Suaminya berkhianat dan selalu mengabaikan nya, Calista malah tak sengaja bermalam dengan seorang Office Boy hotel tempat dia dijebak.
"Kamu masih perjaka?" tanya Calista pada lelaki tampan yang tidur dengan nya.
"Ya, Nona."
"Baiklah, aku akan bertanggung jawab! Kita akan jadi kekasih!" tutur Calista dengan serius, dia adalah orang yang selalu bertanggung jawab pada hal yang telah ia lakukan.
"Tapi saya hanya seorang Office Boy miskin."
"Aku nggak perduli latar belakang mu, aku hanya harus bertanggung jawab telah mengambil keperjakaan mu! Aku orang yang berpikiran sangat kuno, dimana keperawanaan atau keperjakaan sangat penting!"
Siapa sangka, ternyata lelaki itu bukan lah seorang OB biasa... akan tetapi seorang Bos besar misterius yang menyembunyikan identitas aslinya dari Calista dan pria itu mencintai Calista dengan ugal-ugalan!
Bagaimana rasanya dikhianati dan diabaikan suami lalu diceraikan, namun malah dicintai secara ugal-ugalan oleh kekasih misterius?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter - 30.
Dengan wajah angkuh, Putri mengikuti Bram ke ruangan dalam. Mata Putri jelalatan menatap setiap barang mewah dan baru pertama kali dia lihat. Ravindra dan Calista masih berada di lantai atas menonton film romantis sambil melanjutkan sarapan.
"Silahkan, duduk."
Bram duduk lebih dulu, dia menaruh map dokumen di atas meja dan menarik lembaran perjanjian untuk ditandatangani oleh Putri.
"Perkenalkan, nama saya Bram. Nama mu Putri, anak dari Bibik Sari. Silahkan dibaca dulu, persyaratan untuk tinggal di rumah ini."
"Persyaratan?" wajah Putri tak mengerti.
"Harap di mengerti, Nona Calista bukan orang sembarangan. Dia seorang selebritis dan juga BA perusahaan kami dan segala tentang kehidupan pribadi Nona Calista termasuk para pembantu harus atas seijin Bos saya."
Cih! Ribet banget cuma tinggal aja! ucap Putri dalam hatinya.
"Di baca dulu." Bram menyodorkan kertas itu ke depan gadis tengil itu.
Gadis dengan model rambut korean style itu mulai membaca isi di dalam kertas perjanjian. Surat perjanjian itu berisi jika Putri dilarang melakukan apapun di rumah itu tanpa seijin Calista dan jika ada hal yang merugikan Calista maka Putri akan langsung diusir tanpa ampun.
"Kenapa aku harus melakukan semua perjanjian ini? Aku nggak terima!" Putri tak terima karena ruang geraknya benar-benar dibatasi di rumah itu.
"Memangnya siapa kamu?! Apa penting kamu terima atau tidak? Ini adalah perjanjian sekaligus perintah tertulis dari Bos saya, mau tak mau kamu harus setuju atau..." Bram membuat wajahnya sedingin mungkin, meniru wajah Ravindra saat Bos nya itu sedang dalam mode serius.
"Atau apa?! Apa?!" suara Putri meninggi, persis seperti saat dia dilarang masuk lewat pintu depan oleh bodyguard.
"Atau, kamu akan saya usir sekarang juga! Ibumu juga boleh memilih, dia boleh tetap kerja disini tapi kamu harus pergi atau jika dia keberatan kamu saya usir... ibumu boleh berhenti bekerja dan ikut kamu pergi dari rumah ini sekarang juga!"
Astaga! Ganteng-ganteng dingin banget! Galak lagi! Putri berdecak kesal.
"Baik, aku akan tandatangan." Putri mengambil pulpen lalu membubuhkan tanda tangannya.
Biarlah! Hanya tanda tangan tak berarti! Aku masih bisa mencari cara dan hidup semauku disini! Emangnya aku orang bodoh... yang mau menuruti sehelai kertas tak berguna! Pikir gadis tak tahu diri itu menggampangkan kertas perjanjian.
Setelah selesai, Bram mengusir keluar Putri dari rumah utama. Bram pun memberi arahan pada bodyguard agar tak lengah menjaga keamanan, apalagi harus mengawasi tingkah Putri. Sebelum dia pergi, Bram mengecek kondisi cctv di sekitar rumah baik itu di dalam maupun diluar kecuali kamar Calista.
Di lantai atas, Calista berada dalam pelukan hangat Ravindra. Pria itu sengaja mengatur suhu AC ke suhu dingin agar Calista mau dipeluk olehnya. Wanita itu anteng menonton film, bahkan ia tak sadar sudah menghabiskan sarapan yang disuapi oleh Ravindra.
Kini... seindah itu hidup Calista, begitu penuh kesempurnaan dengan adanya laki-laki yang ugal-ugalan dalam mencintainya.
•
Hari pesta resepsi pernikahan Adele dan Andrean pun tiba, tadinya Calista tak akan datang karena tak diundang namun Ravindra dengan identitas Bos Grup Pratama mengajaknya ke acara. Calista terlibat perjanjian sebagai BA, jadi dia tak bisa menolak lagipula sekarang dia sudah mengantongi bukti jika Ravindra adalah Indra.
Apa Calista marah saat mengetahui penipuan Ravindra karena penyamaran pria itu? Tentu saja sangat marah, tapi dibalik semua itu Calista mampu melihat ketulusan hati Ravindra dan sikap pria itu yang begitu sangat mencintai nya. Ia pun tak meragukan setiap bisikan kata cinta dan setiap gerakan physical touch yang ditunjukkan Ravindra padanya karena itu nyata adanya.
Bagaimana Calista menyikapi kebohongan yang masih ditutupi Ravindra? Wanita itu memutuskan untuk mengikuti sandiwara Ravindra sebagai Indra, membiarkan Ravindra yang nantinya membuka kebohongannya sendiri.
Ravindra menunggu Calista di dalam mobil mewahnya, dengan penampilan Bos besar ala Ravindra. Bahkan pria itu rela memakai topeng peraknya hanya demi menunjang kebohongannya. Beberapa waktu lalu sudah beredar di dunia maya, foto saat Ravindra yang memakai topeng melindungi Calista dari lemparan telur busuk.
Spekulasi orang-orang yang berhubungan dengan Calista di lokasi syuting mengatakan jika si pria bertopeng adalah kekasih misterius Calista yang sering dibicarakan. Sekarang dengan Ravindra datang ke acara pernikahan Adele dan Andrean yang pastinya akan banyak tamu dari kalangan atas dan juga kalangan selebritis, dengan tampilan Ravindra yang memakai topeng sepertinya identitasnya sebagai Ravindra akan tertebak.
Namun Ravindra tak keberatan, disebut sebagai kekasih misterius Calista bahkan jika semua orang akan kembali berspekulasi jika Calista adalah kekasih dari Ravindra sang Bos Grup Pratama.
Tak lama menunggu, Calista keluar setelah didandani oleh ahli-ahli stylish. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, semuanya begitu sempurna. Gaun malam mewah, membalut indah tubuh semampai Calista.
"Tuan, maaf menunggu lama." Calista masuk ke dalam mobil.
Saat Calista masuk ke dalam mobil mewah, Putri diam-diam memfoto tak jauh di pojokan rumah yang mengarah ke bangunan para pembantu.
"Tidak apa-apa, saya akan mulai membiasakan diri saya untuk menunggu seseorang. Tapi... hanya kamu orang yang pantas saya tunggu." Ucap Ravindra dengan nada penuh kelembutan, tak seperti nadanya yang tegas saat bicara sebagai Ravindra asli.
Lihat! Dia sudah mulai menggombal sebagai Ravindra... tak jauh berbeda saat dia berperan sebagai Indra! Calista sungguh geli dengan tingkah sandiwara Ravindra yang masih berlanjut.
Oke! Kita lihat... sampai mana dia bisa terus tahan bersandiwara saat nanti aku menggodanya dengan berpura-pura mabuk! Calista tertawa dalam hatinya.
Wanita itu sudah merencanakan, jika malam ini Ravindra harus membongkar indentitas aslinya dengan mulut pria itu sendiri.
ini namanya memuji diri sendiri/Facepalm//Facepalm/
bener gak sih dia yg anuu sama Cal?/Awkward/