Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Perkenalan
Selesai makan malam aku membantu mbak sumi mencuci piring, ya mbak sumi ternyata rekan kerja ku untuk membantu memasak di rumah ini. Orangnya masih muda usianya sekitar 40 tahun, dia bekerja di sini sekitar enam tahun begitu kata bibi. Ia sangat baik dan ramah semoga dia bisa banyak membantu ku di awal mulai bekerja di rumah ini. Memasak bukan hal yang baru bagi ku karena selain hobi selama kuliah aku bekerja sampingan di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota ini.
Selesai mencuci piring aku ijin kepada mbak sum untuk ke kamar. Aku ingin segera tidur, besok adalah hari pertama ku bekerja aku tak ingin bangun terlambat. Belum sempat aku memejamkan mata tiba-tiba bibi masuk dan mengajak ku keluar.
"Hana ayo ikut bibi, kamu harus bertemu dulu dengan nyonya rumah ini kebetulan beliau sudah pulang, " ucap bibi sambil menarik tanganku keluar.
Tanpa menjawab aku mengikuti langkah bibi di belakang. Kami melewati ruangan yang sangat luas di sana terdapat meja makan, sofa untuk menonton dan masih banyak perabotan lainnya. Bibi mengajak ku naik ke lantai dua rumah ini, kami menaiki tangga yang sangat cantik dan unik menurut ku. Tiba di lantai dua kami berjalan lurus, sesekali mata ku melirik kiri kanan sambil mengagumi keindahan rumah ini. Tiba di depan pintu yang cukup besar bibi mengetuk sebentar kemudian masuk karena pintu nya memang tidak terkunci. Bibi menarik tangan ku masuk dan kami berjalan beriringan.
Ruangan ini sangat luas buku-buku tersusun rapi pada raknya.Aku mengamati ruangan ini dengan takjub, seandainya ini rumah ku tempat ini akan menjadi spot favorit ku karena aku memang suka membaca.
"Selamat malam nyonya," sapa bibi pada seseorang wanita yang duduk di kursi. ia langsung mengangkat wajahnya ketika mendengar suara bibi. Aku sejenak memperhatikan wajannya beliau masih terlihat cantik walaupun usianya tak mudah lagi, penampilannya anggun dan elegan apakah semua orang kaya memang berpenampilan seperti ini bathinku. lamunan ku buyar ketika bibi menepuk pundakku pelan. "selamat malam nyonya," sapa ku sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk bersalaman beliau pun menyambut tangan ku kemudian aku mencium tangannya.
Sambil tersenyum beliau mempersilakan kami duduk, kami duduk di depan beliau.
"Nyonya ini keponakan saya yang pernah saya ceritakan kepada nyonya, mulai besok dia yang akan menggantikan saya bekerja, Hana ayo perkenalkan dirimu, beliau ini adalah nyonya Ratna beliau adalah nyonya besar di rumah ini, " jelas bibi sambil tersenyum dan di sambut tawa oleh nyonya Ratna.
"perkenalkan nyonya nama saya Hana, saya akan bekerja rajin dan giat, saya tidak akan mengecewakan anda nyonya," ucapku sambil tersenyum dan membungkukkan badan.
"Benarkah kau tak akan mengecewakan saya Hana?" tanya nyonya Ratna sambil tersenyum.
"Saya akan melakukan yang terbaik nyonya, " jawab Hana kikuk.
"Baiklah aku pegang janjimu, "balas nyonya Ratna masih sambil tersenyum.
"Bik Santi apakah sudah menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan Hana di sini?" tanya nyonya Ratna. "Sudah Nyonya, mulai besok pagi Hana akan memulai pekerjaan nya. sekalian saya ingin pamit dengan nyonya, terimakasih sudah menerima keponakan saya bekerja di rumah ini Nyonya, saya juga mohon maaf kalau selama bekerja di sini saya banyak berbuat salah, " ucap bibi
"Kami juga mengucapkan banyak Terimakasih padamu karena sudah banyak membantu saya selama ini, besok sebelum kamu pulang temui dulu saya dan bapak ya," ujar nyonya Ratna. " Dan tolong kamu tunjukkan kamar saya dan Aditya biar besok Hana tidak pusing mencarinya, "lanjut beliau setelahnya Santi dan Hana pun pamit pada nyonya Ratna.
.
.
.
Bersambung