NovelToon NovelToon
Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Terjebak Nikah Dengan Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:109.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puji170

Agnes tak pernah menyangka, sebuah foto yang disalahartikan memaksanya menikah dengan Fajar—dosen pembimbing terkenal galak dan tak kenal kompromi. Pernikahan dadakan itu menjadi mimpi buruk bagi Agnes yang masih muda dan tak siap menghadapi label "ibu rumah tangga."

Berbekal rasa takut dan ketidaksukaan, Agnes sengaja mencari masalah demi mendengar kata "talak" dari suaminya. Namun, rencananya tak berjalan mulus. Fajar, yang ia kira akan keras, justru perlahan menunjukkan sisi lembut dan penuh perhatian.

Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah cinta bisa tumbuh di tengah pernikahan yang diawali paksaan? Temukan jawabannya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puji170, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Sherly sudah tidak tahan lagi menunggu kesempatan datang kepadanya. Kali ini, ia harus mengambil tindakan sendiri untuk memastikan Agnes menjauh dari Fajar. Dengan langkah cepat, setelah keluar dari ruangan Fajar tanpa basa-basi, matanya tajam mencari sosok yang telah menjadi saingan cintanya itu.

Tak butuh waktu lama, ia melihat Agnes tengah berjalan bersama Berta—duo sahabat yang seolah tak pernah terpisahkan. Tanpa ragu, Sherly melangkah mendekat, senyum penuh arti menghiasi wajahnya meski ketegangan di matanya sulit disembunyikan.

"Agnes!" panggil Sherly dengan nada tinggi. Suaranya seperti gong yang dipukul keras, memaksa Agnes dan Berta menghentikan langkah mereka.

Keduanya berbalik serempak. Ekspresi mereka menampilkan campuran keterkejutan dan kewaspadaan. Agnes, yang memang terkenal blak-blakan, langsung menyahut dengan nada ketus.

"Mau lanjutin drama tadi? Ayo sini! Aku nggak segan-segan mencakar wajahmu yang nggak tahu malu itu!" sahutnya sambil melipat lengan, siap tempur.

Sherly tertegun sesaat, lalu mendengus kecil. "Bar-bar amat sih kamu? Dari sudut mana Kak Fajar bisa suka sama kamu?" gumamnya pelan, tapi cukup keras untuk membuat Agnes menyipitkan mata. Dalam hati, Sherly merasa jauh lebih pantas menjadi pendamping Fajar. Bahkan kaca cembung pun tahu itu!

"Basi banget!" Sherly mendesis sambil mengibaskan tangan. "Aku nggak mau ribut. Aku cuma mau bilang, aku nggak akan mundur. Kak Fajar itu milikku sejak awal!"

Agnes membelalak. Sebelum ia sempat membuka mulut, Berta sudah maju satu langkah, seperti ksatria melindungi ratu.

"Heh, nggak tahu malu ya? Kamu pikir hubungan Agnes sama Pak Fajar itu apa? Mainan Happy Meal? Yang bisa kamu rebut sesuka hatimu?" ketus Berta, matanya tajam seperti ingin menusuk Sherly.

Sherly memutar bola matanya malas. "Berta, kamu diam aja deh. Urusanku sama Agnes. Kamu ini seperti iklan pop-up, nggak diminta tapi muncul terus!" ujarnya sambil melambaikan tangan, seolah mengusir.

Berta, bukannya mundur, malah menyeringai jahil. "Oh, jadi aku ganggu? Nih, napas fresh buat kamu!" katanya sambil meniupkan udara ke arah Sherly.

Sherly mundur selangkah, wajahnya menunjukkan jijik bercampur emosi. "Ih, jorok banget sih kamu!"

"Bodo amat!" Berta menjentikkan jari. "Eh, Sherly, harusnya kamu berterima kasih. Kalau bukan Agnes yang baik hati, kamu nggak akan jadi anak bimbingan Pak Fajar sekarang."

"BER-TA!" Sherly mendesis, lalu mendorong bahu Berta agar menyingkir. Dengan langkah cepat, ia mendekati Agnes, matanya penuh tekad.

"Meski kamu dan Kak Fajar sudah menikah, perceraian itu ada, Agnes. Dan aku akan memastikan itu terjadi," ujar Sherly, suaranya pelan tapi mengandung nada dingin.

