Ni Komang Ratri, yang akrab disapa Komang itu begitu terpuruk saat penginapannya hampir bangkrut, bahkan nyaris ia kehilangan penginapan yang juga tempat tinggalnya itu.
Namun tanpa diduga Edgar Marvelo yang saat itu menjadi tamu tak terduga di penginapannya itu tertarik pada kecantikan Komang, taipan bisnis kaya raya itu bahkan berjanji akan melunasi semua hutangnya, jika ia mau menjadi wanita pendamping bagi Edgar selama sebulan di Yach.
Akankah Komang mampu menghindar dari pesona Edgar yang dikenal sebagai Casanova itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dita feryza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#15 Kau Mematuhi Orang Yang Salah
Seorang wanita cantik dengan balutan kebaya ungu yang begitu elegan tengah duduk di kursi kerjanya, ia begitu konsentrasi dengan pekerjaannya, di meja kerjanya terdapat papan nama bertuliskan 'Ayu Azhari' dan tepat dibawah namanya bertuliskan 'General Manager'. Tiap pagi sebelum memulai pekerjaannya ia tak lupa berdoa didepan patung Lingga Yoni yang ada di sudut ruangan kerjanya itu.
Suara ketukan di pintu memecah konsentrasinya hingga mau tidak mau ia menghentikan sejenak pekerjaannya dan menoleh ke arah pintu, tanpa menunggu lama seseorang datang dengan ciri khas outfit glamor nya serta tak lupa kacamata hitam yang kali ini berada di atas kepalanya.
Nyonya Ni Made Agung Cokorda, adalah pemilik Kamaloka Salon datang secara khusus untuk menemui Manager Ayu, sesuatu hal yang begitu mendesak, dan bahkan membuat nya sedikit panik, karena harus dihadapkan dengan sebuah pilihan yang cukup pelik.
"Rahajeng rawuh i Gusti Agung."(Selamat datang Nyonya Agung) ucap manager Ayu yang langsung berdiri dari kursinya.
Manager Ayu bertanya-tanya, apa yang membuat Nyonya Agung datang sepagi ini, dan biasanya beliau datang ke salon di akhir bulan untuk mengevaluasi kinerja karyawan salon, tapi ini masih awal bulan.
"Ayu, silahkan duduk kembali, aku hanya menyampaikan sesuatu padamu." ujar Nyonya Agung, dan sepertinya apa yang akan ia bicarakan kali ini sangat serius.
Manager Ayu duduk dengan hati yang sedikit was-was, ia merasa takut ada yang tidak beres, selama ini kinerjanya selalu memuaskan Nyonya Agung, bahkan berkat dedikasinya manager Ayu yang dulunya hanya seorang karyawan biasa kini ia bisa duduk di kursi manager.
"Ayu, selama ini aku begitu percaya kepadamu untuk menjadi pimpinan di Kamaloka Salon, namun kali ini aku begitu kecewa kepadamu." ucap Nyonya Agung, raut wajahnya terlihat menyesal dan kecewa.
"Maksudnya apa Nyonya? Entah kesalahan apa yang telah ku perbuat hingga Nyonya begitu kecewa terhadap kinerja saya." manager Ayu masih belum paham arah pembicaraan dari Nyonya Agung.
"Edgar Enterprise akan cabut sahamnya dari Kamaloka Salon, kau tahu Tuan Edgar adalah pemilik saham terbesar di Kamaloka Salon ini." ucap Nyonya Agung begitu emosional.
"Apa? Ke..kenapa bisa demikian Nyonya?" Ayu sampai terbata-bata dan bahkan shock mendengar ucapan Nyonya Agung.
"Semua itu karena ulahmu! Kau begitu gegabah." sembur Nyonya Agung.
"Sa..saya?!" kepala manager Ayu sampai pening mendengarnya, ia bahkan tak pernah bertemu dengan Tuan Edgar, tapi.....
Manager Ayu teringat sesuatu, kemarin Kamaloka Salon kedatangan asisten pribadi Tuan Edgar yang bernama Katrin dan seorang wanita bernama Komang, yang jelas saat itu Katrin menyuruh manager Ayu untuk memberikan Perawatan terbaik pada wanita Bali itu yang entah apa perannya.
Tapi kemudian Katrin menginstruksi dirinya untuk memberikan dandanan terburuk untuk wanita bernama Komang itu, dengan upah beberapa lembar uang, dan tanpa pikir panjang manager Ayu langsung menyetujui nya, karena bagi manager Ayu adalah sebuah kehormatan bisa mematuhi asisten tuan besar itu.
"Kau tahu apa kesalahanmu?"
Manager Ayu menggeleng pelan.
"Kau telah memberikan pelayanan buruk pada Nyonya besar." terang Nyonya Agung.
