Semalam Dengan Papa Mu

catatan \= perasaan Mak author Ketik nama

nya udah benar Bastian, tapi kok jadi Damian 🤔.

Seperti nya otak Mak author lagi lelah🤭🤭😭😭🥺🥺🤣🤣.

****

Gerald jelas bingung dengan keadaan, begitu suara Venus terdengar bayangkan bagaimana reaksi wajah Bastian.

Putra nya langsung mengerutkan keningnya.

Entahlah apa kah Bastian bisa mengingat dengan jelas dan bisa menebak jika itu suara Venus mantan kekasihnya atau bukan Gerald tidak tahu, tapi yang dia tahu situasi saat ini benar-benar darurat.

Oh god.

"Aku fikir Daddy tidur dengan seorang perempuan?"

Bastian bertanya dengan suara yang sedikit di tekan.

Dia fikir Daddy nya bukan type laki-laki yang suka membawa pulang perempuan kemudian menidurinya.

"Daddy tidak ingin menjelaskan siapa perempuan itu?"

Bastian berusaha untuk menyeruak masuk, tapi Gerald dengan cepat menahan pintu tersebut.

"Daddy fikir biarkan kami berganti pakaian dulu"

Laki-laki itu bicara cepat, melirik kearah Venus yang seperti nya bersiap untuk bangun.

"Turunlah kebawah, kami akan menemui kamu di meja makan"

Mendengar ucapan Daddy nya Bastian terlihat diam.

Hubungan mereka sebenarnya tidak baik-baik saja, jadi sedikit aneh Daddy nya bicara dengan nada sedikit lembut pagi ini.

"Ada Mommy dibawah dan juga ada perempuan yang tergila-gila pada mu ikut menuntut dibawah"

Ucap Bastian kemudian.

Yeah dia Kemari bersama Mommy nya ketika perempuan itu mendapati dirinya mabuk dan menginap bersama kekasih barunya, Maria.

Sialan, apa sebenarnya yang Maria lakukan semalam?!.

Umpat Bastian kesal.

Mendengar ucapan putra nya seketika Gerald tercekat.

"Ya?"

Oh Tuhan mimpi apa dia semalam?.

Kenapa semua perempuan ada di dalam mansion nya pagi ini?!.

Tidak bisakah dia menikmati kesenangan nya?!.

Tidak dikejar mantan istrinya juga tidak dikejar oleh Salah satu Perempuan gila Tersebut?!.

Gerald Fikir menikah dengan Venus benar-benar pilihan yang bijak agar dia terhindar dari para monster berwujud manusia tersebut.

Dan yang difikirkan oleh Bastian saat ini adalah, kenapa laki-laki tua ini begitu laku?!.

Dia benci ketika semua perempuan berusaha untuk mendapatkan seluruh yang ada di diri Daddy nya.

Pesonanya, uang nya dan pergulatan di atas tempat tidur nya.

Oh sialan.

Umpat Bastian.

Dia fikir mungkin semua perempuan sudah buta ketika melihat Daddy nya.

Memangnya pesona apa yang dimiliki Daddy nya?!.

Cih... hanya laki-laki tua yang biasa-biasa saja.

"Yeah Daddy mungkin harus mengenalkan calon istri Daddy pada semua orang yang ada dibawah, hingga aku tidak harus pusing memilah mana yang harus jadi Mommy tiri ku salain Linda"

Mulut pedas Bastian langsung bicara seadanya, dia fikir sudah saatnya Linda (Mommy kandungnya) berhenti berharap untuk kembali pada Daddy nya.

Toh sejak awal pernikahan yang terjadi memang tanpa cinta, lalu muncul perselingkuhan lantas dihantam perceraian.

Lalu Mommy nya berharap untuk kembali mendapat kan perhatian Daddy nya.

Urusan cinta membuat sakit kepalanya.

Ketimbang terlalu sibuk memikirkan cinta, dia lebih suka menikmati masa muda nya berkencan dengan banyak perempuan.

Dia suka menggoda lawan jenisnya, mengencani mereka kemudian Berkata..

"Mari kita putus"

Ketika dia berfikir hubungan itu tidak menarik atau dia fikir dia mendapat kan seorang lawan lainnya yang jauh lebih menarik dari pada yang sebelumnya maka itulah kalimat yang akan dia lontarkan untuk siapapun yang dia kencani.

Entahlah sudah berapa gadis yang dia sakiti?!.

Persetan.

dia sama sekali tidak peduli soal itu.

"Tunggu lah dibawah, beri Kami waktu 10 menit untuk turun kebawah"

Ucap Gerald kemudian menutup pintu kamar nya dengan cepat.

Dan bisa di lihat bagaimana ekspresi laki-laki tersebut saat dia melihat Venus telah bangun dari posisi tidurnya.

Seperti nya perempuan cantik itu tahu jika Bastian baru saja menyapa dirinya.

"Daddy...ini gila?"

Ucap Venus sambil berusaha menahan suaranya.

Dia buru-buru berdiri dari tempat tidurnya, mencoba untuk menyambar pakaian nya satu persatu dan berfikir untuk minggat dari sana.

"Aku harus pergi sekarang juga"

Perempuan itu bicara dengan nada sedikit panik.

"Bagaimana? melompat hingga ke lantai bawah, baby?"

Tanya Gerald sambil dia menaikkan kedua belah tangannya dan ujung alisnya.

"Ya?"

Mendengar kata lompat seketika Venus ternganga.

"Kita ada di lantai atas?"

"Lebih tepatnya ada di lantai 3"

Jawab Gerald lagi dengan cepat.

Oh my god.

Venus jelas berteriak didalam hatinya sambil dia menggenggam erat pakaian nya dengan perasaan pusing dan berputar-putar.

Oh Aladin kumohon berikan jin mu pada ku hingga aku bisa meminjam karpet terbang nya untuk bisa melarikan diri dengan segera dari sini.