dari lahir dewi tidak di kasih ASI dengan ibu kandungnya karena sang ibu tidak mau punya anak.jadi dia di rawat oleh nenek tirinya yang sangat sayang padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riski Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sita Kecelakaan
" Iya pak saya akan segera kesana!" jawab ibu.
"Sita kenapa nak? Sita nggak papa kan nak?" tanya sang nenek dengan khawatir .
"Sita bu, sita masuk rumah sakit kecelakaan!" jawab ida dengan menangis sejadi jadinya.
"Ya Alloh sita! " teriak sang nenek dengan menutup mulutnya karena terkejut.
"Ida kamu di sini dulu, ibu mau ke rumah to dulu!" ucap sang nenek sambil berjalan keluar rumah untuk meminta bantuan saudara .
Setelah bilang paman sita nenek pun pulang kerumah untuk ganti baju serta menyuruh ida juga untuk ikut kerumah sakit .
" Ida ayo kita berangkat ke rumah sakit apa tadi!" ucap sang nenek.
"Iya bu, rumah sakit medika bu!" jawab ida.
"Iya ayo darto sudah menunggu di depan cepat jangan lupa bawa uang da!" ucap sang nenek.
"Iya bu!" jawab ida.
Setelah itu mereka berangkat ke tempat tujuannya dan sang nenek juga berdoa semoga sita tidak kenapa napa.
"To nanti anterin sampai ketemu sita ya!" ucap nenek ke darto sang keponakan.
"Iya bude ,tenang saja saya akan antar bude sambil lihat kondisi sita dulu !" jawab darto.
Mereka pun sampai di rumah sakit medika dan ketiganya masuk ke lobby untuk tanya pasien kecelakaan yang baru saja masuk. Setelah tau kalau sang cucu di UGD segeralah mereka kesana sesampainya di sana sang nenek menangis karena sang cucu masih belum sadarkan diri.
"Ya alloh nak ,kenapa sampai kayak gini.!" ucap sang nenek sambil menangis sang ibu sudah menangis dari tadi .sang paman mengusap ounggung sang bude.
"Sabar bude pasti sita kuat, dia kan anak yang kuat!" ucap darto .
"Iya sita ku kuat dia anak baik pasti Alloh akan melindunginya!" ucap sang nenek.
"Iya bude sita kita anak yang kuat buktinya dulu dia ketimpa tiang untuk pintu saja dia tidak menangis waktu dia masih kecil. Ucap darto yang ingat betul saat kejadian itu.
"Iya, Ya Alloh selamatkan cucu kesayanganku !" ucap sang nenek.
Dokter menjelaskan kalau sita kekurangan banyak dara dan rumah sakit ada persediaanya jadi keluarga cuma butuh tanda tangan untuk melancarkan pekerjaan sang dokter. Teman se kerjaanya pun sudah mengetahui semuanya dan sang atasan juga sudah datang di sana .
"Assalamualaikum bu!" ucap arsyad bos sita.
"Waalaikumsalam !" siapa ya?" tanya sang nenek.
" Saya bosnya sita, turut berduka karena musibah yang di alamai sita ! Saya yang akan urus soal pembayaran rumah sakitnya sita dan semua sudah saya lunasi sampai dia sembuh total bu! " ucap arsyad.
" Iya pak terimakasih banyak sudah membantu!" jawab sang nenek.
"Iya bu, sita anak yang baik, dia mudah bergaul dengan siapa saja ,jadi ibu tenang saja kalau sita pasti akan segera sembuh!" jelas arsyad.
"Iya terimakasih banyak sudah di sempatkan datang untuk menjenguk sita!" ucap sang ibu dari sita.
"Iya sama-sama tante!" ucap arsyad .
"Kalau begitu saya pamit pulang dulu, semoga sita cepat sadar dan sembuh! Assalamualaikum! " ucap arsyad.
"Iya nak waalaikumsalam!" jawab sang nenek dan ibunya.
Dokter pun datang dan memeriksa keadaan sita , setelah memeriksa sambil melihat infus yang hampir habis itu perawat pun mengganti dengan infus yang baru.
"Dok kapan cucu saya sadar dok? Kenapa cucu saya dari tadi belum sadar juga?" tanya nenek.
"Begini bu , cucu ibu belum sadar karena pengaruh juga dari obat yang di minum melalui infusnya mungkin beberapa menit lagi cucu ibu sadar!" jawab sang dokter.
"Cucu ibu sangat kuat seharusnya dia dalam kondisi kritis tapi cucu ibu sangat kuat jadi ibu jangan khawatir tentang kondisinya sekarang! Berdoa saja secepatnya sadar bu cucunya!" ucap sang dokter.
