Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 17
"kak Rangga sering makan si sini?sampai akrab sama penjualnya"tanya Rasya penasaran benarkah anak Borjuis seperti Rangga mau makan si tempat seperti ini
"Sedari aku masih sekolah SMA,sudah sering ke sini apalagi sekarang aku tinggal sendirian gak ada yang masakin"jawab Rangga
"Aku kira anak Borjuis seperti kak Rangga gak mau makan di tempat seperti ini"Rasya mengungkapkan pikirannya
"Memangnya kenapa?di sini bersih kok,aku bukan orang yang pilih-pilih makanan sya,dulu mungkin iya,tapi semenjak aku punya teman dari kalangan sederhana aku jadi merubah sudut pandangku"ucap Rangga
Setelah mengatakan hal itu,Rangga dan Rasya terdiam dengan pikiran mereka masing-masing,hingga pesanan mereka datang.
Mereka makan dalam diam,tak ada pembicaraan selama mereka makan. Rasya sangat menikmati makan malam kali ini karena tenang dan ada temannya.
Selesai makan mereka tidak langsung beranjak karena menunggu makanan mereka turun lebih dulu.
"Aku sambil merokok ya sya?"izin Rangga saat akan merokok
"Silahkan kak"Rasya kembali memakai maskernya
"Apa kamu tidak nyaman sya?kalau kamu tidak nyaman aku tidak jadi merokok"ujar Rangga saat melihat Rasya kembali memakai maskernya
"Santai aja kali kak,di rumah mama juga merokok kok,jadi it's okey"Rasya sungguh tidak keberatan jika Rangga memang ingin merokok
"Apa kak Rangga seorang perokok aktif"tanya Rasya penasaran
"Tidak juga,aku hanya akan merokok jika pikiranku sedang penuh"jawab Rangga sambil menghisap batang rokoknya
"Memangnya apa yang sedang kak Rangga pikirkan?kalau butuh teman cerita aku bersedia untuk mendengarnya"tawar Rasya
"Ngga ah,takut kamu ember"jawab Rangga bercanda
"Tenang saja,wemuanya di jamin aman kalau sama Rasya,mulut Rasya akan terkunci rapat,jadi cerita kak Rangga akan aman"ucap Rasya
"Tidak sekarang,tapi pasti aku akan cerita jika sudah waktunya"ujar Rangga sambil menatap mata Rasya
"Baiklah,aku juga tidak akan memaksa,itu hak kakak mau menceritakannya atau tidak"Rasya tersenyum si balik maskernya,dan Rangga mengetahui hal itu dari mata Rasya
"Sudah malam,sebaiknya aku antar kamu pulang,takut kamu di cariin orang rumah nanti"Rangga berdiri untuk membayar makanan mereka
"Memangnya siapa yang bakal menungguku pulang?"gerutu Rasya
"Ayo sya?"ajak Rangga
"Eh,iya,ayo kak"mereka berjalan menuju mobil Rangga terparkir
Rangga akhirnya mengantarkan Rasya pulang sampai di depan rumah. Setelah mengantarkan Rasya,Rangga kembali ke apartemennya untuk beristirahat.
*******
Pagi menjelang, matahari bersinar sangat cerah,entah akan ada apa hari ini. Tidak seperti biasanya mama Rani tidak tidur saat pulang bekerja,dia memasak sarapan untuk mereka berdua.
Hal yang selalu di nantikan oleh Rasya semenjak mereka pindah ke rumah ini. Namun hari ini baru bisa terwujud,dia bisa melihat sang mama memasak di dapur lagi seperti saat masih ada mendiang papanya.
"Wah,,,,masak apa ma?"tanya Rasya dengan antusias
"Masak nasi goreng kampung kesukaan kamu sama almarhum papa"jawab mama Rani sambil tersenyum
"Sudah lama Rasya tidak makan masakan mama,ada apa nih?roman-romannya ada yang sedang bahagia nih?"tanya Rasya dengan sedikit menggoda sang mama
"Tahu aja,nanti sehabis sarapan mama mau ngomong sama kamu"pesan mama Rani sambil menyiapkan makanan yang dia masak ke atas meja
"Oke deh,kalau begitu aku mau mandi dulu ya ma?"pamit Rasya segera berlalu dari ruang makan
Selesai membereskan kamarnya dan membersihkan diri,Rasya keluar kamar untuk sarapan bersama sang mama. Mereka dusuk bersua dan mulai sarapan dengan tenang.
Jujur Rasya sangat merindukan hal ini, duduk dan makan bareng sang mama. Rasya menahan air mata harunya karena bisa merasakan lagi masakan sang mama dan makan berdua dengan mamanya.
"Selesai beresin piring kotor temui mama di depan tivi ya sayang?"mama Rani berlalu dari sana meninggalkan Rasya yang sedang membereskan bekas makan mereka
"Apa yang mau mama bicarakan dengan Rasya?"tanya Rasya setelah berada di dekat mama Rani
"Sayang,ada yang melamar mama"kabar yang sangat mengejutkan untuk Rasya
"Wah,,,bagus dong kalau begitu mam"ujar Rasya antusias dia senang bila akhirnya mamanya kembali bahagia dengan si dampingi seseorang
"Dia juga akan melunasi semua hutang-hutang mama yang ada di mami tapi,,,"mama Rani tidak melanjutkan kata-katanya karena takut menyakiti perasaan putrinya
"Bagus dong ma,,,jadi mama bisa berhenti bekerja seperti itu,tapi apa ma?jangan ragu,katakan saja"entah kenapa perasaan Rasya tidak enak
"Tapi dengan syarat kamu tidak boleh ikut mama"lanjut mama Rani dengan menundukkan kepalanya
Jeddeerrrr⚡⚡⚡
DEGH
Benar saja ada yang tidak beres,firastnya ternyata tidak meleset saat mamanya ragu untuk mengatakannya.
"Memangnya berapa hutang mama sama mami?"tanya Rasya setelah bisa menguasai keterkejutannya
"Masih satu M lagi"jawab mama Rani
'uang ku tidak cukup jika harus melunasi hutang mama,sisanya masih butuh banyak' batin rasya
"Kenapa sayang?kok diam?"tanya mama Rani bingung
"Nggak papa ma,,,apa mama bahagia bila bersama orang itu?"tanya Rasya dengan tersenyum mencoba menyembunyikan kegundahannya
"Ya,mama sangat bahagia,dia memperlakukan mama dengan sangat baik"jawab mamanya
"Kalau begitu tunggu apa lagi?tetima lamarannya"perintah Rasya pura-pura ikut bahagia
"Tapi bagaimana denganmu sayang?"tanya mama Rani bimbang
"Mama tenang saja,Rasya sudah besar sekarang,Rasya juga sudah bekerja di cafe meskipun cuma part time,untuk tempat tinggal,Rasya bisa mencari kos kosan yang dekat sama cafe juga sekolah Rasya nanti,jadi mama tidak usah khawatir, jemput kebahagiaan mama setelah sekian lama berjuang sendiri"Rasya memegang tangan mama Rani dan menggenggamnya untuk meyakinkan sang mama
"Baiklah, terimakasih sayang sudah mengizinkan mama untuk menika lagi"mama Rani memeluk putrinya dengan erat
Mungkin kalian bilang jika mama Rani egois,ya dia ingin egois untuk sekali saja. Karena semenjak kematian sang suami yang membawa banyak hutangdan dia terjebak dengan mami. Dia tidak pernah lagi merasakan bahagia dan selalu di paksa bekerja oleh mami selain jika sedang sakit.
"Ya sudah,Rasya mau siap-siap dulu untuk ke cafe"pamit rasya
"Ya,dan hati-hati nanti si jalan ya sayang,apa kamu tidak sekolah hari ini?"tanya mama Rani heran
"Guru pada rapat hari ini ma,jadi siswa si liburkan"Rasya berlalu setelah mengatakan hal tersebut
"Maafkan mama kalau mama sudah egois sayang,kamu tetap kesayangan mama meskipun kita tidak bisa bersama"gumam mama Rani sambil mengusap air matanya
Rasya sudah berada di jalan,hari ini dia tidak menaiki sepedanya,dia menaiki angkutan umum untuk sampai di tempat tujuan.
"Halo, assalamualaikum mas Bimo"sapa Rasya pada orang di sebrang telfon
"Waalaikumsalam,ada apa sya?"tanya Bimo karena tumben-tumbenan Rasya menelfonnya si pagi hari begini
"Mas,hari ini aku izin gak masuk kerja dulu ya"ujar Rasya dengan suara yang agak sengau menahan tangis
"Sya,,,kamu nangis?kamu gak papakan sya?jangan bikin mas Bimo jadi khawatir sya"tanya mas Bimo berenteng kayang petasan nikahan aja
"Aku gak papa kok mas,nantibkalau aku siap aku bakalan cerita sama mas Bimo ya?pokoknya hari ini aku izin dulu untuk gak masuk kerja,tolong kasih tahu sama ni Dina"ujar Rasya
"Tenangkan saja sulu diri kamu,masalah izin itu gampang,nanti mas Bimo yang sampaikan sama Bu Dina,jangan ngelakuin hal yang aneh-aneh ya sya?ingat!kamu masih punya kita semua yang ada di cafe"peringat Bimo
"Terimakasih mas,mas Bimo tenang saja makan nasi masih enak buat Rasya,ya kalian semua yang ada di cafe adalah saudara Rasya,ya sudah ya mas assalamualaikum"Rasya mematikan teleponnya
"Waalaikumsalam"jawab Bimo lirih setelah panggilannya di matikan rasya
_________________
Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