Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Ilusi atau kenyataan
Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!
Nyxoria terlelap ditaman bunga itu, sisa air matanya membekas menjadi bukti akan rasa yang ditanggung sendiri olehnya. Disana ada banyak kelopak bunga gugur yang berterbangan. Tertiup angin membawanya kemana pun. Aroma bunga menyusul bersama.
"Duke Ethan.." igauan Nyxoria, air matanya mengalir lagi, mimpi akan kehilangannya semakin membuatnya sedih dan merasa hancur.
Tangannya terus berusaha mencapai Duke Ethan, tapi terlalu jauh untuk menjangkaunya, mimpi itu bermain cukup dramatis hingga membuatnya lelah. Langkah kakinya terhenti, terjerat oleh akar bunga yang berduri.
Nyxoria merasa jeratan itu ialah masalah keluarganya, baginya masalah itu bukanlah masalah kecil, menjual rumah satu satunya..? Itu pasti masalah besar.
Akar itu bergerak menelan Nyxoria yang hanya bisa diam melihatnya. 'Ibu memintaku untuk diam dan juga bersikap baik seperti anak pada umumnya?' tanyanya, Akar terus menelannya. Hampir seluruh tubuhnya itu telah tertelan.
Rasa sakit yang mencengkram itu semakin terasa, dia sakit namun dia menahannya dengan diam. Bungkam. Dia harus bersikap baik..
Bersikap baik seperti anak pada umumnya..?
Mata indahnya mengeluarkan air mata, disaat itu juga ada dirinya yang lain yang muncul dalam mimpi, dia menatap Nyxoria dengan tatapan yang dalam.
"Apa ini yang kau inginkan, apa ini yang kau harapkan? Diam dan bersikap baik? Ini bukan masalah diam dan bersikap baik.. Ini masalah keluarga, ini masalah kita, sebagai keluarga kita harus menanggungnya bersama sama!"
Tatapan itu berubah tajam dan dingin, dia menatapnya menekannya begitu kuat dia memegang wajah Nyxoria dengan cengkraman akar bunga, membuat wajah itu terluka dan berdarah. Dia mendekatkan wajahnya lalu menangis, air matanya itu.. ialah darah!
Nxyoria terbangun, melihat ke arah sekitar dengan bola mata yang membesar. Dia mengatur nafasnya sebaik mungkin, mengelap sisa air mata lalu berdiri. Berjalan kembali ke rumah untuk mengurung diri.
'Wajah seperti apa yang harus ku pasang saat bertemu ayah dan ibu?' tanyanya, jalannya semakin pelan. Dia merasa gugup setelah kejadian itu. Rasa khawatir itu terus menyelimutinya. Khawatir ibunya akan kembali bersikap dingin padanya.
Akhirnya dia tiba didepan pintu rumah, mencoba untuk tetap tenang dia memegang gagang pintu itu dengan jantung yang berdegup. Deg! Deg! Deg!!
Clekk! Suara pintu yang terbuka, Bi Dane menyambut kedatangannya. "Selamat datang kembali." sambutnya dengan senyuman, Bi Dane juga menyiapkan makanan kesukaan Nyxoria. "Ayo makan dulu.."
Nyxoria merasa nyaman dengan kehangatan itu, dia berjalan kecil dan cepat mendekati Bi Dane. Baginya, Bi Dane tidak hanya melayaninya dengan baik, tapi Bi Dane memberikannya kehangatan seperti keluarga.
'Bi Dane hangat.. seperti kasih sayang seorang ibu yang sesungguhnya! Aku menyayanginya..' ucapnya didalam hati, Nyxoria memeluknya dari belakang.
"Duh ya ampun, apa kau ingin berterima kasih karena makanannya? bukankah ini hal yang biasa.." jawabnya lagi. Tersenyum dan memegang tangan Nyxoria lalu mengusapnya lembut. Penuh kasih sayang.
Nyxoria menggelengkan kepalanya, "Tidak... Aku ingin berterima kasih untuk semuanya." ucap Nyxoria tulus, dia sangat yakin makanan yang disiapkan itu menjadi makanan terakhir yang disiapkan Bi Dane.
'Jika ayah menjual rumah, itu artinya kami tidak punya apa apa lagi, ada banyak properti lain milik ayah, tapi ini sudah menjadi properti terakhir, menjual rumah.. Itu tandanya properti lain telah ayah jual..'
Sebenarnya.. masalah apa yang sedang kami hadapi? Tokk.. Tokk.. Tokk.. Suara ketukan pintu, Nyxoria dan Bi Dane langsung berpandangan.