"Iya dok ,terimakasih banyak!" ucap sang ibu neneknya hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Ibu sabar saja dan berdoa biar sita cepat bangun ya bu!" ucap ida.
"Iya da !" jawab nenek.
Nenek pun duduk di dekat bangkar sang cucu sambil memegang tangan sang cucu. Hati nenek mana yang kuat kalau melihat sang cucu yang dia asuh dari bayi sampai dia besar dan sukses . Nenek melihat sita sambil menangis dan dia pun bercerita tentang sita yang waktu kecil sangatlah kuat dan tidak pernah mengeluh jikapun sakit.
"Nak bangunlah, nenek nggak kuat kalau melihat kamu seperti ini ! Biasanya kamu akan marah kalau nenek menangis, nenek sayang kamu nak !" ucap sang nenek yang tidak ada respon dari sita.
"Dulu kalau kamu sakit kakekmu pasti akan menyembuhkanmu, dan sekarang nenek di sini hanya dengan ibumu nak cepatlah sembuh , nenek rindu dengan sifatmu yang manja dengan nenek! Kau tau ta ibumu bahkan menangis saat masuk ke ruanganmu karena tidak kuat melihatmu seperti ini. Dia sudah berubah tidak seperti dulu yang membuangmu dan tidak peduli padamu.!" cerita sang nenek ke pada sang cucu.
"Nenek bahagia melihatmu bahagia saat bertemu ibumu nak, nenek kira kamu akan membenci ibumu ternyata tidak nenek sangat senang kalau kamu tidak ada rasa dendam dengan orangtuamu nak, karena nenek tidak mau ada pertengkaran kelak saat nenek sudah tiada!" ucap nenek dan itupun mendapat respon dengan jari tangannya yang menggenggam erat tangan sang nenek.
Sang nenek pun segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan sita. Dokter pun berkata bahwa sita akan sadar dalam waktu dekat. Sang nenek pun enggan meninggalkan sita sendirian di ruang rawat, sang ibu juga menemani sita meskipun dia juga tidak sanggup melihat keadaan sang anak.
Darto sang paman juga ikut menunggu di situ, dia juga akan pulang kalau sita sudah sadar . Pulang pun saat nanti membutuhkan pakaian untuk mengantar sang bude .
"Darto kamu masih di sini to?" tanya nenek.
"Iya lah bude darto ingin melihat sita sadar dulu, kalau bude nanti butuh apa apa bilang saja nanti darto bantu!" jawab darto .
"Iya to nanti antar bude ambil pakaian sita ya! Soalnya tadi bude lupa bawa baju ganti untuk sita kerena cepat cepat!" jawab nenek.
"Siap bude!" ucap darto.
Sita pun bangun dengan meminta air minum karena sudah beberapa jam dia tiak minum dan tenggorokannya terasa kering.
"Air ,,air!" ucap sita.
"Apa sayang, kamu minta air?" tanya sang ibu dan di balas anggukan oleh sita.
"Ini airnya nak ! Minumlah pelan pelan!" ucap sang ibu.
" Sita apa yang sakit nak?" ucap sang nenek.
" Tubuh sita sakit semua nek !" ucap sita.
"Sabar ya sayang kamu pasti sembuh nak !" jawab nenek
"Iya nek , nek sita lapar!" ucap sita.
"Mau nenek suapi tapi dengan bubur nak!" ucap nenek.
"Iya nek tidak apa apa sita mau kok yang penting sita makan!"jawab sita.
"Aaa dulu nak! Makan yang banyak ya biar cepat sembuh !" ucap nenek.
"Iya nek sita juga ingin cepat pulang , sita nggak mau lama lama di rumah sakit apalagi bau obat obatan nek!" jawab sita.
"Iya ,pokoknya minum obat teratur makan juga teratur biar cepat sembuh dan pulang nak!" jawab sang ibu.
"Bu besok ibu jangan lupa untuk ke pelabuhan!" ucap sita ke ibunya.
"Tenang saja sita yang penting kamu sehat dulu saja nak , baru mikir ibu pulang!" jawab ibunya.
"Jangan bu nanti uang tiket hilang kalau ibu tidak jadi pulang!" jawab sita yang merasa bersalah kepada sang ibu.
"Uang bisa di cari nak! Jadi tidak masalah kalau di tunda!" ucap sang ibu.
"Jadi kamu tenang saja ya ! Jangan pikirkan hal itu dulu! " ucap sang ibu
Bersambung
jangan lupa like jika suka
Tinggalkan jejakmu