hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mawar ungkapkan perasaannya
Bab 35
"Apa kamu masih cinta, sama dia ?" tanya rendy pelan, kemudian menoleh ke arah mawar yang sedang berdiri mematung.
Mawar menarik nafas, lalu ia melangkah mendekati rendy. Lalu ia berkata
"Apakah mas tidak paham, dengan apa yang aku katakan kemarin dan tadi malam ?" tanya mawar di hadapannya
"Kata-kata ?" jawab rendy mengerutkan keningnya
"Iya. Saat mas di goda para gadis.. dan di saat kita membahas tante lidia." ucap mawar menatap rendy
Rendy mengingat kata-kata kemarin dan tadi malam. Ia dia ingat, saat rendy berpelukan dengan lina, mawar marah dan dia bilang kalau dirinya calon suaminya. Dan rendy juga ingat tadi malam mawar berkata kalau menikah dengan juragan dadang, gagal jadi keponakan.
"Iya.. Aku kan keponakan tante lidia, kalau aku menikah dengan mawar berarti mawar juga keponakan tante atau istri dari keponakannya. Ucap rendy dalam hati saat ia tengah melamun.
"Bagaimana mas.. Ingat tidak, semua yang aku ucapkan, semua itu bukan gurauan mas.. ?" tanya mawar.. Sembari berjalan memutari rendy yang tengah berdiri mematung.
Rendy menelan ludahnya. Kini giliran rendy yang di buat diam.
"Aku tidak tahu awalnya darimana, yang jelas aku mulai mencintaimu, ketika kamu jauh aku merasa kehilangan.. Ketika bersamamu aku merasa tenang dan bahagia, aku berharap tawaran yang dulu, mas ingin menikah denganku, apakah masih berlaku ?" ucap mawar di belakang tubuh rendy, kemudian memeluk rendy dari belakang.
Rendy terkejut saat di peluk mawar dari belakang, rendy menatap tangan mawar yang melingkar di perutnya. Rendy pun memegang tangan mawar yang masih melingkar di perutnya, dan rendy memutar badannya menghadap mawar. Mawar pun melepaskan pelukannya dan menatap mata rendy.
"Iya mawar.. Masih berlaku, belum kadaluarsa kok." ucap rendy tersenyum.
"Berarti.. Kamu bersedia, jadi istriku ?" tanya rendy menatap mawar
"Iya mas, aku bersedia jadi istrimu." jawab mawar tersenyum bahagia sampai-sampai matanya berkaca.
Kemudian mereka pun berpelukan. Setelah berpelukan rendy melepas pelukan mawar dan menatapnya dan mereka saling menatap, sehingga lupa diri, rendy mendekatkan bibirnya ke bibir mawar, dan mereka berciuman.kemudian mawar melepas ciumannya dan ia melangkah menuju ranjangnya sementara posisi rendy membelakangi ranjang. Setelah berciuman rendy berdiri mematung tanpa menoleh ke arah mawar atau mengikuti mawar ke ranjang. Tiba-tiba mawar memanggilnya dengan nada menggoda.
"Mas.. Sini.. ?!" ucap mawar yang sudah berbaring setengah telanjang dada, namun masih mengenakan BH.
Rendy menoleh ke arah mawar dengan pelan, alangkah terkejutnya rendy ketika melihat pemandangan itu. Ia langsung membuang muka dan menutup matanya.
"Astagfirullah.. Mawar..apa yang kamu lakukan ?" tanya rendy dalam posisi membuang muka dan menutup matanya dengan satu tangannya.
"Kenapa mas.. ?" tanya mawar dia bangkit dari ranjangnya.
"Cepat, pakai baju mu !" ucap rendy masih membuang muka, enggan melihatnya
"Tapi mas.. Aku melakukan ini demi kamu.. Aku ingin membuktikan cintaku sama kamu mas.." jawab mawar
"Untuk membuktikan cinta, tidak harus memberikan mahkotamu, kalau seperti itu, itu bukan cinta, tapi nafsu." ucap rendy marah dan masih membelakangi mawar
"Cepatlah, pakai pakaianmu, mas tidak suka kamu seprti itu !" ucap rendy lagi
"Iya mas.." jawab mawar malu
Mawar pun memakai pakainnya kembali.
"Sudah ?" tanya rendy
"Sudah mas.." jawab mawar pelan
Rendy pun menoleh ke arah mawar yang sudah berpakaian.
"Jujur saja.. Mas tidak menyangka, kamu berbuat sejauh ini, apa sebelumnya pernah begini ?" tanya rendy
"Tidak mas.. Aku berani bersumpah, ini pertama kalinya. Percayalah mas.. Aku masih gadis.. Meski aku tunangan lama bersama dia, tapi tidak pernah sedikitpun dia menyentuhku." ucap mawar meyakinkan rendy
"Mas percaya sama kamu mawar.. Jika dia bisa menjaga ke hormatan mu, kenapa mas tidak bisa, tapi maaf.. Mas sudah berani mencium mu. Mas khilaf. jawab rendy
"Tidak apa-apa mas.. Terimakasih mas.. Mas sudah mengingatkanku, aku hampir saja lupa diri." ucap mawar menangis.
