menceritakan seorang gadis yang memiliki sifat ceria dan keluarga yang bahagia. seketika hilang dan sirna begitu saja setelah kepergian dari mamahnya. kasus misterius yang membuat mamahnya harus merengut nyawa secara tidak wajar. dan bernekad ingin mencari siapa dalang pembunuhan mamahnya yang misterius
"Mah". Panggilnya dengan suara bergetar
"Mamah,.... Mah bangun mah". Tangis Aerin mulai pecah dia langsung mengambil alih kepala mamahnya dan ditaruh diatas pangkuan nya
Baju seragam putih nya pun mulai berubah menjadi merah karna darah.
"Mah bangun... MAMAHH!!". Teriak histeris Aerin
Tubuhnya begitu gemetar saat melihat dengan dekat darah segar yang terus mengalir dari tangan dan dadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bungapoppy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
...Selamat datang di ceritaku, mohon dukungan kalian. Jangan lupa like, komen dan vote nya yah, teman-teman. Selamat membaca😚...
"Mba aku udah gak kuat mba". Lirih nya begitu lemas
"Din, kamu harus bertahan. kita harus bisa keluar dari tempat ini. Gimana pun hanya kita lah saksi satu-satunya dari kejahatan mereka".
"Tapi mba kaki, dan badan ku sakit semua, kekuatan ku sudah mau abis mba". Ucap nya
"Kita harus bisa keluar dari sini Din, kita harus cari cara supaya kita bisa keluar". Mata nya sedikit berkeliling tapi tidak mampu untuk bergerak. Melihat tangan dan kaki nya yang dirantai membuat mereka tidak mampu untuk berbuat apa-apa.
"Mba, aku punya cara sebentar lagi kan makan malam, dia pasti Dateng bawain kita makan. Nah kita gunain kesempatan itu mba".
Seorang yang menjadi lawan bicaranya itu mengernyit bingung dengan mengerutkan alis nya. "Gimana cara nya?"
"Gini mba nanti sewaktu dia Dateng buat bawain makanan mba bilang kalo mau ke toilet dan minta dilepaskan rantainya. Selama ini kan setiap kita bilang mau ketoilet pasti dianterin kan mba, nah dari situ mba gunain kesempatan nya". Usul nya
"Terus kamu gimana?"
"Mba gak usah mikirin aku yang penting mba harus bisa keluar dulu dan sembunyi dari mereka. Setelah aman, baru mba minta tolong polisi". Tiba-tiba pandangannya menunduk, "ya walaupun nanti mereka ngebunuh aku setida nya mba bisa pulangin jasad aku kerumah orang tua ku mba".
"Gak! Itu bukan hal yang bagus Din, kita harus bisa keluar bareng. Aku gak mau sampai melihat kamu Kenapa²".
"Mba! Gak ada cara lain lagi, kalo aku yang lakuin gak bakal bisa kaki aku aja gak bisa digerakin mba. Mba ayolah ini demi kebaikan kita juga demi kebaikan korban yang lainnya". Ucapnya sedikit meninggi
Gadis yang diajak bicara itu terdiam sambil memikirkan sesuatu.
"Mba gak ada waktu lagi buat mikir. Tuh samping mba ada kunci inggris mba bawa waktu kekamar mandi dan nanti pas keluar mba langsung pukul dia".
"Ayo mba, mba pasti bisa hanya mba harapan satu satu nya".
Krrkkk Brak!
Suara pintu besi terbuka dan menabrak tembok. Mereka langsung terdiam seperti biasa dan satu gadis diam-diam menyembunyikan kunci inggris dalam baju nya.
Benar sesuai dugaan mereka, seorang berpakaian hitam juga bertopeng datang menenteng sebuah plastik ditangannya.
"Makan!" Makanan itu dilempar begitu saja kedalam penjara masing-masing.
"Permisi". Saat manusia topeng itu ingin pergi langkahnya terhenti.
"Mau apa Lo?" Tanya nya ketus
"Sa-saya boleh ke kamar mandi gak, sa-saya mau buang air kecil". Ucap nya agak gugup
"Nyusahin banget si Lo!" Gadis itu langsung dibukakan penjaranya dan ditarik dengan kasar untuk dituntun ke kamar mandi
Tapi tidak sesuai rencana hanya rantai kaki nya saja yang dilepas sedangkan yang ditangan tidak.
Gadis itu sudah berada dikamar mandi dan langsung berfikir cepat bagaimana caranya. Jika saja kamar mandi itu ada jendela mungkin sudah mereka gunakan untuk melarikan diri dari rumah mengerikan ini.
"Aduhh dia gak mau lepasin rantai yang ditangani lagi. Apa bisa ya". Gumam nya cemas
"UDAH BELUM WOOYY!" teriakan dari luar mengejutkan nya
"Se-sebentar".
Dengan memberanikan diri dia mengintip keluar kemana arah penglihatan orang yang menunggu nya.
Dugh!!
Gadis itu berhasil memukul tepat di leher nya menggunakan kunci inggris yang dibawa. Dan dengan sekuat tenanga dia langsung berlari agar bisa keluar.
"WOY MAU KEMANA LO!" Teriaknya sambil meringis kesakitan memegangi pundak belakang.
"Kurang ajar, liat Lo sampe ketangkep! Gua potong badan Lo!" Ucap nya penuh penekanan
Sedangkan dijalan yang gelap dan sepi gadis itu masih berlari dengan sisa sisa tenaga nya yang sesekali menoleh kebelakang. Baju yang lusuh dan kotor juga tangan yang masih terikat rantai
karna memang tempat nya yang sepi jadi dia sama sekali belum menemukan seseorang.
Saat dirinya sedang berlari ada sorot lampu yang mengenainya. Dirinya tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan tanganya berharap si pengendara mau berhenti.
Saat mobil itu berhenti dan pengendara nya membuka jendela gadis itu melotot kaget. Karna sial nya mobil tersebut ternyata milik manusia bertopeng itu lagi yang telah berhasil menemukannya.
Dia kembali berlari tapi tubuh nya berhasil ditangkap dan langsung diseret ke dalam mobil.
"LEPAS... TOLONG!! TOLONG!". gadis itu berteriak sekencang-kencangnya. Tubuh nya terus terbawa dan berhasil dirinya masuk kembali ke dalam mobil dan pegangan manusia topeng itu
Sesampainya dia tempat mengerikan itu. Dia dibawa masuk kembali dengan cara diseret. Tubuhnya berusaha memberontak tapi cengkraman nya begitu kuat.
"LEPAS!"...
"HAHA! LO GIKIR LO BISA KABUR DARI SINI HAH! HAHA!...
Seorang gadis yang masih didalam penjara itu kaget setengah mati badannya bergetar dan air matanya keluar sambil melihat temannya yang diseret bagaikan hewan.
DUGH!
"AAKKHHH!!" Suara mengerang kesakitan saat tubuhnya di hempas hingga membentur tembok
"HARUS NYA LO MATI AJA!"
"JANGAN"...
Manusia topeng itu langsung menoleh menyeringai pada gadis yang masih didalam penjara.
Senyum smirk nya begitu mengerikan membuat gadis itu merinding ketakutan.
"To-tolong jangan sakiti dia, aku mohon". Pinta nya begitu melas
"Kenapa? Apa mau digantiin sama lu!" Dengan langkah pelan manusia bertopeng itu mendekat kearah gadis yang didalam penjara.
Namun baru beberapa langkah kaki nya dipegang.
"Ja-jangan lukain di, di-dia gak salah". Mohon dengan terbata
"Aahhh sial!! Gua habisin aja kalian berdua!"
Gadis yang didalam penjara itu kembali ketakutan saat manusia topeng itu membabi buta memukuli temannya dan membenturkan nya ketembok
Dilihat nya darah segar mengalir sudah dari beberapa tubuh temannya hingga membuat dia pingsan.
