NovelToon NovelToon
Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

kisah cinta seorang gadis bar-bar yang dilamar seorang ustadz. Masa lalu yang perlahan terkuak dan mengoyak segalanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 31

Wajah Novi basah oleh air mata, matanya merah dan suaranya bergetar saat dia berbicara di hadapan Satria.

"Aku tidak pernah berbohong, mas Satria, kamu yang paling tau siapa aku. Kita sudah saling mengenal sangat lama, dan sekarang, kenapa? Mas lebih percaya pada wanita yang baru datang di hidup mas."

Novi menangis makin menjadi, "Adiba yang salah paham. Kamu tau kan dia memang tak menyukaiku? Bisa-bisanya dia malah memfitnahku seperti ini," ujarnya sambil sesenggukan dengan tatapan memohon agar dipercaya.

Adiba yang duduk di samping Satria tercengang, mulutnya terbuka lebar namun tak satu kata pun yang bisa keluar. Hatinya berdebar kencang, merasa dikhianati di rumahnya sendiri.

"Lidah memang gak bertulang, mudah sekali tergelincir dan malah menuduhku. Untuk apa aku mengada-ada, mbak? Memangnya mbak ini siapanya mas Satria, sampai aku merasa terancam dan menuduh mbak yang bukan-bukan."

"Siapa yang tau hati manusia."

"Iya! siapa yang tau busuknya hatimu!" sambar Adiba kesal. Novi sekarang malah bersikap seperti orang yang tersakiti.

"Mas, aku tidak berbohong. Kamu yang paling mengenalku bagaimana," lanjut Novi, matanya menatap dalam ke arah Satria, seolah mencari belas kasihan. "Kamu lihat, kan, bagaimana Adiba yang terus menerus menuduhku, bahkan mengatakan aku menikah siri denganmu, itu tidak benar!"

Satria menatap mencari kebenaran, berpindah antara Novi dan Adiba. Kedua wanita itu, yang satu dengan wajah penuh air mata dan yang satu lagi dengan ekspresi marah dan kecewa, memberinya tekanan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Adiba menggertakkan gigi, tangannya terkepal di samping tubuhnya. "Aku tidak tau sama sekali kalau wanita seperti mu pandai sekali berakting. Kenapa tidak mendaftar saja jadi artis. Pasti para sutradara menyukai," ucap Adiba sarkas.

"Kamu lihat, kan mas, bagaimana kasarnya istrimu padaku?" Novi makin menampakkan sikap jika dirinya lah korbannya di sini.

"Maaf, Nov. Aku lebih percaya pada istriku!" Ucapan satria laksana pedang yang menghunus dada Novi.

"Kamu tau aku kan mas? Kita udah sangat lama saling mengenal, kamu lebih percaya pada dia yang baru sebentar kamu nikahi?" Novi seperti tak terima dan tak percaya.

"Adiba istriku, Nov, apapun yang dia katakan, aku percaya," ucap Satria yang semakin membuat Novi merasa remuk.  "Dia hanya memiliki aku sekarang di sini. Jika aku sebagai suami malah lebih mempercayai wanita lain. Dia akan sangat terluka. Maaf, aku sangat kecewa padamu."

Satria menarik napas dalam dan menghembuskan,"Katakan! kenapa kamu berkata padanya tentang pernikahan kita yang tak pernah ada."

Novi semakin menangis, suaranya semakin lirih, kepalanya yang terasa berat dan hati yang remuk. Ia lantas berdiri.

"Tidak ada gunanya aku kemari. Niat baikku tidak disambut dengan baik."

"Bawa serta yang tadi bersamamu. Jika tidak, ini akan berakhir di kandang ayam." Adiba berkata dengan penuh penekanan.

Mata Novi teerpancar penuh amarah pada Adiba yang membuat segala menjadi rumit dan rusak.

"Bawalah kembali masakanmu, Nov. Aku tidak bisa memakannya, kami juga sudah masak, nanti mubazir."

Ucapan dingin Satria semakin memukul hancur hati Novi. Satria kini semakin membencinya. Ia lantas mengemasi makanan yang tadi dia bawa. Lalu berjalan keluar sambil mengusap pipinya yang basah.

Satria menghela napas berat. Dia tidak menyangka, Novi akan berbuat sejauh ini.

"Terima kasih, mas." Lirih Adiba berucap. Satria menoleh.

"Terima kasih karena sudah percaya padaku."

"Kenapa malah mengatakan itu?" Satria menggenggam tangan istrinya. "Kamu istriku. Kamulah wanita yang harusnya aku percayai."

Adiba mengulas senyum mendengar ucapan suaminya. Walau merasa lega, tapi, Adiba benar-benar tak habis pikir dengan pengakuan Novi tadi. Bagaimana bisa wanita baik-baik seperti Novi malah menyebar fitnah sekeji ini.

****

"Apa?"

Adiba yang baru saja hendak keluar dari kamar, menghentikan langkahnya tepat di depan pintu.

"Novi kecelakaan?"

Suara Satria yang sedang berbicara di telepon membuat jantung Adiba seketika berdebar lebih kencang. Baru tadi pagi mereka bertemu Novi. Bahkan baru tadi pagi juga mereka mendebatkan sesuatu. Sekarang malah mendapat kabar jika Novi kecelakaan .

"Kenapa tiba-tiba mbak Novi malah kecelakaan?" gumam Adiba dalam hati. Ia jadi bertanya-tanya apa yang akan satria lakukan setelah ini. Jika benar Novi dan suaminya Sudah menikah siri, pastinya satria akan mencari cara dan alasan agar bisa menemui Novi.