"Hei.. Kenapa menangis.. ?" tanya rendy
"Aku kagum sama kamu mas.. Kamu pria yang sangat baik. maaf kan aku.. Aku seprti itu, karna tadinya hanya ingin membuktikan bahwa aku benar-benar sayang dan cinta sama kamu mas.." jawab mawa
Rendy tersenyum, lalu mengusap air mata mawar dan mengusap-usap kepala mawar
"Mas percaya sama kamu, tidak perlu membuktikan apa-apa mawar.. !" ucap rendy tersenyum.
"Sudah. Rapihkan pakaianmu, dan keluar dari kamar ini, mas tak mau keluargamu menyangka, kamu di per***a sama mas.. Hehe.. !"
"Iya mas.." ucap mawar pelan dan ia pun keluar dari kamar rendy.
Di kota. Rangga terus mencari mawar, dia menanya kan kepada orang-orang yang ada di sana, dengan menunjukan photo yang ada di handphone nya, namun satupun tidak ada yang mengenalnya.
"Ya Allah.. dimana mawar berada.. ?" ucap rangga dalam hati sedih.
Kemudian rangga pun kembali masuk ke dalam mobil, rencananya mau ke hotel. Saat rangga hendak menstarter mobilnya tiba-tiba yeni menghubungi rangga. Rangga sudah senang, dia pikir yeni mengabari keberadaan mawar, namun ternyata bukan. Yeni malah bertanya tentang mawar, membuat rangga agak kecewa.
"iya yen.. Bagaiamana apa ada kabar tentang mawar.. ?" tanya rangga dengan senyum senang
"Mmh.. Tidak mas.. Justru yeni mau bertanya, apa mas sudah menemukan mawar.. ternyata belum ya mas ?" jawab yeni
"Belum yen." jawab rangga kecewa
"Oke mas, bagaiamana kalau nanti sore kita cari sama-sama." ucap yeni
"Insya Allah yen.. Nanti mas jemput kamu ke kostan." jawab rangga
"Oke mas." ucap yeni senang sekali
Kemudian mereka pun menutup teleponnya.
"Yes. Akhirnya aku bisa bertemu dan jalan bareng sama mas rangga. Maaf ya mas.. Aku bukan ingin ikut mencari mawar..itu hanya alasan semata saja. Tapi aku hanya ingin kenal lebih dekat lagi sama kamu." ucap yeni bicara sendiri sambil tertawa
Sore pun tiba. Mawar dan rendy bersiap mau kembali ke kota.
"Jadi kamu sekarang akan kembali ke kota lagi nak.. ?" tanya ibu nya.
"Iya bu.. Mawar kan harus kerja, sebenarnya mawar juga masih betah disini.. Tapi mau bagaimana lagi, mawar harus kembali." ucap mawar sambil merapihkan pakaian yang bekas di pakai rendy tadi tanpa mencucinya dulu.
"Itu pakaian yang nak rendy pakai.. Kenapa tidak di cuci, sini biar ibu yang nyuci nak ?!" tanya bu ratna.
"Tidak apa-apa bu.. Buat kenangan.. Lagian juga, tidak bau keringat." jawab mawar sambil mencium pakaian itu.
"Oh iya bu, dari kemarin sampai sekarang, mas rangga dan istrinya tidak pernah terlihat, apa mereka pindah ?" tanya mawar penasaran
Kata-kata mawar terdengar oleh rendy, yang kebetulan lewat habis dari kamar mandi. Hingga membuat rendy sedikit cemburu.
"Oh.. Iya. Ibu belum cerita ya, rangga itu sekarang sudah duda, istrinya sudah meninggal kira-kira satu tahunan lah kurang lebih, pernikahan rangga hanya sampai 2 bulanan." ucap ibu nya bisik-bisik agar tidak terdengar rendy. Namun rendy masih bisa mendengarkan semuanya.
"Innalilahi wa innalilahi rojiun..terus mas rangga nya dimana, ko mawar tidak pernah melihatnya ?" ucap mawar terkejut dan pelan.
"Ibu juga tidak tahu, dari kamu datang.. Sampai sekarang ibu juga tidak melihatnya. Mungkin dia ke kota mengirim sayuran, kan juragan dito panen..sudah ah ngapain kamu nanyain dia terus.. Nanti nak rendy dengar terus dia cemburu !" jawab bu ratna.
Sementara rendy sendiri mendengar semua percakapan mereka. hingga membuat air mata rendy menetes ke pipinya, lalu ia buru-buru mengusap nya dengan satu jari.
"Rupanya mawar, masih belum bisa melupakannya ?" ucap rendy dalam hatinya
Bersambung