NovelToon NovelToon
Harga Sebuah KEHORMATAN

Harga Sebuah KEHORMATAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Cintapertama / Badboy / Cintamanis / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Bad Boy
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Yutantia 10

"May, aku takut. Aku ingin mundur, aku ingin membatalkan semua ini." Ucap Rain dengan tubuh gemetaran.

Malam ini dia berada disebuah kamar hotel presiden suit. Ya, Rain terpaksa harus melelang keperawananannya demi uang. Dia butuh banyak uang untuk biaya rumah sakit adiknya. Selain itu dia juga tutuh uang untuk biaya pengacara, ayahnya saat ini sedang meringkut ditahanan karena kasus pembunuhan.

"Jangan gila Rain. Kau harus membayar ganti rugi 2 kali lipat jika membatalkan. Masalahkan bukan selesai tapi akan makin banyak. Jangan takut, berdoalah, semoga semuanya berjalan lancar." Ucap Maya.

Berdoa? yang benar saja. Apakah seorang yang ingin berbuat maksiat pantas untuk berdoa minta dilancarkan, batin Rain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GOSIP

Pagi ini Rain kembali ke kantor. Seperti yang sudah dia perkirakan, tatapan semua orang terlihat berbeda padanya. Tapi bagi Rain ini sudah biasa. Saat ayahnya terkena kasus dulu, dia bahkan menerima tatapan serta hujatan yang lebih parah dari ini.

Bagaimana tidak, seorang wanita yang baru dipecat 4 hari yang lalu, tiba-tiba dipanggil untuk bekerja lagi. Pengangkatan Rain sebagai sekretaris CEO waktu itu saja sudah sangat menghebohkan. Dia dituduh memiliki affair dengan Sean. Saat dia dipecat, gosip itu menghilang. Tapi saat dia kembali bekerja, gosip itu makin santer.

Suara-suara sumbang terus mengiringi dimana Rain berada. Seperti saat baru masuk, terlihat beberapa orang dilobi sedang membicarakannya. Saat di pantry pun, Rain masih bisa mendengar kicauan yang kurang mengenakkan.

"Sepertinya ada pegawai istimewa yang lagi bikin kopi nih." Sindir Kaila saat Rain sedang membuat kopi untuk Sean.

"Jangan cari masalah sama dia Kai, bisa-bisa lo dipecat kayak Lisna," Nia menimpali.

"Lisna dipecat bukan gara-gara saya, tapi karena dia memang bersalah. Saya harap jangan menyebarkan gosip-gosip yang gak bener." Kata Rain sambil mengaduk kopi dengan kasar karena dia kesal pagi-pagi sudah ada yang cari gara gara.

"Benarkah? lalu bagaimana dengan alasan awal dia ingin dimutasi? itu gara-gara lo kan? Karena ingin mengganti Lisna, Pak Sean jadi memutasinya." Kaila masih terus menyudutkannya.

Rain meletakkan sendok bekas mengaduk kopi dengan kasar. Dia membalikkan badan lalu menatap Kaila tajam.

"Bukankah dulu sudah saya tegaskan. Saya tidak tahu menahu alasan kenapa Lisna ingin dimutasi. Dan saya tidak ada sangkut pautnya dengan masalah itu."

"Gue udah kerja disini 4th, tapi selama ini tidak ada karyawan yang diangkat menjadi pegawai tetap sebelum bekerja 3 bulan. Dan kau, apa yang membuatmu spesial dimata Pak Sean, hingga beliau menyuruh HRD menyiapkan berkas pengangkatanmu menjadi pegawai tetap. Semua orang tahu jika masa kerjamu belum ada 2 bulan."

Rain terkejut mendengarnya, dia pikir tak ada yang tahu masalah ini. Tapi ternyata Kaila sudah tahu, dan dapat dipastikan, ada banyak orang lagi yang mengetahui tentang ini. Apalagi kalau ingat mulut Kaila yang super pedas kayak bon cabe level 50. Sudah pasti wanita itu gembar gembor dimana mana.

"Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak tahu menahu masalah ini. Kalau kamu merasa sangat kepo, lebih baik tanyakan langsung pada Pak Sean. Bukankah kalian pernah punya hubungan dekat." Rain segera membawa cangkir kopinya dan pergi meninggalkan Kaila dan Nia.

BRUK

Tak sengaja Rain bertabrakan dengan seorang karyawan laki laki yang tergesa gesa karena sudah terlambat. Kopi yang dibawa Rain tumpah mengenai bajunya serta baju laki-laki itu.

"Kalau jalan tuh pakai mata, bajuku jadi kotor kan gara-gara kena kopi yang kamu bawa," omel pria itu sambil mengibas ngibas kemejanya yang ada noda kopi.

"Kok kamu yang ngegas, bukannya kamu yang nabrak aku karena jalan tergesa-gesa." Rain tak terima disalahkan. Bahkan bajunya lebih kotor daripada pria itu.

"Ada apa Boy?" Tanya seorang pria yang baru datang. Pria yang bertabrakan dengan Rain tadi ternyata bernama Boy.

"Cewek ini menumpahkan kopi dibaju gue. Gara-gara dia baju gue jadi kotor." Kata Boy bersungut sungut sambil menunjukkan bajunya yang terkena noda kopi.

"Heh, kamu yang nabrak, bukan aku." Protes Rain.

Boy tampak ingin menyangkal, tapi temannya mengisyaratkan agar diam.

"Udah gak usah cari masalah sama dia. Dia wanitanya Pak Sean. Lo bisa dipecat kalau cari masalah dengan dia." Lirih temannya tapi masih bisa terdengar oleh Rain.

"Astaga, pantas saja cewek ini songong. Ternyata dia berlindung dibelakang Pak Sean." Boy dan temannya segera pergi meniggalkan Rain.

Rain mendengus kesal. Dia masih bingung bagaimana bisa ada gosip seperti ini dikantor. Kenapa semua orang menganggapnya punya hubungan spesial dengan Sean?

Rain ke toilet untuk membersihkan bajunya. Tanpa sengaja dia bertemu Mila yang lagi touch up di toilet.

"Rain" Seru Mila yang tampak girang karena melihat Rain. "Akhirnya kamu kerja lagi, aku kangen sama kamu." Mila ingin memeluk Rain tapi urung karena melihat baju Rain kotor. "Lo kenapa?"

"Ketumpahan kopi." Jawab Rain sambil membersihkan kemejanya.

"Gosip yang beredar bener Rain, elo pacaran sama Pak Sean?" Bisik Mila ditelinga Rain.

"Enggak lah Mil." Rain langsung melotot. "Itu gosip paling ngawur sepanjang sejarah. Aku juga gak tahu kenapa ada gosip kayak gitu,"

Mila bernafas lega lalu.

"Syukurlah Rain, berarti gue masih ada harapan dong.

"Astaga Mil, elo masih aja ngarep dia." Rain sampai geleng geleng. Entah apa yang Mila lihat dari Sean, bisa bisanya sampai tergila gila pada Sean.

Rain mendengus kesal melihat kemejanya yang kotor. Bekas kopi itu tak bisa hilang meski sudah dibasahi dengan sedikit air. Lelah berusaha taoi tak ada hasil, Rain kembali ke ruangannya.

Sasampainya diruangan, Rain baru ingat kalau belum menyediakan kopi untuk Sean. Kopi yang tumpah tadi dia berikan pada ob agar dikembalikan ke pantry. Dan harusnya, setelah dari toilet dia kembali membuat kopi.

Rain membuka ruangan Sean. Berharap jika atasanya tersebut belum datang. Nyatanya harapan tinggalah harapan, Sean sudah duduk manis di kursi kebesarannya.

"Pagi Pak." Rain mengucapkan salam sambil membungkuk.

