Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Banyak tamu yang mengucapkan selamat kepada Tomi dan Abel, sampai-sampai Abel susah untuk menemui temannya. Pada saat Tomi sedang sibuk dengan teman tamunya Raina pun tak menyiakan kesempatan ini untuk mendekati Abel. Tapi kesempatan itu seketika hilang saat teman-teman Abel datang.
"Abel, kamu cantik banget gaunnya juga bagus. Bikin iri deh,,, . " kata Siska.
"Ya elah,,,, baru aja ada kesempatan yang bagus, malah nongol anak-anak kampung. " Ucapnya Raina dalam hati. Raina pun tidak jadi dan pergi untuk menemui Tomi, "mumpung lagi nggak bersama istrinya. "
Raina membetulkan penampilannya, ia menurunkan lengannya sedikit kebawah agar lebih seksi. Lalu Raina mendatangi Tomi sambil melakukan tebar pesona tetapi belum ia mengucapkan sepatah kata pun Tomi langsung meninggalkan Raina dan pergi ke tempat Abel yang sedang bersama temannya. Raina pun tercengang kaget Tomi masih mengabaikannya.
"Apa yang membuat kamu mau menikah dengan gadis kampungan seperti Abel, Jangan-jangan kamu kena pelet. " Raina sangat kesal.
Saat pesta berlangsung semua orang bersenang-senang, tetapi Abel merasa sedih karena teringat akan ibu nya yang di kampung, entah seperti apa kabar ibu di tambah lagi sekarang sudah waktunya untuk mengirim uang ke ayahnya, jika ia telat sedikit entah nasib apa yang akan terjadi pada ibunya.Walaupun sekarang belum mulai bekerja lagi untung Abel masih punya tabungan .
Tomi yang melihat Abel sedih pun menyuruh temen Abel untuk mencari tahu"Kamu tahu apa yang terjadi pada temanmu itu, sepertinya ia merasa sedih, siapa tahu ia akan cerita sama kamu, kamu kan teman baik Abel."
"Baiklah aku akan coba tanya" ucap Siska.
Lalu Siska pun menghampiri Abel, "Kenapa kamu menyendiri sendiri, yang lain pada happy-happy lo...nanti kesambet setan".
" Apaan si,,, amit-amit deh, aku bukannya nggak happy, tapi tiba-tiba ke inget ibu jadi kangen deh. "
"Kirain ada masalah apaan, udah coba hubungi ibu kamu? . "
"Sudah."
"Ya udah yuk, gabung lagi sama yang lain. Nggak baik pengantin baru duduk sendirian. '
" Iya,."kata Abel sambil mengulurkan tangannya agar Siska menariknya.
"Argghhh,, kamu sekarang berat banget. " Ucap Siska sambil menarik tangan Abel.
Lalu Tomi mengajak Abel untuk bersulang dengan tamu-tamu yang lain. Nenek dan Tomi pun minum seperti minuman alkohol. Abel pun menolaknya karena ia tak pernah minum minuman beralkohol, Abel mencoba menghentikan nenek "Maaf nenek, apa nenek juga akan minum minuman seperti ini? tak baik dengan usia nenek yang sekarang. "
"Kamu tenang saja ,di tradisi keluarga ini harus menghargai tamu undangan yang hadir dengan bersulang bersama. Lagian minuman untuk kita sudah di tukar dengan minuman lain yang sudah di persiapan, jadi kita hanya mengikuti nya saja. Berpura-pura saja kalau minuman yang kamu minum sama kaya mereka. Kamu cobalah minuman ini sangat menyegarkan, hanya warnanya yang mirip. "Jelas Tomi.
" Iya, kamu jangan khawatir. Nenek juga tidak suka dengan minuman yang beralkohol. "
"Baiklah nek, mari kita bersulang. " Ucap Abel.
Mereka pun menikmati minuman mereka masing-masing termasuk Abel. Karena minuman Abel habis dan ia masih ingin mencobanya lagi Abel pun mengambil minuman yang di tangan Tomi, " karena punyamu nggak habis buat aku saja. "
"T_tapi itu. " Belum selesai Tomi bicara Abel sudah meminumnya sampai habis. "Kenapa punyamu rasanya berbeda . " Kata Abel.
