NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

“Kamu…?? Apa yang kamu lakukan di apartemen Winda?!” tanya pria itu yang tak lain adalah Johan. Pria itu nampak begitu terkejut melihat kehadiran sosok yang sangat dia kenal Ardan, kakak tiri yang tak pernah terlihat, kini tiba-tiba muncul dan itu di apartemen Winda. Johan menatap Ardan dengan pandangan curiga, tubuhnya menegang. Merasa seperti akan ada sesuatu yang buruk terjadi.

Ardan tidak berniat menjawab. Pria itu hanya tersenyum tipis, sebuah senyum yang tampak meremehkan. Ia bersedekap dengan tenang.

“Aku sedang berada di apartemen calon istriku. Apanya yang aneh?” Suaranya begitu tenang namun mampu membuat dada Johan terasa terkoyak. Tatapannya bertemu dengan tatapan Johan, tanpa sedikitpun rasa bersalah. Ia bahkan tampak menikmati reaksi Johan.

Johan terkesiap. “Tidak. Itu tidak mungkin.” Ia terpaku di tempat, kata-kata Ardan seperti sebuah pukulan telak yang membuatnya terhuyung. Winda… calon istri Ardan? Pikirannya kacau, terkejut, sakit, dan marah.

“Ca Calon istri?” Johan mengulang kata-kata Ardan, suaranya bergetar. Ia mencoba untuk tetap tenang, namun emosinya sudah berada di ambang batas. Amarah dan rasa bersalah bercampur menjadi satu.

Ardan menatap Johan dengan tatapan yang dingin dan penuh penghinaan. Ekspresi Johan benar-benar membuatnya puas.

Sementara itu, merasa Ardan terlalu lama, Winda berinisiatif menyusul. Meletakkan piring dan sendok di atas meja, ia bergegas ke depan.

“Lama amat sih? Kamu tidak ada uang kecil untuk membayar pesanan ?” tanya Winda kesel.

Tetapi ketika sampai di dekat Ardan, mata wanita itu terbelalak.

“Kamu…?” Winda terkejut melihat keberadaan Johan. “Apa yang kamu lakukan di sini?!”

Johan menatap Winda sendu, lalu mengulurkan buket bunga dan coklat yang ada di tangannya. “Aku tahu kamu masih marah. Aku datang untuk kembali minta maaf.”

Winda bersedekap dan menatap sinis ke arah benda yang diulurkan oleh Johan tanpa minat untuk menerimanya. Yang dilakukan selanjutnya semakin membuat Johan terluka. Dengan santai, Winda melingkarkan tangannya di lengan Ardan.

“Tidak perlu. Aku tidak butuh benda murahan seperti itu. Seleraku telah berubah, bukan lagi bunga mawar, tapi bunga bank, dan hanya calon suamiku ini yang bisa memberikannya. Bahkan tanpa aku minta. Tidak seperti seseorang, yang katanya cinta, tapi ternyata hanya memanfaatkan.”

Jleb…

Kata-kata Winda menusuk tepat pada ulu hati Johan. Johan menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Aku tidak percaya. Sayang, aku sudah tahu salah. Maafkan aku ya. Kamu boleh marah, kamu juga boleh pukul aku. Aku akan terima.”

“Sepertinya kamu tidak paham bahasa manusia ya? Sudah sejak kemarin aku katakan. Aku, Kamu, END. Cerita kita sudah usai.” Winda menjadi kesal akan sikap Johan. Dia sendiri yang berkhianat, namun dia juga yang kembali mengejar.

“Tidak mungkin. Baru saja tiga hari kita tidak bersama dan tiba-tiba kamu mengatakan kalau kamu sudah punya calon suami. Itu terdengar seperti lelucon yang tidak masuk akal. Atau jangan-jangan, kamu memang sudah berhubungan dengan dia sebelumnya? Ternyata kamu munafik. Kamu juga berselingkuh, Tetapi menumpahkan semua kesalahan hanya padaku. Apa kamu tidak terlalu kejam?”

“Ha ha ha ha ha…” Winda tertawa terbahak-bahak. “Jangan pukul sama rata semua orang. Aku tidak sepertimu yang bermental penghianat. Saat menjadi kekasihmu, duniaku hanya Kamu. Tapi setelah aku bebas, Aku berhak menentukan hidupku.”

