NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti
Popularitas:159.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Memilik cinta yang begitu besar tak menjamin akan bertakdir. Itulah yang terjadi pada Rayyan Rajendra. Mencintai Alanna Aizza dengan begitu dalam, tapi kenyataan pahit yang harus dia telan. Di mana bukan nama Alanna yang dia sebut di dalam ijab kabul, melainkan adiknya, Anthea Amabel menggantikan kakaknya yang pergi di malam sebelum akad nikah.

Rayyan ingin menolak dan membatalkan pernikahan itu, tapi sang baba menginginkan pernikahan itu tetap dilangsungkan karena dia ingin melihat sang cucu menikah sebelum dia menutup mata.

Akankah Rayyan menerima takdir Tuhan ini? Atau dia akan terus menyalahkan takdir karena sudah tidak adil?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Full Bahagia

Mereka sudah kembali ke rumah sederhana. Anthea terkejut karena kamar yang dia huni sebelumnya kini sudah menjadi kamar yang sangat luas. Atensinya beralih pada sang suami.

"Inilah alasan kenapa kita di apart dulu."

Anthea tak menyangka jika Rayyan akan seeffort ini.

"Ini rumah sementara kita."

Anthea memutar tubuh dan menatap Rayyan dengan bingung. Dia tidak mengerti dengan perkataan Rayyan kali ini.

"Mas sudah menyiapkan rumah yang nyaman untuk kita nanti. Rumah atas nama kamu."

"Jangan berlebihan, Mas. Rumah ini aja udah cukup."

Rayyan menggeleng. Tangannya mulai mengusap lembut pipi sang istri.

"Rumah ini hanya Mas sewa. Dan rumah kita yang sesungguhnya masih ditahap pembangunan. Mas harap kamu bisa sabar ya menunggu rumah kita selesai."

Tak ada jawaban. Segera Anthea memeluk tubuh Rayyan dengan begitu erat. Dia sudah tak bisa berkata apapun. Masih pagi tapi sudah banyak mendapat kejutan dari sang suami.

Tibanya di kafe Kenangan Mantan, tatapan semua orang kini tertuju padanya. Dada Anthea mulai berdetak tak karuhan.

"Apa karena aku libur seminggu kemarin? Makanya mereka seperti ini."

Anthea mencoba tetap bersikap biasa. Baru saja berganti pakaian, manager kafe memanggilnya. Jantungnya kembali berdetak cepat.

"Pasti dipecat."

Sebenarnya dia tidak takut dipecat. Tapi, jika dia tidak bekerja sudah pasti dia akan bosan berada di rumah.

Tibanya di ruangan sang owner, ternyata sudah ada pemilik kafe Kenangan Mantan. Anthea semakin takut. Telapak tangannya sudah sangat dingin. Gugup dan takut mulai menyatu.

"Harus kamu dengar ucapan Pak Owner," ucap sang manager dengan tegas. Anthea hanya mengangguk.

Map cokelat sudah ada di depan Anthea. Perlahan, kepalanya menegak menatap ke arah owner dan manager kafe.

"S-saya dipecat?"

"Buka dulu. Baru ngomong," jawab manager.

Dengan rasa takut Anthea membuka map tersebut. Bukan hanya selembar kertas, ada beberapa lembar kertas di sana. Mendadak mata Anthea melebar ketika membaca kertas tersebut.

"Ka-kafe ini--"

"Ya. Kafe ini sekarang milik kamu, Amabel."

Anthea tak percaya. Dia masih mematung. Sedangkan tangan owner sudah terulur padanya.

"Semoga kamu bisa lebih mengembangkan kafe ini. Dan buatlah kafe ini semakin besar."

Masih tidak percaya. Anthea masih terduduk di dalam ruangan tersebut. Dia masih mencoba menerima kenyataan ini. Namun, di sisi lain pun dia berharap ini hanyalah mimpi belaka.

"Tuhan, bangunkan aku sekarang juga. Ini hanya mimpi indah kan?"

Tetiba dia teringat satu nama. Sang suami tercinta. Segera dia menghubungi Rayyan, tapi panggilannya tak kunjung mendapatkan jawaban.

"Apa dia masih di jalan?"

Sepuluh menit berselang, ponselnya berdering dan nama sang suami tertera di sana.

