Pembalasan Danastri

*

*

Keesokan harinya, Ibu Danastri dan adiknya pergi ke taman kanak-kanak yang telah Danastri pilih, sedangkan Danastri sendiri pergi ke hotel heavenly, berjalan kaki ditemani oleh Ayahnya yang enggan membiarkan ia pergi sendirian. Karena selain sedang mengandung, juga banyak faktor yang membuatnya khawatir. Apalagi kini putrinya sudah mulai naik menjadi orang yang berada. Yang ditakutkan ayahnya adalah ada orang yang mau berbuat jahat pada putri yang sedang mengandung tersebut.

Danastri tertawa geli sebenarnya, karena hanya ke depan saja. Tapi ia juga menerima niat baik ayahnya, apalagi kekhawatirannya memang bukan hal yang tidak masuk akal juga. Selain itu ada pembangunan di sisi hotel yang ia harus lewati. Jadi demi keamanan juga, ia pergi bersama sang ayah.

Tapi begitu sampai, Ayahnya hanya mau menunggu di depan saja sementara Danastri memasuki kantor Serga. Dan resepsionis hotel dengan cekatan langsung menjamu Ayah Danastri. Memberi beberapa camilan dan minuman, disuguhkan untuk menemaninya menunggu sang bos.

"Bagaimana? Ada kendala di sisimu?" Tanya Danastri.

"Semuanya baik-baik saja, nona. Pembangunan juga sedang berlangsung. Renovasi hotel juga seperti yang kau lihat, semuanya sedang berjalan. Oh ya, aku menambahkan satu ruangan khusus di lantai 1, kantor untukmu. Jadi ketika kau kemari, tidak perlu lagi bingung meminjam kantor kecil ini. Kau bisa menangani hal-hal yang berurusan dengan kerja sama di kantormu sendiri yang lebih luas dan nyaman di masa depan." Jelas Serga membuat Danastri puas dengan inisiatifnya.

"Bagus! Meski aku akan lebih banyak diam di kantor sebelah, tapi akan ada saat dimana aku harus meeting di hotel ini. Maka anggap saja ini sebagai hadiah untukku. Terimakasih, tuan Serga." Ucap Danastri seraya tersenyum. "Oh benar, hari ini akan ada tamu, namanya Zack. Orang spesial yang mau aku jadikan sekertaris. Tapi aku rasa kalai aku memintanya secara langsung tidak akan berhasil. Jadi, aku butuh bantuanmu." Ucap Danastri.

"Dengan senang hati, aku akan membantumu nona." Ucap Serga seraya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

*

"Oh? Jangan bilang, Zack yang memperkenalkan diri ternyata kau? Wow, betapa sempitnya dunia!" Ucap Danastri terkejut, begitu melihat Zack masuk ke hotel dan bertanya tentang dirinya yang diarahkan langsung oleh resepsionis ke kantor Serga.

Serga sendiri tidak ada di ruangan, jadi kantor tersebut menjadi kantor milik Danastri untuk sementara waktu.

"Uhuk! Aku juga tidak menyangka itu kau nona, yang menyelamatkan adikku, orang yang sama yang menabrakku tempo hari." Ucap Zack terdengar ragu, pikirannya mulai beragam.

"Tidak, aku tidak tahu menahu tentang keluargamu sebelumnya karena aku baru saja pindah ke kota ini. Jadi, jangan pernah berpikir aku adalah dalang dari kejadian kecelakaan adikmu. Aku cukup percaya diri, kau bisa menyelidikinya sendiri jika tidak percaya pada ucapanku. Oh ya, aku kebetulan ada disana karena aku baru saja pulang dari tempat usaha dimsum milik orang tuaku." Jelas Danastri, seolah ia tahu apa yang dipikirkan Zack.

Tapi mudah saja, Zack sendiri memang orang yang waspada dan hati-hati. Jadi Danastri juga harus menghadapinya dengan penuh perhitungan.

"Dengar, sekalipun yang menjadi korban bukan adikmu, aku juga akan melakukan hal yang sama, karena aku juga punya keluarga di rumah." Ucap Danastri lagi, setelah melihat Zack tidak mengeluarkan satu patah katapun.

"Tidak, aku berterimakasih atas berkah penyelamatanmu pada adikku. Juga, ini uang bekas administrasinya. Aku benar-benar berterimakasih." Ucap Zack dengan sungguh-sungguh, tapi Danastri tahu dengan jelas, Zack masih sangat curiga dengannya.

