NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: kenanga Rb

cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Malam harinya Arya dan Aulia di panggil ayahnya.

"Nak, aku mau tanya pada kalian.Apa benar tanah dibelakang kita dibeli oleh kalian? "Ucap Ayah Harjo.

"..... "

Arya memandang istrinya, sejak tadi pagi dia juga kena marah kakaknya Erna.

"Benar, aku membeli rumah dibelakang ini. Itu menggunakan uang Ririn."

Aulia memang sengaja mengunakan Ririn sebagai tameng dan dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. Apalagi akhir-akhir ini banyak gunjingan tentang mereka.

Helaan ayah Harjo.

"Kamu, meminjam uang pada teman kamu Ririn sebanyak itu. Nanti kamu dapat uang dari aman untuk mengembalikannya. "

"Ayah, tidak usah khawatir. Sebenarnya aku dan Ririn bekerjasama menjalankan sebuah bisnis dan akhir-akhir ini usaha kami sedikit maju.

"Saat melihat rumah dibelakang kita, aku sedikit tertarik karena ada rumah yang bisa aku tinggali dan ada tanah yang bisa aku gunakan untuk berkebun. "

"Aulia ini rumah kamu juga bukan? "Ucap ibu Ningrum. Aulia hanya tersenyum saat ibu mertuanya mengutarakan pendapatan nya.

"Maaf bu, kemarin saja dengan uang hasil tabungan aku untuk merenovasi rumah itu. Kak Erna mengambilnya dengan seenaknya dan bukan kah Ayah dan ibu juga mengijinkan nya...... " Ucap Aulia mengingatkan kejadian saat itu. Bahkan ibu dan ayah mereka tidak menanyakan kondisi keuangan anak mereka.

"Selain itu, kak Erna selalu meminta untuk kami berpisah. Anggap saja Aulia berjaga-jaga, karena sampai saat ini aku belum diberi momongan. "Ucap Aulia sambil memandang mereka.

Deg

Ucapan Aulia menyentuh hati Arya, semua ucapan yang dikatakan Aulia tidak ada satupun yang salah.Selama beberapa hari ini kakaknya Erna sering ke sawah dan rumah hanya untuk meminta hal yang sama.

"Sekalian aku akan mengatakan pada ayah dan ibu. Mungkin kami segera pindah ke tempat itu."

"Aku akan lebih nyaman dari tempat itu karena hasil sendiri...... "Ucap Aulia lirih namun dapat didengar mereka.

Tok tok tok

Ibu Ningrum membukakan pintu, di sana ada kak Erna dan suaminya yang datang kerumah ini.

"Arya, kakak mau bicara pada kamu? " Ucap kak Erna begitu saja saat masuk ke rumah tanpa menyapa kedua orangtuanya.

".... "

"Arya, kamu boleh pindah ke rumah itu kembali dan kalau kamu ijinkan biar kami tinggal dirumah ibu Win yang sudah kamu beli itu. "

".... "

Aulia tersenyum mengejek, dugaan dia selama ini benar. Kak Erna selalu saja mencari keuntungan dia sendiri.

"Kak itu bukan rumah aku, tetapi rumah Aulia.... "

"Bukan kah kamu suaminya, jadi kamu harus yang membuat keputusan. "

Ayah hanya mendengarkan pembicaraan kedua anaknya itu.

Saat mereka berdebat bibi Gina datang bersama anak sulungnya. Mereka mengatakan hal yang sama.

"Aulia.Dia yang salah satu orang yang pernah melukai diri kamu. "Terdengar suara Jaka dan Sapta bersamaan.

Arya sendiri juga terkejut dia melihat penampakan Jaka yang berdiri di dekat Aulia.

sepuluh menit kemudian keluarga bu Ningrum juga datang menemui mereka.

" Gina, apa kamu belum puas dengan menyewakan sawah bagian aku dari orang tua kita? "Ucap Ayah Harjo yang membuat semua keluarga terdiam.

".... "

"Ayah mempunyai warisan, " Ucap kak Erna dan suaminya senang.

Arya juga tidak menyangka kalau ayahnya mempunyai warisan seperti itu. Selama ini mereka hidup sederhana.

Malam itu juga rahasia yang mereka pendam bertahun-tahun akhirnya terkuak dan sawah yang merupakan bagian ayah Harjo juga mereka ceritakan.

Berita tentang keluarga Harjo dan Ningrum yang datang membuat heboh seluruh kampung.

