NovelToon NovelToon
Dua Tahun Setelah Menikah

Dua Tahun Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:156k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Menghadiri Rapat

"Adrian cepat bangun!" ucap Dito begitu dia tiba di kamar yang biasa di tempati Rania.

Dito baru saja menerima pesan dari Prabu. Asisten tuan Widodo itu mengatakan bahwa bos besar ingin mengadakan rapat untuk pemilihan Ceo baru di Pradipta Group. Yang artinya karir Adrian saat ini di ujung tanduk, meskipun kinerja Adrian selama dua tahun ini menjabat sebagai Ceo cukup bagus.

Namun, mengingat kelakuan buruk Adrian yang sudah mengecewakan tuan Widodo, bisa saja posisi bosnya itu digantikan oleh pewaris Pradipta Group yang lainnya. Seperti Aryan, atau sosok pewaris lain lagi, yang selama ini misterius. Dia selalu di sebut setiap rapat pembagian keuntungan. Tapi tidak pernah terlihat.

Apalagi menurut Prabu, hari ini tuan Widodo akan memperkenalkan pewaris rahasia itu. Dan Dito dipesan untuk tidak memberi tahu Adrian, jika dia masih ingin bekerja di Pradipta Group.

"Aku izin dulu hari ini Dit. Tolong kamu saja yang menemui tuan Aditama pagi ini." jawab Adrian yang enggan membuka matanya.

"Tidak bisa Bos! Tuan Widodo mengadakan rapat dadakan para pemegang saham pagi ini."

"What!" ucap Adrian terkejut mendengar penjelasan Dito. Pria itu langsung bangkit dan bersandar di sandaran tempat tidur.

"Untuk apa kakek mengadakan rapat para pemegang saham?" tanya Adrian.

"Aku tidak tahu, Prabu hanya memberitahu tuan Widodo minta diadakan rapat pagi ini. Sepertinya ada hal penting yang ingin beliau bahas." jawab Dito.

"Semua pekerjaan kita tidak ada yang bermasalah, kan?" tanya Adrian lagi untuk memastikan dia tidak membuat kesalahan.

"Semua pekerjaan memang tidak ada masalah. Tapi Ceo Pradipta Group yang bermasalah." ingin sekali Dito menyampaikan itu pada Adrian, tapi dia harus bisa menahan diri agar Adrian tetap menghadiri rapat pagi ini.

Dito terpaksa berbohong, mengatakan dia tidak tahu apa yang menyebabkan tuan Widodo mengadakan rapat pagi ini. Tentu saja Prabu sudah menjelaskan semuanya pada Dito mengenai agenda rapat yang akan tuan Widodo bahas pagi ini.

Dito tidak terkejut mendengar penjelasan Prabu. Asisten Adrian itu justru kagum dengan tuan Widodo yang bisa mengetahui perbuatan Adrian terhadap Rania secepat ini.

"Kenapa kamu diam, apa ada yang kamu sembunyikan dariku Dit?" tanya Adrian sambil menatap curiga pada asistennya itu.

"Tidak ada masalah dengan pekerjaan. Aku diam karena sedang mengingat pekerjaan kita selama satu bulan terakhir. Mungkin saja ada kesalahan yang tidak kita sadari, sampai-sampai membuat tuan Widodo mengadakan rapat dadakan "jawab Dito berdalih.

"Lalu?" tanya Adrian lagi. Namun tatapan matanya masih saja menatap curiga pada Dito.

"Tidak ada kesalahan. Sebaiknya kamu segeralah bersiap." jawab Dito. Apa lagi yang bisa dia katakan selain meminta Adrian untuk segera pergi ke perusahaan.

"Kita harus sampai di perusahaan sebelum tuan Widodo tiba." ucap Dito lagi. Lalu dia berjalan meninggalkan kamar Adrian dan Rania, agar Adrian bergegas untuk pergi ke perusahaan.

Adrian tiba di perusahaan lebih awal dari biasanya. Dia setuju dengan ucapan Dito untuk tiba lebih dulu di perusahaan, demi menyambut kedatangan sang kakek yang mungkin saja sudah medengar apa yang terjadi antara dia dan Rania.

"Selamat pagi Tuan Muda," sapa Linda, sekretaris Adrian. Akibat melamun, Adrian dibuat terkejut dengan sapaan Linda.

"Kamu sudah menyiapkan keperluan rapat pagi ini?" tanya Adrian, setelah kembali ke stelan pabrik.

"Sudah Tuan. Ini sarapan yang anda minta." Jawab Linda.

"Letakkan saja di meja. Terima kasih." Balas Adrian, tanpa melihat ke arah sekretarisnya.

Linda menatap penuh tanya pada Adrian. Baru kali ini bosnya itu mengucapkan kata terima kasih selama dia bekerja sebagai sekretaris pria itu.

"Apa masih ada yang ingin kamu sampaikan?" tanya Adrian, karena Linda belum juga beranjak dari ruangannya.

"Tidak ada Tuan, saya permisi." jawab Linda lalu pergi meninggalkan ruangan Adrian.

Baru saja Adrian menyelesaikan sarapannya, tuan Widodo masuk menemui cucu laki-laki keduanya itu.

"Kakek!" panggil Adrian terkejut. Mengapa pagi ini semua orang yang menyapanya membuatnya terkejut.

"Maaf Adrian tidak menyambut kedatangan kakek." ucap Adrian lagi.

"Tidak apa-apa." jawab tuan Widodo sambil melihat kearah tempat makan Adrian.

"Rania yang membawakan kamu bekal?" tanya tuan Widodo lagi.

"Iya. Aku terburu-buru ke perusahaan. Tidak sempat sarapan, jadi Rania membawakan bekal." jawab Adrian berbohong.

Kakek Adrian itu tersenyum meskipun dalam hatinya memendam kecewa. Cucunya pandai sekali berbohong.

Tuan Widodo sejujurnya menaruh harapan besar agar Rania dan Adrian tetap bersama. Akan tetapi, dia juga tidak bisa memaksakan kehendak. Jika semua itu, justru menyakiti Rania. Apa lagi tuan Widodo telah berjanji pada ayah Rania. Dia akan mejaga dan melindungi Rania sampai akhir hayatnya.

"Tuan, para pemegang saham sudah menunggu anda di ruang meeting." ucap Prabu melaporkan.

"Apa tamu istimewa kita sudah datang?" tanya tuan Widodo.

"Belum Tuan. Menurut informasi, mereka masih dalam perjalanan." jawab Prabu.

"Baiklah. Ayo kita temui pemegang saham yang lainnya terlebih dahulu." ucap tuan Widodo.

"Kek!" panggil Adrian membuat tuan Widodo menghentikan langkahnya.

"Siapa tamu istimewa yang Kakek maksud?" tanya Adrian penasaran.

"Kamu akan mengetahuinya nanti." jawab tuan Widodo yang sengaja membuat Adrian penasaran, sama seperti yang lainnya.

"Apa aku mengenalnya?" tanya Adrian lagi, tidak mau menyerah.

Tuan Widodo tersenyum, "Tentu saja kamu mengenalnya. Bahkan sangat mengenalnya." jawab tuan Widodo.

"Ayo Prabu, jangan biarkan para pemegang saham itu menunggu terlalu lama!" Prabu mengangguk, lalu mengikuti langkah bos besarnya itu menuju ruang rapat.

***

Rania merasa masih sangat lelah pagi ini. Rencananya dia akan melanjutkan tidurnya dan kembali ke kediamannya sore hari. Rencana tinggal rencana, Aryan memaksa Rania untuk ikut pergi bersamanya dan Cinta. Entah kemana Aryan dan Cinta akan membawanya pergi pagi ini. Yang jelas, Mereka bertiga mengenakan pakaian yang cukup formal.

"Kak, kita sebenarnya mau ke mana?" tanya Rania.

"Sudah ikut saja!" sahut Aryan.

"Kakak selalu saja...."

"Selalu apa?" potong Aryan perkataan Rania.

"Bukankah kamu ingin segera bercerai dari Adrian?" tanya Aryan setelah melihat adik sepupunya itu terdiam. Rania mengangguk.

"Pagi ini salah satu jalan yang membuat proses perceraian kamu cepat diselesaikan." ucap Aryan lagi.

"Benarkah?" tanya Rania senang. Matanya berbinar bahagia. Tidak sia-sia dia memiiki kakak sepupu seorang pengacara.

"Baik pak pengacara, klien anda siap mengikuti semua petunjuk yang Pak Pengacara sarankan." ucap Rania lagi.

Aryan dan Cinta tertawa kecil melihat kelakuan adik mereka satu ini. Aryan senang, Rania bisa menghadapi permasalahnya ini dengan kondisi yang baik-baik saja.

Aryan tidak tahu saja, jika hingga saat ini Rania masih sering mengunjungi temanya yang seorang psikiater. Rania sering berkonsultasi dan juga mengobati rasa kecewa pada diri sendiri, yang pernah Rania alami di awal-awal pernikahannya.

Jika tidak? Rania mungkin akan terus terpuruk memikirkan nasib rumah tangganya yang tidak layak disebut rumah tangga itu. Sekarang, Rania sudah sangat siap, walau terkadang ganguan kecil dalam dirinya masih saja hadir.

"Ayo kita berangkat sekarang!" ucap Aryan mengajak istrinya dan Rania.

Tidak ada lagi yang bicara selama mereka dalam perjalanan. Hanya Rania yang tampak sibuk membalas pesan dari beberapa kliennya dan temanya yang seorang psikiater. Terlalu sibuk berbalas pesan, Rania tidak sadar jika Aryan dan Cinta membawanya ke kantor utama Pradipta Group.

"Nanti lagi berbalas pesannya. Sekarang ayo turun!" ucap Aryan karena Rania masih terlihat sibuk mengetik sesuatu di layar pipih milik adiknya itu.

Rania menghentikan gerakan jemarinya di ponsel, lalu melihat ke arah Aryan. Rania bukan sedang berbalas pesan, tapi dia sedang melanjutkan menulis novelnya yang sedang on going.

"Kita di ma.... Kenapa kita ke kantor Pradipta?" tanya Rania tidak mengerti.

"Bukankah orang yang akan kamu gugat bekerja di perusahaan ini?" jawab Aryan.

Rania terdiam. Dia memang akan bercerai dengan Adrian, tapi dia sudah tidak ingin bertemu Adrian lagi. Kejadian malam kemarin masih meninggalkan rasa trauma tersendiri pada Rania. Sayangnya Aryan tidak tahu itu. Itulah mengapa Rania mengirim pesan pada temanya yang seorang psikiater. Rania sedang membuat janji untuk konsultasi.

"Apa harus bertemu dia dulu?" tanya Rania akhirnya.

"Kamu tidak ingin bertemu Adrian?" tanya Aryan menebak. Rania mengangguk.

"Tidak usah takut. Kita ke sini bukan untuk menemui Adrian. Kakek meminta kita menghadiri rapat tahunan pemegang saham." ucap Aryan lagi, menjelaskan.

"Tapi Kak, Ara bukan pemegang saham."

"Kakek yang meminta, jadi kita masuk saja!" balas Aryan.

"Ayo masuk! Biar kita tahu mengapa kamu dan Cinta di minta kakek menghadiri rapat pagi ini." ucap Aryan.

Mau tidak mau, Rania mengikuti apa yang Aryan katakan. Dia tidak sendiri, ada Cinta yang juga tidak tahu mengapa tuan Widodo memanggil mereka. Itu yang Rania pikirkan. Dia tidak tahu, mulai pagi ini, hidup Rania akan berubah. Satu rahasia besar akan terungkap.

...☆☆☆...

1
MashMellow🍭
kenapa tidak tidur dengan mbok, bukannya Rania nie Islam ke?
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
Ririn Nursisminingsih
hadeh thor kok jadi rumit gni seh critanya jadinya mbulet
Ririn Nursisminingsih
semua karena harta
Ririn Nursisminingsih
ternyata semua milik rania
Ririn Nursisminingsih
cerdas rania
Ririn Nursisminingsih
kerenn rania pling suka klau karakter ceweknya kyak gini🤩🤩
Ririn Nursisminingsih
rasain bingung kan ditinggal pas ada disia2 in🤔🤔
Seven8
Haris & komandan Haris beda toh... saya pikir org yg sama
Heny
Thor kok aqu bingung y baca nya terlalu banyak pemain
Heny
Akhir nya ketahuan
Noey Aprilia
Happy ending y kk....
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
Heny
Nyimak thor lanjut
Teh Euis Tea
aphamdulilah semuanya happy. makasih author novelnya luar biasa di tunggu cerita yg lainnya
sehat selalu author
Noey Aprilia
Nmanya jg orng jht,awlnya aja sok mnang....akhrnya ttp klah kn????
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
Teh Euis Tea
sdhlah rena adrian perbaiki pernikahan kalian semoga kalian ber2 bahagia jgn imutin pphmu yg licik itu rena apalg ada bayidlm perutmu
Noey Aprilia
Mngkn adrian mau bntu prshaan rania kli,mkanya dia trima aja pas d sruh nkah sm rena....lgian,udh tau adrian ga cnta tp msih aja mksa...
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
Teh Euis Tea
rena makanya jgn sombong belagu sih jd orang sok kaya pdhal keluargamu punya sifat licik
Teh Euis Tea
waduhhh istri adrian songong ky gitu nemu di mana istri modelan gitu adrian😁
Umun Munawaroh
Luar biasa
Noey Aprilia
Mngkin alien yg lg nyamar,mkanya ga pnya span sntun plus songong....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!