Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Bugh....
Srett...
Satu pukulan Angello layang kan ke wajah Andrew yang membuat pria itu langsung tersungkur dan menabrak sofa yang ada di belakang nya.
Nick yang mendengar itu dari dalam kamar mandi hanya bisa meringis, karena dia yakin pukulan Angello tidak lah pelan.
"Pergilah, sebelum aku menghabisi mu di sini." Ancam Angello tak main-main.
Andrew bangkit dengan tidak terima, Angello menjauh dari pria itu. "Baiklah, aku akan pergi. Tapi ingat, semua rahasia mu ada padaku." Andrew balik mengancam.
Angello terlihat tenang meski Andrew mengancam nya seperti itu, dia bahkan menghiraukan Andrew yang mulai berjalan ke arah pintu. Pria itu membuka pintu, berharap Angello akan menghentikan niat nya memberhentikan dia untuk bekerja pada wanita itu.
"Ah iya..."
Suara Angello terdengar, Andrew tersenyum remeh karena menyangka jika Angello tidak rela melepaskan nya begitu saja. Pria itu bahkan menutup kembali pintu kamar hotel yang baru saja dia buka.
"Katakan pada Ibu dan Adik mu, jika aku akan menghentikan semua biaya pengobatan dan juga pendidikan mereka." Lanjut Angello yang benar-benar membuat tubuh Andrew membeku di tempat.
"Dan aku peringatkan pada mu, jangan bermain-main dengan ku. Sekali kau memberi tahu orang lain tentang ku, maka saat itu juga... Boomm...Ibu dan Adik mu meledak." Angello melirik sekilas pada Andrew yang berwajah pucat sebelum dia pergi keluar dari dalam kamar menuju ke arah balkon.
" Arghhhh... Sial!! "Teriak Andrew saat Angello sudah benar-benar pergi.
Nick benar-benar merasa aman kali ini, tapi tidak untuk nanti. Karena dia yakin, Angello akan meminta penjelasan kepada nya. Dia harus mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum Angello benar-benar meminta untuk berbicara dengan nya perihal Andrew dan Kenan.
Sedangkan di kamar sebelah, Angello sudah kembali ke kamar nya dengan selamat. Tentu saja karena hari sudah malam, dan lampu balkon kamar Nick dan lampu kamar Angello yang belum di nyalakan membuat nya mudah untuk kembali ke kamar nya dengan leluasa tanpa di ketahui oleh siapapun, termasuk penguntit itu.
Angello langsung membantingkan tubuh nya dengan kasar ke atas kasur, kepala nya sangat penuh sekarang. Apalagi penghianatan Andrew dan juga Kenan yang membuat nya harus memiliki kesabaran penuh di tengah misi dia menjalankan misi.
Angello mengambil ponsel nya yang terus berdering saat dia tinggal kan untuk menemui Andrew tadi, wanita itu melihat nama Jack tertera di layar ponsel nya. Dengan segera wanita itu mengangkat panggilan dari manager nya itu.
"Ya, Jack." Ucap Angello dengan suara parau nya seolah dia baru saja terbangun dari tidur nya.
['Rain, kau ada di mana? Kenapa tidak ada di apartemen?'] Tanya Jack dengan panik saat dia mendengar suara wanita itu.
Pria itu merasa panik karena saat dia berkunjung ke apartemen yang di tempati oleh Angello, dia tak menemui wanita itu di sana.
"Ah, aku lupa memberi tahu mu. Aku sedang pergi bersama dengan teman ku, mereka baru saja tiba tadi sore." Jawab Angello dan memberitahukan jika dia tengah pergi dan mungkin tak akan kembali hari ini.
['Rain, apakah kau melupakan jika besok kau sudah mulai bekerja?']
Angello menghela nafas," Aku ingat, tapi untuk kali ini tolong katakan pada nona Janet jika aku akan kembali lusa. Ini kali pertama nya aku bertemu dengan teman ku, akhir ingin menghabiskan waktu dengan nya satu hari saja."
[' Tapi, Rain... ']
Tanpa menunggu jawaban dari Jack, Angello segera mematikan sambungan telepon. Setidaknya wanita itu sudah mengatakan jika besok dia tak akan masuk kerja.
🦋🦋🦋
Hari berganti, semalaman Angello tak bisa tertidur karena blitz kamera dari kamar di yang berseberangan dengan kamar nya terus mengambil gambar membuat dia terganggu.
