih karena sudah mengajak Dira ke dapur ". Seru Nadira.

" Iya non sama - sama ". Sahut bi Sari.

Dan akhirnya Nadira pun benar - benar melangkah pergi dari dalam rumah mewah Andra. Aida maupun bi Sari sendiri sama sekali tak tahu jika Nadira keluar rumah seorang diri, mereka mengira jika Nadira pulang dengan di antar oleh Andra.

Dan kini, Nadira sudah bertemu dengan ojek online nya yang sempat di pesannya tadi, beruntung karena ternyata ojek online yang di pesannya telah datang tepat waktu sehingga membuat Nadira tak perlu merasa khawatir jika Andra sampai melihat kepergiannya.

*****

Berada di dalam kamar pun dengan memperhatikan layar handphone nya rasanya sudah cukup. Dan sudah saatnya lah dirinya merebahkan tubuhnya meski barang kali hanya sejenak.

Andra merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Pandangannya terarah pada langit - langit yang ada di kamarnya. Merasa sudah cukup terlentang, tubuhnya pun ia miringkan ke arah kanan sehingga bisa menghadap pintu masuk. Dan kini, tatapan Andra malah tertuju pada sebuah gelas minuman yang terletak di atas meja yang ada di dekat kasurnya.

" Apa yang kamu lakukan di sini?, kenapa kamu masuk ke kamarku? ".

Itulah kalimat kemarahan yang sempat Andra umpat, dan Andra kini sudah menyadarinya.

" Ya Tuhan, Dira ". Dan Andra pun langsung terbangun dari posisinya.

Sekarang Andra sudah benar - benar tersadar jika dirinya sudah melakukan kesalahan. Andra tersadar jika dirinya tadi sudah membentak bahkan memarahi Nadira hanya karena sudah berani masuk ke kamarnya.

Andra khawatir, dan kini hatinya sudah dilanda dengan perasaan tak menentu. Bagaimana kondisi Nadira saat ini setelah sempat dibentak nya?. Andra sudah tak bisa berpikir apa - apalagi, dan kini ia pun langsung beranjak dari tempat tidurnya untuk menyusul Nadira.

Dengan perasaannya yang berkecamuk, Andra melangkah dengan tergopoh - gopoh. Hingga belum sampai dirinya selesai menuruni anak tangga, Andra malah bertemu dengan putrinya dan juga bi Sari.

" Daddy ". Seru Aida.

" Sayang, di mana bunda mu? ". Tanya Andra langsung.

" Kok daddy malah tanya sih?, kan daddy yang sudah mengantal bunda pulang ". Sahut Aida.

Deg....

" Apa pulang? kapan pulangnya sayang? ". Sahut Andra yang begitu sangat terkejut.

" Tadi daddy pulangnya, bunda sudah tadi pulangnya, kan daddy yang sudah mengantal bunda pulang? ". Jelas Aida lagi.

" Tapi daddy tidak mengantar bunda mu pulang sayang, daddy baru keluar dari kamar ". Sahut Andra.

Jujur Andra merasa bingung dengan situasi ini. Nadira sudah pulang, tapi mengapa putrinya mengatakan jika dirinyalah yang sudah mengantar Nadira pulang?.

" Tuan Andra begini tuan, tadi setelah nona Nadira mengantarkan minuman pada tuan, nona Dira mendapat kabar dari temannya di group jika salah satu dari mereka ada yang sakit, itulah mengapa nona Dira pulang, tapi kami sama sekali tidak tahu jika nona Dira pulang sendiri ". Sahut bi Sari dengan segala penjelasannya.

" Iya daddy betul, bahkan tadi bunda menangis kalna kabal itu ". Timpal Aida.

Mendengar penjelasan dari bi Sari dan juga putrinya membuat Andra tahu, jika Nadira menangis bukan karena kabar dari temannya, namun karena dirinyalah yang sudah memarahinya tadi. Andra sangat merasa bersalah. Karena perbuatannya Nadira sampai menangis.

" Maafkan aku Dira ". Batin Andra yang meminta maaf.

Andra benar - benar tak menyangka jika akan seperti ini jadinya. Dirinya sendiri lah yang tadi sempat menyuruh Nadira masuk ke kamarnya, namun dirinya sendiri pula yang sudah memarahi bahkan mengusirnya.

Andra sama sekali tak berniat seperti itu, itu semua terjadi karena dirinya begitu reflek karena sudah ada orang baru yang berani masuk ke kamarnya. Andra tak pernah menghendaki siapapun masuk ke kamarnya, kecuali orang - orang terdekatnya. Dan baginya, Nadira adalah orang yang masih baru dirinya kenal.

Bersambung...........

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

1
reni puspitasari
Luar biasa
reni puspitasari
Lumayan
pejuang rupiah😶‍🌫️
Biasa
Tri Utari Agustina
Rasakan Ria diberhenti oleh Andara karena mengasih minyak goreng dikolam renang
Tri Utari Agustina
Suster Ria mau dengan Andara kaca suster ria
Sandisalbiah
mohon maaf sebelumnya.. bukankah saat ini posiai Andra baru akan keluar rumah sakit ya... itu pas kecelakaan bukanya kondisi tangan Andra ada yg patah.. terus kok bisa gendong Nadira..?? 🤔🤔🤔🤔
Tri Utari Agustina
Rasakan Santi dan Siska dibentak oleh Andara
Tri Utari Agustina
Semoga Celine berbohong masalah penyakitnya semoga ketahuan oleh Andara
Sandisalbiah
mungkin setelah kecelakaan otak Andra jd lebih waras dan sikap egoisnya jd berkurang
Sandisalbiah
bodoh apa pura² bego si Andra ini...
Sandisalbiah
preett lah Ndra.. kalau kata maaf bisa menyelesaikan semua masalah.. dan kata maaf bisa menghilangkan rasa sakit di hati maka dunia ini tdk memerlukan hukum dan peraturan..
Sandisalbiah
hadeh.. lemah banget MC ceweknya.. gampang banget di tindas..
Runik Runma
rasain kmu ndra
Runik Runma
ntar bucin loh
Sandisalbiah
laki² egois si Dani ini... pengecut banget sikapnya
Indira Ira
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Dasar Dani tidak tahu diri menyuruh Dira menjaga anaknya
Tri Utari Agustina
Jahat mama Santi terhadap Dira semoga ada balasannya
Tri Utari Agustina
Apa Dira anak pungut atau anak kandung thor
Layla 🌹
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!