NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Anak Presiden Cacat

Di Jodohkan Dengan Anak Presiden Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:118.2k
Nilai: 5
Nama Author: megawati

"Mulai sekarang kamu harus putus sekolah."

"Apa, Yah?"Rachel langsung berdiri dari tempat duduk nya setelah mendapat keputusan sepihak dari ayahnya.

"Keluarga kita tiba-tiba terjerat hutang Dan ayah sama sekali nggak bisa membayarnya. Jadi ayah dan ibu kamu sudah sepakat kalau kita berdua akan menjodohkan kamu dengan anak Presdir keluarga Reynard agar kami mendapatkan uang. Ayah dengar kalau keluarga Reynard akan bayar wanita yang mau menikahi anaknya karena anaknya cacat"

Rachel menggertakkan giginya marah.

"Ayah gak bisa main sepihak gitu dong! Masalahnya Rachel tinggal 2 bulan lagi bakalan lulus sekolah! 2 bulan lagi lho, yah! 2 bulan! Terus tega-teganya ayah mau jadiin Rachel istri orang gitu? Mana yang cacat lagi!" Protes Rachel.

"Dengerin ayah dulu. Ini semua demi keluarga kita. Kamu mau kalau rumah kita tiba-tiba disita?" Sahut Ridwan, Ayah Rachel.

"Tapi kenapa harus Rachel, pa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab

William menghela napas dalam-dalam sebelum berbicara.

"Papa pernah menjadi pembunuh bayaran, Reagan. Dulu, sebelum bertemu dengan mama kamu dan membangun keluarga ini, hidup papa dipenuhi dengan darah dan bayangan. Itulah kenapa papa bisa memahami situasi ini dengan baik."

Reagan terkejut, sulit mempercayai apa yang baru saja didengarnya. "Papa seorang pembunuh bayaran?"

William mengangguk. "Benar. Tapi papa sudah lama meninggalkan kehidupan itu. Namun, masa lalu kita tidak pernah benar-benar meninggalkan kita."

"Dan sekarang, kelihatannya masa lalu papa mungkin sedang kembali menghantui kita."

Reagan berusaha mencerna informasi ini. "Jadi, serangan ini mungkin ada hubungannya dengan masa lalu papa?"

William mengangguk. "Mungkin saja. Orang-orang dari masa lalu papa adalah orang-orang yang sangat berbahaya dan berpengaruh."

"Kita harus bersiap menghadapi memungkinkan terburuk."

Reagan yang bersikap dingin hanya mengangguk. "Dan perusahaan kita harus terus berlangsung tanpa pernah terkalahkan."

William tersenyum tipis, melihat determinasi di mata putranya.

"Itu benar, Reagan. Perusahaan kita telah melalui banyak tantangan dan selalu berhasil mengatasinya. Kali ini pun tidak akan berbeda."

Reagan tetap diam, wajahnya menunjukkan ketenangan yang dingin.

Namun, William tahu anaknya mendengarkan dengan seksama. "Apa langkah pertama kita, pa?"

"Yang kita lakukan?" William mengerutkan dagunya, berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Yang kita lakukan adalah memperketat pertahanan internal. Setiap orang di dalam perusahaan harus diperiksa kembali,"

"Memastikan bahwa mereka setia dan tidak ada mata-mata yang menyusup."

Reagan mengangguk perlahan, menandakan pemahaman meskipun sikapnya tetap dingin.

"Saya akan memastikan bodyguard saya melakukan pengecekan menyeluruh. Dan saya akan mencari pelaku yang melukai Rachel tadi."

William melanjutkan, suaranya penuh keyakinan. "selain itu, kita harus menyelidiki semua kemungkinan ancaman,"

"Baik dari masa lalu papa maupun dari persaingan bisnis saat ini. Kita harus siap untuk segala kemungkinan."

Reagan menatap ayahnya, matanya penuh dengan tekad yang terpendam.

"Baik, pa. Saya akan mulai sekarang. Kita tidak bisa membuang waktu."

William tersenyum penuh kebanggaan.

"Ingat, Reagan, kita adalah keluarga yang kuat. Mereka mungkin berbahaya, tetapi kita tidak pernah terkalahkan. Kita akan menghadapi ini bersama-sama."