“Dan apa tadi? Aku kejam? Lebih kejam mana dengan kamu yang bahkan berkhianat saat kita masih menjalin hubungan? Jangan bersikap seolah-olah Kamu adalah korban sementara Kamu adalah terdakwa! Pergilah dari sini, Aku sudah muak melihatmu!”

“Permisi. Saya mengantar paket makan malam!” Seorang kurir menginterupsi percakapan mereka.

Ardan menerima paket itu lalu menatap ke arah Johan. “Kamu sudah dengar kan apa yang dikatakan oleh calon istriku? Pergi dari sini! Jangan mengganggu makan malam kami, atau aku akan memanggil satpam untuk menyeretmu!” perintah Ardan tegas. Pria itu lalu menggenggam tangan Winda dan mengajaknya masuk. Winda tersenyum manis dan mereka pun melangkah bersama bahkan tanpa menutup pintu

Johan terdiam, menatap punggung Ardan dan Winda yang masuk ke dalam apartemen. Rasa sakit, kemarahan, dan penyesalan menguasai dirinya. Ia merasa dikalahkan, direndahkan, dan diabaikan.

Ardan, sosok yang dulunya ia anggap tak berguna, kini telah merebut Winda darinya. Dan Winda, wanita yang tanpa dia sadari ternyata telah mengisi segenap relung hatinya, kini telah berpaling darinya, dan itu adalah karena kesalahannya sendiri.

Johan berbalik, melangkah pergi dengan langkah gontai, meninggalkan apartemen itu dengan hati yang hancur berkeping-keping. Sesampai di depan apartemen, ia menatap bunga dan coklat yang ada di tangannya. Selalu meletakkan di atas tong sampah yang ia lewati. Dua benda itu sekarang tak lagi berarti.

“Kenapa Ardan? Dari sekian banyak pria yang menjadi penghuni bumi, kenapa harus dia?” Pikiran Johan berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. “Sejak kapan Ardan dan Winda menjalin hubungan?”

***

Sementara itu, di apartemen Johan. Revi menunggu dengan kesal. Sudah lebih dari satu jam ia berdiri di depan pintu kamar apartemen Johan. Tapi yang ditunggu tak juga muncul. Sudah sejak tiga hari sejak mereka terpergok oleh Winda, dan sampai saat ini ia masih belum bisa menemui Johan. Karena itu sekarang ia akan menunggu.

Dengan kesal Revi menyandarkan punggungnya pada dinding. Ia tak lagi bisa masuk dengan bebas. Entah sejak kapan pria yang sebelumnya sangat memanjakannya itu mengganti password pintu apartemen.

“Brengsek. Ini gara-gara Winda sialan itu. Padahal tinggal selangkah lagi, dan aku bisa menguasai Johan. Tiba-tiba saja semuanya jadi kacau.” Revi terus berbicara sendiri, mengumpat kesal dan memaki satu nama, WINDA.

Baru saja ia akan menyerah dan berniat untuk pergi, di kejauhan bayangan Johan mendekat dengan langkah gontai.

“Joo…” Revi bergegas menyambut. Wajahnya yang semula suram sudah disetel sedemikian rupa menjadi kembali ceria. Revi tersenyum, senyum yang penuh dengan rencana.

“Aku menunggumu. Aku sudah membawakan makanan untukmu.” Ia mendekat, mencium pipi Johan sekilas. Merasa kesal karena kini sambutan Johan tak lagi hangat seperti sebelumnya. Tapi ia mencoba abai.

“Mau apa kau ke sini?” Raut wajah Johan menjadi lebih keruh dari sebelumnya. Pria itu bahkan membuka pintu tanpa memperdulikan Revi, lalu segera masuk membiarkan Revi yang membuntutinya.

“Tentu saja untuk bertemu denganmu. Aku membawakanmu makan malam. Kamu pasti belum makan kan?”

Johan mencibir. Sebenarnya ia sudah muak melihat wajah Revi, tetapi ia memang membutuhkan makanan yang dibawa oleh wanita itu. Terlalu fokus mengejar Winda sampai ia mengabaikan perutnya sendiri.

