Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.
Sebulan sudah kerjasama yang dilakukan Lora dan Theo terlaksana. Selama itu juga semuanya berjalan dengan lancar. Walau ia sedikit risih dengan tatapan kesedihan yang terpancar dari Abang-abang nya. Tapi tidak dipedulikan sedikitpun oleh Lora.
" Ah,,, akhirnya sampai" ucap Agatha merebahkan tubuhnya setelah sampai di Villa mereka menginap.
Ya setelah melewati perjalanan yang panjang Lora dan Agatha sesuai janji akan memantau Lokasi Proyek yang akan mereka kerjakan. Dan saat ini mereka telah sampai ditempat pembangunan proyek tersebut. Mereka di temani oleh Jean asisten Theo. Sementara Theo sendiri akan segera menyusul. Itu yang dikatakan oleh Asistennya kepada mereka. Dan Lora hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ra,, ternyata tuan muda Agler tampan juga ya" ucap Agatha pada Lora yang hanya diam.
"Ah,, andai saja dia nggak bre***k. Pasti bakal aku deketin" lanjutnya berjalan mendekati Lora.
"Ra,, beneran ngak ada rasa lagi sama tuh manusia kutub" tanya Agatha saat sampai di samping Lora yang sedang melihat pemandangan di hadapannya.
"Ngak," jawab singkat Lora tanpa mengalihkan pandangannya
"benaran nih" ucap Agatha ngak percaya dan d balas anggukan serius oleh Lora.
" Lagian buat apa Lora mencintai seseorang yang tidak mencintai Lora. Bagi Lora dia hanya masa lalu. Dia sudah bahagia dengan pilihannya. Lora ngak ingin merusaknya dan ngak akan pernah" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan nya.
Agatha dapat melihat sedikit kesedihan yang terlihat di wajah Lora. Entah kenapa ia yakin suatu saat mereka akan bersama. Apalagi saat melihat tatapan dari tuan muda Agler yang akan melembut saat melihat Lora dan menatap Lora penuh cinta.
Selama ia menjadi asisten Lora dan sering berjumpa dengan Theo. Agatha sering sekali mendapati tatapan Theo yang akan melembut saat berbicara pada Lora. Walau wajah yang di tampilkan selalu datar. Tapi sorot matanya tidak dapat dibohongi. Agatha hanya ingin yang terbaik untuk sahabat nya.
Keesokan harinya Theo yang entah sedari kapan datang langsung mengajak Lora memantau proyek yang mereka jalani. Saat mereka berjalan berdampingan. Agatha yang berada dibelakang nya segera menyusul. Tapi langung di hadang oleh Jean asisten Theo.
" Lepas,,aku mau dibawa kemana" kesal Agatha saat jean menariknya menjauhi Lora dan Theo
"jangan macam-macam ya. Aku bisa bela diri, Kamu akan babak belur aku buat" kesal Agatha yang tidak di tanggapi oleh jean dan malah semakin menarik Agatha menjauh.
"ck,, lepas" ucap Agatha semakin kesal sambil menarik kuat tangannya dari genggaman Jean.
"eh,, jangan mentang-mentang kamu orang kepercayaan es kutub itu jadi kamu seenaknya narik-narik perempuan ya" tunjuk Agatha marah
" Lihat nih, tangan dan kaki ku sakit akibat ulahmu"
"Kalau tangan dan kaki ku lecet gimana", omel Agatha
"terus kalau ngak ada yang mau jadi suami aku gimana, gara-gara salah satu di tubuh ku lecet. Kamu mau tanggung jawab", omelnya sambil melotot kearah jean
"kenapa diam, ngak berani ya" lanjut Agatha
" ya mana mungkin berani. Bos nya aja Type cowok bren**k. Paling anak buahnya juga sama bre** k nya "
Melihat keterdiaman Jean, Agatha semakin kesal. Apalagi lelaki di depannya hanya memandang nya dengan datar tanpa merespon ucapannya.
"huff,, tarik nafas gatha. Jangan marah-marah nanti ngak ada yang naksir lagi" ucap Agatha menenangkan diri sendiri dan memilih pergi berbalik meninggalkan jean
" Ngeselin banget sih jadi cowok. Kasar banget, ngak tahu apa perawatan wanita itu mahal"Gerutu Agatha pelan sepanjang perjalanan tapi masih dapat didengar oleh telinga tajam jean
" kalau dia mau biayai ngak apa-apa. Ini uda ngak di biayain malah di buat lecet. Malah tangannya keras banget lagi" gerutu pelan Agatha. Jean yang berada di belakang Agatha tanpa sepengetahuan nya hanya diam.
"ish,, gatha bodo*" ucap Agatha sambil memukul keningnya dan memberhentikan langkahnya.
"Kalau di biayain berarti kami punya hubungan dong. Ih,, siapa juga yang mau sama manusia kutub kayak gitu" lanjutnya
"Eh,, tunggu-tunggu. Ini dimana" ucap Agatha melihat kanan kirinya
"bukannya aku jalan kearah Lora tadi ya. Tapi dia dimana" ucapnya melihat sekeliling
"masa aku nyasar di hutan sih. Tapi di sini ada binatang buas ngak ya" merinding Agatha sambil memundurkan langkahnya kebelakang dan menabrak sesuatu yang keras. Agatha tentu saja terkejut dan ketakutan. Apalagi ia merasa dingin di leher belakang nya. Dan saat ia berbalik, benda kenyal dan dingin menyambut bibirnya.
#TBC
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya