Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 10
Rosa tertawa hambar saat melihat ke bungkaman Alan, "Kenapa kamu diam? Kamu takut?" Tanya Rosa.
"Mana mungkin aku takut, aku sama sekali tidak salah." Jelas Alan.
"Lalu kenapa kamu diam? Ayo, sekarang kita pergi temui temen kamu itu!" Ajak Rosa dengan mata yang berkaca-kaca dan tatapan yang marah.
"Untuk apa sih, kamu harus pergi ke sana. Kamu enggak percaya dengan suami mu ini?" Tanya Alan yang mulai sedikit kesal.
"Percaya? Mas, wanita mana yang akan percaya suaminya pergi larut malam meninggalkan istrinya dalam keadaan telanjang!" Jawab Rosa kesal.
"Oke oke, aku akan membawamu ke sana. Tapi tidak malam ini sayang." Jelas Alan dengan nada lembut seraya berusaha menenangkan istrinya.
Rosa memicingkan matanya, "Kenapa?" Tanya Rosa dengan tatapan tajam.
"Ini sudah malam, aku tidak mau kau sakit." Jelas Alan dengan nada yang lembut, ia berusaha untuk menenangkan Rosa.
"Sudah malam? Takut aku sakit, Mas selama ini kau pergi tengah makan ke tempat teman mu itu. Bahkan di saat hujan deras, dan kau tidak mempermasalahkannya. Lalu kenapa sekarang harus di masalah kan!?" Tanya Rosa dengan tatapan yang marah dan kesal, ia tidak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya pada Alan
"Sayang, aku tidak ingin sampai mengganggu teman ku. Jika kita pergi malam ini." Ucap Alan dengan nada lembut.
Rosa hanya bisa menangis, ia merasa sangat kecewa dengan sikap Alan yang selama beberapa bulan terakhir menjadi sangat berubah.
Meski Alan terus menyangkal hal itu, tapi Rosa selalu merasa jika Alan telah berubah. Seperti ada sesuatu yang membuat pria itu berbeda.
....
Rosa duduk di dalam mobil bersama dengan Alan, ia melihat suaminya fokus menyetir dan sesekali melirik handphone.
Tak beberapa lama Rosa sampai di supermarket tempat Alan biasa menyimpan mobilnya, Alan menggenggam tangan Rosa dan membawa wanita itu pergi menyusuri gang kecil.
Rosa bisa melihat gang yang kemarin ia lihat saat malam hari, kini terlihat jelas ketika siang hari. Rosa juga melihat beberapa orang tengah berlalu lalang bersama.
Hingga langkah Alan berhenti di sebuah rumah kecil, mungkin hanya berukuran 1 kamar milik Rosa bahkan mungkin lebih kecil dari kamar miliknya.
"Udin." Panggil Alan dengan senyuman.
Rosa melihat seorang pria yang mungkin berumur 30 tahunan, keluar dari rumah. Ia menyapa hangat Alan seakan mereka ada teman lama yang sudah sangat akrab.
"Ada apa, kau datang ke sini?" Tanya Udin seraya melirik ke arah Rosa.
"Maaf, aku mengganggu mu. Istri ku ingin bertemu dengan mu." Ucap Alan dengan senyuman ramah.
Mendengar hal itu Udin mengajak Alan dan Rosa masuk ke dalam rumahnya, mata Rosa melirik kesekeliling. Ia merasa bersalah dengan apa yang telah ia katakan pada Alan.
"Begini, istri ku curiga jika aku memiliki wanita lain karena aku selalu pergi ke tempat mu saat malam hari." Ucap Alan dengan di iringi suara tawa.
Mendengar hal itu Udin langsung meminta maaf pada Rosa, ia sangat menyesal telah meminta bantuan pada Alan yang akhirnya membuat Alan dan Rosa bertengkar hebat.
Melihat rasa bersalah Udin, Rosa menjadi tidak enak. Ia pun langsung meminta maaf karena telah salah paham.
Setelah semua beres, Alan mengajak Rosa untuk pulang. Saat di jalan pulang Rosa melirik ke arah Alan, ia memasang wajah bersalah dan bingung.
"Sudah jangan di pikirkan, lagi pula ini memang salah ku karena tidak mengatakan yang sebenarnya kepada mu." Jelas Alan dengan senyuman di wajahnya.
Rosa tersenyum tipis, "Aku hanya takut jika kau memiliki wanita lain di luar sana." Jelas Rosa dengan nada sendu.
Alan terdiam sesaat ketika mendengar hal itu, ia lalu tersenyum dan mengelus rambut Rosa dengan lembut.
"Mana mungkin aku memiliki wanita lain, sementara di depan mata ku ada istri yang begitu saja sempurna." Ucap Alan dengan senyuman di wajahnya.
Melihat keramahan dan rasa sayang yang di berikan Alan kepadanya, hati Rosa seakan kembali luluh.