Mau tak mau ia membiarkan Revi tetap tinggal di sana dan melayaninya seperti biasa. Lumayan, ia tak harus mengeluarkan uang untuk membeli makanan. “Aku sudah kenyang. Sekarang, pergilah! Jangan ganggu aku lagi!”

Revi tertegun, mereka baru saja bersantap bersama, dan sekarang pria itu mengusirnya, Apa itu pantas? Tapi sejenak kemudian wanita itu tersenyum. “Ada yang ingin aku katakan padamu. Aku punya beberapa informasi tentang Winda. Saat ini ia menjalin hubungan dengan seorang pria.”

Rahang Johan mengeras mendengar ucapan Revi. Tentu saja ia tahu siapa yang dimaksud oleh Revi. Mereka baru saja bertemu beberapa saat lalu. “Aku tahu. Pergilah!”

“Apa kau tidak curiga dengan mereka berdua. Winda baru saja 3 hari putus denganmu. Dan sekarang sudah ada pria lain di sisinya. Apa mungkin kamu berpikir Winda masihlah polos seperti sebelumnya?”

Tangan Johan terkepal mendengar ucapan Revi. Apa mungkin sesuatu yang dia duga sebelumnya adalah benar? Kalau seperti itu, bukankah ia harus memberikan Winda pelajaran?

1
Patrick Khan
q penasaran.. emang klo hamil mesti mutah2 ya🤔🤔🤭
Patrick Khan: . berarti beda2 ya kak..
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tidak semua. aku gak.
tp ada yg iya, sampai gak bisa ngapa2in
total 2 replies
Nar Sih
sepertinya winda hamil niih ,dan seperti nya mas suami yg ngidam
Ari Peny
nyidam nih dua2nya hhhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
supermarket keknya gak ada yg buka 24 jam, tp klo indomaret sm alfamart memang ada... jadi namanya minimarket.
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: mmm. repusi deh
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
ish ish ish iiiiissshhhhh....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aelaaahhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
huahahahahahaaaa... ketahuan deh lo yg nyolong mienya winda
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
mungkin masa kecil istrimu kurang bahagia, maklumlah orang kaya kan gitu orangtua selalu takut ini dan itu. beda sama orang kampung masa kecilnya benar-benar merasa bahagia... anak-anak bisa bermain sepuasnya di alam bebas...
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: nah yo iku. tp gk tahu namanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: mbuh opo jenenge, pokoke sg warna biru iku, wong gon muka wae bisa jd flek koyo aku iki... disik kan suka nontron drakor lampune dipateni, eeehh... boco gon mbah gugel ternyata akibat mantengin hp dalam keadaan gelap bisa jenimbuljan flek pada wajah, juga mata rusak
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
eeehhh, lounching produknya barengan sama lounching kecebong ya dan?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aradan???? gpp sih sebenarnya, orang sunda kan juga gitu, tengkyu jd tararengkyu🤧🤧🤧 ardan jd aradan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/.... bangg bayiikkk🤭🤭🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: dihh,/Doge//Doge//Doge/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kann/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
yg ngidam ardan.tapi yg mual Winda.. aduhhh kebagian gak enaknya dong/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
lagi masak buat istri tercinta yg lagi isi.../Proud/
〈⎳ FT. Zira
arda...

duh.. kan jadi gatel jariku/CoolGuy/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: lha iyo
〈⎳ FT. Zira: garukya pakai duit, enak kyknya Mi/Proud/
total 5 replies
〈⎳ FT. Zira
ttanda tanda sih ini.. tanda janji Ardan ke mertua bakal terlaksana🤭🤭🤭
〈⎳ FT. Zira
ketiganya/Facepalm//Facepalm/
Cindy
lanjut kak
SR.Yuni
Ngidam suamimu itu😀
SR.Yuni
Kayaknya ada kata yang mis deh thor...🙏🙏
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ah betul. ketemu.

"merasa ada yang tidak beres, Ardan mengikuti langkah istrinya."

makasih ya 😘😘
SR.Yuni: Siap...sama2
total 5 replies
tse
Winda hamil ya....
Ardan yang nyidam
Winda yang mengalami morning sick
lucu banget.....
lanjut ka....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!