Agnes terdiam, matanya melebar. Sherly tahu aku dan Fajar menikah? Dari mana? pikirnya. Tangannya mengepal, tapi bukan karena ancaman Sherly. Ia kesal membayangkan Fajar menyebarkan hubungan mereka.

"Jadi, Pak Fajar yang cerita?" tanyanya dengan nada datar.

Sherly terdiam sesaat, menyadari ada yang aneh dengan respons Agnes. Dan lagi, ia juga nggak akan bilang dengan terang-terangan kan jika pernah menguping pembicaraan Agnes dan Fajar. Akhirnya, Sherly dengan licik membuat skenario baru, "Tentu saja. Kak Fajar itu sahabatan sama kakakku. Aku ini dianggap lebih dari sekadar adik. Jadi apa pun yang dia alami, aku tahu! Kamu tahu kan maksudku?"

Melihat Agnes terdiam Sherly kembali memberikan ucapan dengan harapan akan membakar perasaan Agnes, "Dan lagi Kak Fajar akan tetap berada di sisiku meskipun kamu dan dia sudah menikah. Terbuktikan dengan kejadian tadi?"

Agnes mendengus, tangan kanannya mengepal kuat. Langkahnya maju selangkah agar lebih dekat dengan Sherly, pandangannya juga tajam, seolah siap untuk melampiaskan amarahnya, dan semua itu ditangkap oleh Sherly. Tak ingin terjadi sesuatu pada dirinya, Sherly sudah siap untuk teriak jika Agnes bermain fisik.

Namun, hal yang sama sekali tidak diduga justru terjadi. Agnes, dengan tangan kirinya, memegang bahu Sherly yang terbuka lalu tersenyum lebar sembari berkata, "Sherly, kamu yakin mau bikin aku dan Pak Fajar pisah? Kalau gitu, aku setuju."

Sherly dan Berta terperangah bersamaan. "APA?!"

"Pelan-pelan dong! Telinga aku ini bukan sound system," protes Agnes sambil menutup telinga. Berta langsung berseru dengan ekspresi horor.

"Nes, kamu sehat? Bantu Sherly? Kamu bercanda, kan?" tanya Berta.

Agnes hanya mengangkat bahu santai. "Sherly, mau nggak? Kalau nggak, ya udah. Aku nggak maksa."

Sherly terlihat bingung. Tawaran ini terlalu aneh. Nggak ada perempuan normal yang menawarkan suaminya ke perempuan lain, kan? pikirnya. Tapi, bukankah ini peluang emas?

"Apa rencanamu?" tanyanya ragu.

Agnes tersenyum. "Mudah! Aku akan bikin kamu kencan sama Pak Fajar. Nonton film, misalnya?"

"NES! Kamu udah gila!" seru Berta dengan ekspresi tak percaya.

Agnes hanya tertawa kecil, lalu memandang Sherly. "Gimana? Kalau nggak mau, ya udah. Aku pergi. Sibuk."

"Oke, aku setuju."

***

[Pak Fajar, aku tunggu di bioskop Mall X. Kalau nggak datang, akan aku aduin sama Nenek. Bilang Bapak nggak sayang sama istri.]

Agnes tersenyum lebar setelah mengirim pesan itu ke Fajar. Dia meletakkan ponselnya di meja, lalu kembali fokus pada monitor laptopnya. Berta yang melihat itu hanya bisa memandang Agnes dengan tatapan tidak percaya.

"Nes, kamu yakin mau melakukan ini?" bisik Berta pelan, mengingat mereka sedang berada di perpustakaan nasional.

"Tentu saja. Lagian, siapa suruh dia ember soal pernikahan kami. Dan lagi, kamu masih ingat kan kalau tujuanku tetap sama? Aku mau bebas, Talak!" Agnes mengucapkan kata terakhir dengan nada penuh penekanan.

"Kamu gila, Nes. Padahal aku lihat kamu menyukai pak Fajar."

"Eh, dengerin dulu. Aku tuh nggak mungkin suka sama Pak Fajar. Jadi, ini bagian dari strategiku buat bikin dia bosan dan menyerah!"

Berta mengerutkan kening, lalu mengajukan pertanyaan dengan nada menggoda, "Tapi, Nes, gimana kalau Pak Fajar beneran suka sama Sherly? Terus di bioskop yang gelap mereka... gelap-gelapan sambil adu mulut, terus..." Berta menghela napas dramatis, "Ciuman?"

