NovelToon NovelToon
Day Without Daylights

Day Without Daylights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Trauma masa lalu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ahril saepul

Raika, telah lama hidup dalam kesendirian sejak kematian ayahnya. Dunia yang berada diambang kehancuran memaksanya untuk bertahan hidup hanya dengan satu-satunya warisan dari sang ayah; sebuah sniper, yang menjadi sahabat setianya dalam berburu.

Cerita ini mengisahkan: Perjalanan Raika bertahan hidup di kehancuran dunia dengan malam yang tak kunjung selesai. Setelah bertemu seseorang ia kembali memiliki ambisi untuk membunuh semua Wanters, yang telah ada selama ratusan tahun.

Menjanjikan: Sebuah novel penuhi aksi, perbedaan status, hukum rimba, ketidak adilan, dan pasca-apocalipse.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahril saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Mencoba untuk tersenyum.

"Raika, ini adalah kamar yang nanti akan kamu tinggali. Kamarku berada di sampingmu no 26," ucap Yuya.

"Aku juga berada di no 25, jika butuh sesuatu katakan saja," tambah Mio.

"Baik...tapi, apa yang ingin kamu katakan Yuya?" tanyaku.

Yuya berjalan dan terduduk di atas kasur yang berdekatan dengan jendela.

"Kalo gitu, aku akan mengambilkannya dulu Yuya, tunggu sebentar," Mio beranjak pergi.

Aku berjalan kemudian duduk di sampingnya.

"Raika, kita sudah berjanji untuk memusnahkan semua Wanters. Namun, jika kita hanya bermodalkan usaha kurasa itu tidak akan cukup."

"Yah, aku tau, tapi, apakah dengan bergabung dengan pasukan D 11 adalah jalan yang benar?" sahutku.

"Aku tidak tau." jelas Yuya dalam satu kalimat.

"Jadi ... Apakah kau akan menyerah begitu saja? Bukankah kau ingin membalaskan dendam adikmu!" menatap Yuya.

"Dulu, kamu pernah berkata. Bagaimana jika Yuriko tidak menginginkan ku untuk melakukan semua itu.

Aku juga tidak yakin, apakah diriku mampu membunuh mereka semua atau tidak."

'Begitu ya. Pada akhirnya, kau juga akan terjatuh dan merasa tidak akan bisa. Tidak aneh juga, mengingat tujuan yang kita buat bukanlah sesuatu yang mudah.' Batin.

"Begi---"

"Namun, aku tidak akan pernah melupakan tenang tujuan kita. Jadi, karena itulah aku bergabung dengan kelompok Area. Kelompok yang di tugaskan untuk memantau kondisi abnormal di sekitaran Distrik.

Dengan begitu, aku bisa mencari informasi sebanyak mungkin, selagi berada di dalam pasukan," Yuya menatapku, sorot mata kuningnya mengatakan bahwa ia tidak akan berbohong.

"Aku ... tidak akan menyerah," ungkapnya, tepat di hadapan wajahku.

Mata ku tutup, kemudian ku alihkan pada jendela yang menampilkan suasana perkotaan dengan bulan yang bersinar.

"Kau tidak berubah yah. Tatapanmu itu, seperti membawa kebebasan untuk dunia yang gelap ini," ucapku, sedikit menaikan ujung bibir.

"Eh, iya kah? Matamu juga indah."

"Tidak. Bagiku, mata ini adalah kutukan, yang menggelapkan dunia bagaikan bulan itu. Bahkan, aku mungkin lebih buruk dari Crusemark itu sendiri."

Sesaat hening setelah ku ucapkan itu.

"Meski, kamu bilang begitu ... pada kenyataannya, kamu tetap membantu kami saat di kejar gerombolan Wanters. Menurut ku, matamu tetap indah, walaupun sama seperti bulan."

Aku hanya terdiam saat mendengar apa yang di katakan Yuya. Indah? Bahkan aku tidak pernah mempedulikan sesuatu pada tubuhku.

"Raika, keputusan ada di tanganmu, bila kamu tidak menginginkan untuk pergi ke Academic, aku tidak akan memaksanya. Kamu memiliki kebebasan, yang seharusnya, tidak terkekang bersama kami" jelas Yuya.

'Tidak...yang memutuskan untuk mengikuti mu adalah aku sendiri. Itu, bukanlah paksaan ataupun tekanan. Entah kenapa saat bersama kalian, aku merasa lebih baik.' batin.

"Aku akan menerimanya." ucapku menatap Yuya, "Rasanya sayang juga jika berhenti di tengah perjalanan. Aku juga bisa mencari informasi yang mungkin saja dapat berguna nanti. Jadi, aku akan tetap mengikuti mu, Yuya."

"Begitu yah ...."

Pintu terbuka.

"Semuanya maaf lama, aku membawakannya kok," ucap Mio yang baru saja datang, ia membawa sebuah kantung kulit di tangannya.

"Raika, ini adalah sebuah kejutan, jadi usahakan untuk tidak terkejut yah," ujar Mio.

Yuya, menahan tawa, ia mengambil kantung yang Mio letakan di atas kasur.

"Baiklah, langsung ke intinya. Kita bertiga telah sepakat, untuk memberikan ini padamu," Yuya mengeluarkan Arcis tingkat 5 yang di temukan dulu di dalam gua. Cahaya emasnya masih bersinar, membuat lampu kamar yang terang menjadi redup.

"Arcis ini...kenapa kau berikan padaku? Bukankah tugas kalian jauh lebih berbahaya?"

"Menurutku kau jauh lebih membutuhkannya dari kami, Raika. Academic, bukanlah sesuatu yang mudah, kekuatan adalah aspek pertama untuk membantumu meraih kemenangan.

Jika di pikir kembali, meski kami gagal membunuh semua Wanters, paling tidak, dengan kemenangan yang akan kau peroleh itu sudah cukup. Mungkin saja, suatu saat nanti Eldritch dan Crusemark bisa bersatu dan tidak ada lagi penindasan," jelas Mio.

"Namun, tetap saja, bukankah tugas kalian jauh lebih berbahaya," bantahku.

Yuya menaikan tangannya, mendadak muncul sebuah pedang yang muncul entah dari mana. "Apa kau mengkhawatirkan kami?"

Dari pedang itu tertanam, Arcis tingkat 4 dengan warna merah menyala.

"Itu ...."

"Kita bertiga, memiliki Arcis tingkat 4 menengah.

Ini sudah cukup kuat dari pada sebelumnya," jelas Yuya.

"Apakah itu Arcis yang kita dapatkan dalam perjalanan?" tanya ku.

Yuya mengangguk.

"Meskipun tidak sekuat Arcis tingkat 5. Namun, bila aku bisa menggunakannya dengan terampil, itu sudah cukup untuk mengahadapi mereka yang jauh lebih kuat."

'Begitu ya ... Jika itu yang kau berikan, aku akan melakukan yang terbaik.' batin.

"Baiklah Yuya, Mio. Akan aku usahakan untuk memenangkan kejuaraan itu," tegasku.

Yuya tersenyum dengan tawa kecil, "Jangan terlalu merasa tertekan. Jika kamu gagal kami tidak akan mempersalahkannya. Jadi, berusahalah sesuai keinginanmu."

"Raika, jangan lupa untuk selalu tersenyum," saran Mio.

"Eh...B-baik," mencoba tuk tersenyum meski agak sulit, tapi entah kenapa yah ...

End bab 35

1
Luzor
Sumber kekuatan yang unik dan menarik, MC nya keren kombinasi antara cewek kuat dan sniper./Drool/
Listya ning
semangat author
Nicky
sampai sini dulu yaa author nanti lanjut lagi semangat author up nya
Nicky
aku mampir nih author saling dukung yaa semangat up nya
Leviathan
pasti ada caranya wkwk, saling support thor, mampir juga d karya ane eclipsed Horizons
NRLY_RCH
keren cerita nya, aku suka/Bye-Bye/
jhope's wife
aku mampir 🐳 saling support yuk🐳🐳
mayang sari
kereeen ceritanya
TheDino
menarik chap 1nya sisanya ak baca lgi kl ad waktu luang
nao chan
semangat ka, ceritanya bagus☺️
RiverMoon
semangat Thor!
Ayliz_Mavka97
👍🏻👍🏻👍🏻
bellis_perennis07
semangat..
semangat Thor
ica
semangaaaatttttt!!!!!
Orpmy
gambaranku tentang karakter Ougly mirip Jagernout Xman.
Orpmy: saya pikir luka tangan karakter utama karena serpihan bangunan yang hancur. jadi itu pedang.
Orpmy: sampai sini saya merasa udah bagus kok, 👍
total 5 replies
••iind•• 🍂🫧
iklan meluncuuur ya kak ✈️✈️
••iind•• 🍂🫧
hallo kak
••iind•• 🍂🫧
Bulan biru,??? 😁😁
范妮·廉姆
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!