"Dan juga masalah kamu lumpuh ini sebaiknya kamu beritahu saja pada mama kamu kalau kamu sudah sembuh agar dia senang," kata William.

"Saya berencana seperti itu. Tapi nanti," jawab Reagan.

"Sayaanggg..." Eliza tiba-tiba datang dan meneriakkan suaminya.

"Gawat!!!" dumal Eliza sambil menaik turunkan napasnya.

"Gawat Kenapa, istriku?" tanya William bingung.

Eliza berusaha mengatur napasnya sebelum menjawab.

"Rachel... Rachel menghilang dari kamarnya. Mama baru aja memeriksa dikamar dia dan dia nggak ada di sana!"

Mata Reagan membelalak, kepanikan mulai merayap di dalam dirinya meskipun ia berusaha tetap tenang diluar.

"Apa maksud mama menghilang? Bagaimana bisa?"

Eliza mengigit bibirnya, air matanya mulai mengalir.

"Mama nggak tahu! Mama tadi lihat dikamar nya dan saat kembali, dia udah nggak ada."

"Mama juga udah nanya bodyguard tapi nggak ada yang tahu juga dia ke mana."

William, yang mendengar percakapan itu, segera berdiri dan mendekati Reagan.

"Kita harus segera mencarinya. Ini bisa jadi bagian dari rencana musuh kita."

Reagan mengangguk dengan tegas. "Hubungi semua bodyguard dan mulai pencarian."

"Tutup semua pintu keluar dan pastikan tidak ada yang bisa keluar atau masuk tanpa izin."

Eliza menangis, dan Reagan mengelus pundaknya dengan lembut.

"Kami akan menemukannya, jangan khawatir."

Reagan lalu mengambil ponselnya dan mulai memberikan instruksi dengan suara yang tegas.

"Periksa seluruh rumah, ruang demi ruang. Jangan tinggalkan satu pun sudut yang tidak diperiksa. Kita harus menemukan Rachel."

Bodyguard segera bergerak, menyebar ke seluruh area untuk mencari Rachel.

Eliza dan William mengikuti dari belakang, kedua nya merasa cemas namun tetap berusaha tenang.

Sementara Reagan masih terdiam di satu tempat itu.

"Hm, Rachel, apa yang kamu rencanain?" tanya Reagan bingung.

"Tapi coba saja lari di sini. Saya rasa 1000 kali pun dia mencoba, dia tidak akan bisa keluar dari rumah ini," kata Reagan sambil tersenyum miring

Sementara itu, Rachel sebenarnya masih berada di dalam rumah itu.

Dia bersembunyi di salah satu ruangan yang jarang digunakan.

Dikepalanya, ia menyusun rencana untuk melarikan diri.

Rachel tahu bahwa situasi ini semakin berbahaya, dan dia merasa bahwa meninggalkan rumah adalah satu-satunya cara untuk melindungi dirinya dan mungkin juga Reagan.

Rachel mengintip dari balik pintu, memastikan tidak ada yang melihatnya.

Setelah merasa aman, dia mulai bergerak perlahan-lahan menuju pintu belakang yang terletak di dekat dapur.

1
Eva
Luar biasa
Made Windani
jangan sadis"dong Reagen hukum sosial aja kasian kan dia punya kluarga
Ati Rohayati
Luar biasa
niken babyzie
🙄
niken babyzie
kt2 nya mutar2 d situ aj sih thor
niken babyzie
marvin dalang nya itu
niken babyzie
perasaan td habis sarapan pagi trs ke taman.. tiba2 aja udh malam gtu thor gmn sih cerita nya ini thor
niken babyzie
lanjut sekolahnya donk.. sisa 2 lagi
niken babyzie
secepat itu ketahuan
Rike
lnjut seru thorr tmbh adegan tegang ny biar seru
Adinda
seharusnya rachel lanjutkan 2bulan lagi mau lulus,reagan jangan egois sampai kontrak selesai
Adinda
rachel gak nyambung sekolah thor, kasihan rachel butuh pendidikan
Adinda
lanjutin sekolahmu rachel
Reza Muna
Luar biasa
Leviathan
meninggal kan jejak, jangan lupa mampir d chatt story ane juga
Egah: pasti
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut
Egah: iya pasti
total 1 replies
Rike
lnjut thorr seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!