Alice Catlyn, seorang gadis culun yang selalu menjadi sasaran ejekan perundungan di sekolah, menemukan pelipur lara dalam sosok seseorang yang selalu hadir untuknya. ketulusan dan kepedulian orang itu membuat Alice diam-diam jatuh cinta. Namun perasaannya tetap tersimpan rapat, tak pernah di ungkapkan.
beberapa tahun kemudian, Alice berubah menjadi pribadi yang ceria dan penuh semangat. Di tengah kehidupannya yang baru, ia bertemu dengan seorang pria berhati dingin dan penuh misteri. tatapan tajam dan wajah datar pria itu tak mampu menyembunyikan cinta mendalam yang ia rasakan untuk Alice
Kemanakah hati Alice akan berlabuh? kepada seseorang yang dicintainya atau seseorang yang mencintainya?
Ikuti perjalanan cinta Alice yang penuh dengan Lika liku, dalam"Cinta Terakhir Alice". sebuah kisah yang menyentuh hati tentang pilihan dan takdir cinta.
Note: kisah ini terbagi menjadi 2 season, season pertama di masa sekolah SMA dan season kedua di masa dewasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nda apri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menarik perhatian
Tanpa menunggu lebih lama, Alice melangkah pergi. Sementara pria tampan itu masih terdiam, matanya tak lepas dari Alice yang semakin menjauh.
Di sisi lain, Zack yang menyaksikan semua itu ternyata ikut terpukau oleh kecantikan Alice. Dengan mulut sedikit terbuka, ia bergumam lirih, "Apakah dia bidadari di taman bunga ini?"
Sebelum Zack bisa merenungkan lebih jauh, sebuah suara lembut menyadarkannya.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Suara itu milik Rania, yang kini mendekati mereka dengan senyuman ramah dan sopan.
Zack menoleh dan mendapati Rania berdiri di sampingnya. Senyum ramah gadis itu membuat Zack terperangah sekali lagi. Matanya semakin berbinar, dan tanpa sadar, mulutnya kembali terbuka lebar.
"Ya Tuhan, ada dua bidadari di sini?" ucapnya tanpa berpikir panjang.
Rania mengernyitkan dahinya, kebingungan. "Maaf?" tanyanya, berharap Zack mengulangi perkataannya. Mungkin dia salah dengar.
sebuah teguran rendah dan tegas terdengar. "Zack..."Suara itu datang dari sang tuan, yang masih berdiri beberapa langkah di belakangnya. Teguran itu cukup untuk menyadarkan Zack dari lamunannya.
Zack berdeham, mencoba merapikan posturnya dan mengangkat bahunya seolah berusaha terlihat lebih cool dan tenang.
"Kami mencari bunga yang cocok untuk pertemuan bersama klien. Apakah di sini ada?" tanyanya dengan nada yang lebih serius.
"Dan mohon dipastikan, bunga itu harus berkualitas bagus, mewah dan tentunya mahal."sambungnya
"Ya tentu, kami punya beberapa pilihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Mari ikuti saya untuk memilih beberapa pilihan di sana," Rania tersenyum ramah, meskipun ada sedikit ketegangan dari permintaan yang begitu spesifik
Zack tersenyum jahil."Mengikutimu? Apakah kau akan membawaku ke kayangan? Baiklah, ayo... pasti banyak bidadari di sana."
"A-Apa?" pekik Rania sedikit terkejut, matanya membelalak bingung dengan celetukan Zack yang tak terduga.
Zack tersadar dan langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, merasa canggung dengan responsnya sendiri. "Ehh... maksudku... tidak... ayo kita ke tempat yang anda katakan," ujarnya cepat, berusaha memperbaiki situasi.
Rania mengangguk, masih dengan wajah penuh kebingungan dan tatapan yang jelas menunjukkan bahwa dia merasa aneh dengan kelakuan Zack yang berubah-ubah.
Tapi, tanpa berkata lebih, dia mulai berjalan, menunjukkan jalan menuju bagian eksklusif dari toko bunga itu.
Sementara sang Tuan yang sedari tadi diam, hanya bisa mengelus dahinya, melihat tingkah laku asistennya. Sebuah helaan napas kecil terdengar sebelum ia melangkah ringan ke arah mobil hitamnya, memutuskan untuk menunggu di sana saja.
**
di sebuah ruangan indoor, suasana berubah menjadi lebih tenang dan mewah. Ruangan itu tertata rapi dengan dekorasi yang elegan. terdapat rak besar penuh dengan buket bunga tersusun rapi dan indah.