"Pagi." Sahut Sean sambil mengalihkan pandangan dari laptop ke Rain. Dahinya mengkerut melihat kemeja Rain yang kotor.

"Kenapa?" Tanyanya sambil menunjuk dagu ke arah baju Rain yang kotor.

"Kena tumpahan kopi Pak. Maaf kopi anda belum siap. Saya akan ke pantry untuk membuatnya lagi."

"Sudah tak perlu, 2 jam lagi kita ada meeting dengan Mr. Lim dari Singapura di hotel Grand Rose. Lebih baik kita bersiap saja. Nanti kau bisa mampir beli baju sebelum kesana." Sean kembali fokus pada laptopnya.

"Baiklah Pak, saya siapkan dulu materi dan berkas berkasnya." Rain segera kembali ke mejanya untuk menyiapkan segala keperluan meeting.

Setelah mampir untuk membeli baju, sampailah Rain, Sean dan Danu di hotel Grand rose. Mr. Lim adalah calon klien besar diperusahaannya. OCE group akan makin berkembang pesat jika kerjasama dengan perushaan Singapura itu mencapai kesepakatan.

Sean sedikit gugup pertama bertemu dengan Mr. Lim. Mr. Lim adalah teman papanya, tapi baru pertama kali ini Sean bertemu. Diluar dugaanya, Mr. Lim yang datang bersama asistennya yang bernama Lee, ternyata sangat ramah. Meeting pagi itu berjalan dengan sangat lancar dan mencapai kesepakatan.

Kali ini Sean menyuruh Danu untuk mempersiapkan kontrak kerjanya. Sementara dia tak mau menyuruh Rain karena tak ingin kejadian waktu itu terulang. Karena ini klien instimewa, Sean ingin semuanya sempurna. Setelah meeting selesai, mereka segera berpamitan. Besok mereka berencana bertemu di kantor Sean untuk penandatanganan kontrak.

Sebelum pulang, Mr Lim sempat berbicara berdua dengan Sean. Dia meminta untuk dicarikan wanita Indonesia untuk menemaninya malam ini. Mr. Lim memang mengagumi kecantikan wanita Indonesia yang menurutnya natural serta memiliki tubuh yang seksi.

Tanpa berfikir, Sean langsung menyangggupinya. Menurut papanya, hal seperti ini sudah biasa di dunia bisnis. Kadang klien dari luar negeri memang minta dicarikan wanita untuk menemani mereka. Dan seperti biasanya, Danu adalah orang yang dia tugaskan mencari wanita untuk Mr. Lim.

...****************...

Jangan lupa like, komen dan vote untuk Rain ya. Terimakasih

1
Rahmawati
bagus bgt
Rahmawati
bagus
Ariastuti Wahyuningrum
Luar biasa
Erni Fitriana
ku baca karya indah mu
Melda Herawaty
👍👍👍👍
Aneke Laoh
Luar biasa
betriz mom
seharusnya kecelakaan menimpa keluarganya sudah hampir setahun kok 6 bulan Thor.
4 bukan adek nya akan. koma, kejadian dia SMA Sean udah 5 bukan yg lalu 🙏🏻🤗
Irma Dwi
kasihan juga kamu sean
Irma Dwi
gengsi banget bilang cinta,,,,
Tina Nine
Luar biasa
Rusie Abdullah Ibu Kidorin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Achmad Erna
Luar biasa
Ariel Bahtiar
😂😂😂😂
May Keisya
somplak 😂
May Keisya
mertua angker😂
May Keisya
yaelah ini bayik gede pengen gue tabok tuh mulut
May Keisya
Sean ga ada manis2 ya ampuuun...mulutnya emg bikin org darting Mulu😭🤦
May Keisya
Sean dartinggi Mulu😂
May Keisya
🤣🤣🤣....loe orgnya lucu klo Sean byk bikin gedeknya😂
May Keisya
temen2nya Sean ma seannya bnr2 somplak semua🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!