Gadis berbabak belur tadi di masukan kembali kepenjara dengan cara dilempar dalam keadaan tak sadarkan diri
"Pengen banget gua bunuh Lo!!" Emosi nya setelah mengikat kembali dia keluar dari ruangan itu
Gadis itu sedikit merangkak dengan tangis yang sudah membanjiri. "Mba, mba bangun. Mba maafin aku mba. Ini salah ku". Lirih nya dengan tangisan
*****
PRANG!!
"Astaga bi, bibi gak papa?" Tanya panik menghampiri sang bibi
"Non, maaf non bibi gak sengaja tadi". Ucapnya yang langsung membereskan pecahan beling itu
"Aerin bantu ya bi". Kata nya yang ikut memunguti
"Jangan non, biar bibi aja nanti malah kena tangan non Aerin". Cegah nya
"Tenang aja bi". Keduanya saling memunguti beling² yang berserkan.
Beberapa saat semua pecahan beling itu sudah terambil tak tersisa. Lalu Aerin mengajak bi Tuti untuk duduk di meja makan dan memberikan nya minum
"Ini bi, minum dulu". Ucapnya sembari menyodorkan gelas berisikan airminum
"Makasih non". Aerin yang ikut duduk disamping bi Tuti dan melihat kecemasan dalam raut wajah bi Tuti
"Bi, bibi kenapa? Kok kaya nya cemas gitu?" Tanya Aerin
"Bibi juga gak tau non, tiba-tiba perasaan bibi gak enak".
"Mungkin bibi kecapean karna harus ngurus rumah sendiri secara kan bibi sekarang sendiri, belum lagi harus masak ngepel nyapu, belum nyuci baju".
Memang saat ini maid yang tersisa hanya lah bi Tuti seorang, karna semua para maid sudah dipecat oleh papa nya karna selalu berbuat kesalahan.
"Gak kok non bibi baik-baik aja".
"Yaudah lebih baik sekarang bibi istirahat ya, lagian udah malem juga".
"Tapi kerjaan bibi belum selesai non, tinggal nyuci piring".
"Udah itu besok aja, kan kalo bibi tidur lebih awal bangun nya bisa lebih pagi terus nyuci piring".
"Tapi non-.."
"Gak ada tapi-tapian. Dah sekarang bibi kekamar ya, Aerin juga mau tidur".
"Yasudah non bibi ke kamar dulu ya". Kata nya lalu meninggalkan Aerin.
Saat merasa bi Tuti sudah tidak terlihat Aerin kembali lagi ke dapur lalu dia mencuci piring menggantikan bi Tuti.
Pekerjaan ini sudah biasa bagi Aerin, dan perlu diingat kehidupan Aerin dulu tidak seenak sekarang. Dia sering sekali membantu mama nya dalam pekerjaan rumah setiap pulang sekolah ataupun hari libur.
*****
"PAGI AERIN".... Gadis itu terkejut. Baru saja dia membuka pintu seruan heboh mengejutkan nya
Gadis itu menatap melotot dengan seorang yang baru saja menyapa nya penuh bersemangat.
"Gavi? Ngapain Lo pagi² kerumah gua?" Tanya nya kaget
Orang yang diajak bicara tersnyum lebar hingga memperlihatkan gigi rapi nya. "Hehe... Gua mau jemput Lo".
"Jemput gue? Ngapain, gua biasa dianter sama mang Yono". Kata nya dengan alis berkerut
Gavi mengkerucutkan bibir nya dan duduk dikursi dengan wajah memelas. "Niat gua kan baik, lagian gua disuruh mami kok buat jemput lu".
"Berarti bukan niat lu, tapi karna terpaksa aja karna disuruh sama Tante Sarah". Kata Aerin agak ketus
"Biasa aja sih gak terpaksa terpaksa banget". Ucapan nya yang tidak digubris oleh Aerin dan justru gadis itu berjalan kearah mobil yang sudah dibukakan oleh mang Yono
"Ehh.. mau kemana?" Teriak Gavi
"Kesekolah lah, mau kemana lagi". Ketus nya
"Terus gua kesini sia-sia dong".
"Siapa suruh"....
