Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RUJAK UNTUK YANG NGIDAM
BAB 44.
Novi duduk diruang tamu sendiri karena Roy sudah dua hari pergi dinas luar, tadi siang Novi seharian main dirumah mamanya, mamanya minta dia nginap saja tapi Novi menolaknya karena dia memang berharap kehadiran Tomi.
Jam 9 malam ada mobil berhenti didepan rumahnya, rupanya taxi, baru saja Novi mau masuk tiba tiba pintu di ketok, Novi mengintip dari gorden ternyata Tomi, Novi membuka pintu.
" Assalamualaikum"..
" Waalaikum salam , masuk bang ".
" Sendiri Novi ? ".
" Iya bang ".
" Roy mana ? ".
" Dinas bang ".
" Duduk bang, Novi buat minum, atau abang mau makan ? ".
" Air putih aja Vi, ini abang bawa rujak tadi abang mampir tempat orang jual rujak ".
" Aduh enak banget bang ".
" Iya gak tahu pengen banget abang makan rujak, yok dimeja makan aja kita makannya".
Novi mengambil dua piring dan menyalin rujak ke piring.
" Novi yang hamil, kok abang yang pengen rujak ".
" Abang juga gak tahu Novi ".
" Jangan² Novi hamil anak abang ? ".
" Novi mau kan hamil anak abang ? ".
" Mau bang, tapi abang kan bukan suami Novi ".
" Biarkan dia punya dua papa sayang ".
" Bisa gitu bang ? ".
" Bisa , tapi di akte kelahiran dia adalah anak Novi dan Roy ".
Mereka makan rujak, Novi heran melihat Tomi yang makannya benar² lahap.
" Enak bang ? ".
Tanya Novi.
" Banget sayang ".
Selesai makan rujak, mereka ngobrol.
" Novi takut Bang Roy tahu bang kalau
abang sering datang dan kita melakukan hubungan suami istri".
" Roy hanya akan tahu kalau abang atau Novi yang bilang sama dia, kalau abang gak akan ngomong , entah kalau Novi".
" Novi juga gak bang ".
" Kalau gitu dia gak akan tahu dan rahasia ini akan tersimpan rapi ".
Tomi mendekatkan kursinya ke Novi dan mencium bibir Novi.
" Bang ".
" Sayang abang kangen ".
Tomi meraih tangan Novi dan membawanya ke kamar.
" Kamu mau disini apa kita nginap dihotel ? ".
" Disini aja bang ".
Mereka sampai dikamar dan duduk ditepi ranjang.
Bibir mereka saling melumat sepertinya rindu mereka terlalu dalam.
Tangan Tomi mulai menyusup ke area kemilikan Roy, jarinya bermain disana dan mulutnya menikmati putik buah kembar Novi, Novi mendesah kadang² dua pahanya menjepit tangan Tomi yang dipenuhi bulu.
" Bang ".
Tomi merebah tubuh Novi di ranjang dan menyambungkannya, Novi merintih tangan dua tangannya memeluk tengkuk Tomi dan bibir mereka saling melumat.
Novi merasakan betul sensasi ya g berbeda antara Roy dan Tomi, Tomi memenuhi semua ruang guanya sehingga sulit pergerakan di dalam dan sentuhan tangan Tomi seperti bermagnet saat menyentuh titik² sensitif ditubuhnya
Entah sudah berapa lama mereka bergumul dan akhirnya erangan keras Tomi keluar dari mulutnya saat dua aliran lahar bertemu dalam satu gua.
" Sayang apa kamu puas ? ".
" Puas bang ".
" Bang ".
" Menurut aku ini anakmu".
" Apa kamu keberatan kalau aku menitip kannya di rahim kamu ".
" Gak bang ".
" Kita akan jaga baik² jangan sampai dia kurang bahan ".
" Tapi bang, bang Roy juga memupuknya ".
" Gak apa² Roy akan menjadi bapak lahiriahnya ".
" Apa abang gak akan menuntut ".
" Apa hak abang menuntut sayang ? Apa pantas abang memberi tahu orang aib Abang dan novi yg berselingkuh sampai punya anak ".
" Gak bang".
Novi pasti lelah, tidurlah bersama abang malam ini.
" Iya bang ".
Novi memeluk pinggang Tomi yang duduk disampingnya.
Tomi membelai rambut Novi penuh sayang dan mengurut betisnya sampai istri Roy itu tertidur nyenyak dan terbangun saat Tomi sudah selesai mandi dan berpakaian.
" Abang udah siap² mau pergi, kenapa gak bangunkan Novi".
" Novi tidur nyenyak sayang ".
" Abang mau pergi lagi ya, itu taxi nya udah mau sampai, jaga kesehatan Novi dan anak abang,
itu dibawah bantal ada uang sedikit untuk beli rujak dan buah ".
" Terimakasih bang ".
" Oke, abang pergi ya, tutup aja pintunya "..
" Iya bang ".
Setelah Tomi pergi, Novi mandi dan siap siap untuk keluar rumah, tapi mobil Rida berhenti di depan rumahnya.
" Rida , tumben pagi² ".
" Aku malas kekantor, malas lihat wajah si Engkong".
" Yaudah, masuklah kita buat sarapan, kamu mau sarapan apa ? ".
" Kamu punya stok mie rebus ".
" Ada, biar aku buatin pedas² ya ".
" Oke ".
Novi kedapur masak sarapan Rida duduk di ruang tamu sambil main hape, tiba² masuk wa dari bosnya.
* Rida kamu datang cepat ya kita ada meeting *
* iya pak *.
Rida membalasnya.
Novi sudah selesai membuat sarapan dan menaruhnya di meja makan.
" Dia sudah Wa Novi, bilang ada meeting, itu pasti modusnya aja ".
" Gimana ya cara menolak dia ? ".tanya Novi
" Gak tahulah, aku juga bingung ".
" Kasih air minumnya obat tidur Rida ".
" Iya juga ya , nanti aku beli yang dosis rendah aja".
" Gimana kabar kamu Vi ".
" Tadi malam Bang Tomi nginap ".
" Asyik dong ".
" Asyiknya memang mak nyos lah , dia tadi malam bawa rujak seperrinya dia ngidam, makannya lahap banget ".
" Masak iya ? ".
" Iya, aku bilang juga mungkin ini anaknya, dia bilang gak apa² dia malah senang ".
Tiba tiba telepon Rida berdering dari kantor.
" Hal bu Rida, kita ada meeting jam sembilan pak Beni suruh cepat datang ".
" Baiklah, saya lagi dijalan ".
" Dasar tua bangka sialan ".
Rida mengutuk.
" Aku kekantor ya, makasih sarapannya, enak banget "
" Iya Rida, hati² bawa mobil ".
" Oke ".
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/