Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aksara Bintang Dirgantara
Aksara Bintang Dirgantara
Seorang pria muda yang memiliki mimpi setinggi bintang di angkasa,
Bintang adalah pemuda yang tampan dan pintar dia juga adalah anak yang ceria, seperti tidak memiliki beban pada hidupnya, bintang adalah memimpin dari sebuah club basket di sekolahnya.
Seperti hari ini bintang sedang melangsungkan pertandingan di sekolah nya, bintang dan tim nya mendapat skor tertinggi dan tentu saja lagi dan lagi dia lah yang menjadi pemenangnya.
"Selamat bintang dan untuk kalian semua, kalian memang tim yang luar biasa, bapak bangga pada kalian" ucap sang pelatih
"Terima kasih pak, ini juga kemenangan untuk bapak tanpa bapak kami juga tidak akan bisa sampai disini" jawab bintang dan itu membuat sang pelatih terharu.
Setelah semua selesai mereka pun kembali kerumah mereka masing masing dan akan kumpul lagi di esok hari karena akan ada perayaan kemenangan mereka.
"Bintang lo mau langsung pulang atau ke kumpul dulu ni" tanya Raka
"Pulang kerumah aja deh, pala gue pusing gak tau kenapa udah seminggu ini" jawab bintang
"Lo kenapa, Lo sakit kenapa gak kedokter?" Tanya Abi
"Bener tu bin kedokter aja, ayok kita anterin takutnya kenapa napa masak pusing seminggu gak di periksa, keruang sakit kakak gua praktek aja yok" ucap Umay
"Gak usahlah palingan juga pusing biasa" jawab bintang yang menganggap biasa rasa sakitnya, dia tidak mau membuat orang panik.
"Enggak ayo kita anterin kerumah sakit sekarang" ucap Raka yang memaksa dengan menarik tangan bintang agar berjalan mengikutinya, melihat itu Abi dan Umay pun mengejar kedua sahabat nya itu
Setelah menempuh perjalanan 30 menit akhirnya mereka pun sampai di Sebuah rumah sakit terbesar di kota ini.
Karena mereka berjalan sembari berbicara tanpa sengaja Bintang menabrak seorang dokter wanita yang sangat cantik, dengan memiliki bulu mata yang lentik mata berwarna hitam dan tajam, bibir mungil yang sangat segar dan itu membuat bintang sangat terpesona hingga detak jantung nya bergetar cepat saat bertatapan begitu dekat dan dengan pelukan erat.
"Sudah lepas, lama banget terpesonanya dasar bocil" ucap dokter wanita itu
"Dokter cantik nama saya bintang bukan bocil atau bintang kecil" ucap bintang dengan senyum tampannya
"Docan juga terlihat masih kecil kok sudah jadi dokter, lagi main dokter dokteran yaaaa" ucap bintang lagi yang meledek dokter cantik itu.
"Iya lagi main dokter dokteran dan ini suntik suntikan, sini saya suntik biar gak oleng" ucap dokter wanita itu
"Docan kebalik deh yang nyuntik docan itu aku, memangnya docan punya alat suntikan kalau bintang sih punya sini aku suntik" ucap bintang nyeleneh.
"Bener bener oleng deh kamu, mau saya anter ke dokter syaraf gak biar di susun lagi tu syarafnya, kalian bertiga temen kalian habis jatuh dimana sampai oleng?" tanya dokter itu
"Dia baru jatuh di pelukan dokter tadi" jawab ketiganya kompak sedangkan bintang memandang dokter itu sembari tersenyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya.
"Ya Allah... sudah ah kalian sama saja, terus kalian mau ngapain ke sini, disini bukan sekolah dan bukan tempat bermain" ucap Dokter itu
Belum sempat mereka berempat menjawab ada yang memanggil Dokter di depannya.
"Dokter Soraya... Maaf anda di cari oleh tuan mugia di ruangannya.. Beliau sudah sadar dan ingin bertemu dengan anda" ucapan orang dokter
"Alhamdulillah jika beliau sudah sadar, baiklah kita kesana sekarang" ucap Raya, ya... ternyata Raya lah yang bertabrakan dengan bintang.
"Eh tunggu, kalian mau kemana kalau mau periksa sana ke depan dulu untuk mendaftar" ucap Raya dan berlalu pergi.
Setelah kepergian Soraya, bintang tetap memandang Raya sampai tidak terlihat lagi.
"Bintang liat apa sih kok lama banget, ayo docan nya sudah gak ada" ucap Raka
"Aku lagi melihat masa depanku" jawab Bintang asal
"Ha... Lihat masa depan, dimana?" tanya ketiga sahabat Bintang
"Aku melihat masa depanku ada pada docan ku, dialah masa depan ku siapa namanya tadi Soraya, cantik secantik orangnya.. Rasanya sakit kepala ku hilang seketika" ucap Bintang sembari tersenyum manis
"Sudah jangan aneh aneh kami justru takut sekarang, karena sakit kepala kamu jadi tidak waras, ayo cepat periksa dulu baru kita pulang" ucap Abi dan lainya
Setelah itu mereka pun pergi untuk mendaftar bintang untuk di periksa.
...****************...
Sedangkan Raya saat ini ada di ruang rawat tuan mugia
"Keadaan tuan sudah lebih baik, tinggal pemulihan saja, lalu bagaimana perasaan anda saat ini tuan" ucap Raya
"Baik, terima kasih atas bantuan mu, aku tidak menyangka anak nakal seperti mu sangat hebat" ucap tuan mugia
"Ini semua berkat bantuan Allah, dan keinginan anda untuk sembuh jadi semua baik baik saja, mulai sekarang jalanilah hidup baru tuan bersama keluarga orang yang peduli pada tuan saja, dan bantu orang yang butuh bantuan tuan maka tuan akan bahagia" ucap Raya
"Ya kau benar, Terima kasih dan apa kah kau mau jadi cucu ku, aku tidak memiliki cucu perempuan, dan tidak ada yang dekat" ucap tuan mugia
"Tentu saja kakek, asal kakek tetap semangat untuk menjalani hidup ini dan jangan mendahului kehendak tuhan" ucap Raya
"Baiklah cucuku memang terbaik" ucap tuan mugia bahagia
"Baiklah jika begitu kakek istirahat saja dulu, nanti sebelum jam kerja ku habis atau besok pagi aku akan datang lagi, sekarang aku akan mengurus yang lain dulu" ucap Raya
"Baiklah kakek mengerti" jawab tuan mugia
Setelah itu Raya pun pergi menuju ruangan om Kean.
"Tok... Tok.. Tok.." raya mengetuk pintu ruangan Kean
"Masuk" jawab Kean
"Om apa sedang sibuk?" tanya Raya
"Tidak juga sudah selesai hari ini tinggal pulang saja, ada apa?" tanya Kean
"Om Raya mau tanya soal asisten untuk Raya" ucap Raya
"Oh itu sudah di siapkan oleh kak Liam, mulai besok dia ada di dekat kamu" jawab Kean.
"Bagus jika begitu, oh iya om tadi Raya sudah bertemu dengan ibu dari Lala, dan raya memutuskan untuk menanggung semua pengobatan Lala dan raya minta tolong om Liam untuk mengoperasi Lala" ucap Raya
mendengar itu Kean tersenyum,
"Kamu persis bunda mu, baiklah kita akan bicarakan ini pada kak Liam dan Kelvin " ucap Kean
"Terima kasih om" ucap Raya sembari memeluk Kean
"Iya baiklah ayo kita pulang, sudah selesai juga kan" ucap Kean
"Iya om, baiklah Raya mau beres barang raya dulu" ucap Raya
"Ok" jawab Kean yang juga mau membereskan meja nya.
Setelah itu mereka pun keluar bersama Neo dan Jaslin dan juga Kean, tidak lama Kelvin juga pulang dan bertemu saat di lift
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak