Tuan Renzo yang terkenal dingin dan sangat Arogan itu sekarang lagi di landa keresahan karena seorang gadis muda yang dia liat sesaat.
Seika gadis muda yang berhasil memikat hati tuan muda Renzo
Mereka di pertemukan dan menikah dalam keadaan terpaksa karena sesuatu hal yang mengharuskan Seika menerima pernikahan ini
Apakah pernikahan mereka bisa di pertahankan atau jalan perpisahan yang harus mereka tempuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Seika dan rekan rekanya yang satu perusahaan terlihat sangat bahagia dan senang karena mereka mendapatkan hadiah
Acara terus berlanjut sampai di tutup oleh pembawa cara nya, para petinggi perusahaan sudah mulai meninggalkan tempat acara, begitu pun dengan Seika dan yang lainnya, mereka segera pulang karena hari sudah malam.
Renzo sengaja belum pulang dia masih duduk di salah satu kursi yang ada di lobby dimana acara itu dilaksanakan dia memperhatikan orang orang yang berjalan meninggalkan tempat acara
"Renzo kau mau pulang atau mau ngapain, dari tadi memperhatikan orang lewat" tanya Joan yang bingung melihat tingkah sahabat nya itu
"mau lihat sesuatu Jo,kau diam sajalah" jawab renzo dengan mata yang masih melihat kearah orang yang lalu lalang
"jangan bilang kalau kau sedang menunggu gadis muda yang bernama Seika itu Ren, kau menyukainya?" tanya Joan lagi
Renzo melirik malas pada Joan dia merasa terganggu dengan pertanyaan Asisten nya itu, Joan yang dilirik hanya bisa diam
Seika dan dua rekan nya sedang menunggu taksi online yang akan mengantar kan mereka pulang, saking ramai nya mobil yang keluar masuk ke area itu menyebab kan macet
Dan banyak dari supir yang membatalkan mereka terjebak macet, cukup lama Seika dan rekan nya berdiri menunggu taksi online yang mau mengambil orderan dari mereka
"pada batalin ya mbak Dian?" tanya Seika
"iya Sei,karena jalan menuju kesini macet jadi mereka malas untuk mengambil nya" jawab Dian
"dicoba satu kali lagi mbak Dian kalau masih di tolak kita tunggu agak sepi sedikit baru kita balik pulang" usul Seika
"iya benar mbak Dian, aku setuju dengan usulan Seika" sahut Kiki lalu Dian pun mencoba nya tetap saja tidak ada yang mau mengambil orderan nya
"mending kita cari tempat duduk dulu yuk, capek juga berdiri dari tadi' ucap Kiki dan akhirnya mereka mencari tempat yang bisa digunakan untuk menunggu taksi online sambil duduk
Renzo melihat semua kegiatan Seika dan kedua teman nya lalu dia melirik ke arah Joan, joan mengerti arti dari lirikan mata Renzo
"jangan bilang kalau kau ingin mengantarkan mereka pulang" tukas Joan yang di jawab dengan menaik kan kedua alisnya
"serius Ren, kau jangan aneh aneh ini masih banyak orang, nanti akan ada gosip baru tentang mu" ucap Joan
"kau pasti tau cara mengatasi nya, aku tunggu di mobil" balas Renzo setelah itu dia pergi, meninggal kan Joan yang mendelik tajam kearah nya
"benar benar aneh ini orang, ada saja kelakuan nya" umpat Joan dan diapun berjalan menghampiri Seika dan kedua rekan nya
Entah bagaimana caranya akhirnya Seika dan kedua temannya mau ikut Asisten Joan ke mobil Tuan Renzo yang sudah ada diparkiran, dengan wajah penuh kebingungan dan juga sungkan serta takut mereka mengikuti Tuan Joan dari belakang
Untuk menghindari kecurigaan banyak orang mereka berjalan agak jauh di belakang Tuan Joan dan saat ini mereka sudah ada di samping mobil Tuan Renzo
"Silahkan naik" ucap Joan pada ketiga wanita itu dengan suara tegas nya dan raut wajah dingin nya
Seika dan dua temannya masuk ke dalam mobil dimana di dalam nya sudah ada Tuan Renzo yang menatap datar pada mereka, setelah duduk di dalam mobil itu Kiki dan Seika lalu berbisik
"seperti tahanan yang mau dibawa ke rutan, sungguh menegangkan kalau tau begini mending kita potong cuti saja dari pada ikut sama mereka" bisik Kiki
"iya kok bisa ada ya orang seperti mereka" bisik Seika pada Kiki mereka berdua terlihat kasak kusuk.
sedang kan mbak Dian cukup tenang walau dalam hatinya juga heran kenapa Tuan Joan menawarkan untuk mengantar mereka pulang dengan ancaman potong cuti kalau menolak.
"alamatnya dimana..?" tanya Tuan Joan, segera Dian memberikan alamat rumah nya yang memang cukup jauh dari tempat acara malam ini.
Didalam perjalanan pulang ke kediaman Dian, Renzo sesekali suka melirik ke belakang dan itu semua di perhatikan oleh Joan sahabat nya
"apa kalian semua tinggal di alamat ini?" tanya Joan
"tidak tuan Jo, kami hanya menginap malam ini, karena tempat tinggal kami jauh dari tempat acara ini Tuan" jawab Kiki
Setelah itu terjadi keheningan di dalam mobil itu, Seika hanya menatap ke depan dia tidak berbisik lagi dengan kiki seperti tadi, karena sempat dilirik oleh Renzo dengan tatapan tajam dan dingin nya yang membuat Seika agak sedikit takut
Tidak berapa lama akhir nya mereka sampai di alamat yang di berikan Dian, setelah mobil berhenti segera mereka turun dari mobil sebelum nya mereka berpamitan
"terima kasih tuan Renzo, Tuan Joan sudah merepot kan anda berdua" ucap Dian sambil menunduk kan kepalanya sedikit di ikuti oleh Seika dan Kiki
"terima kasih tuan...." ucap Seika dan kiki, lalu mereka turun dari mobil
"oke..." balas Joan sebelum mereka bertiga turun dari mobil sedang kan Renzo hanya berdehem saja
Setelah mereka turun dari mobil , Renzo dan Joan segera melajukan kendaraan nya pergi dari kediaman Dian, mereka bertiga masuk ke dalam rumah
"ada angin apa ya mbak, kok mau mau nya mereka mengantarkan kita pulang?" tanya kiki yang sangat penasaran dengan apa yang dilakukan kedua bos nya
"mereka kasian kali, melihat kita yang kesulitan mencari kendaraan untuk pulang" jawab Seika
"tapi aneh saja sih, dari sekian banyak orang yang mau balik kenapa cuma kita yang ditawarin, pakai ancaman potong cuti kalau tidak mau ikut" tukas Kiki
"kalau tidak di ancam pasti kita tidak akan mau ikut Kiki, siapa yang mau ikut mereka, tadi saja mau bicara saja takut ha ha ha, wajah kita memang perlu di kasihani" balas Seika
"iya Sei tadi juga sudah malam dan kita juga belum dapat kendaraan, seperti nya wajah rusuh Kiki bikin tuan Joan perlu membantu kita" seloroh Dian yang disambut tertawa oleh Seika dan Kiki
Mereka berbincang bincang di ranjang sebelum tidur, membahas apa yang terjadi di acara ulang tahun kantor tadi
"tapi tetap saja agak mengheran kan sikap mereka berdua, bagi kita mbak?" ucap Kiki
"kamu kebanyakan nonton drakor nih, jadi suka mengaitkan hal hal yang tidak penting Kiki, makanya jangan suka menonton drakor jadi pikiran nya kemana mana" balas Seika sambil tertawa
"iya si kiki, mau bikin cerita drama seolah olah salah satu diantara kita ada yang di sukai Tuan Renzo atau Tuan Joan ha ha ha....bangun ki jangan mengkhayal terlalu tinggi" sahut Dian sambil memencet hidung Kiki
"mana tau mbak Dian, kejadian kita ini sama kayak drakor kan jadi seru ha ha ha" balas Kiki dengan tawa renyah nya