Pelajar Culun Vs Bos Gangster

Riona dan Nidu kini kembali ke tenda dan Dipo apalag Reza langsung kaget, Riona tiba-tiba langsung ramah dengan ‘Reza’ padahal sejak di bus hingga saat sore tadi, dia jutek banget ‘Om Nidu’.

“Aku sudah buka siapa jati diriku dan Reza sebenarnya,” bisik Nidu saat melihat Riona dan Reza kini ngobrol akrab di agak jauh dari mereka berdua.

“Hahh…pa bos…hati-hati, Riona kan anaknya Tuan Hungin….?” Sela Dipo kaget bukan main, artinya selain dia, kini Riona sudah tahu kalau roh Nidu dan Reza tertukar.

Dipo sampai kini sebenarnya masih rada kurang percaya dengan tuan Hungin.

“Tenang Dipo, justru karena anaknya Tuan Hungin itulah makanya aku terbuka dengan Riona,” lalu Nidu pun bicara serius dengan Dipo.

Malamnya…!

Saat acara api unggun, sudah bisa di tebak, Riona dan ‘Reza’ makin lengket saja, tapi kali ini diam-diam ada yang kheki habis.

Siapa lagi kalau bukan bu Nat, walaupun terlihat tetap jaga wibawa. Tapi rasa ‘cemburu’ bu guru jelita ini tetap terlihat, terutama di mata Nidu, yang tentu saja selalu memperhatikan bu Nat.

Bahkan Nidu diam-diam membayangi kemana bu Nat jalan-jalan seorang diri, padahal acara api unggun sambil makan malam belum selesai.

“Lagi bete ya bu?” sapa Nidu, bu Nat kaget dan menoleh, saat tahu yang datang ‘Reza’ diapun tersenyum masam.

“Ahh nggak, aku hanya ingin nikmati malam ini, pemandangannya bagus banget, mana terang bulan lagi,” bu Nat menatap langit dan yang bulan bersinar terang, karena ini malam purnama.

“Iyah, bulannya bagus banget!” sahut Nidu ikutan menatap langit dan kini tanpa ragu duduk di sisi bu Nat.

“Reza…ibu mau tanya…?”

“Tanya apa bu?”

“Eemmm….kamu nggak cemburu lihat gadis yang kamu sukai, malah kini lengket dengan Om kamu?” tanya bu Nat blak-blakan, tapi matanya tetap menatap bulan.

Nidu yang tentu saja berpengalaman tersenyum kecil.

“Tentu saja tidak, karena sebenarnya di tubuh Reza ini yang asli memang Nidu Dorgan, sedangkan ditubuhku di sana, aslinya tubuh Reza!” sahut Ndu kalem.

“Hahhh…ka-kamu jangan ngomong sembarangan Reza! Aku serius tahuu,” potong bu Nat, sambil menatap Reza.

Kembali sama saat berhadapan dengan Riona, tiba-tiba Nidu pun minta bu Nat bersumpah, untuk tidak membocorkan hal ini pada siapapun, tentu saja tanpa di minta bu Nat mengiyakan. Nidu pun percaya!

Dia pun akhirnya kembali menceritakan hal yang mustahil ini, bu Nat juga sama dengan Riona. Awalnya tak percaya dan tentu saja tertawa kecil, dipikirnya ‘Reza’ di di sampingnya sedang bercanda!

Tapi setelah Nidu jelaskan perbedaan Reza dulu dan kini, barulah bu Nat mulai yakin, walaupun masih agak ragu.

“Bu Nat adalah orang ketiga setelah Dipo dan Riona yang tahu soal ini, jadi tolong tetap rahasiakan,” kata Nidu lagi.

“Pantesss...Riona yang semula tak suka, kini tiba-tiba berubah,” bu Nat tertawa renyah dan seakan dadanya langsung plong.

Walaupun saat menatap Nidu, bu Nat masih aneh, karena pria yang diam-diam dia sukai ini, masih bertubuh siswanya, yakni Reza.

“Bu Nat, aku terpaksa terbuka pada kamu dan Riona, agar kalian berdua mau membantuku mencari si tukang cukur itu, sebab aku dan Dipo sulit sekali menemukan orang misterus itu!” ceplos Nidu lagi, suaranya kembali serius.

“Hmm…aneh juga, kalau di lihat dari sketsa yang kamu bikin, wajahnya kayak orang sunda-jawa. Umurnya antara 40-50 tahunan,” kata bu Nat sambil menatap sketsa wajah di ponsel Nidu.

“Ehh sebentar…kok…agak mirip kamu Reza, eh Bang, coba deh perhatikan lebih detil, kan Abang yang bikin sketsa ini?” bu Nat sampai bolak balik menatap wajah Nidu dan sketsa di ponsel Nidu, bahkan sampai nyalakan ponsel segala, agar wajah Nidu makin jelas.

Saat berhadapan dekat begini, mereka layaknya akan segera ciuman…!

“Ehemm…bu Nat, Reza apa yang kalian lakukan di tempat sepi ini?  Ihh rumpi dyehh!”

Kaget bukan kepalang bu Nat, sebab di belakang mereka sudah berdiri Pa Jarwo, sang Guru BK merangkap guru olahraga di sekolah mereka.

“Eh pa Jarwo, kami hanya ngobrol biasa saja dengan Bang…eh si Reza ini!” sahut bu Nat gelagapan dan langsung berdiri, diikuti Nidu.

“Dyehhh…sebaiknya segera bergabung dengan yang lain, tak baik ada sesuatu antara murid dan guru wecee! Ini masih tanggung jawab sekolah, jangan sampai geger macam di sebuah sekolah Gorontalo yaa, yang baru-baru ini viral, malu-maluin nekk!” sindir pa Jarwo, yang aslinya ngondek dan…dikit iri, kok bu Nat suka dengan Reza, salah satu siswa di sekolah mereka.

Bu Nat pun mengangguk, lalu cepat-cepat pergii duluan meninggalkan Nidu dan hanya tersenyum kecil dan mengangguk hormat ke pa Jarwo, lalu mengikuti langkah bu Nat yang lenggak-lenggok bak peragawati langkahnya dan sudah jauh di depan.

“Huhh kalau aku lambat, bisa-bisa sudah main gelut tu mulut dan lanjut gulang guling di rumput ini. Ahhh sial deh eike, kalah saing ame berondong,” gumam pa Jarwo kesal, yang ternyata seorang duda dan kesehariannya agak kemayu.

Dia duda setelah ditinggal mati istrinya yang sakit 2 tahunan yang lalu dan sejak awal bu Nat ngajar di sekolah ini, pa Jarwo sudah ngebet banget.

Walaupun bu Nat sebenarnya 'jijai' di dekati pa Jarwo, tapi dia tak perlihatkan itu, sebab pa Jarwo merupakan guru senior di sekolah ini.

Biarpun tahu bu Nat punya tunangan. Tapi pria yang suka kepo ini juga tahu, pertunangan bu Nat katanya sudah putus. Inilah yang bikin pa Jarwo mulai gencar lagi pedekate, tapi…dia keduluan ‘Reza’.

“Padahal, eike juga ganteng, kata mendiang istriku aku mirip seperti artis Ruben Onsu, ih sebel dyehh eike…!” Kheki lah si duda ngondek ini.

Pa Jarwo pun jalan lenggak lengguk, kalau lagi sepi aslinya keluar, gemulai nekk!

Tapi kalau sudah ngajar olahraga, lakinya yang keluar dan pastinya sangat tegas.

**

Lanjutkan terus yaa