NovelToon NovelToon
Surga Dunia Jenna Dan Jagat

Surga Dunia Jenna Dan Jagat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Komalasari

Empat tahun berlalu, Jagat Hartadi masih larut dalam perasaan cinta tak berbalas. Dia memilih menjalani hidup sendiri, hingga suatu malam dirinya membantu seorang wanita yang pingsan di pinggir jalan.

Jenna, itulah nama wanita tersebut. Siapa sangka, dia memiliki kisah kelam menyedihkan, yang membuat Jagat iba.

Dari sana, timbul niat Jagat untuk menikahi Jenna, meskipun belum mengenal baik wanita itu. Pernikahan tanpa dilandasi cinta akhirnya terjadi.

Akankah pernikahan yang berawal dari rasa kasihan, bisa menjadi surga dunia bagi Jenna dan Jagat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komalasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6 : Mari Menikah

“Mari bicara serius.” Jagat menatap lekat Jenna, yang justru terlihat serba salah. 

“Aku tahu, ini pasti sangat mengejutkan atau mungkin terdengar seperti lelucon bagimu,” ucap Jagat lagi, tanpa mengubah nada bicara serta ekspresi wajahnya. 

“Um, i-iya. A-aku … aku bingung harus menanggapi bagaimana.” 

Jagat menggumam pelan, lalu tersenyum kecil. “Ide ini tercetus di benakku secara tiba-tiba. Aku tidak suka melihatmu tinggal di tempat kumuh. Lingkungan seperti itu sangat tidak baik, untuk kesehatan serta perkembangan mental anakmu kelak.”

“Apakah itu satu-satunya alasan?” Jenna menatap penuh selidik. 

Jagat menggeleng pelan, mendengar pertanyaan tadi. “Aku akan bertanggung jawab untuk segala kebutuhanmu selama hamil dan setelah melahirkan. Kurasa, kamu akan terus bertanya ini dan itu, setiap kali aku memberikan sesuatu. Sejujurnya, itu membuatku tidak nyaman. Aku tak harus memberikan penjelasan panjang lebar, untuk sesuatu yang ingin kulakukan.”

“Aku bisa memahaminya, Pak,” ucap Jenna, sambil manggut-manggut perlahan. “Tapi, bila kita menikah dan jadi suami-istri, itu berarti aku ….” Jenna seperti sengaja menjeda kalimatnya. Dia menatap Jagat dengan sorot tak dapat diartikan. 

Meskipun Jenna tidak melanjutkan kalimatnya, tetapi Jagat bisa menangkap ke mana maksud wanita muda itu. Jagat tersenyum simpul. “Jangan khawatir,” ucapnya. “Aku tidak akan menyentuhmu sedikit pun. Niatku menikahimu hanya untuk memberikan kehidupan yang jauh lebih layak,” jelasnya. 

“Jika Anda ingin menikah, kenapa tidak memilih wanita lain yang … yang lebih pantas dijadikan istri. Dengan begitu, Anda tidak akan melakukan sesuatu yang sia-sia.”

Embusan napas berat meluncur dari bibir Jagat. Pria tampan berkemeja putih itu menghadapkan tubuh ke depan sambil bersandar. Sesaat kemudian, Jagat memilih keluar dari mobil tanpa memberikan tanggapan apa-apa.

"Ingat kata dokter. Kamu harus banyak istirahat," ucap Jagat, setelah membukakan pintu untuk Jenna.

"Anda belum menanggapi ucapanku tadi, Pak." Jenna mengikuti langkah tegap Jagat memasuki rumah.

"Apa yang harus kutanggapi? Aku sudah membuat keputusan untuk menikahimu. Tidak ada yang harus dipertimbangkan lagi," balas Jagat, tanpa menghentikan langkah.

"Ini terasa aneh bagiku." Jenna tertegun, sebelum masuk ke kamar. Dia tak peduli, meskipun Jagat sudah membukakan pintu untuknya.

"Apanya yang aneh?" Jagat menoleh, menatap dengan sorot tak mengerti.

"Kita baru bertemu. Aku bahkan baru mengetahui nama Anda beberapa saat yang lalu. Bagaimana mungkin, Anda memutuskan untuk menikahiku?" Jenna menggeleng tak percaya. "Orang seperti Anda tidak akan main-main dalam mengambil keputusan."

Senyuman tipis tersungging di sudut bibir Jagat. Dia menghadapkan tubuh sepenuhnya kepada Jenna. "Kamu benar. Aku tidak pernah main-main dalam mengambil keputusan. Namun, aku sudah muak, Jenna. Aku muak karena takdir lah yang justru terus mempermainkanku. Lalu, apa lagi yang harus kupedulikan sekarang?"

"Anda juga sedang bermain-main dengan hidupku, Pak."

"Kita sama-sama dipermainkan kehidupan, Jenna. Kurasa, tak ada salahnya melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Aku akan menanggung seluruh biaya yang kamu butuhkan selama hamil hingga melahirkan. Hidupmu pun akan lebih terjamin. Begitu juga dengan calon bayimu kelak."

Jagat mengarahkan tangan kanan ke dalam kamar, mempersilakan Jenna agar masuk. "Kita bicara di dalam," ajaknya.

Jenna tidak membantah. Dia langsung masuk, lalu duduk di ujung tempat tidur, dengan kasur yang begitu empuk dan terasa nyaman.

"Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya. Usiamu masih terbilang muda. Tugasmu sekarang adalah menjaga kehamilan ini dengan baik. Lahirkan bayi itu, lalu serahkan padaku. Setelah semua selesai, kamu bisa melanjutkan hidup. Jika berminat, aku akan membantumu masuk universitas," jelas Jagat penuh wibawa.

"Lalu, bagaimana dengan bayiku?" Jenna menatap lekat Jagat.

"Bayimu akan aman bersamaku. Kupastikan dia mendapat segala yang dibutuhkan. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya. Lagi pula, bukankah kamu tidak menginginkan bayi itu?"

Jenna tidak segera menjawab. Dia terdiam dengan perasaan tak menentu. Di satu sisi, tawaran Jagat terdengar sangat menguntungkan baginya.

Jenna yang belum siap memiliki anak, akan melepaskan tanggung jawab tanpa merasa berdosa karena mengabaikan darah dagingnya. Itu lebih baik, dibanding membuang bayi tersebut dalam kardus di tepi jalan.

"Kenapa harus ada pernikahan?" tanya Jenna, setelah terdiam beberapa saat.

"Agar aku lebih leluasa dalam merawatmu dan calon bayimu kelak," jawab Jagat lugas, kemudian mengembuskan napas pelan.

"Biar kujelaskan satu hal padamu," ucap Jagat lagi. Meskipun nada bicaranya terdengar pelan, tetapi kesan serius terasa jelas dalam setiap penekanan kata yang diucapkan.

Jagat duduk penuh wibawa di kursi dekat jendela kaca. Tatapannya tertuju lurus kepada Jenna, yang juga tengah memandang ke arahnya.

"Sejujurnya, aku sudah memutuskan untuk tidak menikah. Usiaku telah menginjak 41 tahun, dan aku masih sendiri. Seperti yang kamu lihat. Aku cukup menikmati apa yang dijalani selama ini," terang Jagat tenang.

"Lalu, kenapa Anda tiba-tiba berubah pikiran?" tanya Jenna penasaran.

"Entahlah." Jagat menggeleng samar, tanpa mengubah sikap duduk serta mengalihkan perhatian dari Jenna.

"Aku mendirikan panti sosial. Ada banyak anak terlantar yang tinggal di sana. Namun, sebagian besar dari mereka tidak kuketahui asal-usulnya. Satu yang pasti, mereka adalah anak-anak yang tidak seberuntung anak lain di negara ini."