Dirumah kediaman Duke Ethan Maverick, dia terlihat gagah dengan seragam militernya. Memandangi surat dinas dengan tatapan tajam dan dingin. Duke Ethan sengaja mengirim surat dinas pada Nyxoria walau dia masih kesal pada tunangannya itu.
'Bahkan setelah kejadian itu, bisa bisanya Nyxie tidak menyesal atau merasa bersalah?' monolog Ethan, dia menunggu jemputan khusus dari kekaisaran.
Matanya menatap sulaman itu, dia mengambilnya dari gudang penyimpanan. Hanya untuk menilainya tulus atau tidak pada sehelai sulaman yang ada didepannya saat itu, setiap sentuhan dia merasakan ketulusannya, lalu gambarannya sangat mengesankan, sulaman itu berbentuk malaikat pemanah cinta.
Ethan berdiri, melangkah keluar mencari udara segar. Enam bulan ini, apakah perasaannya akan bertahan? Tentu saja.. Karena baginya wanita satu satunya yang berhasil merebut hati hanya Nyxoria Graciella.
Harum bunga dari tubuhnya membuatnya tak karuan dan ingin merobek semua yang menutupi tubuh itu lalu menghirupnya dengan tamak.
'Semakin aku pikirkan, semakin sulit aku menerimanya kenyataan yang pahit ini.. cintaku padanya hanyalah cinta yang sia sia, sepertinya nafsu sesaat saja.. Jika aroma itu hilang.. apa aku bisa bertahan dengannya? Ibu benar.. Sepertinya aku harus menghentikan semua ini, melepaskan ikatannya.. enam bulan ya.. apa yang akan terjadi pada enam bulan kedepannya?' tanyanya didalam hati.
Jemputan khusus telah tiba, Ethan bersiap siap pergi. Nyonya Amor tersenyum melihat keberangkatan anak kebanggaanya itu, Ethan berpamitan pada Ibunya, dia sempat melirik ke arah taman bunga. Ibu menghalang pandangannya.
"Kembalilah dengan segala hormat anakku.." ucapnya, senyuman itu semakin jelas, dia meyakinkan anaknya supaya kembali dengan hormat.
Mereka akhirnya berjalan menuju ke kaisaran, dengan perasaan bercampur aduk itu Ethan menatap ke arah belakang, berharap ada suara yang ingin dia dengar.. Walau hanya ilusi sekalipun akan membuatnya tenang dan pergi dengan tegap. Tapi suara itu tidak terdengar.
Wanita yang dia cintai seakan hilang ditelan bunga. Ethan mengepal tinju dengan erat, rahangnya keras, dia yakin wanitanya sedang bermain dengan sosialnya, itu akan membuatnya semakin diakui walaupun akhirnya akan ketahuan memiliki gelar palsu.
'Seharusnya kau mendatangiku dan memohon padaku, hanya aku yang bisa membantumu.. Hanya aku yang mampu.. Kemudian kamu hanya perlu bermain main dengan sosial yang kau bangun dengan susah payah itu, entah mengapa.. melihat sifat aslimu.. membuatku merasa jijik tapi aku tetap menyukainya.. Itu karena aku mencintai semua yang ada padamu.. Nyxie'
Saat ditengah perjalanan menuju ke kaisaran, mereka mendengar suara wanita yang terus memanggil nama Duke, awalnya mereka hanya berpikir hal itu hanyalah ilusi. Namun suaranya semakin jelas, mereka berhenti dan memutuskan mengabari hal tersebut pada Duke Ethan.
"Aku juga mendengarnya.. anggap saja itu ilusi kalian, ayo teruskan perjalanan." tegasnya, dia tidak berharap lebih. Namun dia tersenyum akan ilusi itu, mendengar suara ilusi itu ternyata bisa kedengaran oleh semua orang ya?
Duke Ethan tersenyum mengepal erat kedua tangan itu dengan perasaan kesal, dia semakin kesal pada Nyxie, saat dia kembali dia bertekad akan membuatnya jinak dan patuh padanya, Duke ingin menekan sisi lemahnya lalu mengurungnya dalam cengkraman dunia sosial.
Membuatnya tersiksa dalam permainan yang selalu dia mainkan, tepat setelah masalah gelar itu muncul nanti, Ethan akan membuatnya terus bermain dengan gelarnya sebagai tunangan seorang Duke.
.
.
.
Bersambung!
Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