"Sialan, tidak bisa kah dia berhenti!" Kesal Angello yang terbangun dengan kasar.
Wanita itu mengambil telepon yang berada di atas meja yang berada tak jauh dari kasur, wanita itu menghubungi pihak hotel untuk melaporkan gangguan tersebut.
Wanita itu ngatakan unit kamar, dan seorang pria yang terus mengambil gambar ke arah kamar nya pada petugas hotel. Tentu saja pihak hotel langsung menindak lanjuti laporan Angello, demi kenyamanan pengunjung pihak hotel bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Angello mengacak rambut nya dengan kasar, di tak bisa tidur setelah gangguan tadi. Wanita itu memutuskan untuk keluar dari kamar nya untuk mencari udara segar di luar sana.
Angello berjalan-jalan di sekitar hotel sambil menyalakan rokok untuk menemani nya berkeliling. Di tengah malam yang sunyi dan sepi, Angello terus berjalan menjauh dari area hotel. Wanita itu tak perduli sejauh apa dia pergi, setidaknya pikiran dan hati nya bisa tenang.
Langkah wanita itu membawa nya ke sebuah jalan yang berisi orang-orang yang tertidur di sepanjang jalan tersebut. Angello hanya menatap nya datar, wanita itu tak merasa iba dengan para tunawisma itu. Apalagi saat dia melihat ada dua pasangan orang yang tengah melakukan hal tak senonoh di sana seolah tak perduli dengan orang-orang yang berada di sekitar sana yang mungkin saja melihat kelakuan mereka.
Angello terus berjalan dan melewati mereka begitu saja, tak jauh dari sana ada sebuah klub malam yang terlihat ramai di kunjungi oleh orang-orang yang memiliki banyak uang. Wanita itu mematikan rokok nya, dia masuk ke dalam sana, tentu saja untuk menyenangkan diri sendiri.
Saat dia masuk, bau khas klub malam mendera indra penciuman nya. Rasanya sudah sangat lama dia tak berkunjung ke tempat ini, dan kali ini dia akan menghabiskan waktu nya di sini malam ini.
Dengan senyum tipis, wanita itu berjalan ke arah meja bartender. Dia memesan sebuah minuman untuk menemani nya. Bartender itu cukup terkejut dengan permintaan Angello, tapi dia segera membuat kan Devil Springs Vodka yang di campur dengan Cocktail sesuai dengan permintaan wanita itu.
Tak lama bartender itu menyajikan minuman pesanan Angello, "Terima kasih." Ucap Angello saat dia menerima pesan nya nya.
Bartender itu hanya tersenyum dan melihat Angello yang mulai meneguk minuman nya, baru seteguk Angello minum. Seorang pria tiba-tiba datang menghampiri nya.
"Halo nona, bolehkan saya bergabung?" Tanya pria itu meminta izin.
Angello tak menanggapi nya, wanita itu lebih fokus pada minuman nya. Merasa di acuh kan oleh wanita yang menarik perhatian nya, pria yang menyapa Angello tadi langsung duduk tepat di kursi yang berada di samping Angello.
Pria itu menatap Angello dari samping dengan lekat, tiba-tiba dia mengulurkan tangan nya ke arah Angello. "Perkenalkan, aku Marvel." Ucap pria itu memperkenalkan dirinya tanpa di minta.
🦋🦋🦋 {Sialan, kau berselingkuh dengan wanita jalang ini?!}
Trnyta mauren bkn ibu kndungnya max?????
tp ko sok ngtur2 hdpnya max sih???
mna yg d jdohin pd ga bnr smua....
Akoh pusyiinnggg.....
pas bca ni,smbil mkir jg kl dnia hlu yg d bkin sm bpknya solen trnyta jauh bgt sm knytaannya...jd pgn gtok mreka...
gak sabar tunggu kelanjutannya
semangat kk utk upnya
semoga kk ttp sehat dan dlm lindungan yg maha kuasa
AAMIIN
skit bgt y jd angello....udh d khianati,bhkn d dnia khyalan pun trnyta solen msh ttp jd pngkhianat...
untng skrng udh beda alam....
Ga ngruh jg kl skandal'ny d sebar,scra smua orng udh tau jg....
enth pnya rncna apa angello sm cyne,yg pst jgn bkin rain end dlu..........
Duhhhhh....jd pnsran bgt.....