Aerin yang sudah masuk dalam mobil memperhatikan Gavi dari luar yang masih duduk.
Gadis itu membuka jendela mobil lalu menonggolkan kepalanya. "Ngapain Lo di situ?"
"Gua gak bakal berangkat kesekolah kalo lu gak bareng gua". Jawabnya dengan memandang ke arah lain
"Terserah lu dah". Kini Aerin kembali menutup jendela nya dan mobil yang ditumpangi nya jalan.
Gavion menatap mobil Aerin yang sudah pergi dengan pandangan melebar. Tapi Gavion tetap dengan ke kekehan nya dan masih setia ditempat duduk nya.
"GAVI!".... Teriakkan itu membuat Gavi menoleh ke arah gerbang, dan dia melihat Aerin yang berdiri diambang pagar sambil menatap nya dengan wajah datar.
Dan ternyata Aerin setelah mobilnya keluar gerbang Aerin tak melihat Gavi dan dengan pasrah dia balik kembali untuk menghampiri Gavi.
Wajah Gavi seketika berseri lalu mengembalikan kembali ekspresi manyun nya.
"Apa? Udah sana kalo mau berangkat kesekolah mah, gua mah gak". Ucapnya
Aerin memutar bola mata nya malas menghadapi tingkah Gavi. Ternyata pria itu sangat lah keras kepala dan juga manja.
"Yaudah buruan gua bareng lu". Teriak nya
Gavi berusaha menyembunyikan wajah berserinya lalu menatap Aerin dengan muka yang terlihat masih bete.
"Kalo gak mau mah yaudah, bareng mang Yono aja sana".
"Buruan Gavi udah siang!" Teriak Aerin mulai kesal
"CK! Iya iya sabar". Gavi yang mulai menaiki motornya, didepan Aerin aja memasang wajah cemberut tapi dibalik itu dia menyembunyikan wajah senang nya.
•
•
•
Sesampainya mereka disekolah tentu menjadi pusat perhatian semua siswa.
"What itu kak Gavi?" Ucap kaget dari salah satu siswi dengan melongo kehadiran Gavi yang menggonceng seorang wanita dibelakang nya.
Saat sampai parkiran pun ternyata teman-temannya Gavi sudah sampai dan begitu melongo melihat kehadiran Gavi.
"WAH WAH ADA APA NIH? TUMBEN BARENG". Seru Alvin yang mendatangi motor Gavi saat Gavi sudah berhenti memarkirkan motornya.
"Rin? Serius lu dibonceng sama Gavi?" Tanya Aidan
"AERIINN"..... semua nya langsung menoleh mendengar teriakan heboh
Claudia, Elena dan juga Dara yang baru datang dengan nafas ngos-ngosan.
"Lu pada ngapain pagi-pagi udah larian, dikejar pak Rudi Lo rang?" Tanya Aidan dan pak Rudi adalah satpam sekolah yang terkenal galak.
"Aduh, lu gak usah banyak tanya ya". Ucap Claudia sambil ngos-ngosan
Elena yang terenggah enggah pun berusaha menetralkan nafasnya dan menelan saliva nya susah payah sebelum berbicara. "Rin elu-... Elu beneran jadian sama nih anak cebong". Kata Elena
"Wets yang lu panggil cebong siapa? Mak lampir". Ketus Gavi tak terima dengan ucapan Elena
"Apa sih? Siapa yang jadian?" Tanya Aerin bingung
"Loh emangnya gak? Bukannya tadi kalian berangkat bareng? Kan lu dibonceng sama Gavi". Sahut Claudia
"Aduhh, kalian tuh mikir apaan sih gak ada yang jadian, ini tuh gua bareng Gavi karna disuruh Tante Sarah. Gak ada yang jadian". Jelas Aerin
"Dih kirain jadian". Melas Claudia
"Udah lah yuk ke kelas". Ajak Aerin lalu langsung diikuti oleh ke tiga temannya.
