NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

Setelah Teman-teman nya pergi kesekolah, selang beberapa menit Kila pulang dari sekolahnya dan membawakan pesanannya,dan dia cek keadaan suhu badan mbak nya yang kian panas.

"Mbak kita kedokter aja yok, aku yang ngantar. nanti mbak kenapa-kenapa karena nggak langsung ditanganin dokter"

"Mbak nggak mau Kila, mana obat nya,adakan?" minta Naura kepada adiknya yang dipesannya tadi pagi.

"Ada kok, bentar aku ambilin air putih dulu". setelah memastikan mbaknya meminum obat, Kila meminta Naura untuk segera istirahat, dan berharap setelah meminum obat tadi, mbaknya lekas membaik.

"Mbak langsung istirahat aja dulu,nggak usah Ngapa-ngapain dulu sebelum sembuh total " pinta sang adik.

Bangun dari istirahatnya setelah meminum obat tadi, Naura semakin tidak kuat dengan keadaannya yang seperti itu, dan dia meraung sejadinya karena sudah tidak kuat menahan yang dia rasakan.

"Kila.... bantuin mbak" Naura memanggil adiknya yang ada dikamar.

"Kila tolong mbak Kila.... mbak udah nggak tahan lagi" Naura menangis karena sudah tidak tahan lagi dan tidak tau mau berbuat apa lagi karena yang dia rasakan sekarang sakit yang luar biasa.

"Kilaa....." Naura yang terus menangis memanggil Kila.

"Mbak ada apa, apa yang mbak rasain sekarang, apa yang sakit? huhh" tanya Kila kepada mbaknya yang menangis segitunya, dan Kila pun ikut menangis melihat mbaknya yang merasakan kesakitan.

"Mbak.... Kila harus gimana sekarang,Kila Harus apa mbak" Kila menangis sesegukan dan langsung menghubungi Kak Afdal

Satu panggilan tak terjawab, dan panggilan kedua langsung di angkat Kak Afdal.

"Kakak bantuin Kila...." Kila terus menangis disaat dirinya menghubungi Kak Afdal

"Kila kamu kenapa dek...." Tanya Kak Afdal yang khawatir setengah mati, karena mendengar kedua adiknya menangis bersamaan.

"Jawab kakak, apa yang terjadi dengan kalian berdua" bentak kak afdal karena tidak juga mendapatkan jawaban dari pertanyaan.

"Kak, ba...bantuin Kila, ki...kila nggak tau harus ngapain, mbak sakit, bantuin kila kak" Kila menangis terus menerus sehingga omongannya terbata-bata karena isakan tangisnya.

"Mana coba Kakak bicara sama mbak mu" pinta Kak Afdal kepada Kila, yang langsung diberikan kepada Naura.

"Hallo... Naura sayang, kamu dengar kakak kan dek" ucap kak afdal kepada Naura.

"Kakakkk.... " Suara tangis Kila pecah ketika kak afdal memanggilnya.

"Tolongin aku kak, aku nggak kuat lagi" Naura ngadu kepada Kak Afdal yang dia rasakan sekarang.

"Aduhh gimana Kakak mau bantuin kamu dek, kakak nggak bisa pulang untuk sekarang"

"Aku nggak kuaattttt"

"Gimana kalo kakak panggilin aja dokter kerumah, supaya kamu diperiksa sama dokter, nanti hasil nya kasih tau sama kakak ya" Kak Afdal menenangkan adiknya yang lagi sakit tersebut

Dan menelfon temanya yang bekerja sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit disana.

"Udah kakak hubungi dokter nya kalian tunggu dirumah aja, jangan kemana-mana" ujar sang kakak.

Tak lama setelah Kak Afdal mengakhiri panggilannya, datanglah seorang dokter perempuan yang akan memeriksa Naura.

"Apa yang kamu rasakan sekarang"

"Seluruh badan saya lemah dong, kalau berdiri badan saya rasanya sempoyongan nggak kuat jalan" Naura menyampaikan keluhanan yang ia rasakan.

