[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Bella menyusuri lorong sekolah dengan tergesa-gesa. Leon pasti sudah menunggu nya.
Namun, karena tergesa-gesa, Bella menabrak seseorang. Sedikit meringis, Bella melepas kacamata hitam nya dan menatap orang yang ia tabrak.
"Pak Gio?" Gumam Bella sembari menunjuk Pria di depannya.
Pak Gio mengerutkan keningnya melihat wanita di depannya, setelah Bella melepas kacamata hitam nya, barulah pak Gio tau jika dia adalah ibu Leon.
"Nyonya Bella? Anda datang juga."
"Pasti, saya ingin melihat putra saya tampil. Tapi, di mana ya?" Bella tampak menatap sekitar mencari tahu di mana Leon akan tampil.
"Ada di sana, biar saya antar."
"Oke, maafkan merepotkan Pak Gio...."
Pak Gio jalan lebih dulu, menunjukkan jalan.
...
Bella masuk ke dalam sebuah ruang kelas yang tampak bising penuh suara.
Setelah duduk di bangku kosong, Bella segera mencari keberadaan Leon di atas panggung. Ternyata bukan hanya ada domba, ada juga yang berperan sebagai babi, sapi, pangeran dan gadis cantik.
"Pangeran dan gadis petani cantik itu benar-benar terlihat seperti seorang aktris." Puji Bella menatap akting mereka. Hanya saja suara sang pangeran terdengar sedikit lembut seperti perempuan.
"Kak Bella?"
Merasa namanya terpanggil, Bella menatap ke arah belakang, keningnya berkerut melihat sosok pria yang ia kenal.
"Ace?"
Ace tersenyum ke arah Bella sembari melambaikan tangan. "Apa yang kakak lakukan di mari?" Tanya pria itu setelahnya.
"Melihat putra ku. Kau lihat domba di ujung sana, dia putraku. Manis bukan?" Bella tampak tertawa melihat wajah manis Leon yang di cat hitam.
Ace juga ikut tertawa.
"Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini Ace? Bukankah seharusnya kau sekolah?" Tanya Bella dengan sorot mata penuh selidik.
Ace tampak kikuk. Kemudian menjawab. "Aku melihat adikku."
Bella tampak terkejut kemudian mengangguk. "Benarkah, yang mana adikmu? Kenapa tidak orang tuamu yang datang, seharusnya kau pergi ke sekolah kan?"
Wajah Ace tampak sedih beberapa detik, tapi kemudian pria itu memaksakan senyum nya.
"Dia yang berperan sebagai pangeran. Kami yatim piatu, sejak Cerry masih bayi lagi. Tenang saja, kak, sekali-kali bolos juga tidak apa bukan? Hahaha...."
Bella tampak terkejut dengan penuturan Ace. Tapi juga sedih melihat senyum dan tawa Ace.
"Maaf, aku tidak tahu...." Ungkap Bella merasa berat.
Ace tertawa menanggapi nya dengan mengatakan 'tidak apa. Dia baik-baik saja.' yang justru membuat Bella semakin merasa bersalah, tapi juga merasa Ace hebat menyembunyikan perasaan sedih nya.
Namun, Bella kembali teringat sesuatu. Cerry, benar.
"Tunggu, Ace... Nama adikmu Cerry? Apa kau yakin dia yang berperan sebagai pangeran? Nama Cerry bukannya untuk perempuan?"
"Adikku memang perempuan. Dia memang berperan sebagai pangeran."
Bella mendelik kan matanya. Astaga, jadi yang berperan sebagai pangeran adalah perempuan? Tapi bocah itu terlihat tampan.
...
Sementara di atas panggung, Leon tampak tidak bersemangat. Terlebih melihat teman perempuan nya bersama dengan Garen.
"Putri merasa sedih dan berat ketika pangeran berpamitan untuk pergi ke perbatasan." Jana yang berperan sebagai pendongeng membaca naskah nya.
Garen yang mendengar Jana membaca naskah, langsung menunjukkan ekspresi sedih nya. Tangannya terangkat untuk meraih tangan Cerry.
"Yang Mulia, anda harus kembali dengan selamat."
Cerry mengangguk dengan yakin, kemudian menggenggam erat tangan Garen.
"Aku pasti akan kembali untuk mu."
Para penonton tampak terharu dengan akting mereka. Tapi tidak dengan Leon, bocah itu bahkan mengigit rumput yang terbuat dari kardus dengan kuat.
"Leon kita hanya harus berakting, tidak perlu memakan nya beneran." Bisik teman Leon.
Leon tampak tidak peduli. Sementara Bella yang di bangku nya tampak bingung dengan Leon yang tampak tidak senang.
"Ada apa dengan Leon? Bukankah dia sangat antusias sedari kemarin? Kenapa terlihat tidak semangat?" Batin Bella.
"Pangeran telah kembali dari perbatasan, langsung menemui sang pujaan hati. Mereka kemudian bahagia bersama. Matahari, awan, domba, babi terlihat bahagia melihat kedua nya."
Cerry dan Garen saling bergandengan dengan senyum mengambang. Matahari awan juga tersenyum, kemudian para domba dan babi berdiri di belakang keduanya dengan tersenyum. Tapi tidak dengan Leon.
"Apa nya yang semua bahagia? Domba itu terlihat tidak bahagia...." Seru seorang gadis menunjuk ke arah Leon.
Sontak, semua menatap Leon yang terlihat manyun menatap ke arah Garen dan Cerry.
"Leon, tersenyum lah. Kau ini kenapa!" Ameera yang berdiri di sebelah Leon menyenggol bocah itu.
Bahkan Bella tampak menepuk kening nya.
"Apa itu? Apa Leon cemburu pada Cerry? Bukankah pangeran dan putri adalah perempuan?"
...***...
Drama yang di tampilkan telah berakhir, walimurid dan murid mulai meninggalkan ruangan itu.
"Kak Bella, aku meminta maaf mewakili temanku."
Bella tersenyum tipis ke arah Ace. Apa yang anak muda itu maksud kasir supermarket waktu itu?
"Tidak masalah, Ace. Kau tidak harus mewakili nya meminta maaf."
"Dia sudah di pecat dari pekerjaan nya."
Bella tahu itu. Tapi wanita itu hanya berpura-pura baru mengetahui nya saja.
"Ace, kau begitu baik pada teman mu. Katakan padanya, jika dia ingin mendapatkan pekerjaan, jangan melamar di kota ini. Karena dia sudah masuk dalam daftar hitam."
Ace tampak tertegun mendengar ucapan Bella. Benar pemikiran nya, Bella bukanlah wanita biasa.
"Kak Ace!"
Bella dan Ace berbalik bersama. Bocah yang tadi berperan sebagai pangeran, berlari dan melompat ke dalam pelukan Ace. Sang kakak.
"Bagaimana penampilan ku tadi kak?" Tanya bocah itu antusias.
"Sangat bagus. Kakak bisa merasakan nya." Puji Ace membuat Cerry semakin melayang.
"Benar. Akting mu sangat bagus, jika sedari kecil saja akting mu sudah sebagus ini, kelak kau pasti bisa menjadi seorang aktor." Imbuh Bella sembari berjongkok menyetarakan tinggi nya dengan Cerry yang sudah turun dari pelukan Ace.
Cerry mengerutkan keningnya melihat wanita di depannya.
"Mommy!"
Leon berlari dan memeluk Bella dari belakang.
"Ini mommy kamu Leon?" Tanya Cerry.
Leon mengangguk. "Iya, inj mommy Eyon. Itu? Kakak Ceyi?"
Cerry mengangguk. Sementara Bella bangun berdiri dan membopong Leon.
"Mommy beneran datang? Eyon seneng banget! Eyon nda liat mommy tapi." Ucap bocah itu dengan bibir manyun.
Bella tersenyum tipis, lalu mencubit hidung Leon. "Bagaimana bisa Leon melihat Mommy, jika Leon terus menatap gadis petani tadi."
Leon tampak cemberut. "Eyon nda suka Garen. Dia mirip galon!"
Bella terpengarah. "Hah? Garen?"
Merasa namanya terpanggil, bocah bernama Garen muncul dan memberikan setangkai bunga mawar pada Bella.
"Apa Nyonya memanggil namaku? Aku, Garen Elgino yang tampan."
"Apa-apaan ini! Bocah cantik itu seorang laki-laki! Kemudian bocah tampan itu perempuan!!!"
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y