Pertengkaran mereka bahkan pernah membuat seluruh desa ikut terlibat.Apalagi Gina dari desa sebelah menggunakan hal-hal diluar nalar.

Sudah lama Aulia tidak bermimpi, malam ini dia bermimpi didatangi seorang ayah yang berada di sebuah rumah lelaki itu datang tanpa memakai busana.

Bahkan dia belum mengetahui tentang wajah orang itu.

Aulia terbangun ditengah malam, keringat deras membasahi pakaiannya.

Saat dia menoleh melihat suaminya dengan keadaan gelisah.

Aulia tidak sengaja menyebut Jaka dan menangis. Bagi Aulia seperti nya itu sudah terbiasa memanggil namanya.

Aulia melihat telepon genggam barunya yang dia beli kemarin bersama suaminya, dia belum sempat membukanya.

Dia mengoperasikan telepon barunya sambil mengawasi suaminya yang terlihat dia makin gelisah.

"Mas, Arya bangun!. "

Aulia mencoba membangunkan suaminya dengan lembut.Saat Arya terbangun dia melihat Jaka berada dalam kamarnya.

"Aulia kamu memanggil kodam itu. "

"Mas, lihat siapa? " Ucap Aulia bingung.

Arya melupakan satu hal, kalau Aulia tidak melihat hal seperti itu untuk saat ini.

".... "

"Aulia, ini sudah sepertiga malam sebaiknya kita menjalankan ibadah malam. Setelah itu kita saling bercerita.

Malam itu mereka menjalankan ibadah malam yang membuat hati mereka tenang.

" Mas, sebenarnya aku bermimpi tentang sesosok laki-laki yang hanya kulihat punggungnya saja."

Aulia menceritakan tentang mimpinya pada suaminya. Begitu juga Arya yang menceritakan tentang mimpinya.

"Aulia , aku bermimpi melihat sawah yang cukup luas. Disana terdapat ular yang sangat besar. ular itu merayap sepanjang tanah sawah itu..... " Ucap Arya Lirih.

"Mas, bagaimana kalau aku besok ke makam ayah aku,....bagaimana menurut mas? "Ucapnya.

"..... "

"Baiklah, tetapi jika kamu merasakan sesuatu aku harap kita segera pergi dari makam itu. "

"Kalau dihitung sih.....seharusnya sebentar lagi seribu hari kematian ayah kamu. "

Keesokan harinya Aulia mengajak suaminya ke rumah yang baru dibelinya.Disana terlihat rumah yang cukup besar.

Aulia dan Arya membersihkan rumah itu.

"Aulia, mas pergi ke sawah dulu. Nanti aku kemari atau aku panggil ibu untuk membantu mau? "

"Tidak usah biar aku saja mas. "

Disaat Arya pergi ke sawah, Aulia membersihkan rumah yang begitu luas.Hampir setengah hari Aulia berada dirumah barunya. Kakaknya Erna datang ke rumah ibu Ningrum untuk membujuk ibunya agar Arya menyerahkan rumah itu.

"Erna sudah ibu bilang berkali-kali kalau Rumah itu punya Aulia bukan Arya. Mana mungkin ibu memintanya pada Arya.

Semua rengekan Erna terdengar oleh Aulia dan dia hanya tersenyum mendengarkan.

"Aulia, seperti kamu hari ini begitu senang. "

"Bukan, hanya saja aku mendengar kakak kamu merengek pada ibu, agar kamu memberikan rumah ini pada kakak kamu. "

".... "

"Oh ya mas, rumah ini masih bagus jadi kita tidak perlu memperbaikinya. Hanya saja aku ingin segera kita pindah dari sini. "

"Baiklah Aulia, aku tahu kamu tidak begitu nyaman di rumah ini. Setiap hari selalu saja kak Erna datang."

Aulia tidak menjawab apapun dia hanya tersenyum.

Sesampai di rumah Arya berbicara dengan ibunya dan ayahnya tentang perpindahan rumahnya.

Keesokan harinya Arya dan Aulia membawa beberapa barangnya ke rumah barunya.

Aulia memang tidak membawa semua barang seperti saat dia pindah dahulu mereka hanya memindahkan baju mereka.

1
Andira Rahmawati
lanjut
RB
😊😊
Tukang baca
👍semakin seru
Tukang baca
Semakin seru nih
Tukang baca
bagus lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!