Buket-buket bunga yang lainnya juga diletakkan dalam vas-vas kaca dan keramik mewah, semuanya tampak seperti hasil karya seni.
"Ini dia beberapa buket bunga pilihan terbaik kami. Silakan di lihat dan di pilih saja." ucap Rania kepada Zack dengan sopan
Zack mengangguk, pandangannya berkeliling sejenak sebelum akhirnya berhenti pada salah satu buket bunga yang tampak paling mewah.
"Ini saja," ujarnya, menunjuk buket itu. "Tolong bungkus dengan rapi, dan juga... tuliskan pesan serta nama pengirimnya."
Rania mengambil buket tersebut, kemudian dengan cekatan mulai membungkusnya. Setelah selesai menuliskan pesan, ia beralih menatap Zack. "Baik, pesannya sudah selesai. Siapa nama pengirimnya?"
Zack tersenyum lebar, mengangkat alisnya sedikit nakal. "Nama pengirimnya? namanya adalah Zack."
Rania menurut dan hendak menulis nama Zack disana, namun sebelum itu. "Tunggu, itu adalah namaku. pastikan kau selalu mengingatnya."ucap Zack
Rania hanya menghela napas pelan
"Nama pengirimnya adalah Tuan Levandro Enzo."Lanjut Zack sekali lagi
Mata Rania membulat saat mendengar nama itu. "Levandro Enzo? bukankah dia pengusaha yang terkenal itu?"tanya Rania dibalas anggukan oleh Zack
Rania teringat sosok pria yang datang bersama Zack tadi, pria itu juga sempat bertabrakan dengan Alice.
"Bolehkah aku meminta tanda tangannya? selama ini aku kagum kepadanya."izin Rania kepada Zack
Zack tersenyum, tapi menggeleng pelan. "Maaf, Nona, sayangnya Tuan Levandro tidak bisa memberikan tanda tangannya kepada sembarang orang."
Rania mengangguk sedikit kecewa, tapi masih bisa tersenyum kecil."Baiklah terimakasih, setidaknya dia sudah berkunjung di toko bunga ini."
"untuk mengobati rasa kecewamu, bagaimana jika aku saja yang memberikan tanda tanganku?"goda Zack mengedipkan satu matanya
"Oh tidak-tidak...tidak perlu, terimakasih sudah berkunjung dan sepertinya tuan anda sudah menunggu terlalu lama di depan."ucap Rania tersenyum hambar berusaha mengusir Zack dengan sopan
**
Sementara itu,
Alice sedang sibuk melayani pelanggan, tangannya bergerak cekatan memilih bunga-bunga segar sesuai permintaan mereka.
Senyuman merekah terbit di wajahnya, Sesekali, Alice tertawa kecil saat bercanda dengan pelanggan. keceriaan Alice berhasil membuat para pelanggan tersenyum dan merasa nyaman.
Sorotan sinar matahari bermain-main di wajahnya, memberikan efek berkilau pada kulitnya yang lembut. Mata Alice bersinar indah, semua itu membuatnya tampak sangat mempesona, lebih dari sekedar cantik.
Tanpa Alice sadari, di dalam mobil
Seorang pria memandang ke arah luar, matanya tak pernah lepas dari sosok Alice yang sedang sibuk melayani beberapa pelanggan di toko bunga itu.
Dengan setiap gerakan Alice, ada sesuatu yang menarik perhatian Levandro Enzo. Keceriaan Alice yang terpancar dari senyum tulusnya, Ada pesona yang alami dalam dirinya. Tak lupa penampilannya bisa menggetarkan hati Levandro saat mereka bertabrakan tadi.
Levandro melihat dirinya terpesona, tertuju pada Alice yang seolah memancarkan aura hangat di sekitarnya. Jari-jarinya perlahan mengetuk permukaan kursi kulit mobil, menyelaraskan irama dengan pikiran yang terombang-ambing.
Secuil senyuman kecil menghiasi wajahnya yang datar itu, hingga akhirnya kedatangan Zack membuat wajahnya berubah hanya dalam satu detik saja.
"Tuan, ini bunga yang anda minta."
"Hmmm..."Levandro hanya menjawab dengan dehaman saja
Tak ada percakapan lagi di antara keduanya, sang asisten pun melajukan mobilnya menembus jalanan untuk segera sampai ke tempat tujuan menemui klien perusahaan.
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih