Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 perusahaan baru
" apakah Amanda mau atau tidak ya nanti aku kenalkan dengan ibu" pikir danile, dikarenakan hubungan mereka masih bisa di hitung dengan jari, dan sang ibu langsung ingin bertemu dengannya.
Tetapi jika tidak melakukannya ibunya akan terus menjodohkannya dengan bela, sebenarnya dia tidak membenci bela sama sekali, tetapi dia hanya bingung dengan perasaannya pada bela, jadi dia tidak ingin menikahi bela jika perasaan dirinya pada bela masih tidak jelas, dia tidak ingin menyakiti hati orang yang pernah di cintainya itu.
" Apa Aku coba tanya aja ya" gumam danile yang mulai mengeluarkan ponselnya, dia memutuskan menelpon Amanda setelah mengemas barang pentingnya kedalam tas miliknya.
" Tidak aktif?" Ujar danile yang mencoba menelpon Amanda kembali.
Tetapi kedua dan ketiga kalinya masih tetap sama, Amanda sama sekali tidak bisa di hubungi oleh danile.
" Sudahlah nanti akan aku hubungi lagi nanti malam" ujar danile yang mulai merebahkan tubuhnya di kasur.
Di kota kini Amanda sedang bersama sang Kaka menunggu seseorang manager di perusahaan tempat kakanya kerja.
" Kak apa benar managermu tertarik dengan desain miliku?" Tanya Amanda
" Sepertinya begitu, karena saat mendengar kasus perusahaan Devon yang gagal meluncurkan produk berdesain karakter kucing milikmu gagal, dia langsung menanyakan kepada Kaka siapa pemilik desainnya " jawab Susi yang sedang duduk sambil melihat ponselnya.
" Begitukah" ujar Amanda dikarenakan dia sangat senang jika desain miliknya bisa di kenal di seluruh dunia pikirnya.
" Tetapi jangan terlalu berharap banyak, masih banyak perusahaan yang lain jika disini gagal" saran sang kakak dikarenakan dia tidak ingin adiknya kecewa
" Aku mengerti " jawab Amanda tersenyum dikarenakan dia sudah terbiasa
Disaat mereka berdua sedang berbicara di ruang tunggu ada seseorang wanita yang seumuran dengan Susi mendekati mereka berdua di temani seorang sekertaris wanita disampingnya.
" Susi apakah ini orangnya" tanya manager itu
" Ah iya Bu manager ini orang yang mendesain karakter kucing yang sempat ingin di kontrak oleh perusahaan PT prof design " ujar Susi yang langsung berdiri di ikuti oleh Amanda.
" Baiklah silahkan duduk " ujar manager itu.
" Baiklah namanya siapa?" Tanya manager itu pada Amanda
" Nama saya Amanda Bu" jawab Amanda
" Baiklah Amanda apakah terjadi sesuatu sehingga kamu menolak mendatangi kontrak bersama perusahaan lamamu itu" tanya manager Miki
" Sebenarnya tidak ada sesuatu, hanya saja perusahaan itu ingin menerbitkan desain ini menjadi milik perusahaan itu sendiri tanpa sepengetahuan saya, dan saya sebagai pemilik desainnya sangat kecewa dan saya tidak ingin sama sekali menyerahkan desain yang saya ciptakan sendiri dengan sepenuh hati kepada perusahaan yang tidak menghargai impian seseorang " jawab Amanda
" Bukannya kamu pernah meminta keuntungan dari desain milikmu sebesar 50 persen?" Tanya Miki seorang meneger
" Betul saat dalam sidang saya memutuskan untuk meminta pembagian keuntungan menjadi 50-50, dan saya pikir itu cukup adil" jawab amanda
" Terus kenapa anda memilih membatalkannya dan menolak perjanjian itu" ujar Miki
" Dikarenakan saya lebih memilih untuk mempertahankan impian saya di bandingkan dengan kontrak itu" jawab amanda
Sedangkan Miki sang manager sangat terkagum dengan sifat Amanda yang lebih memilih mempertahankan impiannya itu.
" Baiklah jika saya ingin mengkontrak desain miliku bagaimana?" Tanya Miki tersenyum
" Jika ibu berkenan dan tertarik saya akan pertimbangkan" jawab Amanda tersenyum
" Baiklah ini kontraknya kamu bisa membacanya
Dan sang asistennya pun memberikan sebuah map berwarna kuning kepada Amanda.
Amanda pun membukanya dan mulai membacanya dengan teliti, dan setelah cukup lama amanda pun menutup kembali berkas itu dan langsung menatap wajah Miki sang manager.
" Ibu yakin ingin seperti itu?" Tanya Amanda memastikan
" Tentu saja, kita bagi keuntungan jadi 50-50 dan hak ciptanya masih milikmu " jawab Miki
Dan Amanda pun tersenyum senang dia berpikir dia akan mendapatkan 30 jika masih ingin memilki hak kepemilikan hak ciptanya, tetapi ini di luar perkiraanya, dia mendapatkan keuntungan 50 persen dan hak kepemilikan masih miliknya.
" Baiklah Bu saya terima" jawab Amanda tersenyum
" Silahkan tanda tanda disini" tunjuk Miki
Dan amanda pun mengangguk dan langsung mendatangi kontrak itu.
" Baiklah selamat datang di perusahaan kami" ujar Miki yang berjabat tangan dengan Amanda
Dan Amanda pun tersenyum senang berjabat tangan dengan miki
" Terimakasih" jawab Amanda tersenyum.
Dan pertemuan mereka pun berakhir.
Di parkiran kini Amanda sedang duduk di dalam mobil sang Kaka sambil bersender menatap keluar jendela
" Kamu mikirin apa, bukannya tadi lancar kan" ujar Susi yang mulai menghidupkan mobilnya.
" Tidak kak, aku hanya memikirkan seseorang" jawab Amanda tanpa menoleh
" Siapa? Danile?" Tanya Susi yang mulai menjalankan mobilnya
" Begitulah" jawab Amanda yang mulai duduk dengan benar
" Emang apa yang harus dipikirkan, bukannya hubungan kalian baik baik saja kan?" Ujar Susi yang bingung dengan sikap adiknya itu
" Buka itu, aku hanya berfikir, aku berhasil mengejar cita citaku untuk memperkenalkan desain miliku ke seluruh dunia, tetapi danile gagal mengejar cita citanya" jawab Amanda
" Manusia itu, kadang berhasil kadang gagal dalam mengejar cita citanya, tergantung orangnya jika dia terus berusaha sesulit apapun pasti bakalan tercapai " ujar Susi dengan bijaksana
Sedangkan Amanda hanya terdiam mendengar ucapan sang Kaka.
" Ngomong ngomong kapan dia kembali ke jakarta?" Tanya Susi
" Dia bilang dalam waktu dekat ini " jawab Amanda
" Begitu, terus apakah kamu sudah membicarakan tentang ibu ingin bertemu dengannya?" Tanya susi
" Belum, mungkin saat dia kembali" jawab Amanda yang membuka tasnya ingin mengambil ponselnya
Tetapi saat ia melihat ponselnya ternyata mati
" Ah ternyata baterai ponselku habis" kesal Amanda
"Kamu pasti lupa menchargernya semalam " itu ujar Susi dikarenakan dia tahu sifat adiknya itu, Amanda yang tidak pernah dekat dengan siapapun dia sama sekali tidak peduli dengan ponselnya itu.
Dan akhirnya mereka pun sampai dirumahnya.
" Masuklah Kaka mau kembali ke perusahaan" ujar Amanda
" Baiklah terimakasih tumpangannya " ujar Amanda tersenyum
Sedangkan Susi hanya mengangguk dan kembali menjalankan mobilnya ke perusahaan dimana tempat kerjanya itu..
" Danile kamu ngapain di kamar nak?" Tanya Mala yang mengetuk pintu kamarnya.
" Aku tidak ngapa ngapain Bu" jawab Daniel yang menjawab ucapan ibunya
" Ibu mau ke perkebunan sawit, kamu mau ikut atau tidak?" Tanya Mala
Dan danile yang mendengar ucapan ibunya itu langsung membuka pintunya
" Aku ikut Bu, bosen juga di rumah" ujar Daniel.
" Ya sudah kamu siap siap ibu tunggu di bawah, ujar Mala yang melihat pakaian danile yang hanya mengunakan celana pendek dan kaos dalam saja.
" Tapi emang ibu sudah sehat?" Tanya danile khawatir
" Ibu baik baik saja, lagian kemarin kan ibu cuma kecapean" jawab Mala
" Baiklah aku siap siap dulu" ujar danile yang kembali masuk kedalam kamarnya itu.