"Sabar ya Gav, mungkin Aerin emang belum tau aja perasaaan lu". Ucap Alvin
"Maksud lu apa Vin?" Kata Gavi
"Yaelah Gav, udahlah kita juga tau kalo lu suka sama Aerin kan? Cuman lu belum berani aja buat ngomong secara Langsung, yakan?" Jelas Alvin
"Bener Gav, kita itu sama-sama cowok jadi kita tau perasaan cowok kalo ke cewek itu gimana. Dan yang kita liat perlakuan lu beda ke Aerin sama cewek lain. Jadi udah jelas kalo lu suka sama Aerin". Timbal Aidan
Gavion terdiam dengan ucapan temannya, lalu pergi meninggalkan mereka berjalan duluan.
"WOY GAVI MAU KEMANA?" Teriak Aidan menyadari Gavi pergi
"Lo rang sih, ngambek kan dia". Ucap Gerry lalu ikut menyusul Gavi
"Dih gitu aja ngambek".
•
•
•
Dikelas 12A semua murid terdiam sambil mendengarkan guru yang sedang menerangkan di depan.
Claudia yang duduk bersama Aerin melihat Aerin yang tampak nya melamun dengan telapak tangan ditangkup antara daging dan pipi.
"Rin... Aerin". Panggil pelan Claudia dengan berbisik
Gadis itu sedikit kaget dan menoleh pada Claudia. "Apa?" Balas nya dengan berbisik juga
"Hayoo lu lagi mikirin apa?" Tanya Claudia dengan tersenyum meledek
"Apa? Gua gak mikirin apa²". Jawab nya
"Hayoo pasti lu mikirin Gavi kan". Ledek nya sambil menoel pipi Aerin dengan jari telunjuk nya
Gadis itu memalingkan wajahnya seperti salah tingkah. "Apaan sih, ngapain gua mikirin Gavi".
Claudia hanya tersenyum-senyum melihat wajah Aerin yang agak memerah lalu kembali memperhatikan guru didepan.
"Gak mungkin kan kalo gua itu".... Batin Aerin
****
"WOY KALIAN MAU KEMANA?" Teriak nya
"Terserah kita lah, yang pasti kita gak mau jadi anak buah lu lagi!. Tau kenapa? Karna lu udah miskin!
"Sialan lorang! Bisa-bisa nya disaat gua kaya gini kalian malah ninggalin gua".
BUGh!
"Siapa yang lu panggil sialan!? Denger ya jangan sampe kita ngeroyokin lu!"
"Bar, gara-gara lu udah nyuruh gua pindah sekolah, akhirnya gua nyesel tau gak. Gua harus sampe berhenti sekolah karna lu!"
"CABUT GUSY!!"
seseorang yang tengah terduduk dilantai sambil memegangi perut nya kesakitan akibat ditendang dan ditinggal seorang diri.
Itu Bara dan temannya. Karna keluarga Bara yang mengalami bangkrut semua temannya justru pergi meninggalkan nya karna sudah tak sanggup untuk menjalani mereka.
Dan Rehan yang tadi nya biaya sekolah dibiayai oleh Bara pun harus terpaksa berhenti karna tak sanggup untuk membayar uang bulannya.
Karna sekolah SMA raja Pati itu sekolah elit yang pembayaran pembulannya sangat lah mahal, dan Rehan yang terlahir dari keluarga Sederhana tak sanggup untuk membayar nya.
"AAKKHHH!! KURANG AJAR!!" sarkas nya penuh penekanan
Drt ...
Saat kesalnya ponsel milik nya tiba-tiba berdering.
"Halo mah, kenapa?"
"📞Bar pulang, papah meninggal Bar".
Seketika pandanganya melebar. "A-apa? Mamah serius".
"📞Iya sayang, setelah tau kenyataan ini jantung papah kamu melemah".
"Bara pulang mah". Dengan tergesa-gesa Bara langsung menghampiri motornya dan menancap gas tinggi
...BERSAMBUNG........
...Thanks untuk para pembaca aku, see you next bab selanjutkan yah. Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Dengan cara Vote, like, dan komen nya juga. Biar semakin semangat😁...