"Kenapa Tuhan mempertemukanmu denganku? Kenapa aku mengajakmu menikah? Apakah itu karena rasa iba?" Jagat tersenyum kelu, kemudian beranjak dari duduk. Dia menghampiri Jenna, lalu berdiri beberapa langkah di hadapan wanita muda itu, sambil menyandarkan sebagian tubuh pada tepian meja rias.

"Jangan khawatir, Jenna. Aku tidak akan menuntutmu melakukan kewajiban sebagai istri. Aku pasti memberikan batasan dalam pernikahan kita. Jadi, jangan berpikir aku mengambil kesempatan dalam keadaan ini."

Jagat terus menatap Jenna sambil memasukkan kedua tangan ke saku celana panjang. Dia dapat menangkap kebimbangan yang terpancar jelas, dari paras cantik wanita 23 tahun tersebut.

"Anda yakin tidak menginginkan hal lain dariku, Pak?"

Pertanyaan Jenna, membuat Jagat terdiam beberapa saat. Dia tak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa saat ke depan. Namun, Jagat cukup tahu diri dan tetap memegang prinsip sejak awal. "Aku tidak ingin mengikatmu terlalu dalam," ucapnya.

"Jadi, pernikahan yang Anda tawarkan hanya formalitas?"

"Kamu lebih cerdas dari yang kukira." Jagat tersenyum simpul.

"Baiklah. Aku mulai memahaminya, Pak." Jenna beranjak dari duduk. "Aku tidak tahu pernikahan seperti apa yang akan kita jalani nanti, tapi ...." Wanita muda berambut panjang itu mengembuskan napas pelan. "Aku menerima tawaran Anda. Mari kita menikah," ucapnya yakin.

Jagat segera menegakkan tubuh mendengar ucapan Jenna. Ditatapnya wanita cantik dengan tentang usia terpaut 18 tahun tersebut.

"Aku akan menyiapkan semuanya," ucap Jagat, kemudian berlalu dari hadapan Jenna.

1
Rahmawati
hmmm viviana mau anak jenna karna dia gk bisa punya anak,, jenna sebaiknya cepet jujur sama jagat biar dia bisa bantu
Rahmawati
sampai sejauh itu hubungan haris dan jenna, mereka berhubungan suka sama suka, tp knp jenna kabur ya
octa❤️
g kebayang gimana perasaan jagat ketika tau siapa jenna..duh bg jagat..mg bg jagat dibuat kakak author bahagia yaa😁
rurry Irianty
kasihan jagat dapat istri wanita gak baik
Rahmawati
oh sebenernya jagat bisa sembuh dr penyakitnya, tp jagat terlalu pasrah sm keadaan nya
Dwisya12Aurizra
pake jalur ninja waduh bab selanjutnya nganu GK Ceu aku lg puasa soalnya
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Belum ada adegan nyam-nyam, Mak. Tenang aja
total 1 replies
Rahmawati
ternyata viviana tahu ttg perselingkuhan suaminya
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Pasti tahu, Kak. Viviana wanita cerdas
total 1 replies
Rahmawati
apa viviana tahu suaminya ada hubungan dengan jenna, ato hanya curiga saj
Rahmawati
kl jenna kekeh gk ikut pasti jagat curiga
Rahmawati
jenna sudah pro rupanya
Rahmawati
jenna udah banyak berbohong pada jagat
Rahmawati
jenna ada hubungannya desa haris, ato jangan2 haris yang menghamili jenna
Dwisya12Aurizra
jadi Haris ayah biologis Shaka
Dwisya12Aurizra
kirain 😁
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Pasti baca judul yaaa. Ketahuan omes si emak
total 1 replies
Dwisya12Aurizra
kenapa Jena? mendengar nama haris kek ada sesuatu, atau....
Rahmawati
ceritanya bagus bgt
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Terima kasih, Kak
total 1 replies
Rahmawati
penasaran sama jenna
Rahmawati
apa yg di rahasiakan jenna
Rahmawati
siapa itu?
Rahmawati
akhirnya jadi nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!