"Ya, aku akan menerimanya. Semoga adikmu cepat sehat." Balas Danastri seraya menganggukkan kepalanya. "Juga, ada rekaman lalu lintas di tempat kejadian. Kau bisa memeriksanya jika kau masih ragu, tentang mencari kebenaran, dengan kekuasaanmu, aku rasa kau bisa menemukan kebenarannya sendiri." Lanjut Danastri.

Tok! Tok!

"Masuk!" Pekik Danastri seraya tersenyum.

"Kalau begitu, sekali lagi aku ucapkan terimakasih. Aku masih ada urusan, lain kali aku traktir nona." Ucap Zack seraya membungkuk dan Serga yang baru saja masuk sudah ada di samping Zack.

Keduanya saling menyapa sebelum akhirnya ia berjalan menuju pintu. Tapi sebelum benar-benar keluar, Zack jelas mendengar percakapan Serga dan Danastri.

"Pembangunan perusahaan berjalan dengan haik, tidak ada masalah apapun sejauh ini. Tapi, nona, untuk sekertaris yang kau cari, aku masih belum menemukan kandidat yang cocok. Bagaimana jika aku saja yang menjadi sekertarismu?" Tanya Serga.

"Tidak, jangan kau. Kau masih harus menjadi direktur hotel ini, aku hanya akan menjadi pengawas dan pemilik. Hotel aku serahkan padamu, jadi masalah sekertaris, kau cari saja terus sampai menemukan yang cocok." Balas Danastri dengan nada tak kalah serius.

"Sulit mencari orang demgan kriteria tersebut nona, kebanyakan adalah lulusan sarjana, tapi mereka lulusan baru, aku rasa belum pengalaman jika dijadikan sekertaris." Balasnya.

"Aku masih bisa menunggu." Balas Danastri, bertepatan dengan Zack yang baru saja menutup pintu kantor.

Pada saat ini, Serga dan Danastri akhirnya saling tatap kemudian tersenyum. "Bagus! Kau datang tepat waktu." Puji Danastri.

"Nona, kau yakin hanya dengan begini akan menggerakkan hatinya?" Tanya Serga bingung, ia merasa tidak yakin dengan rencana Danastri.

"Jangan khawatir, aku sudah memperhitungkannya." Balas Danastri penuh teka-teki.

Pulang dari hotel, seharusnya pada kurun waktu ini, Zack akan menemui bos perempuannya. Tidak ada yang tahu masalah ini, perihal Zack dan bos perempuannya yang memiliki masalah, sampai akhirnya Zack dibuang oleh bosnya.

Masalah tersebut hanya akan dipublikasikan ketika bos perempuannya, mengambil satu sekertaris muda dan baru lulus. Ini adalah informasi yang didapatkan dari Sanungga di kehidupan yang lalu.

Kemudian Danastri merencanakan percakapan barusan dengan Serga. Ketika ia dibuang dan tidak mau bekerja dengan Sanungga, belum terlambat baginya mengikuti Danastri. Apalagi poin penyelamatan adalah hal yang pastinya menyentuh hati nurani Zack.

Jadi, sebelum Zack benar-benar direkrut oleh keluarga Janitra sama seperti di kehidupan lalu, Zack akan lebih dulu bekerja bersamanya. Seharusnya sesuai dengan apa yang Danastri rencanakan. Tapi kalau Zack tidak datang, maka Danastri hanya bisa menyerah dan mencari orang lain.

"Oh ya, di sisi lain hotel, buatkan tempat untuk kuliner jalanan. Namai dengan Factory's Street Food. Kau hanya perlu menyiapkan kios dengan rapi, kemudian promosikan pada penjaja kuliner, agar mereka bisa berjualan disana. Tentu saja, keuntungannya akan besar, selain hotel dan perusahaan, akan ada taman wisata. Jadi tempat ini akan lebih ramai di masa depan dengan promosi yang benar." Jelas Danastri pada Serga.

"Sudah dicatat, nona! Idemu sangat bagus! Akan aku atur untuk pembangunannya." Ucap Serga dengan senyum lebar.

*

*

Hai! Maaf kemaren kelupaan ga up 😭🙏

Jadi, hari ini aku up double ya 🤗

Semoga suka ✨