Tomi hanya diam dan tersenyum dengan tingkah Abel, sebenarnya punya Tomi minuman yang beralkohol, hanya punya nenek dan Abel yang tidak. Karena Abel belum pernah merasakan minuman yang beralkohol seperti apa, jadi Abel tidak mengetahuinya.
Pesta pun usai, satu persatu tamu undangan mulai pulang. Hanya tersisa Raina yang belum pulang.
"Kamu belum pulang,apa mau ikut membantu membereskan semua ini?. " Tanya nenek
"Nggak kok nek, ini juga mau pulang. "
Raina yang tidak ingin terjebak lagi dengan pekerjaan di dapur ia langsung pergi, lagi pula ia sudah mendapatkan informasi yang ia butuhkan.
Saat ingin pergi meninggalkan rumah Tomi, ia melihat Abel yang sedang sendirian. Tanpa berfikir panjang Raina langsung menghampiri Abel.
"Maaf tadi aku belum sempat mengucapkan selamat sama kamu, kalau gitu selamatnya atas pernikahan kamu, kamu sudah berhasil menikahi orang terkaya di kota ini dan kamu sudah berhasil merebut Tomi dari ku,yang saya denger juga kalian belum saling mengenal pasti tidak ada cinta di antara kalian. Kamu cuma anak kampungan yang berani-beraninya menikahi orang yang jelas beda kelas. Jangan-jangan kamu pake ilmu pelet lagi bisa-bisanya ia mau menikah dengan kamu. Kamu harus menjauh dari Tomi, kamu tak pantas untuknya. "Kata Raina
Abel yang sedih dan sakit hati dengan perkataan Raina langsung pergi meninggalkan Raina tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Raina pun senang melihat air mata yang keluar dari mata Abel, itu menandakan ancamannya berhasil membuat bimbang Abel. Raina pun kembali pulang dengan perasaan yang sedikit puas. "Ini hanya permulaan. " Ucapnya.
Abel langsung pergi ke kamar, ia sangat sedih dan menangis. ia merasa apa yang di katakan Raina itu benar, ia tak pantas untuk Tomi. Kepercayaan diri Abel mulai hilang, Abel mulai melepas pakaian dan perhiasan yang di belikan oleh Tomi. Lalu pergi ke kamar mandi dan menyalakan shower lalu Abel menangis dengan keras. Ia mulai mengenang kembali pertemuan dan kebersamaannya dengan Tomi. Ia merasa memon-momen itu akan hilang,padahal ia sudah mulai jatuh cinta kepada Tomi. Abel berencana untuk pulang ke kampung untuk sementara waktu.
Kemudian Abel keluar dari kamar mandi dan melihat Tomi juga sudah berada di kamar. "Kenapa kamu lama sekali , apa kamu ketiduran di kamar mandi. "
Tapi Abel tak meresponnya, Tomi tahu kalau Abel baru menangis itu terlihat jelas di matanya yang memerah. Tomi pikir ia menangis karena kangen dengan ibunya. Lalu Tomi pergi ke kamar mandi.
Saat Tomi kembali Abel sudah tertidur, Tomi rasa harus melakukan sesuatu untuk Abel. Kemudian Tomi membuka lemari dan menurunkan dua koper lalu memasukan beberapa bajunya dan juga baju Abel ke dalam koper. Ia akan memberi kejutan dengan membawanya untuk menemui ibunya di kampung."Semoga dengan ini Abel bisa kembali ceria lagi. "Agar Abel tidak mengetahui rencana nya, Tomi pun langsung membawa kopernya ke bagasi mobil.
Waktu pagi tiba, Tomi sengaja bangun lebih awal. Ia sudah mempersiapkan semuanya. Lalu pergi menemui nenek berbicara soal rencananya untuk pergi ke kampungnya Abel.
Pada saat Abel terbangun ia sudah tak melihat Tomi di kamar."Apa Tomi marah padaku karena tadi malam aku mengacuhkan nya? aaaa,,,,, ini membuatku tambah pusing. "
Lalu Abel pergi ke kamar mandi, tekatnya semakin bulat untuk pulang ke kampung. Saat selesai mandi Abel pun ingin mengemas barang-barangnya pada saat membuka lemarinya Abel merasa kaget karena lemarinya sudah kosong. Ia bertanya-tanya dimana semua bajunya.