"Sepertinya kamu habis Hujan-hujanan, Betul?" tanya ibuk dokter tersebut, dan dibalas anggukan oleh Naura.

"Ibuk ada resep yang akan ditebus di Apotek, siapa yang bisa pergi menebus obat untuk mu" ucap buk dokter tersebut.

"Saya buk dokter, Tapi saya menebus obatnya di Apotek mana kalo boleh tau" tanya Kila supaya pasti dia mau nebus obat kemana.

"Apotek Doktor Firman aja,yang ada lewat SMP 1, diujung persimpangan jalan ada Apotek doktor Firman, tau nggak posisi nya?" tanya buk dokter tersebut

"Tau buk, saya akan menebus obatnya segera"

"Iya sekarang mbak nya udah ibuk suntik dulu supaya sedikit tenang, nanti kalo dia udah bangun kamu kasih obat yang kamu beli yahh, ibuk pamit dulu, jaga mbak nya baik-baik" ujar buk dokter.

"Baik buk,terimakasih sebelum nya buk" Setelah mengantarkan ibu dokter kedepan

Kila meminta izin mbaknya untuk membeli obat ke Apotek yang diberitahukan ibu dokter tadi. dengan cepat dan terburu-buru yang diberikan ibu dokter.

"Mbak Kila pergi nebus obat dulu ya sebentar, mbak yang tenang dulu disini"

"Jangan lama-lama ya kila, mbak takut sendirian di rumah"

"Iyaa mbak, kila usahain kalo nggak macet"

Kila langsung pergi untuk menebus Obat yang dimaksud buk dokter tadi, Sesampainya dirumah ternyata Naura sudah bangun terlalu dahulu.

"Kila, obatnya udah ditebus?", tanya Naura kepada adiknya itu.

" Sudah mbak, Duduk dulu dan minum obatnya sekarang. Mbak udah makan? Kila memastikan mbaknya sudah makan atau belum karena dia akan memberikan Naura obat yang dia tebus tadi.

"Udah kok, sini obatnya" meminta obat tersebut kepada Kila, dan Kila langsung memberikan obat tersebut kepada Naura untuk segera di minumnya.

"Mbak harus Banyak-banyak istirahat" Kila melihat Naura ingin bergerak, dan ia mengira Naura akan pergi istirahat,

"Sini aku bantu" seketika Kila membantu Naura untuk bangun dari tidurnya.

"Nggak Kila, Mbak istirahat disini saja. Mbak nggak kuat untuk bangkit dan berjalan kekamar, Aku mau mengambil iPad itu" Jawab Naura yang memang akan mengambil iPad nya yang berada sedikit jauh dari jangkauan tangannya itu.

"Ngapain nggak bilang mbak, kalo mau sesuatu bilang sama Kila. nggak usah maksain diri kayak gini" ujar Kila yang membantu mengambilkan iPad Naura.

"Mbak yakin mau istirahat disini aja" tanya Kila yang mau masuk kekamarnya karena dia mau istirahat.

"Iya Kila, Nanti kalo mbak butuh sesuatu mbak ngomong deh sama kamu " Naura ditinggal Kila diruangan tamu yang memiliki kasur yang memang disediakan untuk istirahat sehari-hari disana, dan itu permintaan dari Naura sendiri.

Ditengah asik main Handphone, scroll twitter tiba-tiba Naura mendapatkan notif chat dari nomor yang tidak dikenal.

"Assalamu'alaikum Ashqia"

Seketika Naura langsung berfikir, itu nomor siapa karena sebelumnya tidak ada orang yang memanggilnya dengan sebutan Ashqia.

"Wa'allaikumussalam, Maaf ini dengan siapa?" balasan chat Naura yang penasaran siapa yang telah menyebarkan nomor Whatsapp nya.

"Ini Aku Nuhud, Nomor ku tidak di save ternyata" Nuhud sengaja memberikan pesan chat kepada Naura,karena dia ingin meminta materi untuk hari besok dipelajari disekolah.

Dia lagi-lagi mengirim pesan chat Naura yang sudah tau itu siapa, dia tidak berniat untuk membalas chat dari Nuhud tersebut. dan berakhir Naura langsung mematikan Handphone nya tadi dari kembali istirahat.

