Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35-Bahagia
" Dellson"..
Seketika Dellson mengangkat wajahnya dan menatap kearah suara yang memanggil namanya, Dellson benar terkejut saat melihat Adeeva membuka matanya.
Dellson bangun dari duduknya dan mendekat kearah Adeeva.
" K-kau kembali Adeeva?". Tanya Dellson sambil memegangi pipinya Adeeva
Adeeva tersenyum". Aku kembali, maafkan aku membuatmu menunggu"..
Dellson langsung memeluk Adeeva dengan sangat erat, dia benar-benar tidak tidak menyangka bahwa Adeeva akan kembali kepadanya.
" Terima kasih Adeeva, terima kasih".. Kata Dellson dengan nada tangisnya
Dellson memeluk Adeeva dengan sangat erat, dia benar-benar sangat bahagia akhirnya Adeeva tidak meninggalkan dirinya.
Dellson melepaskan pelukannya dari Adeeva
" Sebentar aku memanggil Dokter untuk memeriksa keadaanmu".
Adeeva pun menganggukkan kepalanya kini Dellson mencium keningnya Adeeva sebelum dia pergi, setelah itu Dellson keluar dari ruangan untuk memanggil Dokter.
Beberapa menit kemudian Dellson kembali dengan Dokter, hal itu membuat Dokter merasa senang juga saat melihat Adeeva sudah membuka matanya.
" Bagaimana keadaan kamu Nona?". Tanya Dokter yang mulai memeriksa keadaan Adeeva
" Saya merasa lebih baik dok".
" Syukurlah, saya merasa senang mendengar hal itu"
Kini Dokter itu telah selesai memeriksa keadaan Adeeva, dimana Dellson menanyakan tentang keadaannya.
" Bagaimana dok?"..
" Syukurlah keadaan Nona sudah stabil dan baik-baik saja, dia sudah bisa dipindahkan diruangan pemulihan".
" Terima kasih banyak dok, berkat perjuangan anda dia kembali kepada saya dok"
" Sama-sama tuan, itu sudah pekerjaannya saya tuan kalau begitu saya pamit dulu nanti ada beberapa perawat yang akan kemari untuk berpindahan ruangan".
" Baik dok"
***
Keadaan Ben sekarang, baru saja tiba di kediamannya Arden dimana dia membawa Retta kedalam ruang bawah tanahnya tempat untuk penahanan mereka.
Disana juga sudah ada Jemina namun mata dan mulut mereka ditutup agar tidak terlalu ribut. Kini Ben mengikat Retta diatas tempat tidur yang sudah disediakannya kemarin sebelum menangkap Retta
Setelah tangan dan kakinya terikat, kini Ben memberikan sesuatu dibagian bawahnya itu hanyalah hukuman sederhana belum lagi mereka mendapatkan hukuman yang lebih berat.
" Heh dasar wanita jalang!".. Kata Ben melihat kearah Retta yang meronta-ronta
Ben meninggalkan mereka, dimana Ben melihat sepertinya Jemina sudah mulai lemas namun dia tidak perduli karena itu adalah hukumannya.
***
Akhirnya Adeeva sudah dipindahkan diruangan VVIP, wajah Dellson benar-benar sangat bahagia kali ini dia tidak menyangka akan bersama-sama kembali dengan Adeeva.
Adeeva sedikit meringis merasakan sakit dibagian perutnya karena setelah pindahan tempat tidur tadi, kini Adeeva memegangi perutnya.
Dellson yang melihat itu dengan cepat dia menghampiri Adeeva.
" Ada apa?".
" Lukaku diperut terasa nyeri saat berpindahan tempat tidur tadi"
" Apa sangat nyeri?".. Tanya Dellson dengan khawatirnya
Adeeva menatap kearah Dellson dengan wajah senyumnya.
" Jangan khawatir, aku baik-baik saja ini hanya nyeri saja Dellson"
" Maafkan aku, tapi aku memang benar-benar mengkhawatirkanmu Adeeva".
Adeeva tersenyum sambil memegangi wajahnya Dellson, setelah itu Adeeva mencoba memperbaiki duduknya agar perutnya terasa nyaman.
Tiba-tiba.
" Apa kamu ingat siapa yang membuatmu begini?"..
Adeeva menarik nafasnya sangat dalam.
" Tentu saja aku ingat dan rasanya aku juga ingin membuatnya seperti ini"
" Siapa dia?".
" Siapa lagi kalau bukan Retta, dia sangat kesal karena kedua orang tuanya masuk penjara"..
" Ternyata dugaanku benar".. Kata Dellson membuat Adeeva menatapnya
" Kau sudah tau bahwa Retta pelakunya?"..
" Iya sudah, dia sekarang ada diruang tahananku"
" Kalau begitu bolehkan aku membalasnya?"
" Boleh, tapi setelah kamu sembuh oke"..
Adeeva menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada Dellson.