"Jika benar, mas satria pasti akan mencari alasan untuk pergi. Jika dia pergi, aku juga akan pergi ke rumah ayah dan bunda."

Tak lama, Satria mendekat, terlonjak melihat Adiba ada di depan pintu.

"Diba?" Satria memegangi dadanya."Bikin kaget saja."

Adiba hanya mengulas senyum, mas satria mau tidur? Ini masih jam delapan malam loh."

"Enggak, mas mau cek pembukaan dulu, banyak kerjaan yang terlewat Adiba. Kamu mau kemana?"

"Mau pipis," aku Adiba.

Satria tersenyum, menguap kepala istrinya,"Ya udah sana, nanti keburu ngompol," ledeknya terkekeh.

Adiba melanjutkan langkahnya, menuntaskan membuang air kecil di kamar mandi. Walau hatinya kini di Landa rasa cemas dan kalut. Bagaimana jika benar Satria pergi?

Adiba kembali ke kamar, mendapati suaminya itu sedang sibuk di depan laptop nya. Adiba hanya melirik saja, lalu merangkak menaiki ranjang. Ia tatap suaminya sebentar sebelum menarik selimut.

"Mau tidur?" tanya Satria tanpa mengalihkan pandangan dari laptop nya.

"Iya mas, ngantuk," jawab Adiba singkat. Ia berencana akan akan pura-pura tidur saja untuk melihat bagaimana Satria setelah ini. Apakah akan mengendap untuk menemui Novi di rumah sakit, atau tetap di rumah saja.

"Yah, padahal mas pengen kamu temani mas ngobrol."

"Ngobrol apa?"

"Katanya ngantuk mau tidur?" goda Satria.

"Iya sih, mas."

"Kalau mau tidur ya tidur aja" satria terdiam sebentar, tapi ia lantas berucap lagi,"tapi, kalau kamu mau menemani mas, mas akan lebih senang lagi."

Ucapan Satria yang seketika membuat Adiba terperangah. "Apa memang mereka beneran tak punya hubungan apapun?" batin Adiba .

Adiba duduk di tepi ranjang menghadap satria.

"Sini kalau mau temani mas," ucap Satria seraya menepuk pahanya.

Adiba tersenyum malu-malu. Tapi, ia beranjak juga dan duduk di pangkuan suaminya. Ia melihat suaminya ini manis sekali. Keduanya saling tersenyum dan menatap, tau-tau kedua bibir mereka sudah menyatu. Membelai sayu sama lain dengan kelembutan lidah dan ludah bercampur, melumer menjadi satu.

"Tadi, Adiba dengar mbak Novi kecelakaan, benar?"

Satria tak begitu kaget Adiba bisa tau pembicaraan di telpon tadi. "Yang kudengar dari ayahnya Novi begitu."

"Ohh...."

"Mas mau ke rumah sakit?"

"Enggak, buat apa? Hubungan kami tak seserius itu sampai aku harus langsung meluncur ke sana saat dengar kabar dia kecelakaan," cetus Satria merengkuh tubuh Adiba semakin dekat.

Adiba bungkam. Satria menatap Adiba dalam-dalam.

"Lagi pula, mas punya seseorang yang hatinya harus mas jaga dengan baik. Tidak boleh melukai dan mengecewakan dia," sambungnya membuat Adiba mengangkat kepalanya dan mata mereka saling tatap.

"Kita baru saja melewati masa yang cukup sulit, Adiba. Aku yang pergi dan entah kenapa ada longsor sampai kami terjebak di Wukirsari. Lalu, Novi yang mencoba memfitnah kita berdua."

Satria menyentuh wajah istrinya. Lalu mengecup bibir Adiba dengan lembut. "aku tidak ingin hubungan kita renggang karena orang yang sama."

1
yuning
end kah?
Cinta_manis: dua atau 3 bab lagi ka🥰
total 1 replies
Tami Tami
semoga adiba dan faras selamat, selamatkanlah mereka kakak authour jangan pisahkan adiba dan faras kasihan satria
yuning
semoga Faaz dan Adiba tidak terpisah y
yuning
🌷
yuning
semoga Diba cepat dikaruniai momongan
Tami Tami
lebih iklas &sabar lagi adiba serta berdo'a semoga segera hamil
yuning
semoga Diba segera dapat momongan
Tami Tami
Alkhmdullilah satria dan santri selamat ,bencana yang membawa berkah bhai adiba, satria mengungkapkan isi hatinya pd adiba
Cinta_manis: tambah sedikit konflik baru ya😁
total 1 replies
yuning
mereka telah terhubung
Cinta_manis: benar🥰
total 1 replies
yuning
😭😭😭😭😭
Tami Tami
semoga satria selamat beserta para santri
yuning
semoga semua baik baik saja
Tami Tami
semoga tidak ada apa2 semuanya dalam keadaan baik2 saja
yuning
hati hati mas 😁
Tami Tami
semoga bahagia slalu amiin
yuning
makin sweet 😍
yuning
boleh banget,mas 😁
yuning
eleng nov, tobat
yuning: semangat semangat
Cinta_manis: gas ka😆 triple update hari ini💪
total 2 replies
Tami Tami
yang kuat adiba lebih sabar lagi perjuangkan hakmu satria dan faras milikmu
Cinta_manis: nah, betul
total 1 replies
yuning
jangan begitu Diba, Kamu harus jaga anak dan suamimu, pertahankan milikmu
Cinta_manis: harusnya ya begitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!