"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31) Jatuh cinta
Pekik Dion kesakitan saat punggung nya mendatar sempurna di atas kasur yang keras milik Tania....
"Kasur apa-apaan ini kenapa keras sekali, seekor cicak saja malas tidur disini apa lagi manusia...."Tania sangat kesal karna Dion yang terus menggerutu karna kasurnya, ingin sekali ia melempari lelaki itu dengan buku-buku yang baru saja ia susun rapi, tapi ia tak berani melakukan nya....
"Maaf Tuan saya lupa memberitahu Tuan jika kasur saya itu keras, apa perlu saya telfon tuan Vino untuk mengangkut ranjang tuan uang super besar dan empuk itu kemari?..."bertanya dengan menekan kata ranjang besar dan empuk, Tania ingin sekali memaki pria didepan nya tapi sayang nyali nya tak begitu besar
"Ide yang bagus, telfon dia sekarang, jika tidak, aku tidak akan tidur malam ini karna sakit punggung...."Tania melongo mend jawaban dari suaminya, sungguh sekarang Tania sangat kesal di buatnya...
"Tuan kumohon mengertilah setidaknya anda tau kan kami ini orang kismin jadi jangan membuat masalah yang akan membuat mamaku bersedih,...."Tania mengatupkan tangan nya, Dion melihat itu hanya terkekeh kecil...
"Saya tak sebodoh yang kau pikirkan bagaimana pun saya tau bagaimana menjaga perasaan orang lain, saya hanya bercanda...."
"Cih tau bagaimana menjaga perasaan orang lain katanya, apa dia selama ini menjaga perasaan ku..."Tania menggerutu, ia berjalan keluar kamar saat melihat lelaki itu masuk kedalam kamar mandi, Tania menuju dapur berniat membuat kopi untuk suami tampan nya itu, tapi sebelum kedapur ia menyempatkan memeriksa keadaan Wilda, melihat wanita itu sedang tidur, ia pun kembali menutup pintu dengan sangat pelan agar tak membangunkan bumil yang sedang terlelap dalam mimpi yang entah indah atau tidak, pun tak tahu....
"Kukira nasibku yang paling malang didunia ini, menikah dengan lelaki tampan, kaya raya dan memiliki segalanya tapi hanya dibadi Istri pajangan, ternyata nasib Wilda jauh lebih mengenaskan, sungguh malang gadis itu..."Tania merasa iba dengan Wilda, Tania jadi malu karna terus mengeluh akan nasib nya sementara banyak diluar sana yang lebih memprihatinkan daripada dirinya, termasuk Wilda, sudah diperkosa oleh saudara tirinya dan diusir pula oleh ibu kandungnya....
"Ibu macam apa dia yang lebih memilih percaya pada anak tirinya ketimbang anak kandung nya sendiri, sungguh menjijikkan, untung saja malaikat tak bersayapku sangat baik hati, lembut dan penyayang, akhh,,, jika mengingat mama aku jadi sedih karna harus berpisah lagi dengan nya besok...."Tania terus bergumam kecil hingga kopi yang ia buat selesai, ia kembali kedalam kamar dan mendapati sang suami yang telah selesai mandi....
"Angin disini sangat segar ya, pemandangan nya juga sangat bagus...."Ujar Dion membuka lebar jendela kamar, ia menghirup udara dalam-dalam, Tania menghampiri suami nya dan menyodorkan segelas kopi yang masih hangat, Dion langsung meraihnya dan menyerupu nya seraya menikmati udara malam....
"Tentu saja Tuan, walaupun kamar ini sangat sempit dan berantakan, tapi saya merasa nyaman disini, udara yang segar, pemandangan yang indah, juga keadaan yang damai membuat pikiran seakan rileks...."Tania memejamkan mata menghirup udara dalam-dalam, angin yang bertiup kencang membelai wajahnya, rambut panjang yang melayang-kayang karna tiupan angin membuat kecantikan wanita itu terpancar, sampai-sampai Dion tak berkedip melihat keindahan dan kecantikan istri nya....
