Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Bebas.
Dua hari kemudian seperti apa yang dikatakan pengacara yang datang mengunjungi Cecilia, pria itu datang lagi membawa berkas bukti, kalau Cecilia tidak melakukan korupsi seperti yang dituduhkan mantan suaminya dan keluarga tirinya tersebut.
Cecilia hanya bisa termangu memandang Kepala sipir tahanan wanita itu, tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.
Seorang petugas lain memberikan barang-barang Cecilia, barang saat pertama kali masuk ke dalam sel tahanan wanita tersebut.
Pakaiannya, sepatu, dan tas kecilnya berisi ponsel, juga kunci apartemennya, dan beberapa kartu yang mungkin sudah tidak berfungsi lagi.
Seperti orang bodoh Cecilia meraih semua barang-barang nya tersebut, lalu pergi untuk mengganti pakaiannya.
Dua petugas mengantar Cecilia sampai pintu gerbang penjara, membuka pintu lebar-lebar untuk Cecilia.
"Silahkan Nona, baik-baiklah menjalani hidup anda, semoga hari anda bahagia, tidak mendapat masalah lagi, dan tidak kembali lagi ke mari!" sahut salah satu petugas tersebut.
"Terimakasih!" jawab Cecilia pelan.
Kakinya perlahan melangkah keluar pintu penjara tersebut.
Akhirnya Cecilia menghirup udara segar.
Brak!
Terdengar pintu gerbang di tutup kembali oleh kedua petugas itu, setelah Cecilia keluar dari pintu gerbang tersebut.
"Nona Cecilia!" tiba-tiba Cecilia mendengar seseorang memanggil namanya.
Cecilia menoleh melihat seseorang yang memanggil namanya itu.
Tampak pengacara yang kemarin menemuinya, berdiri di dekat sebuah mobil mewah melambaikan tangannya kepada Cecilia.
Pria itu berjalan mendekati Cecilia dengan wajah cerahnya, pria yang kelihatannya selalu tersenyum dan humoris.
"Selamat atas kebebasan anda Nona, silahkan Nona...itu mobil yang akan membawa anda ke tempat tinggal anda yang baru!" ujar pria itu merentangkan tangannya satu untuk mempersilahkan Cecilia menuju mobil yang sudah menunggunya.
Wajah datar Cecilia melihat mobil tersebut.
"Silahkan Nona!" ujar pengacara itu lagi.
Dengan langkah tidak bersemangat, kaki Cecilia berjalan menuju mobil yang ternyata sudah menunggunya sedari tadi.
Dengan cepat pengacara itu membukakan pintu mobil penumpang untuk Cecilia, dan mempersilahkan Cecilia untuk naik ke dalam mobil.
Perlahan tanpa mengatakan apapun, Cecilia masuk ke dalam mobil.
Wajah datar dan tatapan dinginnya, sedikitpun tidak membuat pengacara itu terganggu.
Setelah Cecilia masuk ke dalam mobil dengan benar, pengacara itu kemudian menutup kembali pintu mobil itu dengan pelan.
Ternyata di dalam mobil sedari tadi seorang sopir sudah standby di belakang kemudi.
Setelah pengacara itu duduk di sebelah sopir, mobil pun perlahan meninggalkan pelataran pintu gerbang penjara tersebut.
Sepanjang jalan Cecilia melihat banyak perubahan di kotanya tersebut. Selama dua tahun dilewatkannya di dalam penjara, perkembangan di kota mereka itu berkembang pesat.
Cecilia melihat jalan yang di lewati mobil tersebut, sepertinya menuju sebuah komplek perumahan elite.
Perumahan kalangan jetset di kota mereka.
"Berhenti!" seru Cecilia tiba-tiba.
Dua pria di depan terkejut mendengar suara Cecilia yang kencang, mobil mendadak di rem.
Membuat mereka bertiga yang berada di dalam mobil terhuyung ke depan.
"Mau kalian bawa kemana aku!" sahut Cecilia tajam, gadis itu mulai waspada.
"Tempat tinggal baru anda Nona!" sahut si pengacara.
"Antarkan aku pulang ke rumahku!" ujar Cecilia dengan tajam, di tidak tertarik dengan tempat tinggal baru.
"Tapi Nona...!"
"Kalau tidak mau mengantarkan aku, baiklah! aku bisa pulang sendiri!" ujar Cecilia dingin, lalu bergerak membuka pintu mobil.
"Oke! oke! kami akan antar anda!" sahut Arya dengan cepat, "Ayo putar balik lagi!" perintah Arya pada sopir.
Sopir menganggukkan kepalanya, lalu memutar mobil keluar dari komplek perumahan orang kaya tersebut.
Bersambung.....