Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Randy berbaring di atas ranjang sambil memandang botol susu Cheesy. Dia menatap lekat wajah gembul putrinya yang sedang mengisap buting botol susu dengan rakusnya. Hingga akhirnya mata Randy teralih ketika melihat Rania keluar dari kamar mandi. Dia menatap lekat istrinya yang duduk di meja rias sambil mengoleskan cream di wajahnya.
"Ternyata mamamu sangatlah cantik. Kenapa papa baru menyadarinya sekarang," ucap Randy pelan agar yang di gosipkan tidak mendengar ucapannya.
"Cheesy belum tidur, Mas?" ucap Rania menatap Cheesy yang masih sibuk menyusu sambil mengoceh.
"Belum! sepertinya dia tidak mengantuk sama sekali. Lihat matanya masih sangat cerah," ucap Randy tersenyum.
Melihat itu, Rania berlahan naik ke atas ranjang. Dia menatap putrinya yang sedang memainkan susunya.
"Ihh! anak gadis kenapa minumnya berselemotan. Lihat wajah cantiknya jadi di penuhi susu," ucap Rania mengambil tissu lalu mengelap wajah Cheesy.
"Mas! sepertinya Cheesy tidak harus lagi," ucap Rania melihat Randy terus saja memberikan botol susu ke wajah Cheesy.
"Oh! ia. Maaf aku terlalu asik melihat kecantikanmu," ucap Randy tersenyum.
"Hah!" ucap Rania melototkan matanya terkejut dengan gombalan Randy. Tidak lupa dengan mulutnya yang mengatakan sehingga membuat Randy terkekeh geli.
"Tutup mulutmu itu. Apa kau tidak takut jika lalat masuk," ucap Randy tersenyum kecil lalu meletakkan botol susu Cheesy di atas meja.
Mendengar ucapan Randy, Rania langsung menutup mulutnya sambil menunduk. Dia terus melirik Randy sambil tersipu malu. Melihat sikap Rania, Randy hanya terseyum kecil lalu kembali bermain bersama Cheesy.
"Sepertinya Cheesy belum mau tidur. Lebih baik kau tidur saja dulu. Biar Cheesy aku yang jaga," ucap Randy.
"Tapi kau besok akan bekerja. Lebih baik kau saja yang tidur duluan. Biar aku saja yang menjaga Cheesy,"
"Kau besok harus bangun cepat untuk membuat sarapan. Lebih baik kau saja yang tidur duluan. Aku juga besok masuk agak siangan. Jadi aku bisa tidur lebih lama,"
"Baiklah! aku tidur duluan ya," ucap Rania mengalah.
Sebelum membaringkan tubuhnya dia mencium wajah gembul Cheesy terlebih dulu. Dia melihat Cheesy yang terus mengoceh sambil tersenyum kecil. Dia berharap agar Cheesy bisa tumbuh menjadi gadis yang cantik. Namun, bukan hanya cantik wajahnya, akan tetapi sebagai orang tua Randy dan Rania berharap jika Cheesy memiliki hati yang sangat cantik. Karena kecantikan wajah bisa memudar, tetapi tidak untuk kecantikan hati.
"Apa suaminya tidak di berikan ciuman selamat malam?" tanya Randy tersenyum.
"Apa!" ucap Rania terkejut dengan ucapan Randy.
Cup...
"Selamat malam, Sayang," ucap Randy langsung melayangkan ciumannya di wajah Rania.
Melihat aksi Randy, Rania langsung membulatkan matanya terkejut. Dia memegang pipinya yang memerah karena kelakuan Randy.
"Apa kau mau lagi?" tanya Randy tersenyum.
"Tidak! aku mau tidur saja," ucap Rania langsung menutup seluruh tubuhnya mengunakan selimut.
Melihat Rania yang menutup wajahnya dengan selimut. Cheesy dengan nakalnya menarik selimut Rania sambil mengoceh. Dia sepertinya tidak mau bermain dengan Randy. Dia ingin bermain dengan Randy dan Rania sekaligus.
"Sepertinya Cheesy mau bermain bersama kita," ucap Randy tersenyum.
Mendengar ucapan Randy, Rania langsung membuka selimutnya. Dia ikut bermain bersama Cheesy dan Randy. Walaupun dia merasa sangat canggung karena aksi Randy tadi. Namun, dia berusaha terlihat biasanya saja. Randy juga terus mencuri pandangannya kepada Rania sambil tersenyum sendiri.
Setelah mendapat ceramah dari papa-papa bucin itu, Randy menjadi sadar jika dia harus memperlakukan Rania layaknya seorang istri. Karena dia takut jika Rania akan bosan dengan sikapnya dan akhirnya memilih untuk pergi. Sebagai pria dia tau jika banyak pria di luar sana yang ingin berasa di posisinya.
Lagi pula Rania sekarang adalah istrinya. Jadi dia berhak mendapatkan haknya sebagai seorang istri. Termasuk perhatian dan juga kasih sayang dari suaminya. Bukan hanya sekedar kekayaan dan uang bulanan semata. Namun, istri juga butuh kasih sayang dan perhatian dari suaminya. Jadi, sebagai seorang suami, Randy harus melakukan tugasnya dengan baik. Termasuk memanjakan Rania.
...----------------...
Dirga keluar dari mobilnya sambil memegang kepalanya yang sempoyongan. Pengaruh alkohon dan juga cara pengemudi Bisma yang ugal-ugalan membuat kepalanya semakin berat. Bahkan dia tidak bisa melihat dengan jelas di mana dia bawa oleh Bisma.
"Kita di mana? apa kita sudah sampai di rumah papa?" tanya Dirga sambil memegang kepalanya.
"Sudah! sekarang ayo kita masuk," ucap Bisma membantu Dirga.
"Kau tidak membohongiku 'kan? ini benar rumah papa?" tanya Dirga menatap Bisma tidak percaya.
"Lebih baik kau diam saja! apa kau mau aku tutup mulutmu itu?" ucap Bisma kesal sambil menyeret Dirga untuk masuk.
Mendengar suara mobil Dirga, Arin langsung berlari keluar. Dia langsung membuka pintu dan melihat Dirga yang dalam keadaan mabuk di papah oleh Bisma. Ketika Arin ingin membantu Dirga, Bisma langsung memberi kode agar Arin tidak bersuara. Melihat itu Arin langsung menutup mulutnya lalu menjaga jaraknya dengan Dirga.
Tidak mau membuang-buang waktu Bisma langsung membawa Dirga ke kamarnya. Dia melemparkan tubuh Dirga di atas ranjang lalu membuang napasnya kasar.
"Ternyata kau sangat berat. Ini berat dosa apa memang tubuhmu yang berat," gumam Bisma sambil merenggangkan otot-ototnya.
"Terima kasih ya," ucap Arin menatap Dirga yang sudah tertidur.
"Sama-sama! kau harus sabar menghadapi tingkahnya. Kau tau sendiri 'kan terpisah dengan orang yang kita cintai itu sangat menyakitkan," ucap Bisma tersenyum.
Mendengar ucapan Bisma, Arin hanya tersenyum sambil mengangguk pelan.
"Kalau begitu saya pamit dulu ya. Jika besok dia bangun katakan saja Bisma yang mengantarnya kemari," ucap Bisma tersenyum lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar Dirga.
"Baik, Bis!" ucap Arin tersenyum lalu mengantar Bisma sampai keluar.
Bersambung....
Brrt masih hidup. Tp bilang kl kehilangan bayinya??? Coba lanjut lg ahhh.. bner gk ya dugaanku.🤔🤔
Smga ada Hikmahnya, Dirga jadi sadar