Tanpa sadar, Dion mulai mengagumi kecantikan Tania, ia sangat senang memandang wajah itu diam-diam, entah mengapa Dion suka melihat wajah polos Tania, entah itu di pagi hari atau dimalam hari.....
"Apa anda tau tuan, menatap saya terlalu lama bisa mengakibatkan anda jatuh cinta, jangan sampai Monika melabrak ku karna anda jatuh cinta pada saya, saya tidak mau dianggap jadi perusahaan hubungan orang lain dan saya tidak ingin disalahkan atas hal itu...."Tania berucap tanpa menoleh, sebenar nya ia tau jika Dion sedari tadi memperhatikan nya tapi tidak ingin membals tatapan pria itu karna tak ingin salah tingkah....
Dion langsung mengalihkan perhatian nya sungguh ia malu karna ketahuan memandang Tania, tapi bukan Dion namanya kalau tidak bisa mengelak....
"Saya memandang mu bukan karna tertarik atau semacamnya, hanya saja saya memikirkan, mengapa saya malah menjadikan mu istri, jelas-jelas kamu telah membuat saya rugi sebanyak 10 miliyar..."Tania langsung menoleh dengan kasar, kesal tentu jika pria itu menyinggung tentang penggelapan dana yg sama sekali tak ia lakukan, entah siapa pelaku yang sebenarnya....
"Cih seandainya benar saya yang mengambilnya uang saya sudah banyak sekarang nyatanya kan tidak...."Karna malas berdebat lagi, Tania pun memilih untuk menyiapkan kue yang telah ia beli, kemudian membawa nya kemeja makan dimana mama nya sudah menunggu, Dion mengekor dibelakang seraya menenteng beberapa paper bag dan dibawa kemeja makan...
Mama Ratih yang sibuk menata piring pun terkejut saat melihat putri dan menantunya sedang berjalan kearah nya membawa kuee...
"Mama Selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan selalu diberikan kesehatan dan selalu bahagia...."Tania menghampiri sang mama membawa kue yang diatasnya tersusun lilin yang menyala, air mata mama Ratih menetes, ia sangat bahagia dengan momen berharga ini....
"Berdoa dulu dong mam,...."Ujar Tania yang melihat mama nya hendak meniup lilin....
"Semoga putri mama selalu bahagia dimana pun ia berada dan semoga mama segera di beri cucu yang cantik dan tampan...."Tania melongo mendengar doa sang mama, ia melihat kearah Dion yang menaikkan alisnya secara bergantian tanda menggoda wanita itu...
Usai meniup Lilin dan memotong kue, ketiga insan itu pun makan malam bersama, Tania sedikit ragu saat Dion menyantap masakan mama nya, ia takut jika lidah Dion tak cocok dengan masakan itu, tapi ternyata ketakutan Tania tidak ada artinya, ia sangat senang melihat Dion yang begitu lahap menyantap masakan mama nya, bahakan pria itu selalu memuji makan yang ia makan dan beberapa kali menambah....
"Ma, Ini hadiah Dari Dion, semoga mama suka ya, dan ini dari Mama dan Nenek yang satunya dari Vino...."Ujar Dion memberikan beberapa paper bag pada Mama mertua nya, Mama Ratih menerima nya dengan harus....
"Mama dan nenek beserta papa juga menyampaikan maaf karna tak bisa hadir, tapi mereka titip salam pada Mama....."Ujar Dion menambahkan....
"Tidak apa-apa nak, sampaikan terima kasih mama pada kedua orang tuamu, dengan ucapan saja mama sudah sangat bahagia...."Tania tak menyangka, lagi dan lagi dia terkejut dengan tingkah suami nya yang tak bisa di tebak, ia sangat bahagia karna Dion memperlakukan mama nyaa dengan sangat baik...
"