"Ada apa, Sayang? Mas baru sam--"

"Mas, jujur sama aku sekarang."

"Jujur apa, Sayang? Apa Mas melakukan kesalahan?" tanyanya dengan mode sedikit panik.

"Kenapa Kafe kenangan Mantan tiba-tiba jadi milik aku? Ini pasti ulah kamu kan, Mas?"

Rayyan malah tertawa. Mengubah panggilan biasa menjadi panggilan video. Senyum melengkung di wajah tampanya.

"Hadiah untuk istri Mas tercinta."

"Mas--"

Air mata Anthea terjatuh begitu saja. Dia bahagia sekaligus terharu karena Rayyan terus memberikan kejutan untuknya.

"Jangan nangis, Sayang. Pending dulu nangisnya, ya. Nanti malam aja nangis dipelukan Mas."

Tak Anthea duga, anak yang mendapat banyak luka di masa remajanya kini diberikan kebahagiaan yang tak bisa diutarakan dengan kata. Pernikahan yang dia kira akan menakutkan dan akan membuatnya mati, malah sebaliknya. Pernikahannya membawa kebahagiaan dan dia merasa seperti terlahir kembali dengan cinta yang Rayyan beri.

.

Tiga orang baru saja turun dari mobil dikejutkan karena ada pihak kepolisian di depan rumah. Ketika mereka hendak masuk, polisi itu melarang.

"Silahkan pergi dari rumah ini. Rumah ini milik Nyonya Anthea Amabel."

Alanna mulai naik darah. Dia kekeh memaksa masuk. Sayangnya, banyak orang berbadan kekar yang menghadangnya. Zidane hanya bisa menghela napas kasar.

Dia mencoba untuk menghubungi Anthea, tapi tak aktif. Ketika melihat profil mantannya, dia meyakini jika Anthea sudah memblokir nomornya.

Tiga koper di banting oleh tiga orang berbadan kekar. Mereka pun dipaksa keluar dari area rumah tersebut. Tak mereka pedulikan Alanna dan ibunya berteriak bagai orang kesetanan.

"Rayyan, aku harus hubungi Rayyan."

Ternyata tak berhasil. Rayyan tak bisa dihubungi dan ternyata nomornya sudah diblokir oleh Rayyan. Alanna tak menyerah. Dia masih memiliki nomor Alvaro. Ternyata sama saja. Alvaro pun memblokir nomornya.

"SIYALAN!!"

"Ibu gak mau jadi gembel, Alanna."

"Aku juga enggak mau, Ibu," teriak Alanna

"Tinggallah di rumahku."

Senyum tipis penuh dengan ejekan terukir di wajah ibu dan anak itu. Mereka berdua memandang remeh Zidane.

"Rumah kamu itu tak ayal kandang kambing, Zidane. Mana bisa aku tinggal di sana."

Berkali-kali Zidane direndahkan. Tapi, dia tetap bertahan karena rasa bersalahnya terhadap Alanna. Dia merasa jika keguguran Alanna adalah salahnya.

Alanna tak menyerah, dia mendatangi apartment Rayyan. Dia akan tinggal di sana. Namun, ketika dia menekan sandi apartment Rayyan, ternyata salah.

"Apa dia sudah mengganti sandinya?"

Alanna terus mencoba, dari tanggal pernikahan Rayyan dan adiknya, tanggal lahir Rayyan, juga tanggal lahir Anthea. Namun, tak ada satupun yang benar.

"An Jing!!".

Alanna mulai frustasi. Datang ke kantor Rayyan adalah jalan satu-satunya. Lagi dan lagi dia dihadang oleh pihak keamanan. Alanna sudah berteriak bagai orang gila.

"SAYA HANYA INGIN BERTEMU DENGAN RAYYAN!!"

"Maaf, Pak Rayyan sedang meeting penting."

Security pun berhasil menarik paksa Alanna. Zidane memeluk tubuh Alanna. Mencoba menenangkan, tapi dia malah didorong begitu kencang.

"Aku nyesel milih kamu!"

Alanna pergi membawa mobilnya dan meninggalkan Zidane yang hanya bisa mematung melihat kepergian Alanna.

"Aku juga nyesal sudah milih kamu. Andai jika aku masih bersama Anthea, sudah pasti hidupku akan bahagia. Bukan malah tersiksa."