"Gimana kabarnya sekarang, kenapa sengaja tidak membalas pesanku" Tanya Nuhud lagi karena pesan chat nya tidak segera dibalas Naura.

Dengan rasa malas Naura harus mendengar notifikasi dari Nuhud, dan setelah itu Naura langsung tidur karena matanya berat sehabis meminum obat dari Kila.

Naura terbangun dari tidurnya karena mendengar sesuatu yang mengganggu tidur nyenyak nya, dengan malas Naura duduk dari tidurnya dan mencari sumber suara tersebut, dan ternyata sumber suara itu terdengar dari dapur ternyata karena ulah Kila adiknya.

"Kila..... kamu lagi apa" teriak Naura yang langsung didengar oleh Kila yang berada didapur.

"Kila lagi masak mbak, Tiba-tiba ada tikus, Kila kaget dan semua barang yang ada didapur jadi berantakan" Jawab kila jujur, memang dari kecil dia takut dengan seekor tikus.

"Tikus doang takut, dia nggak akan Ngapa-ngapain kamu, kecuali tikus itu mengejar mu kemanapun kamu lagi" ucap Naura yang kesal kepada Kila karena telah mengganggu tidur nyenyak nya.

"Maafin Kila ya mbak, karena Kila mbak jadi kebangun. Gimana sekarang,masih pusing nggak" tanya Kila yang khawatir tentang keadaan Naura.

"Masih, Jawab Naura singkat kepada kila.

" Kamu lagi masak apa "

"Kila lagi masak sayur, tapi tikus itu membuat kila jadi takut untuk masuk dapur mbak" Jawab jujur Kila kepada Naura

"Ngakk mungkin mbak temenin kan Kila" Timbal Naura malas karena jujur kepalanya masih pusing dan badan nya masih panas dingin.

"Mbak istirahat aja, mungkin tikus nya udah pergi Kila mau lanjutin masak sayuran dulu karena nanggung dikit lagi"

"Ehm Hati-hati lho, nanti ada tikus yang mau datang lagi buat nemenin kamu masak didapur" ungkapan Naura berhasil membuat Kila ketakutan saat memasuki dapur.

"Mbak.... jangan gitu, Kila jadi nambah takut"

"Ha-ha-ha udah sana lanjutin, ntar keburu kita kelaparan lagi" ucapan Naura yang langsung karena memang perut nya sudah terasa lapar.

Kila telah selesai memasak sayur yang dia katakan tadi kepada Naura tadi, dan mereka berdua sedang menikmati makan malam berdua tanpa suara dan hanya suara dentingan sendok yang terdengar diruang meja makan tersebut.

"Mbak gimana kalo kita meminta sama Kak Afdal pembantu dirumah kita ini, setidaknya kita ada teman untuk bicara,dan rumah bersih tanpa tikus dan kecoa lagi" Penuturan dari Kila yang langsung dibenarkan Naura

"Boleh, tapi kamu yang minta sama Kakak, karena Kak Afdal sama Ibu akan langsung menyetujui permintaan mu dibandingkan aku" ucapan Naura yang memang benar begitu.

Karena setiap Naura bersuara atau berpendapat, akan dipertimbangkan dengan banyak hal berbeda dengan Kila yang langsung didengarkan oleh Ibu dan Kakaknya itu.

Tapi sangat berbeda dengan Bapak yang langsung mengiyakan semua permintaan Naura tanpa pikir dua kali dan tanpa persetujuan dari Ibu dan Kak Afdal. Sejak Bapaknya pergi ke Jakarta terlebih dahulu, Naura jadi tidak punya Siapa-siapa lagi untuk mengadu dan meminta, karena kasih sayang dari bapaknya lah yang membuat Naura kuat sampai saat ini, dan sekolahnya pun dia niatkan hanya untuk bapaknya bahagia tanpa niat apapun, dan dengan nilai terbaik Naura akan selalu dipuji oleh bapaknya dan itu sudah lebih dari cukup.

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!