Bangkitnya Ex-Narapidana

Maxayla bersandar di sebuah pohon, dia mengeluarkan bungkus rokok mengambil satu batang lalu menikmati zat nikotin yang masuk ke tubuhnya.

"Hoeeekkkk..."

Zephyr sibuk mengeluarkan isi perut sembari berjongkok, ia benar-benar kapok naik motor sebagai penumpang. Ia lupa, bahkan mengendarai mobil pun harus dirinya yang menyetir.

Tak lama seseorang datang, dia adalah Veronica mengemudikan mobil Lamborghini Aventador yang dirancang khusus untuk keperluan dunia balap, supercar yang sudah memiliki jantung pacu kelas atas.

Wanita tomboy itu turun dari bagian kemudi, dia membawa sebuah paper bag berukuran sedang.

Zephyr melirik sekilas dan tersentak kaget, wajah Veronica banyak tindiknya. Di hidung, alis bahkan di bibir.

"Dia cemen banget ya? Aku kira dia seorang Bos yang cool dan macho gitu." Ujar Vero seraya menyerahkan paper bag berisi air minum dan obat-obatan pada Maxayla.

Maxayla mengisap sekali lagi benda yang terjep1t di kedua jarinya, lalu menghembuskan untuk terakhir kali dan membuang rokok ke tanah kemudian di injak dengan ujung sepatu bot.

"Thanks! Pergilah dengan motor!" seraya menyerahkan kunci motor pada Vero.

Veronica hanya menunduk samar memberi hormat pada Maxayla, dia berjalan ke motor lalu menstarter. Tak lama, sosok wanita si tomboi dan moge yang dikendarai sudah tak terlihat.

Maxayla ikut berjongkok di samping Zephyr, memberikan air mineral. "Minum dulu, saya bawa obat-obatan. Kita ke mobil..."

Zephyr merasa kesal pada Maxayla karena membawa motor dengan mengebut, sudahlah itu untuk pertama kalinya dia naik kendaraan roda dua.

"Lepas dari pembunuhan, aku dibuat sakit olehmu! Ck!" rutuk laki-laki itu.

Maxayla malah terkekeh, "Tuan, dunia itu luas. Jujur saja... bukankah ada kesenangan luar biasa saat Anda saya bonceng tadi?"

"Cih!" Zephyr meninggalkan bodyguard wanitanya dan masuk ke dalam mobil yang memang terbuka pintunya.

Tanpa bicara lagi, membiarkan kekesalan Zephyr hilang, Maxayla menyodorkan obat dan mineral pada lelaki itu. Obat penghilang rasa pusing dan penambah stamina.

"Anda lembek sekali, Tuan. Apa Anda jarang berolahraga?"

Zephyr mengambil obat memasukkan ke dalam mulut lalu mendorong dengan air. Ia menunggu obat bereaksi.

"Aku sakit parah saat kecil... terkena asap kebakaran dan sempat dirawat karena terkena Pneumonia atau radang paru-paru. Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara kedua paru-paru ku. Setelah itu... aku malah di diagnosis terkena Claustrophobia. Aku jadi anak penyakitan, hampir 24 jam dijaga pengasuhku dan tak boleh main keluar karena penyakit-penyakit ku. Aku jadi anak introvert... sekolah pun Homeschooling sampai usiaku 18 tahun. Aku tak banyak berinteraksi dengan dunia luar dan menghabiskan banyak waktu di rumah. Tapi aku suka membaca buku dan menonton, aku tau banyak hal di dunia tapi hanya dalam teori dan belum pernah merasakan semuanya... misalnya naik motor sendiri atau dibonceng seperti tadi."

"Saat pertama kali kita bertemu tadi di kantor Anda, saya kira Anda__"

"Galak, cool?" potong Zephyr.

"Anda menampilkan sosok seperti itu, saya sempat merasa segan pada Anda."

"Aku sengaja... aku ingin agar orang-orang takut dan hormat padaku, jadi aku selalu berusaha menampilkan sosok pria dingin."

"Jadi, mana sifat Anda yang asli? Lugu, ramah dan terbuka seperti saat ini atau sosok dingin?"

"Menurut mu?" Laki-laki itu malah bertanya balik.

"Yang kedua, Anda mudah percaya pada orang dan termasuk orang yang welcome dan terbuka. Anda berusaha menjaga jarak di awal... tapi akhirnya Anda cepat merasa dekat. Saya pikir, sifat asli Anda adalah orang yang humble dan hangat."

Bibir Zephyr tersenyum lebar, itu kali kedua ada yang memangil dirinya orang yang hangat selain ibu pengasuhnya saat kecil hingga usia laki-laki itu 14 tahun. Ketika sang ayah menikah kembali dengan seorang wanita, tiba-tiba Ibu asuhnya meninggal.

Zephyr mempunyai adik tiri laki-laki satu ayah, kini adiknya itu berusia 18 tahun, baru saja masuk kuliah. Ibu tirinya bernama Selena, berusia lebih muda dari Ayah Zephyr. Selama menjadi Ibu tiri, Selena terbilang baik pada Zephyr dan tak pernah membeda-bedakan antara anak tiri dan anak kandung. Sebab itu lah, Zephyr sedikit banyak menyayangi Selena.

Namun itu sebelum sang Ayah meninggal beberapa bulan lalu dan menyerahkan warisan banyak termasuk perusahaan pada Zephyr selaku anak sulung. Apalagi, perusahan memang milik mendiang ibunya jadi sudah pasti akan jatuh pada laki-laki itu.

Tiba-tiba saja sikap Selena semakin berubah. Terkadang bersikap perhatian pada Zephyr seperti dulu namun terkadang sangat dingin.

Entahlah, apa yang terjadi... Zephyr pun belum mengerti!

"Bagaimana hubungan Anda dengan Ibu tiri Anda, Nyonya Selena? Saya dengar dia sangat menyayangi Anda.... setelah dia menikah dengan mendiang Ayah Anda."

"Dulunya iya, aku pun menyayangi nya karena dia juga menyayangiku. Tapi entah kenapa setelah Papa tak ada, dia berubah."

"Berubah buruk?"

"Hm, bisa dibilang begitu."

"Apa Nyonya Selena masih bertemu orang tuanya dan saudara-saudara nya?"

"Masih, mereka terlihat akrab dan saling melindungi. Sayangnya... aku dengar saudara laki-lakinya tewas dibunuh 11 tahun lalu. Mungkin saat itu usiaku 22 tahun, dan adikku baru berusia 7 tahun. Ayahku menangani kasus itu atas permintaan ibu tiriku. Saat itu aku sedang berkuliah di luar negeri dan baru pulang saat umurku 28 tahun jadi aku tak terlalu mengikuti kasusnya."

Mata Maxayla tiba-tiba menggelap.

Karena kekuasan Ayahmu lah, aku berakhir di dipenjara! Lihat saja, mereka semua yang masih hidup akan menyusul Ayahmu ke neraka....!

____

Maafkeun ya tadinya kemarin mau double up, tiba-tiba Paksu ku sakit dan harus ke dokter. Aku riweh gaess, insyaAllah hari ini 2 bab.

___Happy Reading 😍