Agnes langsung terdiam. Benaknya melayang, membayangkan adegan Fajar dan Sherly duduk bersebelahan di bioskop. Tangan mereka bersentuhan saat mengambil popcorn, lalu tiba-tiba—Agnes menggeleng cepat, mengusir pikiran itu.

"Berta, kamu sengaja bikin aku emosi, ya?" desis Agnes, menutup laptopnya dengan bunyi keras, membuat beberapa pengunjung perpustakaan menoleh dengan tatapan terganggu.

Berta terkikik, berusaha menahan tawanya. "Kalau emosi berarti kamu cemburu!"

"Siapa yang cemburu? Aku cuma kesal karena nggak bisa bayangin Sherly, si tukang drama itu, jadi peran utama di hidup Pak Fajar!" balas Agnes dengan nada tegas, mencoba mencari alasan yang masuk akal. Ia berusaha kembali fokus pada laptopnya, tapi perkataan Berta terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Agnes menghela napas, gelisah. Matanya terpaku pada layar laptop, tapi pikirannya melayang, membayangkan hal-hal yang sebenarnya ingin ia bantah. Akhirnya, ia menyerah, langsung membereskan buku dan perlengkapan di mejanya dengan gerakan terburu-buru.

"Mau ke mana, Nes?" tanya Berta, bingung melihat sikap temannya yang mendadak terburu-buru.

"Mau nangkap suami yang selingkuh!"

1
Nur Adam
lnjut
Hayurapuji: udh end kak
total 1 replies
Muslika Lika
ayoooo para reader gasssskennn.........k rumah kaisar.... semangat kk author....karya karya nya t o p be ge te.....lope lope sekebon buat author....
Hayurapuji: terimakasih kakak
total 1 replies
dwi ka
Yaah rega kok pergi, kirain rega jd jodohnya berta 🤭
Hayurapuji: diluar prediksi bumkg
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Nur Adam
lnjut..ky da cowo lain aja ckck
Reni Anjarwani
lanjut thor
Muslika Lika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 thor lope lope sekebon dech ahh.....
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Muslika Lika
good job....fajar.... gasssskennn jangan sampai....luluh sama si ulet....., ubur ubur ikan lele...nek luluh tak timpuk kue lee...
Hayurapuji: hahahhah, gak kak, fajar udh cinta metong sama Agnes.
total 1 replies
DwiDinz
Rega aneh, harusnya minta tolong itu ke psikiater, bawa adikmu kesana. karna adikmu udah sgt gila !
eh ini kok malah minta tolong ke fajar buat jd kekasih adiknya sehari.. haduuh itu malah bikin sherly tambah gila lah
Ismi Kawai
mulai seruuuu
Ismi Kawai
loh, loh, kok jd gini? jgn bilang rega bakal jdi jahat gara2 adiknya??
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
kenapa tak diantar ke psikiater kejiwaan nya yang terganggu itu
licik sekali kamu Serly,,,,,,
Ismi Kawai
dia jelmaan medusa
Nur Adam
lnjut
Muslika Lika
haaaaaaaaaahhhhh........., nes jadi pengawal bayangan aja waktu pas lagi mereka jalan berdua..... jangan sampai kena jebakan Betmen...... kalau tuh ulet bulu macem macem..... geprek aja jadi ulet penyet.....
Muslika Lika: yo thor....jangan lawan emak emak ras terkuat d bumi galaxy ini.....apalagi kalo senjata nya udah pada keluar...

sendal jepit legendaris, sapu ijuk terbang., Sutil, ...
.satu lagi....senjata paling mematikan panci terbang yang bisa bikin kuping pengang......🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hayurapuji: wkwkwkw ide bagus ini kak.
total 2 replies
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor permintaan gilla , ujung2nya besok menyesall
Hayurapuji: besok lagi kak, hehehhe
total 1 replies
Muslika Lika
gaaaaaaakkkkkkkkkkk setuju...... kalau di setujui nanti malah ada drama jebak menjebak ......., agnes kabur.........hadechhh......., jadi suami harus tegas......awas aja kalo fajar sampai iya in.....tak timpuk sandal jepit emak yang legendaris ini........😤😤😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!