Penyesalan datang di akhir cerita. Itulah yang Zidane rasa. Hanya kata seandainya, yang bisa dia katakan.

Alanna sudah duduk dengan seorang pria. Dia berbicara begitu serius. Dia juga menyodorkan amplop cokelat.

"Fitnah dia. Lalu, sebarkan ke media."

Amplop cokelat tersebut pria itu kembalikan. Dia tersenyum dengan sopan.

"Maaf, Nona. Kafe Kenangan Mantan sudah menjadi milik Anthea Amabel."

Alanna terkejut bukan main. Suaranya tercekat dan tak ada sedikit pun suara yang keluar dari mulutnya.

.

Hari ini adalah hari di mana full bahagia. Anthea ingin membalas kebahagiaan untuk suami tercinta. Para rekan kerja pun begitu senang karena kini pemilik kafe itu adalah rekannya.

Memilih pulang lebih awal karena ingin menyiapkan kejutan. Dia berjalan menuju supermarket yang tak jauh dari tempat kerjanya. Hanya tinggal menyebrang saja. Semua kebutuhan sudah dia beli. Senyum pun kini terus melengkung dengan sempurna. Rona bahagia tak pudar.

"Bapak enggak usah nyebrang. Biar saya aja yang nyebrang. Putar baliknya cukup jauh," jawab Anthea melalui sambungan telepon.

Dia sudah melihat ojol yang dia pesan di seberang jalan. Tak ada mobil yang mendekat dan kakinya pun mulai melangkah menyeberangi jalan tersebut. Di langkah ketiga suara teriakan banyak orang terdengar.

.

"Minum dulu kopinya, Dek."

"Iya, Ba."

Baru saja cangkir kopi diangkat, tiba-tiba pecah begitu saja. Rayyan dan Baba Radit terkejut. Mereka pun saling pandang. Kalimat Alvaro otomatis berputar di kepala.

"Kata pihak keamanan kantor, tadi Alanna ke sini. Dia teriak-teriak kayak orang gila karena pengen ketemu lu."

"Anthea!"

...*** BERSAMBUNG ***...

Kalau komennya kenceng, malam up lagi.

.

1
betters
pundung mah merugikan
Maya Lara Faderik
tamat kah..
Yus Nita
kontak bathin si Tuan, namaa ny di sebut
Rahmawati Abdillah
udah mampir ya ,nie selalu setia menanti next episode si lala
Salim S
anaknya abang Er plek ketiplek papanya, karena waktu aruna ngidam yg di kerjain para kulkas 12 puntu kalau anaknya Reyn tantruman kaya s Tuan,dan anaknya Rayyan yg satu sabar nya kaya Pangeran yg satu tantruman kaya s Tuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/....kurang thor bonchap nya....lanjuuut
Salmi Ati
wah rumah papi restu kayak pasar malam klo semua cucu dan menantunya kumpul
sum mia
bikin ngakak aja kalau mereka para bocil cucu papi Restu kumpul . dan si El tetep jadi Radja yang berpengaruh . bukan hanya para bocil bahkan yang dewasa pun ikutan kicep dengar teriakannya . 🤣🤣🤣🤣
aku dah baca kak , tapi baru 1 bab , ini baru bisa dan sempat buka NT . pasti lanjut baca lah kak . seru juga bikin greget .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍 bonchap nya ditambah lagi juga masih mau kak fie
DozkyCrazy
mauuuu
DozkyCrazy
😁😁 dasaar
Herman Lim
tambah donk Thor
Nining Dwi Astuti
dah baca yg baru ini lg nunggu bonchap lagi siapa tau khilaf kasih yg banyak bonchapY🤣🤣🤣🤣✌🏻
Purnama Pasedu
rame dech
Ita Rosdiana
udah ka, lanjut bonchap dong
NadiraDira
udah kesana thor...lanjutkannnn
aisya
yaaaaa lg seruuuuu.... lanjut lagiiiiii
Novita Sari
lagi dong thour,lucu klau ada ank2 balita
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
boncap nya kurang othor ,mash pengen lanjuuuuuuut lg

oke otw ke yg baru
Saadah Rangkuti
sudah kok thor 🥰
Ida Farida
sudah donk kak
herni herni
aku udah melipir episode 1 kak. lagi nggu lanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!