"Nyonya besar? Maksud anda..." manager Ayu langsung terkejut mendengarnya, kini ia baru tahu bahwa wanita lokal yang datang bersama asisten Katrin kemarin adalah seorang 'Nyonya Besar'
"Aku kecewa padamu!"
"Tapi apa yang saya lakukan itu karena instruksi dari asisten tuan besar, Nyonya." ucap manager Ayu mencoba membela diri.
"Kau mematuhi orang yang salah." ucap Nyonya Agung. "Kau ku pecat!"
"Apa! Tidak Nyonya, saya mengakui kesalahan saya, saya minta maaf dan tidak akan berbuat gegabah lagi, saya mohon jangan pecat saya." manager Ayu benar-benar memohon. Ini semua adalah perbuatan Katrin, seharusnya dia yang bertanggung jawab, pikir manager Ayu, mengeluh hebat.
"Tidak bisa Ayu, aku tahu, kau adalah manager terbaik yang pernah Kamaloka Salon miliki, tapi ini adalah perintah dari Tuan Edgar, karena jika aku mempertahankan dirimu, maka Tuan Edgar benar-benar mencabut sahamnya." jelas Nyonya Agung.
Manager Ayu langsung menangis terisak-isak, dia begitu menyesal karena bertindak gegabah, semua karena akal busuk Katrin yang kini berimbas pada dirinya. Kini karirnya telah hancur.
"Ayu, sejujurnya aku sangat menyesal telah melakukan ini terhadapmu, Katrin adalah wanita yang tak bisa dipercaya, bahkan ketika kau mengahadapi masalah ini, aku yakin dia tak akan lagi peduli padamu." ucap Nyonya Agung.
Ayu mengangguk mengerti, dia hanyalah alat bagi wanita licik itu. Dengan segera Ayu mengemasi barang-barangnya yang berada di ruangan kerjanya, tak lupa patung Lingga Yoni yang selama tiga tahun ini berada di sudut ruangannya itu Ayu kemas dengan rapi untuk dibawa pulang.
'Ini adalah balasan dari dewa, seharusnya aku tak menggunakan tanganku untuk sesuatu yang kotor, betapa bodohnya aku yang begitu gampang terperdaya oleh Katrin.' batin Ayu, dan dengan segera ia pun pergi meninggalkan tempat kerjanya itu.
🔹
🔹
🔹
Katrin merendamkan tubuhnya dalam air hangat yang menyelimuti kulitnya seperti sutra di bathtub. Uap air menari-nari di udara, menciptakan kabut tipis yang memburamkan batas antara kenyataan dan mimpi, ya! Dia memimpikan Edgar, ia tak sabar ingin segera mengambil hati tuannya itu.
Matanya terpejam, wajahnya tenggelam dalam kelegaan. Sesekali, ia menghela napas panjang, membiarkan gelembung-gelembung kecil pecah di permukaan air. Dengan lembut, ia menggosok tubuhnya, membiarkan pikirannya melayang bebas.
Kemudian ia beralih ke shower, ia membiarkan air hangat itu mengalir deras dari shower, membasahi tubuhnya yang mulai lelah. Ia bersandar pada dinding bathtub, menikmati sensasi hangatnya air yang membelai kulitnya.
Busa mandi harum memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang menenangkan. Matanya tertuju pada langit-langit kamar mandi, mengamati pola-pola yang terbentuk dari tetesan air. Dengan perlahan, ia menggerakkan tubuhnya, mengikuti alunan musik lembut yang mengalun dari speaker yang terkoneksi dari handphonenya, dan mendengarkan musik-musik romantis.
Lagu romantis yang sangat Katrin favoritkan tengah mengalun syahdu memenuhi ruang kamar mandi yang berukuran tiga kali tiga meter itu. Membuat Katrin lupa diri dan menyanyikannya dengan suara parau dan sedikit fals, sebuah kesenangan tersendiri bagi Katrin.
Tapi, tiba-tiba suara lembut di speaker itu berubah menjadi dering telepon yang sangat menggangu pikiran Katrin, yang saat ini tengah melayang bebas di udara, mau tidak mau dia harus mengangkat telponnya.
"Halo!"
Hanya Terdengar suara aneh.
"Who is this, please..." tanya Katrin, tiba-tiba hatinya merasa tidak tenang.
"You batter know... Ini adalah sebuah peringatan keras untukmu, jangan sampai kau melampaui batas mu! Kau mengerti!!" ucap suara di balik telepon itu.
"Siapa kau berani mengancam ku!?" pekik Katrin.
"Tuan masih mengampuni mu, dan dia telah membuat manager Kamaloka Salon dipecat." ujar suara itu lagi.
Seketika Katrin memutus sambungan telepon itu, wajahnya mendadak pucat pasi.
Bersambung.......
